Anda di halaman 1dari 17

Dokumen dan Pihak

Perdagangan
Internasional

Aida Fitri Yani S.M


Ekspor Impor (EXIM)

Dalam perdagangan internasional tidak memungkiri dari dua


kegiatan penting yaitu ekspor dan impor. dalam materi kali
ini kita akan membahas dokumen apa saja yang diperlukan
dan dibutuhkan dalam pengurusan eksport dan import sera
pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.
01

Dokumen EXIM
Invoice, Packing List, B/L, Polis Asuransi,
PEB,PIB, Shipping Intruction
Dokumen EXIM

Pengurusan dokumen merupakan suatu tahapan yang sangat


penting. pengiriman dokumen yang tidak tepat atau
pengisian dokmen salah akan menghambat tahapan lainnya.
eksportir atau importir seringkali merasa pengurusan
dokumen selalu rumit dan memakan banyak waktu, pada
saat dilapangan eksportir biasanya menggunakan jasa freight
forwarding atau EMKL untuk mengurus dokumen-dokumen
pengiriman. mungkin ada beberapa eksportir dan importir
yang memang menyediakan jasa pengurusan dokumen-
dokumen tersebut.
Invoice
Sebagai bukti transaksi atau penagihan dan
diterbitkan oleh eksportir untuk importir. invoice
dibagi menjadi 3, diantaranya :
• Proforma Invoice, jenis invoice sementara dalam
transaksi dan... inovice ini dibuat sebelum
pengiriman barang dilakukan.
• Commercial Invoice, invoice ini dijadikan dasar
untuk menghitung pajak, invoice ini juga terdapat
perencian mengenai keterangan barang-barang
yang akan dikirim beserta harganya.
• Consular Invoice, invoice ini dibuat secara khusus
yang diterbitkan oleh instansi resmi seperti
kedutaan atau konsuler suatu negara
Packing List
Dokumen ini berisikan rincian spesifikasi barang ekspor sesuai dengan invoice. Fungsi
dokumen yang dibuat oleh eksportir ini adalah untuk memudahkan Anda mengetahui
isi barang dalam kontainer bila terdapat pemeriksaan. Dokumen ini bisa dikatakan
pula sebagai surat jalan yang dipakai ketika melakukan pengiriman barang di dalam
Indonesia. ...
Dalam dokumen packing list, setidaknya memuat informasi berikut:
• Nama barang
• Nomor dan tanggal packing list
• Jumlah kemasan (seperti pack, pieces, ikat, karung, dll)
• Berat bersih
• Berat kotor
Bill of Lading (B/L)
atau Air Waybill
Bill of lading adalah bukti pengiriman barang atau dapat juga diartikan sebagai tanda
terima yang dibuat oleh shipping company untuk eksportir. B/L ini akan dikeluarkan
setelah kapal berangkat dari Indonesia. Selain itu, B/L dapat pula digunakan sebagai
kepemilikan barang, artinya eksportir yang memegang B/L adalah pemilik dari barang
yang disebutkan dalam dokumen tersebut. Hal itulah yang menjadi alasan dokumen ini
adalah surat berharga yang perlu disimpan dengan baik oleh eksportir. Didalamnya
tercantum Informasi lengkap mengenai
• nama pengirim (Shipper)
• nama kapal
• data muatan
• pelabuhan muat
• pelabuhan bongkar
• rincian freight dan cara pembayaran
• nama pemesan (Consignee)
• jumlah bill
• tanggal penandatanganan
Polis Asuransi
Asuransi barang ekspor impor merupakan asuransi yang memberikan
perlindungan kepada tertanggung (eksportir) atas resiko tidak diterimanya
sebgaian atau seluruh pelunasan tagiahn ekspor dari importir yang disebabkan
resiko komersial atau resiko politik.
Dokumen ini sangat dibutuhkan sebagai surat bukti penanggungan yang
diterbitkan perusahaan asuransi untuk menjamin keselamatan atas barang yang
dikirim, atas permintaan eksportir maupun importir.
Dokumen ini berisi:
• berbagai jenis risiko yang diasuransikan
• pihak mana yang meminta asuransi
• dan kepada siapa klaimnya akan dibayarkan
dengan adanya dokumen ini bisa meminimalisir kerugian dari kedua belah pihak
PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
Dokumen ini adalah surat pemberitahuan yang dibuat eksportir kepada kantor Bea
dan Cukai. Pembuatan PEB berdasarkan dokumen invoice, Packing ListSecara umum,
prosedur pengurusan PEB, sebagai berikut:
• Barang yang akan diekspor diberitahukan ke kantor Bea Cukai dengan mengisi
PEB.
• Melakukan pendaftaran PEB paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan
pengiriman ekspor dan paling telat sebelum barang masuk Kawasan Pabean.
Biasanya pendaftaran ini disertai dengan Nomor Induk Perusahaan (NIPER) dan
dokumen pelengkap, seperti: faktur, packing list, bukti bayar Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP), bukti bayar bea keluar (untuk barang ekspor yang
dikenakan bea keluar), dan dokumen lain dari instansi teknis terkait.
• Membayar pajak ekspor secara lunas jika barang dikenakan pajak ekspor.
PEB ini dijadikan dasar pemeriksaan sesuai barang yang diekspor saat berhadapan
dengan petugas Bea dan Cukai. Hati-hati, karena kesalahan dalam pengisian PEB
bisa dianggap penyimpangan secara sengaja.
PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
dokumen pemberitahuan kepada bea cukai atas barang impor,
berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai prinsip self assesment.
sistem self assesment yang dimaksud yaitu menghitung,
memperhitungkan, melapor, dan membayar sendiri bea masuk yang
terutang dalam PIB. Dokumen yang termasuk dalam dokumen
pelengkap PIB yaitu invoice, packing list, bill of loading. PIB merupakan
barang bukti ysng sah atas adanya transaksi impor yang dilakukan
terkait perpajakan. PIB mencantumkan identitas pemilik barang
berupa:
• nama
• alamat
• NPWP
• Surat penetapan tarif/nilai pabean
• surat penetapan pabean
Shipping Intruction

Shipping instruction adalah dokumen yang dibuat/diberikan oleh eksportir


kepada forwarder atau shipping company untuk melakukan booking pada
container dan ruang di transportasi yang digunakan seperti
kapal/pesawat. Dokumen ini biasanya dapat diberikan atau dikirim
melalui surel (e-mail). shipping intruction berisikan data sebagai berikut :
● nama penerima dan pengirim
● alamat penerima dan pengirim
● nomor pengiriman
● nomor cointaner
● jumlah total muatan
● jenis barang yang dikirimkan
● berat kotor kargo
● syarat pembayaran
● deskripsi kargo
● detai wajib tergantung bea cukai setempat.
02
Prosedur EXIM
You can enter a subtitle here if you
need it
1. Eksportir melakukan korespondensi dengan importir di luar negeri untuk
menawarkan dan negosiasi komoditi, dalam hal ini harus dicantumkan jenis barang,
kualitas, kuantitas, syarat-syarat pengiriman.
2. Apabila importir menyetujui penawaraan yang diajukan oleh eksportir, maka
importir dan eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang dengan
dicantumkannya hal-hal yang disepakati bersama.
3. Setelah ditandatangani kontrak dagang maka importir membuka L/C melalui bank
koresponden di negaranya dan mengirimkan L/C ke bank devisa yang di tunjuk,
kemudian bank devisanya memberitahu diterimanya L.C kepada eksportir.
4. dengan diterimanya L/C M=maka ekspotir mempersiapkan barang-barang yang
dipesan importir. keadaan barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C
5. Mempersiapkan dokumen barang seperti packing list, commercial invoice, dan
sertifikat mutu barang
6. Eksportir mendaftarkan pemberitahuan ekspor barang ke bank devisa dengan
melampirkan surat sanggup bayar apabila ekspornya terkena pajak ekspor.
7. eksportir memesan ruang kapal ke perusahaan pelayaran atau penerbangan. agar
diperhatikan perusahaan angkutan mana yang memberikan jaminan yang aman
8. pengiriman dapat melakukan sendiri pengiriman barang ke pelabuhan atau
menggunakan jasa freight forwarder atau EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)
dengan disertakan dengan dokumen ekspor
9. adanya pemeriksaan bea cukai dipelabuhan mengenai dokumen dan barang-barang
yang akan dieskpor
10. Surat Keterangan Asal jika diperlukan dan penfurusannya di Dinas Perindustrian
Perdagangan
11. Apabila barang sudah dikapalkan ekportir dapat mencairkan L/C ke bank dengan
menyerahkan bukti dokumen-dokumen.
12. setelah proses semuanya selesai maka proses pengiriman barang ke importir.
Pihak-pihak EXIM

1. Eksportir/seller/shipper : pihak yang menjual barang kepada importir (buyer) di luar negeri
2. Importir/buyer/consignee : pihak yang membeli barang dari eksportir (seller) dari negara lain.
3. Mediator (broker) : pihak yang menjadi perantara antara eksportir dan importir dalam melakukan
transaksi ekspor impor
4. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) : Pengangkut barang (cargo) yang bertugas mengangkut
barang dari tempat eksportir ke pelabuhan laut atau sebaliknya. Di Indonesia pada umumnya
perusahaan EMKL menggunakan moda transportasi truck atau kereta api.
5. PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) : perusahaan yang bertindak menyediakan jasa
pengurusan formalitas kepabeanan dan hal-hal yang terkait di dalamnya.
6. Bea Cukai : Di Indonesia Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berada di bawah kementerian
keuangan. Tugas dan fungsi Bea Cukai adalah mengawasi kegiatan ekspor – impor, memungut bea
masuk, bea keluar, serta pajak dalam rangka ekspor maupun impor, mengawasi peredaran
minuman yang mengandung alkohol atau etil alkohol, dan peredaran rokok atau barang hasil
pengolahan tembakau lainnya.
Pihak-pihak EXIM
7. Shipping Company : perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang akan di ekspor atau di impor
dan juga sebagai penyedia kontainer kosong bagi eksportir
8. Freight Forwarder : Jasa pengurusan transportasi yang bertugas mengurus semua kegiatan yang
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut
atau udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
pengukuran, penimbangan, pengurusan, penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan,
perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan
biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang- barang tersebut sampai dengan
diterimanya oleh yang berhak menerimanya (door to door service)
9. port (pelabuhan) : Merupakan tempat dimuat / di bongkarnya barang ekspor impor dari atau ke
sarana pengangkut (Moda transportasi barang atau kargo).
10. Bank : instansi yang bertugas untuk memfasilitasi pembayaran internasional.
11. Asuransi : Pihak atau perusahaan yang ditunjuk sebagai penanggung risiko dalam aktivitas
perdagangan ekspor impor.
Pihak-pihak EXIM
12. Surveyor Dalam perdagangan ekspor impor, Surveyor bertugas “memastikan” kondisi (kualitas dan
kuantitas) barang sesuai dengan yang diminta oleh pihak – pihak yang berkepentingan dengan cara
melakukan inspeksi dan kemudian menerbitkan sertifikat. Salah satu perusahaan Surveyor yang cukup
populer di Indonesia adalah SUCOFINDO.
13. Depot Kontainer Depot kontainer adalah tempat atau wilayah yang ada di pelabuhan yang digunakan
14. sebagai tempat penumpukan dan penyimpanan kontainer kosong milik Shipping Company.

Anda mungkin juga menyukai