Anda di halaman 1dari 32

PART 3 : PROSES EKSPOR

IMPOR

PRODI MANAJEMEN ADMINISTRASI D3


UNIVERSITAS BINA INSANI
2021
Mekanisme Ekspor Impor
Mekanisme Ekspor Impor secara garis besar dapat dibagi kedalam tahapan-tahapan
sebagai berikut (Amir, 1999) :

1. Korespondensi
2. Pembuatan Kontrak Dagang (Sales Contract)
3. Penerbitan Letter of Creadit (L/C)
4. Mempersiapkan barang Ekspor
5. Pemesanan Ruang Kapal
6. Melakukan Picking, Stuffing dan Loading menggunakan Mode angkut darat dari Gudang Shipper ke
Pelabuhan
7. Mendaftarkan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
8. Proses Customs Clearance ( Proses permohonan izin kepada pihak bea cukai), Apabila sudah sesuai
dengan ketentuan, dari bea cukai menanda tangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB,
yang dinamakan NPE (Nota Persetujuan Ekspor)
9. Proses mendapatkan izin dari Pelabuhan , agar barang dapat masuk pelabuhan melalui proses pelaporan,
penimbangan dan pengecekan packing luar.. Dalam proses ini pelabuhan mengeluarkan dokumen berupa
EIR (Equipment Interchange Report).
10. Pemuatan barang ke kapal
11. Surat Keterangan Asal (Jika diperlukan)
12. Pencairan L/C
13. Pengiriman barang ke Importir.
4 TAHAP PROSES KEGIATAN EKSPOR

• Sale’s Contract Process


• L/C Opening Process
• Cargo Shipment Process
• Shipping Document Negotiation Process
Prosedur Ekspor
1. Korespondensi / Contack person
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir di luar negeri untuk menawarkan
dan negosiasi komoditi, dalam hal ini harus dicantumkan jenis barang, kualitas, kuantitas,
syarat­-syarat pengiriman dll.
2.1. Mencari tahu apakah barang yang akan di ekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk
di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor
(Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di 
www.insw.go.id.
1.2 Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan ekspor.
2. Pembuatan kontrak dagang
Apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir, maka importir dan
eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang dengan dicantumkannya hal-­hal
yang disepakati bersama. 
3. Penerbitan letter of credit ( L/C )
Setelah ditandatangani kontrak dagang maka importir membuka L/C melalui bank
koresponden di negaranya dan mengirimkan L/C tersebut ke Bank Devisa yang ditunjuk,
kemudian Bank Devisa di negara eksportir kemudian Bank Devisa yang ditunjuk
memberitahu diterimanya L/C tersebut kepada eksportir.
Prosedur Ekspor
4. Mempersiapkan Barang ekspor
Dengan diterimanya L/C tersbut maka eksportir mempersiapkan barang-­barang yang
dipesan importir. Keadaan barang­-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
5. Mempersiapkan dokumen barang
– Packing list
– Commercial invoice
– Sertifikat mutu barang / standar mutu
6. Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )
Selanjutnya eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bank
Devisa dengan melampirkan surat sanggup bayar apabila ekspornya terkena pajak
ekspor, serta Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai)
dengan menggunakan dokumen PEB beserta dokumen pelengkapnya.
7. Pemesanan ruang kapal (proses Stuffing)
Eksportir memesan ruang kapal ke perusahaan pelayaran samudera atau
perusahaan penerbangan. Agar diperhatikan perusahaan angkutan mana yang
memberikan jaminan dalam pengiriman.
Prosedur Ekspor
8. Pengiriman barang ke pelabuhan
Eksportir dapat melakukan sendiri pengiriman barang atau dapat
menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang (Perusahaan Freight
forwarder atau perusahaan Expedisi muatan kapal laut (EMKL)) dengan
disertakan dokumen­dokumen ekspor.
9. Pemeriksaan Bea Cukai
Dipelabuhan dilakukan pemeriksaan dokumen dengan barang-­barang yang
akan diekspor.
10. Surat Keterangan Asal ( SKA)
Jika diperlukan Eksportir mengajukan permintaan SKA. Kepada Dinas
Perindustrian Perdagangan.
11. Pencairan L/C
Apabila barang sudah dikapalkan Eksportir dapat mencairkan L/C ke Bank
dengan menyerahkan bukti dokumen­dokumen.
12. Proses pengiriman barang ke Importir. .
1. Sale’s Contract Process
Sales contract adalah dokumen/surat persetujuan antara penjual dan pembeli yang
merupakan follow-up dari purchase order yang diminta importer. Isinya mengenai syarat-
syarat pembayaran barang yang akan dijual, seperti harga, mutu, jumlah, cara
pengangkutan, pembayaran asuransi dan sebagainya. Kontrak ini merupakan dasar bagi
pembeli untuk mengisi aplikasi pembukaan L/C kepada Bank.
Penjelasan dari alur Prosesnya
a. Promosi
Kegiatan promosi komoditas yang akan diekspor melalui media promosi seperti iklan di media elektronik, majalah,
Koran, pameran dagang atau melalui badan/lembaga yang berhubungan dengan kegiatan promosi ekspor seperti
Ditjen PEN, Kamar Dagang dan Industri, Atase perdagangan dan lain sebagainya.
b. Inquiry
Pengiriman surat permintaan suatu komoditas tertentu oleh Importir kepada eksportir (letter of inquiry). Biasanya
berisi deskripsi barang, mutu, harga dan waktu pengiriman.
c. Offer Sheet
Permintaan Importir akan ditanggapi melalui offer sheet yang dikirimkan eksportir. Offer sheet ini berisikan
keterangan sesuai permintaan Importir mengenai deskripsi barang, mutu, harga dan waktu pengiriman. Selain itu
pada offer sheet ini biasanya ditambahkan tentang ketentuan pembayaran dan pengiriman sample/brochure.
d. Order Sheet
Setelah mendapatkan penawaran dari eksportir dan mempelajarinya, jika setuju maka Importir akan mengirimkan
surat pesanan dalam bentuk order sheet (purchase order) kepada eksportir.
e. Sale’s Contract
Sesuai dengan data dari order sheet maka selanjutnya eksportir akan menyiapkan surat kontrak jual beli (sale’s
contract) yang ditambah dengan keterangan force majeur clause  dan inspection clause. Sales contract ini
ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan sebanyak dua rangkap kepada Importir.
f. Sale’s Confirmation
Sales contract akan dipelajari oleh Importir, apabila Importir setuju maka sales contract tersebut akan ditandatangi
oleh Importir untuk kemudian dikembalikan kepada eksportir sebagai sales confirmation. Sedangkan
satu copy lain dari sales contract ini akan disimpan oleh Importir.
 
2. L/C Opening Process
Tahap Permohonan Pembukaan L/C

1. Importir Membuka sebuah L/C kepada opening bank (issuing bank)


sebagai dana yang disiapkan untuk dibayarkan kepada eksportir
2. Opening bank setelah menyelesaian jaminan dana L/C dari importir,
melalui pembukaan L/C melalui bank korespondensinya (advising
bank/ Confirming Bank) di negara eskportir
3. Advising bank akan memeriksa keabsahan pembukaan L/C
dari opening Bank, dan apabila sesuai advising Bank akan
mengirimkan surat pengantar (L/C advice) kepada Eksportir yang
berhak menerima. Jika advising Bank diminta juga oleh opening
Bank untuk menjamin pembayaran atas L/C tersebut, maka advising
Bank disebut juga sebagai confirming Bank
3. Cargo Shipment Process
Tahapan Cargo Shipment Process
1. Eksportir akan menerima L/C advice sebagai acuan untuk mengirimkan barang dan saat ini
eksportir akan melakukan shipment booking kepada shipping company sesuai
dengan term yang disebutkan dalam sales contract. Setelah itu eksportir harus mengurus
kewajiban Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) di Bea Cukai di pelabuhan muat. Serta hal lain
seperti pembayaran pajak ekspor (PE) dan Pajak Ekspor Tambahan (PET) di advising Bank
2. Shipping Company akan memuat barang dan menyerahkan bukti penerimaan barang, kontrak
angkutan, bukti kepemilikan barang (bill of lading) serta dokumen pengapalan lainnya jika
ada kepada eksportir, kemudian eksportir akan mengirimkannya kepada advising Bank untuk
dikirimkan ke opening Bank
3. Shipping Company akan mengangkut barang tersebut ke pelabuhan tujuan yang disebutkan
dalam Bill of Lading (B/L)
4. Importir akan menerima dokumen pengapalan jika kewajiban pembayaran kepada opening
Bank sudah dilakukan. Selanjutnya dokumen pengapalan ini digunakan untuk
mengurus import clearance dengan pihak bea cukai di pelabuhan dan untuk mengambil
muatan di shipping Company yang memuat barang yang dipesan
5. Shipping Agent akan menyerahkan barang kepada Importir jika biaya jasa shipping
agent telah dilunasi
4. Shipping Document Negotiation Process
Shipping Document Negotiation Process
1. Setelah menerima B/L dari shipping Company, Eksportir akan menyiapkan semua keperluan
dokumen lain yang diisyaratkan dalam L/C seperti Invoice, packing list, sertifikasi mutu, Surat
Keterangan Negara Asal (SKA) dan lain sebagainya. Semua dokumen tersebut akan diserahkan
kepada negotiating Bank, dalam hal ini advising Bank, yang ditentukan dalam L/C untuk
memeroleh pembayaran atas L/C
2. Negotiating Bank akan memeriksa kelengkapan dan keakuratan dokumen pengapalan yang
dikirimkan eksportir, jika cocok dengan yang diisyaratkan L/C maka negotiating Bank akan
melakukan pembayaran sesuai tagihan eksportir dari dana L/C yang tersedia
3. Negotiating Bank akan mengirimkan dokumen pengapalan kepada opening Bank untuk
mendapatkan reimbursement atas pembayaran yang dia lakukan kepada Eksportir
4. Opening Bank, akan memeriksa kelengkapan dan keakuratan dokumen pengapalan, jika
cocok dengan yang diisyaratkan L/C maka opening Bank akan memberikan pelunasan
pembayaran (reimbursement) kepada negotiating Bank
5. Opening Bank selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen pengapalan kepada
Importir. Importir akan menyelesaikan pelunasan dokumen itu untuk mendapatkan dokumen
pengapalan yang berfungsi untuk mengambil barang pesanan darishipping agent dan bea
cukai setempat
Prosedur Impor
Prosedur Impor

Adapun tahapan-tahapan dari alur proses impor barang ialah sbb:


1. Antara Importir dan Eksportir  : Adanya kontak antara importir dan
Eksportir, Importir menerbitkan Purchase Order (PO) kepada Eksportir,
 Eksportir memberikan penawaran harga kepada Importir,  Terbit Sales
Contract .
2. Importir membuka L/C di Bank Pembuka / Opening Bank .
3. Bank Devisa mengkonfirmasi L/C ke Bank Koresponden. 
4. Bank koresponden meneruskan / memberitahukan L/C kepada Eksportir
5. Eksportir menghubungi maskapai pelayaran / Forwarding Agent di Luar
Negeri untuk pelaksanaan pengiriman barang.  
6. Adanya proses di Maskapai Pelayaran 
7. Perusahaan  pelayaran/penerbangan di Luar negeri menerbitkan B/L
kepada Eksportir. 
Lanjutan…

8. Eksportir menyerahkan Shipping Document berupa : B/L, Invoice, dan


Packing List kepada Bank Koresponden. 
9. Eksportir mengadakan negosiasi L/C dan membeli wesel ke Bank
Koreponden. 
10. Bank Koresponden meneruskan Shipping Document berupa : B/L,
Invoice, dan Packing List kepada Bank Pembuka. 
11. Bank Pembuka melakukan reimburse dokumen L/C ke Importir. 
12. a. Importir membayar / debit rekening di Bank Pembuka,
b. Bank Pembuka melakukan reimburse / Kredit rekening ke Bank
Koresponden 
13. Importir melakukan inclaring barang ke maskapai pelayaran 
14. Dilakukan pengiriman barang.
Proses Impor Barang
Setelah Barang tiba di pelabuhan : 
1. Importir membuat P.I.B ( Dasar pengisian PIB antara lain : B/L,
Invoice,Packing List).  
2. Importir ke Bank Devisa untuk menyelesaikan pembayaran. 
3. Importir ke Bea Cukai untuk memproses Costum Clearence, dengan
menyerahakan :  Bukti Pembayaran, Angka Pengenal Importir (API),
NPWP, Surat Registrasi Pabean (SRP), PIB (Pemberitahuan Impor
Barang), Surat Setoran Pajak Pabean Cukai dan Pajak Impor, Invoice,
Packing List, B/L, Polis Asuransi  
4. Bea Cukai menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) 
5. Importir menyerahkan B/L original (yang sudah di endorse oleh Bank
Devisa) kepada Agen Perusahaan pelayaran di dalam negeri 
6. Importir menerima Delevery Order (DO) dari Agen pelayaran.
7. Importir dapat mengeluarkan barang dari gudang dengan menyertakan :
 Delevery Order (DO) dan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB)  
Langkah-Langkah Impor

1. Penempatan order ke supplier


2. Pembukaan LC
3. Menyiapkan dokumen-dokumen impor
4. Pelunasan Bea masuk, PPN, PPh
5. Tebus DO dari carrier dan inklaring,
pengeluaran barang
6. Melakukan pengecekan dan penghitungan
barang 
Langkah-Langkah Impor
1. Penempatan Order ke Supplier
• Purchase Order 
• Sales Contract 

2. Pembukaan LC 
• Mengajukan pembukaan LC ke opening bank/Issuing bank dengan
menyelesaikan persyaratan pembukaan LC pada Opening bank
a. Menandatangani syarat-syarat umum pembukaan LC
b. Menyerahkan copy API/APIT/SIUP dan copy NPWP
c. Menyerahkan copy API/APIT/SIUP dan copy NPWP
d. Setoran dana 100% 
e. Membayar biaya provisi 0.25% dari nilai LC 

3. Kelengkapan dokumen-dokumen untuk Impor


• Asli BL • SSPCP • Surat Registrasi Pabean
• Asli Invoice  • SIUP, NPWP • API/APIT
• Asli Packing List • TDP • Surat Kuasa Pengurusan
• Polis Asuransi • DO Impor Barang Impor
• PIB • STTJ (Bagi penerima impor)
Langkah-Langkah Impor

4. Pelunasan Bea Masuk, PPN, PPh


• Pelunasan bea masuk, PPN, PPh ke Bank 
• Penyerahan dokumen-dokumen untuk custom clearence ke perusahaan jasa PPJK/EMKL 

5. Tebus DO dari Carrier dan Inclaring 


• Mengambil Delivery order (surat penyerahan container barang) ke carrier dengan
menukarkan BL asli
• Menyerahkan bank garansi (custom bond) dan pengambilan STTJ untuk barang impor
yang mendapat fasilitas
• PPJK melakukan transfer data PIB dengan EDI ke komputer EDI Bea Cukai. 
Respon yang diperoleh Jalur Hijau (SPPB) atau Jalur Merah (SPJM) untuk periksaan fisik
barang 
• Penyerahan SPPB dan DO ke Bea Cukai di lapangan untuk pengambilan barang 

6. Pengecekan dan penghitungan barang 


• Melakukan pengedekan dan penghitungan barang yang di impor
• Melakukan kalkulasi jumlah barang yang telah diimpor untuk kepentingan realisasi atas
fasilitas impor yang diperoleh dari pemerintah
• Bila terjadi perbedaan antara yang di pesan dan yang diterima, harus diberitahukan
kepada pihak yang terkait segera. Pihak yang bisa di hubungi : Penjual, pengangkut,
pihak asuransi. 
Ketentuan dan Prosedur Impor
Menurut (Susilo, 2013) Impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukan barang dari
suatu negara (Luar Negeri) kedalam wilayah pabean negara lain. Berikut penjelasan
mengenai tata cara, peraturan dan prosedur impor yang berlaku, khususnya di Wilayah
Kepabeanan Republik Indonesia (dirjen.beacukai.go.id) diantaranya :
a. Pre-Import (Sebelum pelaksanaan Impor)
Pada tahapan ini, calon importir harus mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan
yang berkaitan dengan perizinan, antara lain :
• Izin dari kementrian perdagangan
Calon importir harus mendapatkan izin khusus dari Kemerntrian Perdagangan RI
yang disebut dengan Angka Pengenal Impor (API) serta APIT (Angka Pengenal Impor
Terbatas).
• SK Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk
Jika importir menginginkan fasilitas BM atau penangguhan BM, calon importir harus
mengajukan fasilitas yang dinamakan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) dimana
berisi keterangan sbb :
1. Pembebasan BM dan Penangguhan PPn dan PPnBM
2. Pengembalian BM dan pembayaran PPn dan PPnBM
3. Pembebasan BM dan Penangguhan PPn dan PPnBM
4. Pembebasan BM dan Penangguhan PPn dan PPnBM
Izin Khusus

Jika barang-barang yang akan diimpor merupakan barang bukan baru atau bekas,
seperti mesin bekas, diperlukan izin khusus dari kementrian perdagangan serta pihak
Surveyor Independen (SUCOFINDO atau SGS

b. Pelaksanaan Impor
Impor bisa dilakukan oleh calon importir dengan dua cara yaitu Impor dengan memakai L/C
dan impor tanpa L/C (Non L/C). Setelah terjadinya kesepakatan antara eksportir dan importir,
maka pelaksanaan impor bisa dilakukan.
Selama masa menunggu kedatangan barang impor tersebut, importir akan menerima Surat
Pemberitahuan kedatangan dokumen dari pihak bank (Jika Impor menggunakan L/C).
Selain itu importir juga menerima Sukat Kedatangan Kapal (Notice of Arrival) dari pihak
Shipping Company atau internasional Freight Forwarder.
Setelah Kapal (feeder vessel) pembawa barang impor tadi tiba di pelabuhan tujuan, importir
akan menukarkan satu lembar bill of lading dengan delivery order bisa dilakukan atau
diwakilkan oleh EMKL atau PPJK pada shipping company atau internasional freight forwarder
guna kepentingan pengeluaran peti kemas. Dengan demikian dokumen pendukung yang
sudah berada ditangan sbb :
• Bill of Lading
• Packing list
• Invoice
• Certificate of Fumigation
• dll
c. Cara menghitung Bea Masuk dan Pajak (Self Assesment
System)

Cara Penghitungan BM,Cukai, dan PDRI

Tarif advalorum:
BM = nilai pabean X NDPBM X pembebanan BM

Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan BM

Cara Penghitungan PPN,


PPnBM, dan PPh

PPN = % PPN x (nilai pabean + BM + cukai)


PPnBM = % PPnBM x (nilai pabean + BM + cukai)
PPh = % PPh x (nilai pabean + BM + cukai)

BM dibayar, ditangguhkan dan/atau ditanggung pemerintah


DASAR PERHITUNGAN BM & PDRI

1. Nilai Pabean adalah Nilai Transaksi


Nilai Pabean = CIF (Cost/FOB, Insurance, & Freight) x NDPBM (Nilai Dasar Perhitungan Bea
Masuk)

2. Cost/FOB adalah nilai barang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.
Pembebasan FOB untuk barang kiriman sebesar 50 USD, untuk barang penumpang sebesar 250
USD/orang atau 1000 USD/ keluarga.

3. Insurance (asuransi) yang tercantum dalam polis asuransi. Apabila asuransi ditutup di dalam
negeri, asuransi dianggap nihil (importir wajib melampirkan polis asuransi)

4. Freight adalah ongkos angkut sampai pelabuhan tujuan ditunjukan dengan B/L, AWB atau
dokumen lainnya.

5. Apabila tidak ada data Biaya Kirim (Freight) dan Asuransi maka:


• Untuk pengangkutan melalui laut maka Freight-nya:
5% dari FOB (Free on Board) untuk barang yang dikirim dari negara ASEAN
10% dari FOB untuk Asia-Non Asean atau Australia
15% untuk negara selain dari keduanya
• Sedangkan untuk pengangkutan udara ditentukan berdasarkan Tariff International Air
Transport Association (IATA).
• Asuransi  ditetapkan 0,5% dari nilai Cost and Freight (CFR).
6. NDPBM (Kurs yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan
Untuk penghitungan BM dan PDRI, dipergunakan NDPBM yang berlaku pada saat:
• dilakukannya pembayaran BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan pembayaran bea
masuk, PIB berkala atau PIB penyelesaian atas barang-barang yang mendapat
fasilitas pembebasan;
• diserahkan jaminan sebesar BM dan PDRI, dalam hal PIB dengan penyerahan
jaminan; atau
• PIB mendapat nomor pendaftaran di Kantor Pabean, dalam hal PIB dengan
mendapatkan pembebasan bea masuk atau PIB dengan pembayaran berkala.

NDPBM (Kurs) dapat dilihat di : http://


bctemas.beacukai.go.id
 
PENGHITUNGAN BM DAN PDRI

BM yang harus dibayar dihitung dengan cara sebagai berikut:


• Untuk tarif advalorum
BM      = Nilai Pabean x NDPBM  x % BM
• Untuk tarif spesifik
BM      = jumlah satuan barang  x  % BM  per- satuan barang
Keterangan:
% BM atau tarif BM dapat dilihat di http://bctemas.beacukai.go.id/btki/
PDRI (PPN, PPnBM, dan PPh) yang seharusnya dibayar dihitung dengan cara
sebagai berikut:
–          PPN                 = 10% x (Nilai Pabean + BM)
–          PPnBM           = % PPnBM x (Nilai Pabean + BM)
–          PPh                  = 2,5% x (Nilai Pabean + BM)
(Jika mempunyai API/APIT)
• 7,5% x (Nilai Pabean + BM)
(Jika tidak mempunyai API/APIT)
• 15% x (Nilai Pabean + BM)
(Jika tidak memiliki NPWP)
Pembulatan BM, Cukai & PDRI

BM, Cukai, & PDRI dihitung untuk setiap jenis barang

BM, Cukai, & PDRI dibulatkan dalam ribuan Rupiah penuh untuk
satu PIB
Contoh Soal…
PT Z mengirimkan barang produksinya dari Jepang menuju Indonesia menggunakan jalur kapal.
Dengan rincian 250 Pcs of diving boots 680 USD, biaya Asuransi USD 10 biaya pengiriman 30
USD. Tentukan tarif Bea masuk dan Pajak yang harus dibayarkan oleh pihak importir!

Diketahui :
Invoice USD 680
Insurance USD 10
Freight : 30 USD
Commodity : Diving Boots (HS Code : 6402.91.10) https://intr.insw.go.id/
BM : 10%
PPN : 10%
PPH : 7.5% Dijawab :
Nilai Pabean : Cost + Insurance + Freight x NDPBM
USD 680 + USD 10 + USD 30 x Rp. 14.000
= Rp. 10.080.000
Bea Masuk : Nilai Pabean x Pajak BM %
= Rp. 10.080.000 x 10%
= Rp. 1.008.000
Total Nilai Impor : Nilai Pabean + Bea Masuk
= Rp. 10.080.000 + Rp. 1.008.000
= Rp. 11.088.000
Lanjutan …

Perhitungan PPN :
Total biaya impor :
= Nilai Impor x Tarif PPN = Total Bea Masuk + PPN Impor + PPh 22
= Rp. 11.088.000 x 10 % = Rp.
= Rp. 1.108.800 = Rp.

PPh pasal 22 : Dari perhitungan ini, maka PT. X harus


= Nilai Impor x Tarif PPh mengeluarkan uang untuk membayar
= Rp. 11.088.000 x 7.5 % pengiriman berupa Diving Boots dari Jepang
= Rp. sebesar:

Total PDRI : = Nilai Pabean + Bea Masuk + PDRI


= PPN + PPh 22 = Rp. 10.080.000 + Rp. 1.008.000 + Rp. 2.217.600
= = Rp. 13.305.600
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai