IMPOR
1. Korespondensi
2. Pembuatan Kontrak Dagang (Sales Contract)
3. Penerbitan Letter of Creadit (L/C)
4. Mempersiapkan barang Ekspor
5. Pemesanan Ruang Kapal
6. Melakukan Picking, Stuffing dan Loading menggunakan Mode angkut darat dari Gudang Shipper ke
Pelabuhan
7. Mendaftarkan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
8. Proses Customs Clearance ( Proses permohonan izin kepada pihak bea cukai), Apabila sudah sesuai
dengan ketentuan, dari bea cukai menanda tangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB,
yang dinamakan NPE (Nota Persetujuan Ekspor)
9. Proses mendapatkan izin dari Pelabuhan , agar barang dapat masuk pelabuhan melalui proses pelaporan,
penimbangan dan pengecekan packing luar.. Dalam proses ini pelabuhan mengeluarkan dokumen berupa
EIR (Equipment Interchange Report).
10. Pemuatan barang ke kapal
11. Surat Keterangan Asal (Jika diperlukan)
12. Pencairan L/C
13. Pengiriman barang ke Importir.
4 TAHAP PROSES KEGIATAN EKSPOR
2. Pembukaan LC
• Mengajukan pembukaan LC ke opening bank/Issuing bank dengan
menyelesaikan persyaratan pembukaan LC pada Opening bank
a. Menandatangani syarat-syarat umum pembukaan LC
b. Menyerahkan copy API/APIT/SIUP dan copy NPWP
c. Menyerahkan copy API/APIT/SIUP dan copy NPWP
d. Setoran dana 100%
e. Membayar biaya provisi 0.25% dari nilai LC
Jika barang-barang yang akan diimpor merupakan barang bukan baru atau bekas,
seperti mesin bekas, diperlukan izin khusus dari kementrian perdagangan serta pihak
Surveyor Independen (SUCOFINDO atau SGS
b. Pelaksanaan Impor
Impor bisa dilakukan oleh calon importir dengan dua cara yaitu Impor dengan memakai L/C
dan impor tanpa L/C (Non L/C). Setelah terjadinya kesepakatan antara eksportir dan importir,
maka pelaksanaan impor bisa dilakukan.
Selama masa menunggu kedatangan barang impor tersebut, importir akan menerima Surat
Pemberitahuan kedatangan dokumen dari pihak bank (Jika Impor menggunakan L/C).
Selain itu importir juga menerima Sukat Kedatangan Kapal (Notice of Arrival) dari pihak
Shipping Company atau internasional Freight Forwarder.
Setelah Kapal (feeder vessel) pembawa barang impor tadi tiba di pelabuhan tujuan, importir
akan menukarkan satu lembar bill of lading dengan delivery order bisa dilakukan atau
diwakilkan oleh EMKL atau PPJK pada shipping company atau internasional freight forwarder
guna kepentingan pengeluaran peti kemas. Dengan demikian dokumen pendukung yang
sudah berada ditangan sbb :
• Bill of Lading
• Packing list
• Invoice
• Certificate of Fumigation
• dll
c. Cara menghitung Bea Masuk dan Pajak (Self Assesment
System)
Tarif advalorum:
BM = nilai pabean X NDPBM X pembebanan BM
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan BM
2. Cost/FOB adalah nilai barang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.
Pembebasan FOB untuk barang kiriman sebesar 50 USD, untuk barang penumpang sebesar 250
USD/orang atau 1000 USD/ keluarga.
3. Insurance (asuransi) yang tercantum dalam polis asuransi. Apabila asuransi ditutup di dalam
negeri, asuransi dianggap nihil (importir wajib melampirkan polis asuransi)
4. Freight adalah ongkos angkut sampai pelabuhan tujuan ditunjukan dengan B/L, AWB atau
dokumen lainnya.
BM, Cukai, & PDRI dibulatkan dalam ribuan Rupiah penuh untuk
satu PIB
Contoh Soal…
PT Z mengirimkan barang produksinya dari Jepang menuju Indonesia menggunakan jalur kapal.
Dengan rincian 250 Pcs of diving boots 680 USD, biaya Asuransi USD 10 biaya pengiriman 30
USD. Tentukan tarif Bea masuk dan Pajak yang harus dibayarkan oleh pihak importir!
Diketahui :
Invoice USD 680
Insurance USD 10
Freight : 30 USD
Commodity : Diving Boots (HS Code : 6402.91.10) https://intr.insw.go.id/
BM : 10%
PPN : 10%
PPH : 7.5% Dijawab :
Nilai Pabean : Cost + Insurance + Freight x NDPBM
USD 680 + USD 10 + USD 30 x Rp. 14.000
= Rp. 10.080.000
Bea Masuk : Nilai Pabean x Pajak BM %
= Rp. 10.080.000 x 10%
= Rp. 1.008.000
Total Nilai Impor : Nilai Pabean + Bea Masuk
= Rp. 10.080.000 + Rp. 1.008.000
= Rp. 11.088.000
Lanjutan …
Perhitungan PPN :
Total biaya impor :
= Nilai Impor x Tarif PPN = Total Bea Masuk + PPN Impor + PPh 22
= Rp. 11.088.000 x 10 % = Rp.
= Rp. 1.108.800 = Rp.