Anda di halaman 1dari 10

Para Pelaku Kegiatan Ekspor Impor

Nama: bima aji ari


Prodi: D3AL2C
NPM: 5203074
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
saya beri judul “Para pelaku kegiatan ekspor impor”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas ekaspor impor dari pengampu
mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
saya sebagai penulis. Khususnya dalam hal mengenai para pelaku kegiatan ekspor impor.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

1
Daftar isi

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1


Daftar isi.......................................................................................................................................... 2
Daftar Gambar ...............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Batasan Masalah .................................................................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian dan Definisi Para Pelaku Kegiatan Ekspor Impor............................................... 5
2.2 Pengerteian dan Definisi Pengawas Pajak dan Perijinan Dokumen Pelaku Ekspor Impor. . 7
BAB III ........................................................................................................................................... 9
PENUTUP....................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 9

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah ekspor impor hakikatnya merupakan sebuah transaksi jual beli barang yang dilakukan
oleh perseorangan ataupun perusahaan yang berbeda wilayah ataupun melintasi batas negara.
Berkembangnya transaksi ekspor impor tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sebuah negara
saja, melainkan dalam upaya meningkatkan laju perekonomian, pembangunan dan juga
memberikan lapangan pekerjaan.
Perdaganggan internasional merupakan bentuk kerja sama ekonomi antar dua negara atau
lebih yang memberikan manfaat secara langsung. Bentuk kerja sama antar negara ini dapat
berupa kegiatan ekspor ataupun impor. Negara-negara yang melakukan kerja sama ekonomi,
secara langsung akan meningkatkan penggunaan barang atau jasa. Peningkatan penggunaan
barang dan jasa akan membentuk hubungan saling ketergantungan antar negara (Raharja dan
Manurung, 2008).
Perdagangan bebas dapat mendatangkan keuntungan bagi negara pelakunya. Meski dapat
mendatangkan keuntungan bagi negara pelakunya. Meski dapat mendatangkan keuntungan,
perdaganggan bebas ini masih menjumpai adanya batasan dalam pelaksanaannya. Batas
perdagangan ini dijelaskan dengan adanya pemberlakuan kebijakan perdaganggan luar negeri.
Kebijakan perdagangan merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mempengaruhi arah
transaksi perdagangan dan pembayaran internasional. Kebijakan perdagangan ini akan
mempengaruhi jumlah barang diekspor dan diimpor dari suatu negara (Mankiw,2012).
Kegiatan Espor impor tidak terlepas dari pari pelaku kegiatan yang di antaranya Eksportir,
Importir, Bank, Maskapai Pelayaran/Udara, Surveyor, Deperindag, Bea Cukai serta Pajak,
Freight Forwading dan EMKL/U, Stevedoring, Cargodoring, dan Transporting/Trucking. Para
pelaku ekspor impor juga saling terhubung dalam proses kegiatan ekspor impor.

1.2 Batasan Masalah


Agar pembahasan tidak terlalu luas, penulis perlu membatasi pembahasan dalam makalah ini.
Pembatasan yang penulis terapkan yaitu hanya membahas mengenai para pelaku kegiatan ekspor
impor serta badan pengawasan dan pajak.

3
1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu:


1) Apa yang di maksud dengan Eksportir, Importir, Bank, Maskapai Pelayaran/Udara,
Surveyor, (Deperindag, Bea Cukai serta Pajak,), (Freight Forwading dan EMKL/U),
Stevedoring, Cargodoring, dan Transporting/Trucking?
2) Apa yang di maksud dengan BPOM, Dirjen Bea Cukai, Pelindo, JICT, dan Angkasa
Pura?

1 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan penulis yang di tugas kan membuat
dokumen dalam mata kuliah Ekspor Impor untuk belajar mengetahi para pelaku dalam kegiatan
tersebut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Definisi Para Pelaku Kegiatan Ekspor Impor

1) Eksportir
Eksportir adalah orang atau instansi yang melakukan aktivitas pengiriman komoditas menuju
negara lain (ekspor). Eksportir diharuskan terdaftar secara resmi pada instansi pemerintah urusan
perdagangan.

Selain harus mendaftarkan diri secara resmi kepada instansi pemerintah urusan perdagangan,
berikut adalah beberapa syarat untuk menjadi eksportir:
 Berbadan hukum seperti perusahaan atau organisasi yang dapat membuktikan diri dengan
legalitas yang sah berupa Firma, PT, CV, Persero, Perum, dan lain sebagainya
 Memiliki nomor wajib pajak karena aktivitas ekspor pun akan terkait dengan perpajakan.
Maka, tiap badan atau perusahaan yang akan menjadi importir diwajibkan memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak.
 Memiliki Izin. Izin yang dimaksud berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk
jenis aktivitas di bidang usaha perdagangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan.
Sementara, usaha di bidang industri harus memiliki Surat Izin Industri yang dikeluarkan
oleh Dinas Perindustrian.
gambar 2 1

2) Importir
Importir adalah seseorang ataupun sebuah lembaga yang berfungsi sebagai perantara
perdagangan dimana ia bertugas mendatangkan barang dari luar negeri. Adapun barang yang
diimpor tersebut kemudian digunakan untuk tujuan produksi maupun konsumsi. Singkatnya,
importir merupakan orang atau lembaga yang melakukan kegiatan impor.

Adapun syarat menjadi importir ialah sebagai berikut.


 Mempunyai dokumen API (Angka Pengenal Importir) untuk importir secara umum.
 Mempunyai dokumen API untuk importir produsen yang memiliki pabrik.
 Mempunyai NIK  atau Nomor Induk Kepabeanan, serta nomor registrasi yang
telah didapatkan sesaat setelah melakukan registrasi di Bea Cukai.
 Mempunyai dokumen API dan juga nomor registrasi importir resmi yang diperoleh dari
Departemen Perdagangan atau Kementerian Perdagangan.

5
3) Bank
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

4) Maskapai Pelayanan/Udara
Suatu maskapai penerbangan adalah suatu organisasi yang menyediakan afal yang berguna
penerbangan untuk penumpang atau benda/barang. Mereka menyewa atau ada pesawat terbang
untuk menyediakan afal yang berguna tersebut dan bisa membentuk kerja sama atau aliansi
dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan mengamati suatu
pekerjaan lainnya. Dalam dunia kerja lapangan Surveyor sebagian besar ahli di dunia lapangan
yang nanti menjadi objek utama dalam hal pelaksanaan.

4) (Deperindag, Bea Cukai serta Pajak,)


Deperindag adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Pemerintah
seperti pajak perdagangan.

5) Freight Forwading
Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwading) adalah kegiatan usaha yang
ditujukan mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang dapat mencakup kegiatan
penerimaan, penyimpanan, sortasi pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan
penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim
asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan
dengan pengiriman barang- barang tersebut sampai dengan diterimanya oleh yang berhak
menerimanya. Sedangkan orang atau badan hukum yang melaksanakan pekerjaan forwarding
adalah seorang freight forwarder.

6
6) Transporting/Trucking
Transporting/Trucking digunakan ketika beban besar harus diangkut dari satu tempat ke
tempat lain. Transportasi truk dapat digunakan untuk mengirimkan barang ke pengecer,
memindahkan barang milik individu ke tempat baru, mengangkut mobil ke dealer, atau sejumlah
alasan lain yang diperlukan untuk mengangkut barang. Transportasi truk sangat penting untuk
hampir semua industri dan aspek kehidupan di Amerika Serikat saat ini. Sekitar tujuh puluh
persen dari semua kargo yang diangkut di Amerika Serikat diangkut dengan truk.

2.2 Pengerteian dan Definisi Pengawas Pajak dan Perijinan Dokumen Pelaku
Ekspor Impor.

1) BPPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM adalah sebuah lembaga di
Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Fungsi
dan tugas badan ini menyerupai fungsi dan tugas Food and Drug Administration di Amerika
Serikat dan European Medicines Agency di Uni Eropa.
2) Dirjen Bea Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani
masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai.
Tugas dan pekerjaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
 perumusan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai.
 pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai.
 penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kepabeanan dan cukai.
 pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai.

3) JICT

7
PT Jakarta International Container Terminal adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
layanan bongkat muat petikemas baik ekspor maupun impor.
4) Angkasa Putra
PT. Angkasa Pura Logistik atau disingkat dengan APLog merupakan anak perusahaan dari
PT. Angkasa Pura I (Persero) yang bergerak dibidang Logistik, Terminal Kargo, dan Regulated
Agent serta General Sales Agent.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kegiatan ekspor impor mempunyai peroses yang panjang dan banyak pelaku kegiatan di dalam
nya. Dalam kegiatan ekspor impor juga memiliki proses perijinan yang baik dari berbagai pihak
dari pemerintah maupun perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai