Dosen Pengampu:
Heti Nur Ani, SE.,M.AK
Disusun Oleh:
Permana Sufianto 1901030076
Temon Bagus H. 1901030081
Nur Layliya 1901030083
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Lab. Exim
dan Kepabeanan yang membahas tentang “Prosedur Ekspor”
Dalam penyusunan makalah ini kami menemukan berbagai kendala
,hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha
Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, Oleh karena
itu, kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan
yang Maha Esa, semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sekalian sangat penulis harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan
makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
semua
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian Ekspor.................................................................................. 3
2.2 Tata Laksana Ekspor.............................................................................. 4
2.3 Flow Chart Kegiatan Kepabeanan Ekspor............................................. 7
2.4 Prosedur Kepabeanan Ekspor................................................................ 8
2.5 Pemeriksaan Fisik Barang Ekspor......................................................... 9
2.6 Pengertian PEB...................................................................................... 9
2.7 Pengecualian Kewajiban Pemberitahuan PEB....................................... 2
2.8 Sanksi..................................................................................................... 88
2.9 Barang Ekspor Yang Dikenakan BEA Keluar....................................... 12
2.10 Dokumen Utama.............................................................................. 00
2.11 Dokumen Tambahan........................................................................ 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
maupun negara penerima, sehingga ekspor dan berguna untuk meningkatkan
kerja sama antar negara dalam perdagangan internasional dan membawa
pengaruh yang besar bagi perluasan pasar barang dan jasa suatu negara.
Melihat transaksi ekspor dalam negeri yang semakin tinggi maka penting bagi
kita untuk mengetahui bagaiman prosedur dalam ekspor, dalam makalah ini
akan dijelaskan bagaimana prosedur Ekspor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Flow Chart Kegiatan Ekspor
4
a. Invoice;
b. Packing List;
c. Dokumen lain yang diwajibkan.
2. Eksportir wajib memenuhi ketentuan larangan dan/ atau pembatasan
ekspor yang ditetapkan oleh instansi teknis.
3. Penghitungan besaran Bea Keluar dilakukan sendiri oleh Eksportir
secara Self Assessment.
4. PEB disampaikan ke Kantor Bea Cukai pemuatan paling cepat 7 (tujuh)
hari sebelum tanggal perkiraan ekspor dan paling lambat sebelum barang
ekspor masuk ke Kawasan Pabean tempat pemuatan.
5. Atas Ekspor barang curah, eksportir atau PPJK dapat menyampaikan PEB
sebelum keberangkatan sarana pengangkut.
6. Pengurusan PEB dapat dilakukan sendiri oleh eksportir atau dikuasakan
kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).
7. Pada Kantor Pabean yang sudah menerapkan sistem PDE (Pertukaran Data
Elektronik) kepabeanan, eksportir/PPJK wajib menyampaikan PEB
dengan menggunakan sistem PDE Kepabeanan.
2.5 Pemeriksaan Fisik Barang Ekspor
Bahwa terhadap barang Ekspor, dapat dilakukan pemeriksaan fisik yang
dilakukan secara selektif berdasarkan manajemen risiko, yaitu terhadap:
1. Barang Ekspor yang akan diimpor kembali;
2. Barang Ekspor yang pada saat impornya ditujukan untuk diekspor
kembali;
3. Barang Ekspor yang mendapat fasilitas pembebasan dan/atau fasilitas
pengembalian;
4. Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar;
5. Barang Ekspor yang berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal
Pajak menunjukkan adanya indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran
atau telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan
di bidang perpajakan; atau
5
6. Barang Ekspor yang berdasarkan hasil analisis atas informasi yang
diperoleh dari Unit Pengawasan menunjukkan adanya indikasi yang kuat
akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan
perundang-undangan.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di:
1. Kawasan Pabean;
2. Gudang Eksportir; atau
3. Tempat lain yang digunakan Eksportir untuk menyimpan barang
Ekspor.
2.6 Pengertian PEB
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah pemberitahuan pabean yang
digunakan untuk memberitahukan ekspor barang dalam bentuk tulisan di atas
formulir atau data elektronik. Bentuk dan isi pemberitahuan pabean ekspor
ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. PEB dibuat oleh
Eksportir berdasarkan dokumen pelengkap pabean berupa:
a. Invoice;
b. Packing List;
c. Dokumen lain yang diwajibkan.
Secara garis besar, prosedur pengurusan dokumen PEB adalah sebagai
berikut:
6
dan dokumen lainnya dari instansi teknis terkait (untuk barang ekspor
terkena ketentuan larangan atau pembatasan).
3) Membayar pelunasan pajak ekspor jika barang ekspor dikenai pajak
ekspor.
Petugas Bea dan Cukai menjadikan PEB ini sebagai dasar untuk
memeriksa kesesuaian barang yang diekspor, sehingga bisa diberikan
persetujuan dan pemuatan barang ke sarana transportasi. Kesalahan dalam
pengisian PEB ini dapat dianggap dengan penyimpangan secara sengaja,
sehingga sahabat UKM perlu untuk hati-hati dan teliti dalam mengisinya.
7
4. Salah memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang dikenai sanksi
administrasi berupa denda paling sedikit 100% (seratus persen) dari
pungutan negara di bidang ekspor yang kurang dibayar dan paling banyak
1.000% (seribu persen) dari pungutan negara di bidang ekspor yang kurang
dibayar.
2.9 Barang Ekspor yang Dikenakan BEA Keluar
1. Bahwa terhadap barang Ekspor dapat dikenakan Bea Keluar.
2. Barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar, yaitu sebagai berikut:
a. Kulit dan Kayu;
b. Biji kakao;
c. Kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO), dan produk turunannya;
d. Produk hasil pengolahan mineral logam; dan
e. Produk mineral logam dengan kriteria tertentu.
3. Perhitungan Bea Keluar adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal TarifBea Keluar ditetapkan berdasarkan persentase dari Harga
Ekspor (advalorum), Bea Keluar dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:
Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga Ekspor per Satuan
Barang x Nilai Tukar Mata Uang
b. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan secara spesifik, Bea Keluar
dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar Per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x
Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang
2.10 Dokumen Utama Ekspor
Dokumen utama adalah dokumen yang wajib sifatnya untuk dibuat dalam
setiap transaksi ekspor. Berikut jenis-jenis dokumen utama pada ekspor.
Invoice, atau bisa disebut sebagai faktur atau nota, merupakan dokumen
yang berfungsi sebagai suatu bukti transaksi atau penagihan, dibuat
8
oleh eksportir untuk importir. Invoice harus mencantumkan elemen-
elemen berikut: nomor & tanggal invoice, nama barang, harga per unit
barang & total harga, nama & alamat eksportir, nama & alamat
importir, serta keterangan rekening pembayaran jika diperlukan.
Penting juga agar invoice dibuat menggunakan kop surat perusahaan
eksportir. Invoice dalam ekspor dapat berupa tiga jenis:
b. Packing List
9
Fungsi Packing List adalah untuk memudahkan mengetahui isi barang
dalam kontainer apabila ada pemeriksaan. Dokumen ini hampir mirip
dengan ‘surat jalan’ yang dipakai ketika melakukan pengiriman barang
di dalam Indonesia. Di Packing List dimuat setidaknya memuat
informasi-informasi berikut:
a) nama barang, nomor dan tanggal packing list;
b) jumlah kemasan, dalam satuan seperti pack, pieces, ikat, kaleng,
karton, karung, dll;
c) berat bersih;
d) berat kotor.
d. Polis Asuransi
10
e. Shipping Instruction (SI)
SI adalah dokumen yang dibuat dan diberikan oleh eksportir
kepada forwarder atau shippingcompany untukmelakukan booking pad
a container dan ruang di kapal/pesawat. Dokumen ini biasanya bisa
dikirim melalui e-mail
COA adalah dokumen yang berisi hasil analisis dari produk yang
diekspor. Analisis yang tercakup dalam COA ini disesuaikan dengan
permintaan importir. Umumnya, ini sesuai oleh standar wajib dari
regulasi pemerintah negara tujuan atau standar umum yang berlaku.
Dokumen COA dapat diminta dari pihak produsen atau diurus
langsung sendiri oleh eksportir melalui laboratorium independen yang
11
sudah terakreditasi. Dokumen COA kebanyakan diperlukan untuk
produk-produk hasil industri kimia atau hasil pertanian.
12
untuk mempersiapkan alat-alat pengangkut barang pada saat
pemeriksaan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian keuangan DJBC. 2015. “ Ekspor- Bea Cukai”
https://www.beacukai.go.id/arsip/pab/ekspor.html, diakses pada 30 Oktober
2021 pukul 16.00
15