EKSPOR :
Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain
Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.
Proses ekspor adalah tindakan mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukkannya ke negara
lain
Menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud
terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,
barang bekas atau baru.
DAERAH PABEAN
ZEE
LANDAS KONTINEN
DEFINISI IMPOR
Produk Impor :
- Barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta
bahan modal.
Barang konsumsi seperti makanan,susu,mentega,beras dll.
Bahan penolong merupakan barang2 yang diperlukan untuk kegiatan
industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung
seperti kertas, obat2an, motor dsb.
Barang modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha
seperti suku cadang, mesin,komputer.
Persyaratan ekspor :
1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor
Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan
atau:
2. Surat ijin Usaha (SIUP) oleh Departemen Teknis atau
Lembaga Pemerintah.
3. Non Teknis lainnya berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil
Deperindag tingkat Propinsi
Dokumen Ekspor :
1. Dokumen Utama :
a. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
b. B/L (Bill Of Loading) untuk angkutan laut
c. Invoice
d. Packing List
2. Dokumen Pelengkap :
a. SKA (Surat keterangan Asal)/COO (Certificate of
Origin)
b. SM (Sertifikat Mutu)
c. LPS-E (Laporan Pemeriksaan Surveyor – Ekspor)
Persyaratan Impor :
Dokumen Impor :
1. RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
2. PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
3. Manifest
4. Invoice
5. COO (Certificate of Origin)
6. D/O (Delivery Order)
Bea dan cukai jelas mempunyai peran dalam
melancarkan arus barang,dokumen dan orang.
Tetapi bukan hanya bea cukai saja melainkan
seluruh fihak yang terlibat seperti PPJK
(Pengusaha Jasa Kepabeanan),Ekportir maupun
Importir.