Anda di halaman 1dari 16

EKSPOR IMPOR

DASAR HUKUM EKSPOR IMPOR

Kegiatan ekspor impor berdasarkan Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995
tentang Kepabeanan dan Undang-Undang no 39 tahun
2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 11
tahun 1995 tentang Cukai. Undang-Undang inilah yang
mengatur keberadaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di Indonesia.
DEFINISI EKSPOR

EKSPOR :
Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain
 Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.
 Proses ekspor adalah tindakan mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukkannya ke negara
lain
 Menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud
terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,
barang bekas atau baru.
DAERAH PABEAN

ZEE

LANDAS KONTINEN
DEFINISI IMPOR

Kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain.


Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain secara legal umumnya dalam proses
perdagangan.
Proses impor adalah tindakan memasukkan barang atau
komoditas dari negara lain ke dalam negeri.
Menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan
barang ke dalam daerah pabean. Semua barang adalah
semua atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa
saja yang masuk ke dalam daerah pabean.
PRODUK EKSPOR DAN IMPOR DARI NEGARA INDONESIA

Secara umum produk ekspor dibedakan menjadi :


1. Barang migas : minyak bumi dan gas
2. Barang non migas : hasil bumi, pertanian, hasil hutan,hasil
perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan jasa.

Produk Impor :
- Barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta
bahan modal.
Barang konsumsi seperti makanan,susu,mentega,beras dll.
Bahan penolong merupakan barang2 yang diperlukan untuk kegiatan
industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung
seperti kertas, obat2an, motor dsb.
Barang modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha
seperti suku cadang, mesin,komputer.

Secara umum pertukaran barang dan jasa dilakukan dalam


bentuk kerjasama antara lain :
1. Kerjasama Bilateral yaitu kerjasama yang dilakukan
oleh kedua negara dalam pertukaran barang dan jasa.
2. Kerjasama Regional yaitu kerjasama yang dilakukan oleh
dua negara atau lebih yang berada dalam satu kawasan
atau wilayah tertentu.
3. Kerjasama Multilateral yaitu kerjasama yang dilakukan
oleh lebih dari dua negara yang dilakukan dari seluruh
dunia.
MANFAAT KEGIATAN EKSPOR IMPOR

1. Dapat memenuhi kebutuhan rakyat.


2. Pendapatan negara akan bertambah karena
adanya devisa.
Devisa merupakan masuknya uang asing
kenegara yang dapat digunakan untuk membayar
pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.
3. Meningkatkan perekonomian rakyat.
4. Mendorong berkembangnya kegiatan industri.
Seorang eksportir banyak berhubungan dengan berbagai intransi/lembaga yaitu :

1. Pembuat barang ekpor


2. Export Merchant House (yang membeli barang dari perusahaan
pembuat barang dan mengkhususkan dalam perdagangan dengan
negara-negara yang membutuhkan barang tersebut)
3. Confirming House (Perantara dan bertanggung jawab terhadap
pengapalan barang dan pembayaran)
4. Buying Agent (Agen untuk satu atau lebih pembeli tertentu di luar
negeri)
5. Trading House (Badan usaha yang mengumpulkan barang-barang
keperluan untuk di ekspor atau diimpor)
6. Consigment Agent (bertindak sebagai agen penjual di luar negeri)
7. Factor ( Lembaga yang menagih piutang-piutang barang ekspor
untuk kemudian ditagih kepada importir)
8. Bank
9. Freigt Forwarder
10. Maskapai Pelayaran
11 Asuransi
12. Bea Cukai
13. Kedutaan
14. Surveyor (Badan pemeriksa)
Di dalam kegiatan ekspor impor diperlukan perijinan
sbb :

Persyaratan ekspor :
1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor
Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan
atau:
2. Surat ijin Usaha (SIUP) oleh Departemen Teknis atau
Lembaga Pemerintah.
3. Non Teknis lainnya berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil
Deperindag tingkat Propinsi
Dokumen Ekspor :

1. Dokumen Utama :
a. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
b. B/L (Bill Of Loading) untuk angkutan laut
c. Invoice
d. Packing List
2. Dokumen Pelengkap :
a. SKA (Surat keterangan Asal)/COO (Certificate of
Origin)
b. SM (Sertifikat Mutu)
c. LPS-E (Laporan Pemeriksaan Surveyor – Ekspor)
Persyaratan Impor :

1. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :


a. Copy Akte Pendirian Perusahaan yang terlegalisir.
b. SIUP
c. Domisili Perusahaan
d. NPWP
e. Neraca Awal
f. Referensi bank yang bersangkutan
g. Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri
atau penunjukkan agen (yang terdaftar di Deperindag)
h. Tanda Daftar Perusahaan
2. Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap Kanwil
Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor)

Dokumen Impor :
1. RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
2. PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
3. Manifest
4. Invoice
5. COO (Certificate of Origin)
6. D/O (Delivery Order)
Bea dan cukai jelas mempunyai peran dalam
melancarkan arus barang,dokumen dan orang.
Tetapi bukan hanya bea cukai saja melainkan
seluruh fihak yang terlibat seperti PPJK
(Pengusaha Jasa Kepabeanan),Ekportir maupun
Importir.

Anda mungkin juga menyukai