Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Proses dan Prosedur
Eksportir”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekspor
Impor.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................6
2.1 Pengertian...........................................................................................................6
2.2 Proses pengapalan barang oleh eksportir............................................................6
2.2.1 Tugas Eksportir Dalam Urusan Pengapalan Barang...................................6
2.2.2 Proses Pengapalan Barang Muatan (Cargo)...............................................7
2.2.3 Pembukuan Muatan Dalam Proses Pengapalan Barang..............................7
2.2.4 Penyerahan Muatan dari Shipper kepada Perusahaan Pelayaran................8
2.2.5 Penyerahan Muatan Melalui Gudang..........................................................9
2.2.6 Penyerahan Barang Di Samping Kapal.....................................................10
2.3 Proses Penguangan Dokumen oleh Eksportir ke Bank Devisa.........................11
2.4 Para Pelaku Ekspor dan Dokumennya..............................................................13
2.4.1 Pelaku dan Badan Usaha di Bidang Ekspor..............................................13
2.4.2 Dokumen Utama.......................................................................................15
2.4.3 Dokumen Tambahan................................................................................18
2.5 Bagan prosedur ekspor.....................................................................................21
BAB III PENUTUP........................................................................................................22
3.1 Kesimpulan......................................................................................................22
BAB IV DAFTAR PUSTAKA........................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
2.1 Pengertian
Secara umum, pengertian ekspor adalah perdagangan dengan cara
mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayan padean Indonesia dengan
memenuhi ketentuan yang berlaku. Eksportir adalah badan usaha baik berbentuk
bada hukum maupun tidak badan hukum termasuk perorangan melakukan kegiatan
ekspor.
Salah satu tugas eksportir adalah membenahi barang-barang yang akan dikapalkan
sehingga pada saatnya tiba untuk pengapalan barang siap untuk di ekspor. Berikut
ini adalah pembenahan yang harus dilakukan eksportir :
1. Pembenahan Administratif
Yaitu melengkapi barang tersebut dengan dokumen-dokumen yang
diharuskan, seperti :
A. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang disahkan
oleh bank devisa dan bea cukai.
B. Surat Keterangan Negara Asal (SKA) yang disahkan
oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan
Perdagangan.
C. Inspection Cerificate yang dikeluarkan
oleh surveyor yang telah ditunjuk.
D. Dan dokumen lain yang diminta oleh pembeli.
2. Pembenahan Fisik
Yaitu kelengpakan barang-barang dengan :
A. Pengepakan (packing) yang termasuk layak
laut (seaworthy packing).
B. Logo yang jelas (trademark).
C. Petunjuk pemasangan atau penggunaan
barang (Instruction manual).
1. Pembukuan muatan.
2. Penyerahan muatan dari shipper kepada perusahaan
pelayaran (shipping company).
3. Penyerahan muatan melalui gudang.
4. Dan penyerahan barang disamping kapal.
Apabila barang sudah dikapalkan, maka eksportir sudah dapat mencairkan Letter
of Credit. Dokumen yang diserahkan ke bank di antaranya Bill of Landing,
commercial invoice, packing list, dan lainnya. Proses ini adalah proses
penguangan dokumen pengapalan bagi eksportir dan merupakan proses
untuk claim barang yang telah dibayar bagi Importir.
Adapun badan usaha yang khusus bergerak di bidang perdagangan ekspor adalah
sebagai berikut:
Dokumen utama adalah dokumen yang wajib sifatnya untuk dibuat dalam setiap
transaksi ekspor. Berikut jenis-jenis dokumen utama pada ekspor.
2.4.2.1 Invoice atau Faktur
Bill of Lading (B/L) merupakan bukti pengiriman barang atau tanda terima yang
dibuat oleh Shipping Companyuntuk eksportir. B/L dikeluarkan setelah kapal
berangkat dari Indonesia. Dokumen ini juga dapat digunakan sebagai kepemilikan
barang, dengan eksportir yang memegang B/L adalah pemilik barang yang
disebutkan di dalam dokumen tersebut. Sehingga, B/L adalah surat berharga yang
perlu disimpan baik-baik oleh eksportir.
PEB adalah surat pemberitahuan yang dibuat oleh eksportir kepada kantor Bea
dan Cukai, sebelum setiap pengiriman ekspor. Pembuatan PEB dapat dilakukan
sendiri oleh eksportir atau diwakilkan oleh forwarder. Lalu, PEB saat ini juga
dapat dikirimkan secara online ke kantor Bea dan Cukai melalui sistem Electronic
Data Interchange(EDI).
Secara garis besar, prosedur pengurusan dokumen PEB adalah sebagai berikut:
Petugas Bea dan Cukai menjadikan PEB ini sebagai dasar untuk memeriksa
kesesuaian barang yang diekspor, sehingga bisa diberikan persetujuan dan
pemuatan barang ke sarana transportasi. Kesalahan dalam pengisian PEB ini dapat
dianggap dengan penyimpangan secara sengaja, sehingga sahabat UKM perlu
untuk hati-hati dan teliti dalam mengisinya.
COO atau SKA adalah dokumen yang menerangkan bahwa barang yang diekspor
berasal dari Indonesia. Dokumen ini dibuat dan dikeluarkan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten/Kota/Provinsi.
Dokumen ini dapat berfungsi bagi importir untuk memperoleh keringanan bea
masuk di negaranya, bahkan sampai 0% tergantung dengan kebijakan untuk
produknya. Namun, manfaat ini dapat diaplikasikan dengan negara yang telah
menjalin kesepakatan kerjasama perdagangan dengan Indonesia dalam FTA (Free
Trade Agreement). Diperlukan pemahaman yang komprehensif dari sahabat UKM
untuk mengetahui apa saja produk yang mendapatkan keringanan bea masuk dari
masing-masing perjanjian FTA. Baca artikel-artikel tentang FTA untuk
mengetahui ini lebih lanjut.
Biaya pembuatan dokumen COO atau SKA hanya berkisar antara Rp 15,000 - Rp
20,000 per dokumen sebagai PNBP (penerimaan negara bukan pajak). Biaya ini
hanya berlaku jika diurus sendiri di Disperindag. Pelaku UKM tidak perlu repot
lagi untuk mengurusnya karena pengurusan COO atau SKA juga dapat dilakukan
secara online yang disebut sebagai E-SKA melalui website https://e-
ska.kemendag.go.id. Namun, pelaku UKM tetap diharuskan untuk datang ke
kantor Disperindag untuk mengambil cetakan dokumen asli SKA ini.
Selain pengurusan dilakukan sendiri, pengurusan COO atau SKA juga dapat
diwakilkan oleh perusahaan forwarder, dengan biaya tambahan yang dikenakan
pada jasa forwarder.
Gambar 8 Contoh Certificate of Origin
COA adalah dokumen yang berisi hasil analisis dari produk yang diekspor.
Analisis yang tercakup dalam COA ini disesuaikan dengan permintaan importir.
Umumnya, ini sesuai oleh standar wajib dari regulasi pemerintah negara tujuan
atau standar umum yang berlaku. Dokumen COA dapat diminta dari pihak
produsen atau diurus langsung sendiri oleh eksportir melalui laboratorium
independen yang sudah terakreditasi. Dokumen COA kebanyakan diperlukan
untuk produk-produk hasil industri kimia atau hasil pertanian.
Dokumen yang berisikan rincian berat dari tiap kemasan barang sesuai yang
tercantum dalam invoice. Keterangan berat di dokumen pengapalan ini haruslah
sama dengan yang tercantum pada L/C. Disamping untuk memeriksa berat barang
ekspor, ini juga diperlukan untuk mempersiapkan alat-alat pengangkut barang
pada saat pemeriksaan.
Dokumen yang berisikan rincian ukuran dan takaran dari tiap kemasan barang
seperti panjang, tebal, diameter, serta volume barang. Ukuran ini haruslah sama
seperti yang tercantum pada L/C. Ini diperlukan untuk menghitung biaya
pengiriman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya prosedur untuk ekspor adalah untuk kemudahan pengawasan barang
keluar dalam hal ini perdagangan. Prosedur juga sangat diperlukan untuk
acuan perusahaan dalam melakukan kegiatan ekspor legal di Indonesia,
dengan dokumen serta bagan yang jelas diharapkan para eksportir dapat
melakukan kegiatan ekspor dengan aman dibawah pengawasan pemerintah
yaitu badan pabean cukai.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Handayaningrat, Soewarno. 1997. Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen.
CV Haji Masagung. Jakarta
MS, Amir. 2000. Strategi Pemasaran Ekspor. PT. Pustaka Binaman. Jakarta
Purnamawati, Astuti. 2013.
Dasar-dasar Ekspor Impor Edisi 1. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Mochammad Satriana, Arga. 2003. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor.
Universitas Padjadjaran. Bandung
Undang-undang Kepabeanan No 10 tahun 1995. 1995 Tentang Pabean Baik
Dalam Kawasan Berikat Maupun Bukan Kawasan Berikat
MS, Amir. 1996. Seluk-beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka
Binaman. Cetakan ke 8. Jakarta
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/contents/93-empat-tahapan-utama-
dalam-ekspor-menggunakan-l-c
https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-pelaku-prosedur-kegiatan-
ekspor.html?m=1
https://indoforwarding.com/proses-pengurusan-pengapalan-barang/