Anda di halaman 1dari 10

1. Sebutkan dan jelaskan manfaat ekspor impor ?

Manfaat ekspor
 Menambah Devisa Negara
Kegiatan ekspor tentunya sangat berpengaruh pada devisa negara, dengan
adanya ekspor maka devisa negara mengalami peningkatan. Adanya perdagangan
internasional membuat eksportir Indonesia mendapatkan peluang untuk menjual
produknya ke berbagai negeri yang ada dunia, dengan begitu maka yang
digunakan untuk transaksi pembayaran biasanya dollar Amerika. Dengan begitu
maka devisa negara bertambah dan akan berpengaruh terhadap kestabilan
ekonomi Indonesia. Semakin meningkatnya ekspor makan semakin banyak pula
devisa negara. Selain dengan berjualan devisa bisa diperoleh melalui jasa.
 Mengenalkan Produk Dalam Negeri
Manfaat dari kegiatan ekspor yang kedua yaitu memperkenalkan produk
dalam negeri ke berbagai belahan dunia. Jika beberapa negara sudah terkenal akan
produknya seperti Jepang sudah terkenal akan otomotifnya, Indonesia belum
mempunyai ciri khas dalam penjualannya sehingga dengan adanya kegiatan
ekspor ini dapat memperkenalkan produk dalam negeri ke berbagai negara.
Karena pada Indonesia terkenal di luar negeri hanya terkenal akan Balinya bukan
karena produknya. Dengan ekspor maka produk dalam negeri akan dengan mudah
dikenal di luar negeri.
 Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Dengan adanya kegiatan ekspor dan impor maka produksi suatu barang
akan meningkat, sehingga setiap perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja
sehingga akan menciptakan lapangan kerja yang luas. Meningkatnya permintaan
produk dari luar negeri membuat kita harus memperbanyak tenaga kerja, hal ini
sangat berdampak baik karena dengan adanya lapangan pekerjaan yang luas
sangat membantu mengurangi angka pengangguran di negara kita. Apabila
kerjasama yang dilakukan hampir pada semua bidang, maka akan semakin baik
perekonomian di Indonesia.
 Menjalin Kerjasama Antar Negara
Dengan adanya kegiatan ekspor maka sudah jelas akan membuat
hubungan antar negara menjadi semakin baik. Dengan banyaknya pertemuan
antarnegara maka akan semakin mempererat hubungan tiap negara yang bekerja
sama.
Manfaat impor
 Memperoleh Produk ataupun Jasa Yang Tidak Ada di Indonesia
Setiap negara mempunyai kondisi alam yang berbeda, sehingga
menyebabkan hasil produk setiap negara juga berbeda. Contohnya Amerika tidak
bisa meghasilkan kelapa sawit tetapi Indonesia dapat menghasilkan kelapa sawit
dengan banyak. Dengan adanya impor maka dapat saling melengkapi, ketika
suatu negara membutuhkan barang yang tidak dapat dihasilkannya makan dapat
diperoleh dengan mengimpornya. Kegiatan impor dapat mendatangkan barang
yang susah didapatkan bahkan tidak ada di Indonesia.
 Memperoleh Teknologi Yang Modern
Dengan adanya kegiatan impor maka kita akan mudah mendapatkan
teknologi modern. Misalkan ketika suatu perusahaan memproduksi suatu barang
masih menggunakan mesin tradisional maka kita dengan mudah dapat membeli
alat-alat produksi berteknologi tinggi dengan kegiatan impor. Umumnya di
Indonesia teknologi yang digunakan masih bisa dibilang standar, pengembangan
teknologi cukup lambat sehingga untuk meningkatkannya dilakukan kegiatan
impor teknologi dari luar negeri.
 Memperoleh Bahan Baku
Dengan adanya kegiatan ekspor maka kita dapat dengan mudah
memperoleh bahan baku. Misalkan untuk memproduksi bahan otomotif
dibutuhkan besi atuapun baja, untuk memproduksi alat-alat rumah tangga dari
plastik dibuutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku tersedia di dalam negeri,
adapun tersedia tetapi mempunyai harga yang tinggi sehingga dengan adanya
impor maka kita dapat memperolehnya dengan mudah dan harga yang lebih
rendah.
 Menjaga Kestabilan Harga
Manfaat dari kegiatan impor yang terakhir yaitu dapat menjaga kestabilan
harga. Contohnya ketika harga bahan pokok mengalami peningkatan yang cukup
tinggi, maka pemerintah melakukan kebijakan impor daging agar masyarakat
dapat membeli daging dengan harga yang tidak begitu tinggi. Dengan adanya
contoh itu, maka impor dapat menjaga kestabilan harga. Jika harga yang terus
menaik tidak diatasi maka akan berpengaruh buruk terhadap berbagai aspek dan
pada akhirnya akan memicu terjadinya inflsi.

2. Lembaga apasaja yang terkait sekaligus fungsinya pada ekspor impor


1) Badan Usaha Transportasi
Tugas dari badan ini adalah pengumpulan muatan, penyelenggaraan pengepakan
sampai pembukuan muatan yang diperdagangkan.
2) Bank Devisa
Yaitu pihak yang memberikan jasa perkreditan dan pembiayaan. Apakah itu
dalam bentuk kredit eksport maupun sebagai uang muka jaminan Letter Of Credit
(L/C) import. Selain itu Bank Devisa sangat diperlukan pada pembukaan L/C,
penerimaan L/C, penyampaian dokumen-dokumen, serta pada saat negosiasi.
3) Maskapai Pelayaran
Dalam hal ini perusahan pelayaran memegang peranan penting dalam
pengangkutan barang dan muatan dari tempat sampai ke tujuan.
4) Maskapai Asuransi
Maskapai Asuransi memegang peranan yang tidak dapat diabaikan dalam
perencanaan persyaratan kontrak yang dapat menjamin resiko dari setiap
transaksi. Yaitu resiko atas kualitas barang baik di darat maupun di laut yang
tidak mungkin ditanggung oleh salah satu pihak.
5) Kantor Perwakilan Atau Kedutaan
Sebagai sarana untuk membantu promosi, kantor kedutaan di luar negeri dapat
mengeluarkan dokumen legalitas seperti consuler invoice yang berfungsi
mengecek dan mensahkan pengapalan suatu barang dari negara tertentu.
6) Surveyor
Instansi ini berfungsi sebagai juru periksa terhadapa kualitas, cara pengepakan
dan keabsahan dokumen-dokumen terhadap barang-barang yang akan diekspor
atau diimpor. Di Indonesia perusahaan yang ditunjuk sebagai juru periksa adalah
PT. Sucofindo.
7) Pabean
Pabean yaitu sebagai alat pemerintah untuk bertindak sebagai pengaman lalu
lintas barang serta dokumen yang masuk ke wilayah pabean.

3. Jelaskan prosedur ekspor impor dengan L/C maupun Non L/C Sertai bagan

Alur proses ekspor impor melalui Letter of Credit dapat digambarkan sebagai berikut :

Penjelasan :
1) Buyer berinsitif untuk memesan barang/jasa
2) Seller meminta buyer untuk membuka sebuah L/C, dengan memberitahukan
“Term and Condition” yang bisa diterima serta nama advising bank yang
ditunjuk.
3) Buyer meminta bank dimana rekeningnya berada (Issuing Bank) untuk membuka
sebuah L/C dengan memberitahukan “Term and Condition” yang bisa diterima
serta nama advising bank yang ditunjuk oleh seller.
4) Issuing Bank membuka sebuah L/C dan mengirimkannya kepada Advising Bank.
(Sekaligus mengirimkan copy-nya kepada buyer, buyer mengirimkan copy
tersebut kepada pihak seller sebagai konfirmasi bahwa L/C telah dibuka). Jika
issuing Bank tidak mempunyai hubungan correspondent dengan Advising Bank,
maka buyer akan mencari Bank Correspondent sebagai perantara.
5) Advising Bank menyampaikan L/C tersebut kepada beneficiary (seller).
6) Setelah barang/jasa yang dipesan siap untuk dikirimkan, beneficiary (seller)
menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan di dalam L/C (dokumen ekpor). Jika
dokumen telah siap, maka beneficiary akan menyerahkan dokumen tersebut
kepada Advising Bank.
7) Advising Bank akan mempelajari isi dokumen, jika telah memenuhi syarat (sesuai
dengan kondisi L/C) maka dokumen akan dikirimkan kepada Issuing Bank untuk
meminta pembayaran, jika tidak maka dokumen akan ditolak dan dikembalikan
kepada beneficiary serta memberitahukan penyimpangan yang telah terjadi.
8) Begitu dokumen diterima, Issuing Bank akan memeriksa kelengkapan dan
kesesuaian dokumen yang diterima dengan term and condition di dalam L/C, Jika
tidak sesuai maka pembayaran akan ditolak. Jika sesuai maka Issuing Bank akan
membayar pihak beneficiary (seller) melalui Advising Bank, serta mengirimkan
dokumen tersebut ke pihak buyer. Dengan dokumen asli yang diterima dari
issuing bank, pihak buyer akan mengambil barang/jasa di custom, tanpa dokumen
asli tersebut, pihak buyer tidak akan bisa mengambil barang/jasa tersebut.
Alur pembayaran ekspor impor melalui open account

Penjelasan :

1) Penjual terlebih dahulu menyerahkan barang tertentu kepada pembeli


2) Barang dikirim kepada pembeli
3) Penjual mengirimkan dokumen-dokumen komersial kepada pembeli
4) Pembeli menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada penjual

4. Bagaimana kategori komoditi yang berlaku di Indonesia


Kategori Komoditi yang berlaku di Indonesia :
 Kategori produk makanan
Produk kategori makanan banyak di ekspor oleh negara Indonesia ke
berbagai negara pada banyak negara. Sebagai contoh, Indonsia banyak
mengekspor udang yang dibekukan ke Amerika Serikat.
 Kayu
Komoditi selanjutnya yang dieskpor oleh Indonesia adalah kayu tropis
yang merupakan komoditas terbesar didunia. Nilai ekspor ini dapat mencapai
5 miliar US dollar setiap tahunnya. Komoditi kunci utama untuk kategori satu
ini antara lain bubur kayu, kayu lapos, kertas, veneer, mebel, proses
pembentukan, serta penyambungan kayu. Salah satu produk kayu yang sering
diekspor ke banyak negara seperti negara Jepang dan Tiongkok adalah
produksi dari PT Kayu Lapis Indonesia.
 Tekstil
Pada industri tekstil, negara Paman Sam julukan bagi negara Amerika
Serikat merupakan pasar terbesar bagi negara kita. Ada banyak pakaian siap
pakai, pakaian rajut, kaoskaki rajut, serta perlengkapan baju lainnya. Untuk
kategori pakaian jadi, brand yang biasanya dieskpor oleh negara Indonesia
adalah The executive yang biasa ditemui di negara Malaysia, Singapura, serta
negara Asia Tenggara yang lain.
 Produk berbahan kulit
Untuk kategori produk ini contohnya adalah sepatu dan alas kaki kulit
yang biasanya banyak dikirim negera Asia seperti Tiongkok dan Vietnam.
Permintaan tertinggi dari kulit yaitu antaralain kulit disamak, alas kaki, dan
juga sepatu olahraga. Untuk sepatu olahraga yang dikirim ke negara Tiongkok
mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2015 hingga yakni
mencapai angka 66.981,6 US dollar dan mencapai angka 109.034,2 US dollar
di tahun 2016. Bukan hanya Tiongkok, Indonesia juga banyak mengirim
barang yang terbuat dari kulit asli dan kulit sintetis ke negara Malaysia,
Australia, serta Hawaii. Salah satu merek yang biasanya diekspor antara lain
yakni Edward Forrer yang merupakan perusahaan alas kaki dan tas yang
berasal dari Indonesia.
 Komputer, Optik, serta Barang Elektronik
Industri ini ternyata juga banyak diekspor ke negara lain seperti negara
Singapura. Produk yang biasanya dikirim biasanya berupa semi konduktor dan
komponen elektronik seperti alumunium electrolytic dan juga tantalum. Ada
juga berupa perlengkapan komputer seperti optical character readers serta
document/image scanners.
 Getah karet
Karet alam di Indonesia produksinya setiap tahun mencapai 3,2 juta ton
yang mana angka tersebut menghantarkan Indonesia menjadi eksportir karet
yang paling besar kedua di kancah global setelah negara Gajah Putih. Hasil
produksi karet Indonesia yang mampu menembus pasar dunia hingga ke
negara Amerika Serikat yaitu ban luar serta ban dalam. Salah satu brand ban
yang berasal dari Indonesia adalah GT Radial yang diproduksi oleh Perseroan
Terbatas Gajah Tunggal. PT ini mengekspor ban jenis radial dengan merek
GT Radial yang telah dikirim ke banyak negara di Amerika dan juga Eropa.
 Biji Kopi dan Kopi
Kopi adalah salah satu komoditi dunia yang dianggap memiliki kedudukan
yang vital. Indonesia boleh berbangga dengan hal ini karena mempunyai
banyak sekali jenis kopi dan juga rasa yang berkualitas, yang mana akibatnya
menjadikan Indonesia sebagai produsen biji kopi yang paling besar di dunia
setelah Brazil dan juga Vietnam. Indonesia memiliki banyak jenis kopi yang
telah diekspor ke banyak negara seperti kopi toraja, kintamani, gayo, dan lain
sebagainya. Brand kopi asal Indonesia yang bernama Kopi Kapal Api bahkan
telah menembus pasar global yang dapat dijumpai dinegara seperti Myanmar,
Malaysia, serta Austria. Setiap negara tentu memiliki sumber daya yang
berbeda dan hal inilah yang kemudian menjadi alasa terjadinya perdagangan
atau pertukaran komoditas antar satu negara dengan yang lainnya.

Komoditas Impor Indonesia

 Bahan Baku
Dalam kategori bahan baku, komoditas impor terbesar Indonesia adalah
peralatan helikopter dan mesin pesawat mekanik, peralatan elektronik, besi
dan baja. Suplai peralatan pesawat dan helikopter memang hingga saat ini
masih impor dari negara lain karena PT Dirgantara Indonesia sendiri masih
belum mampu memproduksi helikopter dan pesawat sendiri.

 Sektor Pangan
Sedangkan dalam sektor pangan, komoditas impor terbesar Indonesia
adalah daging hewan beku, buah-buahan, beras hingga kedelai. Mengejutkan
memang, walaupun Indonesia memiliki banyak ladang padi, namun ternyata
kebutuhan beras di Indonesia masih belum mencukupi sehingga perlu impor
dari negara lain, seperti Vietnam, Thailand dan India.

5. Alat pembayaran apasaja yang dapat digunakan oada ekspor impor


a. Kontan / Tunai (Full Bodied Money)
Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang fisik secara langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan
uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun berbagai mata
uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada penjual, hal ini
dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang (internasional) yang melakukan
pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di
luar negeri, dan sebagainya.
b. Telegrafik Transfer (Cable Order)
Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan cek yang diteruskan oleh telegram. Nah, kira-kira siapa ya yang
menggunakan telegrafik transfer sebagai alat pembayaran? Betul, biasanya cara
ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri. Untuk
dapat melakukan pembayaran dengan cara ini, sumber dana yang digunakan oleh
bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar.
c. Wesel (Bill of Exchange)
Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan
kesepakatan pembeli dan penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel,
berarti pihak bank dalam negeri akan mengeluarkan surat perintah pembayaran
kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang
yang tertulis di dalam wesel.
d. Letter of Credit (L/C)
Pada prinsipnya, letter of credit (L/C) merupakan fasilitas atau jasa untuk
memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan
transaksi internasional. Dalam perdagangan internasional, pembeli dan penjual
sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan, bahkan berlainan pulau atau negara.
Kondisi ini menimbulkan permasalahan dalam hal penyelesaian transaksi jual beli
barang.

e. Cek (Cheque)
Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran
dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank
yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang
mempunyai cabang di negara importir agar eksportir dapat dengan mudah
mencairkan cek tersebut.
f. Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai
suatu barang terhadap emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas
dari barang tersebut. Sistem ini digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu
barang supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan emas
biasanya dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup tinggi
nilainya.
g. Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir
dengan importir dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia,
mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di
Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert, orang Amerika,
senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan
cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar
kepada Michael senilai $ 1.000.

Anda mungkin juga menyukai