Anda di halaman 1dari 33

Pihak –Pihak dalam kegiatan ExIm

PRODI MANAJEMEN ADMINISTRASI D3


UNIVERSITAS BINA INSANI
2021
Pendahuluan

Kegiatan ExIm merupakan kegiatan yang tidak hanya melibatkan


pelaku bisnis di dalam daerah pabean (dalam negeri) namun juga
melibatkan pihak-pihak diluar negeri.
Sehingga untuk terlaksananya kegiatan ekspor impor diperlukan
beberapa institusi pendukung lainnya tidak hanya Importir dan
Eksportir, namun juga diperlukan institusi yang membiayai dan
melakukan transfer dana atas kesepakatan yaitu pihak Bank.
Selain itu agar terlaksananya pengiriman fisik barang dari gudang
eksportir ke gudang importir, maka diperlukan perusahaan pengiriman
mulai dari trucking lokal, EMKL, Freight forwarding, stevedoring, dll.
Selain itu diperlukan pihak-pihak yang berfungsi sebagai pengawas,
umumnya berasal dari pemerintah maupun non pemerintah, pihak ini
meliputi institusi bea cukai, deperindag, surveyor, perusahaan
fumigasi, dll.
Point of view :
• Eksportir
• Importir
• Bank
• Maskapai Pelayaran (Shipping Line)
• Maskapai Udara (Air Line)
• Surveyor Company
• Freight Forwading
• Pihak Regulator
• Stevedoring atau perusahaan bongkar muat
• Cargo doring company
• Trucking Company
• dll
Exportir
Apa itu Eksportir?
Eksportir adalah orang atau instansi yang melakukan aktivitas pengiriman komoditas
menuju negara lain (ekspor). Eksportir diharuskan terdaftar secara resmi pada instansi
pemerintah urusan perdagangan.
Syarat Menjadi Eksportir
Selain harus mendaftarkan diri secara resmi kepada instansi pemerintah urusan
perdagangan, berikut adalah beberapa syarat untuk menjadi eksportir:
Berbadan hukum seperti perusahaan atau organisasi yang dapat membuktikan diri
dengan legalitas yang sah berupa Firma, PT, CV, Persero, Perum, dan lain
sebagainya
Memiliki nomor wajib pajak karena aktivitas ekspor pun akan terkait dengan
perpajakan. Maka, tiap badan atau perusahaan yang akan menjadi importir
diwajibkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. 
Memiliki Izin. Izin yang dimaksud berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), TDP
(Tanda Daftar Perusahaan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) oleh Kantor
Pelayanan Pajak dan NIK (Nomor identitas Kepabeanan) oleh Ditjen Bea Cukai
Jenis-jenis Eksportir
Eksportir diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sbb :
• Eksportir produsen, merupakan perusahaan eksportir yang juga
memproduksi barang dan jasanya sendiri atau langsung.
• Eksportir non-produsen adalah eksportir yang mengekspor atau mengirim
barang milik perusahaan lain atau yang biasa disebut dengan eksportir
umum. 

Dokumen yang dibuat


Dokumen yang dibuat oleh pihak eksportir dalam kegiatan ekspor impor
adalah sbb :
• Surat Penawaran
• Sales Contract
• Tally Sheet
• Surat Jalan
• Shipping Instruction
• Invoice
• Packing List, dan
• PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
Contoh-contoh Eksportir

• Exportir 
Exportir/produsen merupakan pihak yang sebagian hasil produksinya diperuntukkan
untuk pasar internasional. Yaitu pengurusan export yang dilakukan oleh
produsen/perusahaan yang bersangkutan.
• Confirming House 
Eksportir yang merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan yang ada diluar
negeri yang bertugas untuk mengumpulkan barang dan selanjutnya barang tersebut
diekspor ke induk perusahaan. Kemudian confirming house akan mendapatkan komisi
dari pekerjaannya.
• Pedagang Export (Export-Merchant) 
Yaitu sebuah badan usaha yang memiliki izin dari pemerintah berupa kartu Angka
Pengenal Ekspor (APE) dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir. Dan memiliki izin
untuk melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut. 
Export Merchant beroperasi untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam negeri
yang diwakilinya.
• Agen Export (Export-Agent) 
mengekspor barang-barang tertentu saja yang ditunjuk oleh perusahaan diluar negeri..
• Wisma Dagang (Trading House) 
Yaitu perusahaan yang telah memiliki status. Dalam hal ini tidak ada pembatasan pada
satu atau dua komoditi saja, tetapi suatu perusahaan atau eksportir dapat
mengembangkan ekspornya menjadi beraneka macam komoditi.
Importir
Apa itu Importir?
Importir adalah orang atau lembaga perantara dagang yang mendatangkan
barang dari luar negeri. Barang yang diimpor tersebut bisa digunakan sebagai
produksi atau untuk tujuan konsumsi. Pengertian lain Importir yaitu orang atau
lembaga yang melakukan kegiatan Impor.
Syarat Menjadi Importir
Secara singkat syarat-syarat untuk menjadi importir adalah sbb :
• Telah mempunyai perusahaan berbadan hukum dengan dokumen lengkap
yang terdiri dari akte perusahaan, NPWP, SIUP, surat keterangan domisili
perusahaan, tanda daftar perusahaan, dan dokumen dasar perusahaan
lainnya.
• Memiliki dokumen API beserta nomor registrasi importir yang resmi
didapatkan dari Departemen Perdagangan/Kementerian Perdagangan.
• Memiliki NIK (Nomor Induk Kepabeanan) dan nomor registrasi yang telah
diperoleh setelah melakukan registrasi ke Bea Cukai.
• Memiliki dan menyiapkan dokumen API untuk importir secara umum.
• Memiliki dan menyiapkan dokumen APi untuk importir produsen yang
memiliki pabrik.
Dilihat dari syarat menjadi importir harus memiliki API (Angka Pengenal Impor)
namun, ada beberapa jenis barang yang dikecualikan bebas dari persyaratan
API, adapun barang-barang impor tersebut antara lain sbb :
• Barang pindahan, barang promosi, barang impor sementara.
• Barang keperluan penelitian dan ilmu pengetahuan
• Barang kiriman, keperluan sosial keagamaan
• Obat-obatan yang dibiayai pemerintah
• Barang diplomatik
• Barang keperluan Badan Internasional yang ada di Indonesia
• Barang contoh yang tidak diperdagangkan
• Barang Ekspor yang di impor kembali.

Berdasarkan Jenis barang Importir dapat dibedakan menjadi sbb :


1. Importir atas barang yang tata niaga impornya diatur
2. Importir atas barang yang tata niaga impornya diawasi (Wajib SNI)
3. Importir atas barang impor produk tertentu
4. Importir atas barang yang tata niaga impornya dilarang
5. Importir atas barang yang tata niaga impornya dibebaskan
Contoh-contoh Importir

• Approved-Traders
Importir yang ditunjuk oleh pemerintah (kementrian perdagangan) untuk mengimpor komoditi
tertentu yang penting menurut pemerintah, seperti Importir cengkeh, Importir bahan baku
plastik, dll.
• Import-Merchant
badan usaha yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda Pengenal Pengakuan
Impor (TAPPI) untuk mengimpor barang.
• Importir Umum
perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam barang dagang, perusahaan yang
biasanya memperoleh status sebagai importir umum ini kebanyakan hanyalah Persero Niaga
yang sering disebut dengan Trading House atau Wisma Dagang yang dapat mengimpor
barang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.
• Sole Agent Importers
Perusahaan yang didirikan perusahaan induk diluar negeri, yang digunakan sebagai
distributor. Misal : Perusahaan Samsung
• Importir Terbatas
Guna memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU PMA/PMDN,
maka pemerintah telah memberi izin khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk
mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak diperdagangkan).
Izin yang diberikan dalam bentuk API-T (Angka Pengenal Importir Terbatas), yang
dikeluarkan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) atas nama Menteri
Perdagangan.
Peraturan Importir

• Sesuai dengan UU No 7. Tahun 2015, pihak importir


bertanggung jawab sepenuhnya terhadap barang yang tengah
diimpor. Apabila importir melakukan pelanggaran atau tidak
bertanggung jawab atas barang yang diimpor, maka akan
dikenakan sanksi administratif yaitu dicabutnya perizinan,
persetujuan, pengakuan, dan penetapan di bidang
Perdagangan.
• Dalam melakukan kegiatan impor, pihak importir tentu juga
harus mematuhi peraturan yang telah diberlakukan oleh Bea
dan Cukai terkait barang apa saja yang diperbolehkan masuk ke
Indonesia, beberapa di antaranya yang dilarang adalah
makhluk hidup, obat terlarang, perdagangan manusia maupun
hewan, benda yang mengandung pornografi, dan senjata api
berbahaya.
Pihak Pendukung Yang
Terlibat Dalam Kegiatan Export
dan Import antara lain :
Bank
Bank yang terlibat dalam kegiatan ekspor impor adalah Bank Devisa,
yaitu bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia
untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta
asing.
Peranan Bank Devisa dalam kegiatan Ekspor Impor adalah
memberikan jasa perkreditan untuk transaksi ekspor impor seperti :
• Kredit uang muka jaminan L/C,
• Pelaksanaan pembukaan L/C Impor,
• Penerimaan dan penerus L/C di negara eksportir (advising bank),
• Negosiator dokumen, dan
• Pemeriksaan dan peneliyi ke absahan atas dokumen yang
dipersyaratkan dalam L/C.
Maskapai Pelayaran atau Shipping Line

Definisi Shipping Line


Perusahaan pemilik kapal yang kegiatan utamanya adalah mengangkut barang
ekspor dari pelabuhan muat atau Port of Loading atau perusahaan di dalam
negeri eksportir sampai dengan pelabuhan bongkar atau Port of
Destination/Discharge atau pelabuhan yang disyaratkan dalam Sales Contract
dan L/C.

Dokumen yang diterbitkan


Perusahaan pelayaran akan menerbitkan beberapa dokumen diantaranya sbb :
• Booking Confirmation atau surat konfirmasi atas ketersediaan space atau
ruang di kapal,
• B/L atau Bill of Lading atas barang yang diterima
• Delivery Order,
• Dll
Maskapai Udara atau Air Line
Definisi Air Line

Perusahaan pemilik pesawat yang kegiatan utamanya adalah mengangkut


barang ekspor dari bandara muat atau Port of Loading atau bandara di
dalam negeri eksportir sampai dengan bandara bongkar atau Port of
Destination/Discharge atau bandara tujuan yaitu pelabuhan di Negara
Importir atau bandara yang diisyaratkan dalam Sales Contract dan L/C.

Dokumen yang diterbitkan


Perusahaan Air Line akan menerbitkan beberapa dokumen diantaranya sbb :
• Booking Confirmation atau surat konfirmasi atas kesediaan space atau
ruang pesawat,
• AWB atau Air Way Bill atas barang yang diterima,
• Delivery Ordder,
• Dll
Surveyor Company
Perusahaan yang tugasnya melakukan survei atau kesaksian atas
jumlah, jenis, mutu, keaslian, kondisi barang (baru atau bukan), HS code
barang untuk menetapkan besarnya pajak dan bea atas barang yang
akan di ekspor.
Keterlibatan Surveyor Company diperlukan apabila eksportir dan
importir memerlukan pihak ketiga yang netral, independen dan
profesional di dalam memberikan kesaksian atas jumlah, jenis, mutu,
keaslian, kondisi dan HS Code barang tadi. Umumnya surveyor bekerja
di negara eksportir, dan melakukan survey saat barang akan dimuat
kedalam truk atau container.
Hasil pemeriksaan surveyor dituangkan kedalam dokumen yang disebut
dengan istilah Certificate of Inspection.
Di Indonesia perusahaan surveyor yang terkenal adalah SUCOFINDO
(Super Intending Company of Indonesia) yang berafiliasi dengan SGS
(Societe Generate de Surveillance, SA).
Freight Forwarding
Perusahaan yang bergerak di jasa pengangkutan barang secara
keseluruhan, freight forwarding bisa berfungsi sebagai
EMKL,Pelayaran,Jasa kepabeanan ,bahkan pengiriman door to door.
Tugas usaha jasa ini meliputi meliputi pengumpulan muatan disuatu
gudang tertentu (CFS Warehouse) biasanya dilakukan oleh
konsolidator memantau pergerakan peti kemas selama dalam
perjalanan kapal/ vessel (container on board), menyampaikan
pemberitahuan kedatangan kapal (arrival notice) kepada buyer,
hingga proses penagihan biaya tambang (ocean freight).
Usaha ini juga bisa melakukan pengepakan barang (packaging),
menyelenggarakan fumigasi dan lain-lain. Dalam kaitannya dengan
dokumen ekspor, forwarding agent mengeluarkan dokumen-
dokumen pengapalan yang disebut House Bill of Lading (HB/L)
Ruang Lingkup Freight Forwarder

Meskipur shipper dan consignee bisa melakukan sendiri proses pengurusan


dokumen pengapalannya, tetapi pada umumnya hal ini akan tetap diambil alih
oleh freight forwarder yang bertindak atas nama untuk memproses shipment
cargo nya melalui tahapan yang berbeda. Untuk itu, ruang lingkup freight
forwarder dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Atas Nama Shipper atau Eksportir,


Sesuai dengan Shipping Instruction yang diterimanya, Freight forwarder akan
melakukan kegiatan dibawah ini :
• Memilih rute (Trade Lane), Moda angkutan dari liner yang tepat
• Mempelajari term and condition dari L/C jika shipper memakai L/C dan
juga regulasi dari pemerintah, baik di negara shipper maupun negara
penerima cargo.
• Mengemas cargo kecuali sudah dipacking sebelumnya oleh shipper sesuai
dengan syarat dan kondisi maupun rute tujuan cargo
• Mengatur pergudangan untuk cargo sebelum stuffing jika perlu
• Memberi advise kepada shipper tentang pentingnya asuransi kerugian
(syarat dan ketentuan berlaku) dan pengurusan jika diminta
• Memesan ruang kapal (booking space)
• Menerima cargo dan menerbitkan dokumen yang diminta oleh shipper
• Mengangkut muatannya ke CY (Port)
• Membayar biaya-biaya yang muncul termaksud ocean freight
• Mengurus B/L yang ditandatangani oleh pihak liner dan menyerahkan kepada
shipper
• Memonitor cargo sampai tiba di negara tujuan.

2. Atas Nama Consignee atau Penerima


Sesuai dengan job yang diberikan oleh consignee maka forwarder akan
melakukan kegiatan sbb :
• Menerima dan memeriksa semua dokumen seperti P/L dan Invoice
• Memonitor perjalanan cargo atas nama consignee, jika freight dikontrol
olehnya
• Memonitor perjalanan cargo dari liner dan jika diperlukan membayar
ocean freight sekaligus
• Mengatur proses custom clearance dan membayar bea masuk jika perlu
• Menyerahkan cargo kepada consignee
Memilih layanan carier yang tepat

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh freight forwarder agar mampu
memberikan penjelasan atau service kepada customer yang berkaitan dengan
pengangkutan kargo.
1. Peta Transportasi atas rute Perdagangan Internasional
Freight forwarder harus mengetahui dengan baik tentang lalu lintas/rute
perdagangan internasional dari beberapa negara yang berbeda, antara lain sbb :
• Lokasi pelabuhan di negara tujuan ekspor/impor
• Rute lalu lintas utama
• Pelabuhan transit
• Daerah pedalaman yang dipakai untuk transportasi darat

2. Pergerakan kargo dalam Perdagangan Internasional


Freight forwarder harus mempunyai gambaran menyeluruh tentang bentuk
perdagangan internasional dan gejala perubahannya. Sebagai contoh dulu
negara-negara industri seperti Eropa, USA, Canada dan Jepang melakukan
impor bahan baku dari negara-negara berkembang dan di ekspor kembali
setelah diolah menjadi barang jadi dari negara berkembang tsb.
Pihak Regulator
Adapun pihak Regulator (Pemerintahan) dalam kegiatan Ekspor Impor antara lain sbb :
1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag)
Lembaga Negara yang mengurus bidang industri dan perdagangan sehingga
berhubungan erat dengan kegiatan ekspor impor. Peran Deperindag didalam kegiatan
ekspor impor diantaranya : menerbitkan SKA (Surat Keterangan Asal) atau Certificat of
Origin. Surat ini merupakan keterangan pernyataan bahwa komoditas atau barang-
baang yang diekspor tersebut benar-benar dibuat di Indonesia. Dokumen ini
merupakan syarat untuk bisa mendapatkan fasilitas GSP dari negara-negara pemberi
preference, dan kemudian akan terjadi proses re-buying. Disamping itu tugas pokok
lainnya dari Kementrian Perdagangan adalah mengatur dan memonitor komoditas yang
terkena kouta serta memonitor perkembangan ekspor dan impor secara keseluruhan.
2. Dirjen Bea dan Cukai
Dirjen Bea dan Cukai berada dibawah Departmen keuangan, memiliki fungsi sebagai
wakil pemerintah didalam mengawasi lalu lintas keluar dan masuknya barang dari dan
ke daerah pabean, serta memastikan pengamanan atas penerimaan Negara baik dalam
bentuk bea masuk, cukai maupun pajak.
Didalam Praktiknya Dirjen Bea dan Cukai memiliki wewenang untuk
mengeluarkan fasilitas kepabeanan dan menerbitkan hal-hal yang
berhubungan dengan perusahaan yang terlibat dalam kegiatan customs
clearance, seperti memberi izin atas perusahaan EMKL/U, Freight
Forwarding, Pemilik Kawasan Berikat, serta pelatihan atas Ahli Kepabeanan
Indonesia.

3. Badan Pemerintahan Lainnya.


Selain Dirjen Bea dan Cukai dan Deperindag, masih ada badan-badan
pemerintah lainnya yang terlibat dalam kegiatan ekspor impor, umumnya
terkait dengan kepentingan teknis badan tersebut untuk memberikan atau
menolak izin atas barang yang akan masuk atau keluar daerah pabean.
Badan ini seperti BPPOM, Karantina, Kesehatan, dan lainnya
Stevedoring atau perusahaan bongkar muat
Perusahaan yang tugas utamanya ialah  pembong-karan barang dari dan ke kapal dengan
menggunakan peralatan mekanis, non mekanis dan moda transportasi pendukungnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Perusahaan Bongkar Muat (stevedore) bertanggung jawab


dalam kelancaran operasional pelabuhan dalam bentuk :
• Perencanaan operasional kegiatan bongkar muat kapal
• Keselamatan atas penerimaan dan penyerahan barang
• Pengaturan penggunaan tenaga kerja bongkar muat dan peralatannya sesuai kebutuhan.

Tahapan-tahapan tugas yang dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat adalah :


a. Sebelum kapal sandar di dermaga
Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan oleh PBM sebelum kapal sandar di dermaga :
• Document manifest
• Stowage plan
• Ship plan
• Loading list
• Handling order
• Dangerous cargo list
• Shifting cargo list
 
b. Saat kapal sandar di dermaga
Hal-hal yang harus dipersiapkan saat sebelum kapal di dermaga adalah :
• pembuatan laporan pengawasan kondisi muatan (cargo maupun container)
• pengawasan dan supervisi kegiatan operasional bongkar muat.

c.  Setelah kapal berangkat


Hal-hal yang harus dilakukan setelah kapal berangkat adalah :
• Pembuatan laporan hasil kegiatan bongkar muat secara menyeluruh
• Evaluasi dan rekapitulasi hasil kegitan bongkar muat
• Melaksanakan penagihan terhadap biaya-biaya kegiatan bongkar muat.

d. Warehosing
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat pada tahapan
warehousing (pergudangan) adalah:
• Penanganan barang-barang yang akan masuk ke gudang
• Penanganan terhadap barang yang memerlukan perlakuan/penanganan khusus
• Penanganan terhadap barang yang ditimbun di open storage.

e. Delivery
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat pada tahapan delivery
(pergudangan) adalah :
• Menerima kwitansi pembayaran
• Menerima Delivery Order (DO) yang telah di fiat (diberi izin) impor oleh custom
• Pemberian surat jalan keluar dari pelabuhan kepada shipper/consignee
Cargo doring Company
Perusahaan yang jasa utamanya ialah
mengeluarkan muatan/barang dari dermaga
dan mengangkut dari dermaga ke lapangan
penumpukan barang di gudang/lapangan
penumpukan dan sebaliknya.
Trucking company
Perusahaan yang memberikan layanan jasa pengiriman barang via darat
menggunakan armada mobil dan truk antar kota hingga antar pulau dimana
barang yang akan dikirim dicampur bersama dengan milik orang lain untuk
memenuhi kebutuhan pengiriman barang yang lebih murah dan cepat.
Seiring dengan perkembangan jaman, trucking juga sering disebut dengan jasa
cargo pengiriman via laut dan udara.

Apa kelebihan jasa trucking?


Menggunakan jasa trucking, pengirim akan mendapatkan beberapa kelebihan
berikut:
• Harga pengiriman barang yang lebih murah.
• Sanggup mengirim barang besar lebih dari 30Kg.
• Menerima semua jenis barang kiriman.
• Mudah dipantau menggunakan sistem tracking.
• Pengiriman antar kota, ke luar pulau hingga ke luar negeri.
Dapatkah anda menyebutkan beberapa perusahaan
lainnya yang terlibat didalam kegiatan ExIm? Selain
penjelasan yang sudah dipaparkan di slide
sebelumnya 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai