Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam perkonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri. Perekonomian setiap negara praktis sudah terbuka bagi dan terjalin dengan dunia internasional. Perekonomian tertutup hanya ada dalam tertutup hanya ada dalam teori. Begitu juga dengan Indonesia. Perdagangan luar negeri menjadi semakin penting, bukan saja dalam kaitan dengan haluan pembangunan yang berorientasi ke luar, yakni membidik masyarakat di negara- negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi dalam negeri, tapi juga pengadaan barang-barang modal untuk memacu industry dalam negeri. Mengenali kecenderungan serta kinerja ekspor dan impor dapat diketahui keunggulan dan kelemahan ekspor negara yang bersangkutan, perilaku konsumsi masyarakat, serta kerentanan sektor industri negara itu akan kesinambungan pasok bahan baku atau barang modal dari luar negeri.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan ekspor impor beserta syarat-syaratnya ? 2. Bagaimana perkembangan ekspor impor Indonesia sampai saat ini ? 3. Apa saja manfaat ekspor dan impor ?

C. Tujuan Penulisan 1. Memahami apa yang dimaksud dengan ekspor impor beserta syaratsyaratnya 2. Mengetahui keadaan ekspor impor Indonesia sampai saat ini 3. Memahami manfaat dari kegiatan ekspor dan impor

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional. Pengertian ekspor secara umum adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Dalam Wikipedia bahasa Indonesia ekspor diartikan sebagai proses

transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor. Sedangkan pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau baru.

B. Persyaratan Ekspor Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi eksportir ketika akan mengekspor, antara lain: Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil

Deperindag), atau ; Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah Surat pengakuan sebagai eksportir atau importir terdaftar (Approved Exporter/ Importer) dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan khususnya untuk mata dagangan yang diatur tata niaganya dan mata dagangan yang diawasi 2

ekspor dan impornya Tanda Pengenal Perusahaan Eksportir Tertentu (TPPET) yang dikeluarkan Departemen Keuangan kepada perusahan eksportir/ importir yang mendapat fasilitas pembiayaan dari Bank Indonesia dan kemudahan kepabeanan dari Dirjen Bea dan Cukai. Dokumen Ekspor Dokumen-dokumen yang harus dipenuhi ketika mengekspor barang diantaranya adalah: Dokumen Utama : PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diekspor berdasarkan dokumen pelengkap Pabean sesuai prinsip self asessment. B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut adalah jenis dokumen yang digunakan untuk mengakui penerimaan kiriman barang. Invoice Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Packing List Merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor atau impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam commercial invoice. Dokumen Pelengkap : SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin) Merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah atau negara pengekspor. SM (Sertifikat Mutu) Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen atau produk yang diekspor bermutu. LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor - Ekspor)

C. Impor Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas) Pengertian impor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang dimaksudkan adalah semua atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean. Indonesia mengimpor 3 jenis barang yaitu barang konsumsi, barang modal, dan barang baku/penolong. Barang Konsumsi adalah barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. Bahan Baku/ Bahan Penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor. Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. Persyaratan Impor Sebelum seseorang atau suatu badan usaha melakukan impor,syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah: Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan : Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir. SIUP Domisili Perusahaan NPWP Neraca Awal Referensi bank yang bersangkutan
4

Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di Deperindag) Tanda Daftar Perusahaan Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor). Dokumen-Dokumen Impor RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut) PIB (Pemberitahuan Impor Barang) adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diimpor berdasarkan dokumen pelengkap Pabean sesuai prinsip self asessment. Manifest Merupakan dokumen yang berisi daftar cargo. Dokumen ini berisi tentang jenis barang, merek barang, dan jumlah barang. Invoice Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. COO (Certificat of Origin) Merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. D/O {Delivery Order) Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan barang kepada pembawa surat tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang menyimpan barang ( Bagian gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang perusahaan lain yang memiliki konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan Delivery Order.

D. Manfaat Kegiatan Ekspor Impor Manfaat Kegiatan Ekspor Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor: Memperluas Pasar Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang. Menambah Devisa Negara Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Memperluas Lapangan Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

E. Manfaat Kegiatan Impor Berikut ini adalah manfaat kegiatan impor: Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika memperoleh minyak kelapa sawit.
6

Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut. Memperoleh Teknologi Modern Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas. Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana.

Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri. Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern. Memperoleh Bahan Baku Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk

memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku dari luar negeri.

F. Pengertian Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana. Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut

dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Tabel 1.1. berikut merangkum definisi diatas. Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut membantu pemahaman tersebut diatas.

Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterlingmerupakan suatu aset. Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain. G. Komponen Neraca Pembayaran Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara (official reserves account) 1. Transaksi berjalan (current account). Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi : a. ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa

diperlakukan kembali sebagai debit b. net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal. c. net transfer (transfer unilateral) meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana
9

antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya. Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa. Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya. 2. Neraca Modal (Capital Account) Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahanperubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi : a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai. a. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak asing (luar negeri). b. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka pendek.

10

Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barangbarang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas. 3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account) Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari : a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan. b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran berikut : 1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan11

perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran. 2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam

posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan). 3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungkan).

12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Sedangkan impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Dalam kegiatan ekspor dan impor umumnya membutuhkan campur tangan bea cukai. Dalam proses ekspor dan impor juga diperlaukan dokumen-dokumen untuk melancarkan dan sebagai syarat untuk kegiataan ini. Dokumen-dokumen ekspor antara lain: PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut, Invoice, Packing List, SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin), SM (Sertifikat Mutu), LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor - Ekspor). Sedangkan dokumen-dokumen impor antara lain: RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut), PIB (Pemberitahuan Impor Barang), Manifest, Invoice, COO (Certificat of Origin), D/0 {Delivery Order). Tidak semua negara mampu untuk memenuhi kebutuhan negaranya masing-masing. Oleh sebab itu kegiatan ekspor impor ini sangat bermanfaat bagi tiap negara. Secara umum, manfaat dari kegiatan ekspor impor adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan pendapatan negara karena adanya devisa, meningkatkan perekonomian rakyat, dan mendorong

berkembangnya kegiatan industri. Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekspor impor merupakan hal yang sangat vital bagi setiap negara. Karena dengan kegiatan ini, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakatya yang tidak bisa diproduksi di negaranya sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melakukan kegiatan ekspor ataupun impor.

13

DAFTAR PUSATAKA

Hutabarat, Roselyne. 1989. Transaksi Ekspor Impor. Jakarta: Erlangga. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. www.bps.go.id www.deperindag.go.id

14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ekspor Impor ini dengan lancar. Penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, dalam kesempatan yang diberikan Allah SWT ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada: Ibu Gresvia selaku Dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia. Orang Tua para penulis. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan penulisan makalah ini, karena tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaikinya. Penulis juga berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Pangkalan, Agustus 2013

Penulis

i 15

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan

i ii 1 1 1 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekspor B. Persyaratan Ekspor C. Impor D. Manfaat Kegiatan Ekspor Impor E. Manfaat Kegiatan Impor F. Pengertian Neraca Pembayaran G. Komponen Neraca Pembayaran

2 2 2 4 6 6 8 9

BAB III PNUTUP A. Kesimpulan

13 13

DAFTAR PUSTAKA

14

ii
16

MAKALAH

KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR DAN INPOR DAN NERACA PEMABARAN


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi

Disusun Oleh: o Siti Hanipah o Yosep Bustanil o Sri Dianti o Rudi Abdulah

Kelas XI IPS 3

SMA NEGERI 1 PANGKALAN KARAWANG 2013

17

Anda mungkin juga menyukai