• Exportir
Exportir/produsen merupakan pihak yang sebagian hasil produksinya diperuntukkan
untuk pasar internasional. Yaitu pengurusan export yang dilakukan oleh
produsen/perusahaan yang bersangkutan.
• Confirming House
Eksportir yang merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan yang ada diluar
negeri yang bertugas untuk mengumpulkan barang dan selanjutnya barang tersebut
diekspor ke induk perusahaan. Kemudian confirming house akan mendapatkan komisi
dari pekerjaannya.
• Pedagang Export (Export-Merchant)
Yaitu sebuah badan usaha yang memiliki izin dari pemerintah berupa kartu Angka
Pengenal Ekspor (APE) dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir. Dan memiliki izin
untuk melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut.
Export Merchant beroperasi untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam negeri
yang diwakilinya.
• Agen Export (Export-Agent)
mengekspor barang-barang tertentu saja yang ditunjuk oleh perusahaan diluar negeri..
• Wisma Dagang (Trading House)
Yaitu perusahaan yang telah memiliki status. Dalam hal ini tidak ada pembatasan pada
satu atau dua komoditi saja, tetapi suatu perusahaan atau eksportir dapat
mengembangkan ekspornya menjadi beraneka macam komoditi.
Importir
Apa itu Importir?
Importir adalah orang atau lembaga perantara dagang yang mendatangkan
barang dari luar negeri. Barang yang diimpor tersebut bisa digunakan sebagai
produksi atau untuk tujuan konsumsi. Pengertian lain Importir yaitu orang atau
lembaga yang melakukan kegiatan Impor.
Syarat Menjadi Importir
Secara singkat syarat-syarat untuk menjadi importir adalah sbb :
• Telah mempunyai perusahaan berbadan hukum dengan dokumen lengkap
yang terdiri dari akte perusahaan, NPWP, SIUP, surat keterangan domisili
perusahaan, tanda daftar perusahaan, dan dokumen dasar perusahaan
lainnya.
• Memiliki dokumen API beserta nomor registrasi importir yang resmi
didapatkan dari Departemen Perdagangan/Kementerian Perdagangan.
• Memiliki NIK (Nomor Induk Kepabeanan) dan nomor registrasi yang telah
diperoleh setelah melakukan registrasi ke Bea Cukai.
• Memiliki dan menyiapkan dokumen API untuk importir secara umum.
• Memiliki dan menyiapkan dokumen APi untuk importir produsen yang
memiliki pabrik.
Dilihat dari syarat menjadi importir harus memiliki API (Angka Pengenal Impor)
namun, ada beberapa jenis barang yang dikecualikan bebas dari persyaratan
API, adapun barang-barang impor tersebut antara lain sbb :
• Barang pindahan, barang promosi, barang impor sementara.
• Barang keperluan penelitian dan ilmu pengetahuan
• Barang kiriman, keperluan sosial keagamaan
• Obat-obatan yang dibiayai pemerintah
• Barang diplomatik
• Barang keperluan Badan Internasional yang ada di Indonesia
• Barang contoh yang tidak diperdagangkan
• Barang Ekspor yang di impor kembali.
• Approved-Traders
Importir yang ditunjuk oleh pemerintah (kementrian perdagangan) untuk mengimpor komoditi
tertentu yang penting menurut pemerintah, seperti Importir cengkeh, Importir bahan baku
plastik, dll.
• Import-Merchant
badan usaha yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda Pengenal Pengakuan
Impor (TAPPI) untuk mengimpor barang.
• Importir Umum
perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam barang dagang, perusahaan yang
biasanya memperoleh status sebagai importir umum ini kebanyakan hanyalah Persero Niaga
yang sering disebut dengan Trading House atau Wisma Dagang yang dapat mengimpor
barang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.
• Sole Agent Importers
Perusahaan yang didirikan perusahaan induk diluar negeri, yang digunakan sebagai
distributor. Misal : Perusahaan Samsung
• Importir Terbatas
Guna memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU PMA/PMDN,
maka pemerintah telah memberi izin khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk
mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak diperdagangkan).
Izin yang diberikan dalam bentuk API-T (Angka Pengenal Importir Terbatas), yang
dikeluarkan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) atas nama Menteri
Perdagangan.
Peraturan Importir
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh freight forwarder agar mampu
memberikan penjelasan atau service kepada customer yang berkaitan dengan
pengangkutan kargo.
1. Peta Transportasi atas rute Perdagangan Internasional
Freight forwarder harus mengetahui dengan baik tentang lalu lintas/rute
perdagangan internasional dari beberapa negara yang berbeda, antara lain sbb :
• Lokasi pelabuhan di negara tujuan ekspor/impor
• Rute lalu lintas utama
• Pelabuhan transit
• Daerah pedalaman yang dipakai untuk transportasi darat
d. Warehosing
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat pada tahapan
warehousing (pergudangan) adalah:
• Penanganan barang-barang yang akan masuk ke gudang
• Penanganan terhadap barang yang memerlukan perlakuan/penanganan khusus
• Penanganan terhadap barang yang ditimbun di open storage.
e. Delivery
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat pada tahapan delivery
(pergudangan) adalah :
• Menerima kwitansi pembayaran
• Menerima Delivery Order (DO) yang telah di fiat (diberi izin) impor oleh custom
• Pemberian surat jalan keluar dari pelabuhan kepada shipper/consignee
Cargo doring Company
Perusahaan yang jasa utamanya ialah
mengeluarkan muatan/barang dari dermaga
dan mengangkut dari dermaga ke lapangan
penumpukan barang di gudang/lapangan
penumpukan dan sebaliknya.
Trucking company
Perusahaan yang memberikan layanan jasa pengiriman barang via darat
menggunakan armada mobil dan truk antar kota hingga antar pulau dimana
barang yang akan dikirim dicampur bersama dengan milik orang lain untuk
memenuhi kebutuhan pengiriman barang yang lebih murah dan cepat.
Seiring dengan perkembangan jaman, trucking juga sering disebut dengan jasa
cargo pengiriman via laut dan udara.