Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DOKUEMN-DOKUMEN YANG DIPERLUKAN DALAM


EKSPORT-IMPORT BARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Analisa Kasus Tentang Dokumen yang Diperlukan dalam Ekspor dan Impor.............3

2.2 Hukum Islam Tentang Dokumen-Dokumen yang Diperlukan dalam Eksport dan
Import..................................................................................................................................4

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-
impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli
dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang
berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut dan darat itu
tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara pengusaha-pengusaha yang
mempunyai bahasa, kebudayaan,adat istiadat dan cara yang berbeda-beda1

Dengan istilah ekspor-impor dalam mewujudkan peraturan perundangundangan yang


berlandaskan pancasila dan undang- undang dasar 1945, yang di dalamnya terkandung asas
keadilan Terjadinya perdagangan dapat memberi pengaruh positif dan pengaruh negatif,
menjunjung tinggi hak setiap angota masyarakat dan menempatkan kewajiban pabean
sebagai kewajiban kewarganegaraan yang mencerminkan peran serta anggota masyarakat
dalam menghimpun dana, maka peraturan perundang-undangan kepabeanan ini sebagai
hukum fiskal yang harus dapat menjamin perlindungan kepentingan masyarakat,
kelancaran arus barang, orang dan dokumen yang optimal, dan menciptakan iklim usaha
yang dapat lebih mendorong laju pembangunan nasional2

Dalam bidang impor, yang diperlukan untuk menunjang barang-barang ekspor tadi,
umumnya yang diimpor adalah bahan baku industri, mesin-mesin, bahan-bahan kimia,
ditambah dengan barang-barang modal untuk pelaksanaan pembangunan. Selain itu impor
juga menyangkut bahan / barang kebutuhan konsumsi yang belum dapat di produksi dalam
negeri Pengaruh keseluruhan dari perdagangan ekspor-impor ini tanpa memandang
penyebab-penyebabnya adalah untuk memberikan keuntungan bagi negara-negara yang
mengimpor dan mengekspor barang-barang tersebut. Transaksi ekspor- impor secara
1
Roni, Alfitra. Analisis Kointegrasi Ekspor Dan Impor: Studi Kasus Indonesia. Diss. Universitas Andalas, 2016.
2
Herlinawati, Yunita, Kadarisman Hidayat, and Arief Setyawan. "Analisis Implementasi Pengawasan Ekspor Impor
Barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda." Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol 10.1 (2016).

1
langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dari negara-negara yang terlibat
didalamnya. Terjadinya perdagangan dapat memberi pengaruh positif dan pengaruh negatif
terhadap suatu negara, pengaruh positif dari suatu perdagangan internasional adalah dapat
meningkatkan kemakmuran warga negaranya dan menjadi stimulan pertumbuhan industri
dalam negeri, sedangkan pengaruh negatif dari suatu perdagangan internasional adalah
menghambat pertumbuhan industri dalam negeri dalam mendapatkan devisa

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan lengkapnya permasalahan pada latar belakang masalah di atas, yang


menjadi rumusan masalah dalam makalah yang penulis susun adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana analisa kasus tentang ibu pengganti?
2. Bagaimana hokum islam tentang ibu pengganti?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalaah diatas yang menjadi tujuan masalah dari makalah
yang penulis susun adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana analisa kasus tentang ibu
pengganti
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana hokum islam tentang ibu
pengganti

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa Kasus Tentang Dokumen yang Diperlukan dalam Ekspor dan Impor

Pelaksanaan kegiatan ekspor barang bukan sekedar kegiatan jual beli biasa tetapi
pelaksanaan kegiatan perdagangan yang melewati daerah pabean, sehingga banyak sekali
ketentuan-ketentuan yang mengatur kegiatan itu, prosedur kegiatan ekspor yang ada di
PT.Y dapat dilihat di standar operasional berikut. Penjelasan Mengenai Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan Ekspor:

a) Pemeriksaan Dokumen ekspor di department procurement: Shipping Request,


Proforma invoice, packing List, dan B/L (Bill Of Lading) yang dikirimkan oleh
marketing.
b) Departemen PPC (Production Preparation Control) kemudian mengeluarkan Tailor
Made Work Order (TMWO)
c) Selanjutnya dikirim dokumen proforma Invoice oleh departemen Procuremen ke
Departemen MPIC (Material Planning Inventory Control ) untuk pengambilan
barang yang akan di ekspor, sebelum pembuatan dokumen ekspor petugas harus
menimbang berapa berat dari barang tersebut dan alamat jelas penerima yang akan
dikirim oleh perusahaan, kalau ini tidak dilakukan maka akan terjadi Notul.
d) Selanjutnya pembuatan dokumen BC 3.0 (PEB) Pemberitahuan Ekspor Barang
dengan berkoordinasi langsung kepada Bea Cukai yang ada dilapangan dan melalui
sistem PEB , Bea Cukai yang ada dilapangan diartikan sebagai pengawas PDKB
(Pengusaha Di Kawasan Berikat).
e) Bea dan Cukai yang ada dilapangan biasanya akan meminta dokumen BC 2.3 dan
BC 4.0 . BC 2.3 yaitu Pemberitahuan Impor Barang PDKB (Perusahaan Di
Kawasan Berikat ), BC 4.0 yaitu Pemberitahuan Pemasukan Barang asal tempat
lain dalam daerah pabean ke tempat penimbunan berikat.

3
f) Setelah itu selesai selanjutnya dokumen tersebut dibawa kebagian Bea Cukai untuk
memperoleh nomor pengepakan dan nomor segel dari barang yang akan diekspor,
melakukan pengemasan (packaging), pengemasan dilakukan oleh perusahaan
sendiri tanpa bantuan perusahaan pengiriman atau kurir.
g) Selanjutnya dikumen BC 2.3 dan Dokumen BC 3.0 diserahkan kepada Freight
Forwarder dan selanjutnya akan menerbitkan Air Way Bill (surat muatan udara).
h) Memantau pegiriman dengan Air Way Bill (surat muatan udara), fungsi daipada
AWB ini untuk mengetahui kapan tanggal keberangkatan, tanggal transit , dan
tanggal rencana tiba di Consignee (penerima).
i) Setelah dokumen tersebut diterima oleh Buyer maka pihak Buyer menstransfer
uang tersebut kepada perusahaan melalui bank yang sudah ditunjuk oleh
perusahaan.
j) Kegiatan Ekspor Selesai

Seluruh karyawan dalam pelaksana kegiatan ekspor di PT. Y mempunyai peranan


yang penting, dikarenakan orientasi perusahaan yang menitik beratkan pada kegiatan
EXIM. Didalam perusahaan Departemen Procurement mempunyai peranan yang sedikit
lebih banyak dikarenakan pada bagian ini pengurusan dokumen-dokumen yang
berhubungan langsung dengan kegiatan ekspor, dimulai pada pengepakan barang,
penerimaan barang, pengurusan dokumen BC. 2.3 (PIB) dan BC. 3.0 (PEB) serta
pembuatan Air Way Bill sampai dengan pengambilan barang oleh perusahaan
pengangkutan dilakukan di bagaian ini3

Departement Procurement ini terdiri dari bagian Material Traffic & Receiving yang
terdiri dari 5 orang karyawan, Buyer yang terdiri dari 4 orang karyawan dan 3 orang
supervisor dan 1 Manager. Tapi semua itu tidak terlepas dari peranan semua karyawan
yang saling mendukung satu sama lain sehingga terjalin suasana kerja yang kondusif.

2.2 Hukum Islam Tentang Dokumen-Dokumen yang Diperlukan dalam Eksport dan
Import

3
Astuti, Ismadiyanti Purwaning, and Fitri Juniwati Ayuningtyas. "Pengaruh ekspor dan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia." Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 19.1 (2018): 1-10.

4
Perdagangan internasional adalah sebuah keniscayaan, perdagangan internasional
adalah perdagangan antar negara yang melintasi bata-batas suatu negara. Perdagangan
internasional termasuk dalam masalah muamalah dan asal dalam muamalah adalah boleh
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.1 Perdagangan internasional sejak dahulu kala
sudah dilakukan oleh semua manusia dan bangsa. Salah satu potret perdagangan
internasional yang dicatat oleh Al-Quran adalah perdagangan Qurais dan karena kehebatan
perdagangan Suku Quraisy tersebut Al-Quran mengabadikan aktivitas perdagangan mereka
sebagaimana yang termaktub dalam QS. Al-Quraisy. Mereka dengan segala keterbatasan
sumber daya alam di negeri mereka telah mampu menjadi pemain global dalam
perdagangan internasional. Mereka biasanya melakukan aktivitas perdagangan
internasional pada musim dingin (Al-syita) dan musim panas (Al-shaif). Pada musim
dingin, mereka melakukan perdagangan internasional ke daerah Yaman, sedangkan pada
musim panas ke daerah Syam. Karena tidak mungkin sebuah bangsa dapat memenuhi
kebutuhan negerinya secara langsung dan Allah SWT menciptakan pada setiap daerah dan
negara keunggulan dan keterbatasan4

Ajaran Islam memiliki dimensi yang amat luas yang meliputi semua aspek kehidupan.
Pengakuan sebagai muslim tidak akan cukup untuk membuktikan bahwa Islam merupakan
rahmat yang berisikan berbagai solusi yang tepat, tegas dan tuntas. Tetapi yang diperlukan
adalah sikap sebagai mukmin yang yakin akan solusi yang dibawa oleh Islam. Kondisi
yang kita saksikan dan kita rasakan masa kini adalah bahwa seolah-olah Islam tidak lagi
menjadi solusi bagi setiap problematika kehidupan, sehingga kita atau kebanyakan kaum
muslimin mencari berbagai solusi yang datangnya dari bangsa yang tidak dapat
menyelesaikan masalahnya, bahkan mereka sendiri belum tentu dapat memahami
eksistensi dirinya dengan benar.

Dalam dunia perniagaan, ekspor-impor memainkan peranan penting. Tak ada sebuah
negara pun di dunia ini yang bebas dari ekspor-impor. Apalagi negara-negara berpenduduk
mayoritas Muslim yang biasanya tergolong “negara berkembang” atau “terbelakang’;
barang-barang impor akan lebih mendominasi pasaran mereka. Mengimpor barang dari

4
Benny, Jimmy. "Ekspor dan impor pengaruhnya terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia." Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1.4 (2013).

5
negara kafir pada dasarnya boleh-boleh saja. Yakni selama aturan syariat tetap dipelihara.
Demikian pula mengekspor barang ke negara kafir. Hal ini juga dibolehkan dengan syarat
yang sama. Kegiatan ekspor-impor dalam bentuk primitif telah ada sejak zaman jahiliyah.
Bahkan hal ini diabadikan oleh Allah dalam Surat Quraisy, ketika Allah mengingatkan
mereka tentang salah satu nikmat besar yang Ia berikan kepada mereka. Yaitu dengan
membiarkan mereka bebas berniaga ke Negeri Syam saat musim panas, dan ke Negeri
Yaman saat musim dingin. Semua itu dilakukan dengan perasaan aman karena mereka
warga Tanah Suci Mekkah yang tidak akan diganggu oleh penyamun5

Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barangbarang buatan
dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran
yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan demikian, pengeluaran agregat akan meningkat
sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini
akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.8 Bicara tentang impor, secara
fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu
perekonomian negara. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau bocoran
aliran pengeluaran sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran keluar atau bocoran
ini pada akhirnya akan menurunkan pendapatan nasional yang dapat dicapai. Dengan
demikian, sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan
nasional tergantung pada ekspor neto, yaitu ekspor dikurangi impor6. Fungsi Impor
berbeda sekali dengan ekspor, karena impor sangat berhubungan dengan pendapatan
nasional negara pengimpor. Permintaan impor dipengaruhi oleh tingkat negara pengimpor,
harga relatif (perbandingan antara harga barang-barang yang dihasilkan di dalam negeri
dan harga barang-barang yang dihasilkan diluar negeri) dan beberapa faktor lain seperti
selera, kualitas produknya, dan sebagainya. Perdagangan internasional yang menyangkut
dengan ekpor-impor mempunyai peranan penting untuk ekonomi Indonesia.

5
Adrian Sutedi, S. H. Hukum Ekspor Impor. RAS, 2014.
6
Hodijah, Siti, and Grace Patricia Angelina. "Analisis pengaruh ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia." Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan 10.01 (2021): 53-62.

6
Terutama dalam ekspor tersebut Indonesia akan memperoleh devisa yang bisa menjadi
sumber pembiayaan pembangunan. Hal ini akan menyebabkan sumber penerimaan devisa
dari ekspor akan meningkat dan bisa berkontribusi besar ikut meringankan neraca
perdagangan. Tidak hanya ekspor, impor pun juga memiliki kontribusi penting dalam
ekonomi bangsa. Dikarenakan akan menjadi penunjang kegiatan produksi dalam negeri
apabila membutuhkan impor barang dan jasa seperti bahan baku, barang modal, dan
teknologi yang belum dapat ataupun belum cukup diproduksi di dalam negeri7

7
Jumhur, Jumhur, et al. "Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Ekspor dan Impor Terhadap Inflasi (Studi Empiris Pada
Perekonomian Indonesia)." Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan (JEBIK) 7.3 (2019): 186-201.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Urgensinya perdagangan pada tingkat dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
saling melakukan pertukaran dagang dalam hal-hal yang bermanfaat. Sebab Allah
menjadikan sumber alam ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan syarat
mereka harus berkomitmen dengan cara yang baik dan benar dalam mengeksplorasinya.
Sudah umum dikenal bahwa perdagangan merupakan induk keberuntungan. Sejarah
bangsa-bangsa di dunia juga memperlihatkan bagaimana dengan berdagang dan berniaga,
orang bisa menjadi kaya dan bangsa-bangsa mendapatkan wilayah yang sangat luas di
seluruh dunia ini. Dengan demikian, perdagangan merupakan pertanda baik dan
kesejahteraan yang akan menjadi tulang punggung untuk memperoleh kekayaan. Jika
dilihat dalam konteks ekonomi makro, perdagangan yang dimaksud tentu berkaitan dengan
eksporimpor.

Ekspor-impor Indonesia terhadap PDB masih terbilang kecil. Ekspor-impor Indonesia


masih banyak berorientasi pada pada industri dan migas. Jika dilihat dari perspektif
ekonomi Islam, sektor agribisnis, kemaritiman, dan sumberdaya yang bisa diperbaharui
menjadi fokusnya. Sebab hal itu berkaitan untuk bisa tercapainya kemaslahatan bagi
segenap rakyat. ndonesia hendaknya menata ulang kebijakan ekspor-impor guna
melindungi rakyatnya. Jangan membiarkan secara terus-menerus ada eksploitasi untuk
sektor migas, terutama dieksploitasi oleh warga negara asing. Sektor migas yang menjadi
andalan untuk ekspor negara Indonesia. Sedangkan untuk sektor impor Indonesia, harus
disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan bukan keinginan. Dituntut pula peran tegas
pemerintah untuk menekan tingkat penyelundupan barangbarang yang bisa membawa
mafsadat terhadap rakyat.

8
3.2 Saran

Makalah ini menjelaskan tentang Dokumen-Dokumen yang diperlukan dalam


Ekspor dan Import Barang. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca agar
kiranya mengetahui silsilah Dokumen-Dokumen yang diperlukan dalam Ekspor dan
Import Barang dan mampu mempertahankanya, khususnya pembaca tentang
Dokumen-Dokumen yang diperlukan dalam Ekspor dan Import Barang

9
DAFTAR PUSTAKA

Adrian Sutedi, S. H. (2014). Hukum Ekspor Impor. Ras.


Astuti, I. P., & Ayuningtyas, F. J. (2018). Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 19(1), 1-10.
Benny, J. (2013). Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di
Indonesia. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4).
Herlinawati, Y., Hidayat, K., & Setyawan, A. (2016). Analisis Implementasi Pengawasan Ekspor
Impor Barang Pada Kppbc Tipe Madya Pabean Juanda. Jurnal Perpajakan (Jejak)|
Vol, 10(1).
Hodijah, S., & Angelina, G. P. (2021). Analisis Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Manajemen Terapan Dan
Keuangan, 10(01), 53-62.
Jumhur, J., Nasrun, M. A., Agustiar, M., & Wahyudi, W. (2019). Pengaruh Jumlah Uang
Beredar, Ekspor Dan Impor Terhadap Inflasi (Studi Empiris Pada Perekonomian
Indonesia). Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan (Jebik), 7(3), 186-201.
Roni, A. (2016). Analisis Kointegrasi Ekspor Dan Impor: Studi Kasus Indonesia (Doctoral
Dissertation, Universitas Andalas).

10

Anda mungkin juga menyukai