MAKALAH
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Dokumen-Dokumen Penting Dalam
Ekspor” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Ekspor-
Impor dan Kepabeanan.
Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahaui apa saja yang perlu diketahui dalam
pengurursan dokumen dokumen ekspor. Terselesaikanya makalah ini tentunya tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terimakasih atas dukungan
dan semangatnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Kegiatan-kegiatan tersebuta harus dilakukan secara berurutan mulai dari langkah awal
hingga langkah terakhir dalam rangka menyelesaikan suatu proses pekerjaan. Dan dalam
melakukan kegiatan ekspor ada beberapa kepengurusan dokumen penting diantaranya adalah 1.
Shipping Instruction (S/I), Invoice, Packing List, Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Bill of
Lading (B/L), Air way Bill (AwB), Certificate Of Origin (COO).
BAB II
PEMBAHASAN
Invoice faktur dibuat sesuai dengan dengan barang yang telah diserahkan/diterima
dengan baik oleh customer. Adakalanya barang yang telah dikirim, ditolak/ditolak
sebagian/diterima bersyarat oleh customer. Karena itu Invoice faktur dibuat
setelah Delivery Order ditandatangani oleh penerima.
Satu Order pembelian dapat direalisasikan dalam satu transaksi (satu kali Do/Sj)
dan dapat juga direalisasikan secara bertahap (beberapa kali Do/Sj). Banyak
kebijakan perusahaan yang menetapkan bahwa pembayaran akan dilakukan
setelah order pembelian telah terealisasikan secara keseluruhan sehingga apabila
terdapat beberapa kali Do/Sj, maka invoice/Faktur hanya dibuat apabila order
penjualan telah dipenuhi secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan informasi
ringgkas mengenai dokumen-dokumen yang terkait dengan tagihan tersebut.
Keperluan tersebut dibutuhkan baik bagi penerima tagiahan maupun pembuat
invoice.
Dalam kontrak Order dalam jangka waktu tertentu kebijakan poin 2 tidak berlaku
sehingga Invoice dibuat setiap Delivery Order telah ditandatangani oleh penerima.
Pembuatan Invoice secara automatis akan mengupdate buku piutang dagang.
Dengan ini dapat diartikan pembuat invoice adalah bagian yang juga mencatat
piutang.
Dalam prosedur internal kontrol system akuntansi metode manual disarankan
untuk membuat invoice di atas formulir dengan nomor urut tercetak namun
dengan sistem akuntansi komputer semakin banyak perusahaan menggunakan
nomor komupterisasi. Keunggulan penggunaan nomor tercetak menjamin tidak
terjadinya nomor ganda dalam pembuatan Invoice namun apabila terjadi
kegagalan, nomor transaksi dicatat pada nomor berikutnya sesuai dengan nomor
urut dokumen tercetak. Bila menggunakan nomor urut yang di create komputer
perlu pengawasan lebih ketat karena memungkinan terjadinya invoice ganda yang
dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
Contoh invoice :
2.3 Packing List
Bill of Lading (B/L) adalah surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam
kapal laut yang juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti
adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Dalam bahasa
Indonesia B/L sering disebut dengan konosemen, merupakan dokumen pengapalan yang
paling penting karena mempunyai sifat jaminan atau pengamanan.
Suatu B/L dapat dibedakan berdasarkan penyataan yang terdapat pada B/L
tersebut, dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Received for Shipment B/L
B/L yang menunjukkan bahwa barang-barang telah diterima o;rh rtusahaan pelayaran
untuk dikapalkan, tetapi belum benar –benar dimuat atau dikapalkan pada batas waktu
yang ditetapkan dalam L/C yang bersangkutan. Resiko yang mungkin akan terjadi pada
B/L jenis ini adalah:
a. Kemungkinan barang akan dimuat dengan kapal lain.
b. Bila terjadi pemogokan, barang-barang tersebut terbengkalai dan rusak.
c. Kemungkinan penambahan ongkos atau biaya lain seperti sewa gudang dan
sebagainya.
Masalah yang timbul bila barang-barang tidak diambil di pelabuhan tujuan dapat
terjadi seperti:
a. Kemungkinan pencurian dan pencurian kecil-kecilan ( pilferage)
c. Kerusakan-kerusakan barang
c. pelabuhan pengiriman
d. pelabuhan tujuan
5. Bank harus dapat mengenal dan membedakan syarat-syarat B/L yang dapat diterima
dari jenis-jenis pernyataan dalam B/L yang ada, yaitu:
a. Shipped on Board B/L : dapat diterima
b. Received for Shipment : tidak dapat diterima dan harus minta “L/C amendment”
6. Bank tidak dibenarkan menerima atau menegosiasi Unclean B/L kecuali syarat L/C
tegas-tegas mengizinkannya.
7. Tanggal B/L tidak boleh melewati batas tanggal pengapalan terakhir
8. B/L harus cocok dengan L/C tentang pelaksanaan pembayaran freight (prepaid,
payable at destination atau collect).
9. Dalam hal ekspor dilaksanakan dengan transshipment, harus diteliti apakah:
a. Diminta through B/L dengan second carrier endorsement atau cukup dengan
through B/L tanpa second carrier endorsement.
Air way Bill adalah dokumen yang dibuat atas perjanjian antara shipper atau
cargo agent dengan airlines yang merupakan bukti kontrak kerjasama untuk
pengangkutan barang melalui udara melalui rute yang dilewati airlines tersebut.
Fungsi utama dari Air way Bill antara lain :
Kontrak Carriage
Di balik setiap asli dari Air Waybill adalah kondisi kontrak untuk pengangkutan .
Bill angkutan
Air waybill dapat digunakan sebagai tagihan atau invoice bersama-sama dengan
dokumen pendukung karena dapat menunjukkan biaya yang harus dibayar oleh penerima
barang , biaya karena agen atau carrier. Sebuah salinan asli dari air waybill digunakan
untuk akuntansi pengangkut
. Sertifikat Asuransi
Airwaybill udara juga dapat berfungsi sebagai bukti jika operator berada dalam posisi
untuk memastikan pengiriman dan diminta untuk melakukannya oleh pengirim .
×. Deklarasi pabean
Tutorial. 2014. Mengenal Dokumen Certificate of Origin (COO) atau Surat Keterangan Asal
(SKA). Tersedia : http://eksporimpor.co/tutorial/mengenal-dokumen-certificate-of-origin-
coo-atau-surat-keterangan-asal-ska.html. Diakses terakhir tanggal 29 Februari 2016