Anda di halaman 1dari 23

Prosedur ekspor

Kelompok 2
Topik pembahasan
01 02
Proses pengapalan barang oleh Para pelaku ekspor dan dokumennya
eksportir

03
Metode pembayaran ekpor
01
Proses pengapalan barang oleh
eksportir
Apa sih ekspor?
• Kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean.
• Kegiatan memasarkan komoditi
kepada orang asing, pembayaran
dengan valuta asing dan
berkomunikasi dengan bahasa asing
pula.
Prosedur ekpor
Langkah – langkah yang harus dilakukan oleh eksportir apabila

melakukan ekspor. Prosedur Ekspor terdiri dari 12 (dua belas) langkah

sebagai berikut :
● Korespondensi

Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk

menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam

surat penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang,

mutunya, harganya, syarat-syaratnya pengiriman, dan sebagainya.


Prosedur ekpor
● Pembuat Kontrak Dagang

Apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir, maka

importir dan eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang.

Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal yang disepakati bersama.


● Penerbitan Letter of Credit (L/C)

Setelah kontrak dagang ditanda tangani maka importir membuka L/C

melalui bank koresponden dinegaranya dan mengirimkan L/C tersebut ke

Bank Devisa yang ditunjuk memberitahukan diterimanya L/C tersebut

kepada eksportir.
Prosedur ekpor
● Mempersiapkan Barang Ekspor
Dengan diterimanya L/C tersebut maka eksportir
mempersiapkan barang-barang yang dipesan importir. Keadaan barang
– barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
● Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Selanjutnya eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor
Dagang (PEB) ke Bank Devisa dengan melampirkan surat sanggup
apabila barang ekspornya terkena pungutan ekspor.
Prosedur ekpor
● Pemesanan Ruang Kapal
Eksportir memesan ruang kapal ke Perusahaan Pelayaran
Samudera atau perusahaan penerbangan. Perlu dicek perusahaan
perkapalan mana yang mempunyai tarif angkutan kargo paling
murah dan paling memberikan jaminan akan ketepatan waktu
pelayaran.
● Pengiriman Barang Ke Pelabuhan
Eksportir sendiri dapat mengirim barang kepelabuhan pengiriman
dan pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga
dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman barang (Perusahaan
Freight Forwarding atau Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal laut /
EMKL). Dokumen-dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman
barang ke pelabuhan dan ke kapal.
Prosedur ekpor
● Pemeriksaan Bea Cukai
Di pelabuhan, Dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai.
Apabila diperlukan, barang-barang yang akan diekspor diperiksa
juga oleh pihak Bea Cukai. Apabila barang-barang dan dokumen
yang menyertainya telah sesuai dengan ketentuan maka Bea Cukai
menanda tangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB.
● Pemuatan Barang ke Kapal
Setelah pihak Bea Cukai menandatangani PEB maka barang telah
dapat dimuat ke kapal. Segera setelah barang dimuat ke kapal,
pihak pelayaran menerbitkan Bill of Lading (B/L) yang kemudian
diserahkan kepada eksportir.
Prosedur ekpor
● Surat Keterangan Asal
Eksportir sendiri atau Perusahaan Freight Forwarder atau EMKL/EMKU memfiat
pemuatan barangnya dan mengajukan permohonan atau ke kantor Dinas Departemen
Perdagangan atau memperoleh SKA apabila diperlukan.
● Pencairan L/C
Apabila barang sudah dikapalkan, maka eksportir sudah dapat ke bank untuk
mencairkan L/C. Dokumen-dokumen yang diserahkan ke bank adalah B/L, Commercial
Invoice, Packing List dan PEB.
● Pengiriman Barang ke Importir
Barang dalam perjalanan dengan kapal dari Indonesia ke pelabuhan di negara
importir.
Pemeriksaan fisik barang
1. Barang berstatus ekspor yang akan diimpor lagi.
2. Barang berstatus ekspor, pada saat menjalani proses impor, ternyata
ditujukan untuk kebutuhan ekspor kembali.
3. Barang berstatus ekspor yang mendapatkan fasilitas pengembalian atau
fasilitas pembebasan.
4. Barang berstatus ekspor yang selama prosesnya mendapatkan bea keluar.
5. Barang berstatus ekspor yang berdasarkan informasi dari pihak Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) terdapat dan ditemukan adanya indikasi tertentu yang
berhubungan dengan pelanggaran atau bahkan sudah dinyatakan melanggar
ketentuan hingga peraturan yang berlaku.
Pemeriksaan fisik barang
6. Barang berstatus ekspor yang berdasarkan informasi dari pihak Unit
Pengawasan terdapat adanya indikasi pelanggaran atau bahkan memang sudah
dinyatakan melanggar terhadap peraturan perundang – undangan Republik
Indonesia.
Sebagai seorang eksportir, harus mentaati semua aturan yang telah
diberlakukan pemerintah agar prosesnya lancar. Melakukan ekspor barang
tanpa menyerahkan dokumen pemberitahuan pabean terancam hukuman
pidana mulai dari satu tahun hingga 10 tahun dan denda mulai dari Rp 50 juta
hingga Rp 5 miliar.
02
Jenis –jenis dokumen
dan pelaku ekspor
Jenis dokumen dan pelaku ekpor
1. Invoice => Eksportir
2. Full set on board Ocean Bill of Loading / Airwaybill => Perusahaan
Penerbangan
3. Packing / Weight List => Eksportir
4. Certificate of Origin => Kantor Kementerian Perdagangan
5. Insurance Policy => Perusahaan Asuransi
6. Shipping Agent Certificate => Perusahaan Agen Pelayaran
7. Exporter’s Certificate => Eksportir
8. Manufacturer’s Certificate => Produsen/ Supplier
9. Beneficiary’s Certificate => Eksportir
10. Surveyor’s Certificate / Inspection’s Certificate => Independent
Surveyor
11. Drafts => Bank
12. Certificate of Quality => Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
13. Manufacturer’s Quality Certificate => Pabrik Pembuat Barang Ekspor
14. Sanitasi Helath And Veterinary Certificate => Dinas Peternakan
15. Weight Note And Measurement List => Perusahaan Jasa Transportasi
Metode pembayaran ekpor 03
Metode pembayaran letter of credit
Metode Pembayaran Letter of Credit satu ini memungkinkan untuk dilakukan oleh
para importir luar negeri setelah produk dan dokumen dalam proses pengiriman,
tetapi tidak perlu menunggu proses konfirmasi langsung terkait penerimaan produk
dari pihak importir.
Jadi Metode Pembayaran Letter of Credit bisa dianggap semacam surat jaminan
yang diberikan oleh importir untuk memastikan pembayarannya kepada para
eksportir seperti sobat UKM.
Metode pembayaran advance payment
Metode Pembayaran Advance Payment dikenal dengan sebutan pembayaran dimuka.
Jika sobat UKM memutuskan untuk menggunakan metode pembayaran satu ini,
maka para importir harus melakukan pembayaran kepada para eksportir di awal
transaksi sebelum barang yang dipesan dikirimkan.
Keuntungan dari Metode Pembayaran Advance Payment adalah para eksportir bisa
menggunakannya sebagai modal dalam proses persiapan barang sebelum diekspor.
Pembayaran dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara cash maupun
memanfaatkan sistem Telegraphic Transfer
Metode pembayaran open account

Open Account juga sering disebut sebagai rekening terbuka. Dimana Metode
Pembayaran Open Account merupakan pembayaran yang hanya dilakukan oleh para
importir setelah mereka benar – benar menerima barang tanpa adanya masalah.
Agar salah satu pihak tidak dirugikan, maka terdapat ketetapan batas waktu sesuai
kesepakatan. Metode ini dianggap lebih menawarkan keuntungan dan juga kepastian
bagi para importir.
Metode pembayaran consignment /konsinyasi

Metode Pambayaran Consignment adalah suatu metode pembayaran yang dilakukan


sesuai dengan jumlah barang yang terjual saja. Misalnya saja begini sobat UKM,
Anda memiliki barang, kemudian dititipkan kepada importir untuk dibantu
dijualkan, nantinya para importir hanya akan membayar barang yang terjual saja.
Jika masih ada sisa, maka pihak importir akan mengirimkan kembali barang
tersebut kepada eksportir.
Metode pembayaran document againsist payment

Metode Pembayaran Documents Against Payment mirip dengan Metode Pembayaran


Letter of Credit. Namun yang menjadi pembeda adalah pihak importir tidak
menitipkan sejumlah dana ke pihak bank saat awal transaksi dilakukan. Nantinya,
bank importir akan memberikan dokumen ekspor setelah pihak importir melunasi
tagihan terlebih dahulu.
Metode pembayaran document againsist acceptance

Metode pembayaran ini sama seperti Metode Pembayaran Documents Against


Payment. Yang membedakan adalah pihak importir dan eksportir mempunyai janji
pembayaran dengan tempo waktu tertentu mulai dari 30 hari, 60 hari hingga 90 hari
setelah mendapat persetujuan
Terima kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai