Anda di halaman 1dari 21

Para Pelaksana Perdagangan International

Kelompok Pelaksana

1. Kelompok Indentor
2. Kelompok Importir
3. Kelompok Promosi
4. Kelompok Eksportir
5. Kelompok Pendukung
1. KELOMPOK INDENTOR

Adalah orang atau badan usaha yang


membutuhkan barang impor tetapi tidak
melakukan pengimporan sendiri
Barang yang dibutuhkan di pesan melalui
pengusaha lain yaitu Importir

Contoh Indentor :
– Pedagang besar kulakan,(glodok) Toko
swalayan
– Perusahaan perkebunan
– Kantor pemerintah, pemilik toko
– Pengguna akhir
2. KELOMPOK IMPORTIR

Adalah badan usaha yang melakukan pembelian


barang dari luar negri untuk keperluan sendiri,
untuk dijual keluar negri ataupun untuk
kepentingan indentor

Resiko yang diterima dari importir sangat besar


baik resiko kerugian, keterlambatan, kerusakan
dan resiko penipuan juga manipulasi.
Macam - Macam Kelompok Importir

1. Pengusaha Impor (Import-Merchant)


• Lazim disebut dengan Import Merchant adalah badan usaha
yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda
Pengenal Pengakuan Impor (TAPPI) untuk mengimpor
barang-barang yang bersifat khusus yang disebutkan dalam
izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain selain yang
telah diizinkan.

2. Aproved Importer (Approved-Traders)


• Merupakan pengusaha impor biasa yang secara khusus
disistimewakan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk
tujuan tertentu pulayang dipandang perlu oleh pemerintah.
Contoh importir beras, gandum, gula
Macam - Macam Kelompok Importir
3. Importir Terbatas
• adalah ijin impor yang di berikan pemerintah melalui Deperindag dan di keluarkan
oleh BKPM kepada perusahaan swasta untuk mengimpor bahan baku atau mesin
guna proses produksi. Ijin yang di berikan dalam bentuk APIT(Angka Pengenal
Import Terbatas )

4. Importir Umum
• Perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam barang dagang,
perusahaan yang biasanya memperoleh status sebagai impotir umum ini
kebanyakan hanyalah Persero Niaga yang sering disebut dengan Trading House atau
Wisma Dagang yang dapat mengimpor barang-barang mulai dari barang kelontong
sampai instalasi lengkap suatu pabrik.

5. Sole Agent Importer


• Perusahaan asing yang berminat memasarkan barang di Indonesia seringkali
mengangkat perusahaan setempat sebagai Kantor Perwakilannya atau menunjuk
suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produksinya di Indonesia.
3. KELOMPOK PROMOSI
Adalah badan usaha yang membantu importir dengan informasi
tentang aneka jenis barang impor.
1. Kantor Perwakilan dari produsen / eksportir LUAR NEGRI
2. Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri dalam dan luar negri
3. Misi perdagangan dan pameran dagang internasional seperti Jakarta Fair,
Tokyo Fair, Hannover Fair dan sebagainya.
4. Badan Pengembangan Ekspor Nasional ( BPEN ) instansi khusus
Departemen Perdagangan untuk melakukan kegiatan pengembangan
dan promosi komoditi Indonesia ke luar negri.
5. Kantor Bank Devisa ( DN/LN )
6. Atase Perdagangan di tiap-tiap kedutaan di luar negri.
7. Majalah Dagang dan Industri termasuk buku kuning petunjuk telepon.
8. Brosur dan leaflet yang dibuat oleh masing-masing pengusaha ekspor
4. KELOMPOK EKSPORTIR
Adalah badan usaha yang diberi ijin pemerintah dalam bentuk
surat pengakuan eksportir dan diberi Kartu Angka Pengenal
Ekspor (APE)
1. Produsen-Eksportir
• Para produsen yang sebagaian hasil produksinya diperuntukkan untuk
Ekspor,

2. Confirming House
• Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundang-undangan
tetapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya diluar negri.
Tugas kantor cabang atau anak perusahaan melakukan usaha
pengumpulan, sortasi, up grading, dan pengepakan ekspor dari
komoditi lokal.
3. Pedagang Ekspor ( Eksport-Merchant )
• Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat
Pengakuan Eksportir dan diberi kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan
diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam
surat tersebut.

4. Agen Ekspor ( Eksport-Agent )


• Jika hubungan antara Export Merchant dengan produsen, tidak hanya
sebagai rekan bisnis tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian
keagenan, maka dalam hal ini Export Merchant disebut juga sebagai
Export Agent.

5. Wisma Dagang ( Trading House )


• Perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi
terbatas pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah beraneka macam
komoditi maka eksportir demikian mendapat status General Exporters.
Perusahaan yang telah memiliki status seperti ini sering disebut dengan
Wisma Dagang (Trading House) mempunyai jaringan pemasaran dan
kantor perwakitan di pusat-pusat dagang dunia, dan memperoleh fasilitas
tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan maupun
perpajakan.
4. KELOMPOK PENDUKUNG

Adalah kelompok yang mensuport kegiatan2 ekspor /


impor antara lain :

1. Badan Usaha Transportasi 10. Warehousing (Usaha Pergudangan)

2. Bank Devisa 5. Kantor Perwakilan atau Kedutaan

3. Maskapai Pelayaran 6. Surveyor


9. Stevedoring (Perusahaan Bongkar
Muat/PBM)
4. Maskapai Asuransi 7. Pabean

8. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)


1. Badan Usaha Transportasi
Tugas dari badan ini adalah pengumpulan muatan,
penyelenggaraan pengepakan sampai membukukan muatan
yang diperdagangkan.contohnya adalah Ekspedisi Muatan Kapal
Laut (EMKL) jasa pengangkutan yang dikenal dengan istilah
freight
Tugasnya antara lain:
• Menyiapkan dokumen-dokumen Barang
• Mengasuransikan Barang-barang yang di kirim
• Mengajukan permohonan pelayanan kepelabuhanan sesuai
kentuan yang berlaku.
• Bertanggungjawab atas kelengkapan dan kebenaran dokumen
yang disampaikan.
• menyelesaikan kewajiban keuangan.
2. Bank Devisa
Pihak yang memberikan jasa perkreditan dan pembiayaan, baik dalam bentuk
kredit ekspor maupun sebagai uang muka jaminan L/C impor. Fungsi dari bank
devisa antara lain :
1. Melayani lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri.
2. Melayani pembukaan dan pembayaran L/C
3. Melakukan jual beli valuta asing (valas)
4. Mengirim dan menerima transfer dan inkaso valas.
5. Membuka atau membayar Traveller Cheque (TC)
6. Menerima tabungan valas.
Bank devisa ini baru dapat dilakukan jika bank devisa tersebut mempunyai
bank koresponden (correspondency relationship) di negara yang
bersangkutan.
3. Maskapai Pelayaran

Perusahaan pelayaran yang melakukan


pengangkutan barang atau muatan hingga sampai
ke tujuan.
3. Maskapai Asuransi

Perusahaan yang memberikan perlindungan / jaminan


segala kerugian atas resiko yang terjadi dalam
pelaksanaan ekspor / impor barang.
4. Kantor Perwakilan dan Kedutaan

Selain untuk membantu promosi, kantor kedutaan di


luar negri dapat pula mengeluarkan dokumen legalitas
seperti consuler invoice yang berfungsi mengecek dan
mensahkan pengapalan suatu barang dari negara
tertentu
6. SURVEYOR

Badan ini bertugas sebgai juru periksa terhadap kualitas,


cara pengepakan, keabsahan dokumen-dokumen bagi
barang-barang yang akan di ekspor atau di impor, di
Indonesia perusahaan yang ditunjuk sebagai juru periksa
adalah PT. Sucofindo dan PT. Surveyor Indonesia
7. PABEAN

Aalat pemerintah bertindak sebagai pengaman lalulintas barang serta dokumen yang masuk ke
wilayah pabean.
Tugas dan Fungsinya untuk :
1. Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya.
2. Melindungi industri tertentu di dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat dengan industri
sejenis dari luar negeri.
3. Memberantas penyelundupan.
4. Memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor.
5. Memungut bea masuk berikut pajak dalam rangka impor (PDRI) meliputi (PPN Impor, PPh
Pasal 22, PPnBM) dan cukai.
6. Mengawasi kegiatan ekspor dan impor, mengawasi peredaran minuman yang mengandung
alkohol atau etil alkohol, dan peredaran rokok atau barang hasil pengolahan tembakau
lainnya.
8. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Dalam menjalankan operasinya, LPEI menggunakan nama Indonesia Exim Bank


untuk menyejajarkan diri dengan Bank ekspor impor negara lain.
Tugasnya antara lain
• Memberi bantuan yang diperlukan pihak-pihak yang terkait dalam LPEI dalam
rangka ekspor, dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi guna
pengembangan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa dan/atau usaha
lain yang menunjang ekspor.
• Menyediakan pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang dikategorikan tidak
dapat dibiayai oleh perbankan, tetapi mempunyai prospek untuk peningkatan
ekspor nasional.
• Membantu mengatasi hambatan yang dihadapi oleh bank atau Lembaga
Keuangan dalam penyediaan pembiayaan bagi Eksportir yang secara komersial
cukup potensial dan/atau penting dalam perkembangan ekonomi IndonesIa
9. Stevedoring (Perusahaan Bongkar Muat/PBM)

Bongkar muat barang dilakukan dengan tongkang atau dikenal dengan trade
transport. Bongkar muat secara rede transport ini kemungkinan
menyebabkan barang yang akan dibongkar muat nilainya tidak sebanding
dengan biaya kapal yang akan dikeluarkan apabila kapal tersebut bertambat.
Kamungkinan itu terjadi dikarenakan kapal terlalu lama menunggu giliran
tambat serta biaya bongkar muat di dermaga terlalu mahal. Perusahaan
stevedoring ini dinamakan Perusahaan Bongkar Muat (PBM).
10. Warehousing (Usaha Pergudangan)

Yaitu usaha penimbunan dan penyimpanan barang dalam


gudang atau lapangan penumpukan pelabuhan selama
menunggu proses pemuatan ke atas kapal. Dalam sebuah
pelabuhan lazimnya terdapat tiga macam gudang yaitu:
1. Gudang pabean (disebut juga Gudang Lini I, Gudang diepzee)
2. Gudang entrepot (bounded warehouse)
3. Gudang bebas

Anda mungkin juga menyukai