PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ULFATUN NISAK
NIM : 1801020979
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
(S.Ak) pada Program Studi S1 Akuntansi
Oleh :
ULFATUN NISAK
NIM : 1801020979
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Proposal
Skripsi pada tanggal ............................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal skripsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal ......
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik dan Bisnis Ketua Program Studi S1 Akuntansi
Institut Teknologi dan Bisnis
Ahmad Dahlan Lamongan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana
penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
1. Dr. Hj. Mu’ah, M.M.,M.Pd., selaku Rektor Institut Teknologi dan Bisnis
Dahlan Lamongan.
2. Maulidza Nur Fauzi, S.Kom., MM selaku Dekan Fakultas Teknik dan Bisnis
3. Irma Indira, S.Ak., M.Ak. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Intitut
iv
4. ……………..., selaku Dosen Penguji yang telah menyediakan waktu untuk
5. Heti Nur Ani, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
7. Bapak ibu Dosen Program Studi S1 Akuntansi yang telah mendidik dan
Lamongan
dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulis
10. Para responden yang telah memberikan bantuan data dan informasi selama
11. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan secara moril dan materiil.
12. Para teman-teman Angkatan 2018 yang telah banyak membantu dalam
v
13. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan proposal skripsi ini yang tidak dapat
Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna
Penulis,
Ulfatun Nisak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 12
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 22
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 22
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................ 25
2.1.1 Teori Stewardship ............................................................ 25
2.1.2 Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ............................. 25
2.1.3 Kompetensi Aparatur Desa .............................................. 32
2.1.4 Komitmen Organisasi....................................................... 33
2.1.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................... 35
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 37
2.3 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 44
2.4 Hipotesis Penelitian..................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 50
3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................... 50
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 51
3.3.1 Populasi .............................................................................. 51
vii
3.3.2 Sampel ................................................................................ 51
3.3.2 Teknik Sampling ................................................................ 51
3.4 Sumber Data ................................................................................ 52
3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 52
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ......... 53
3.6.1 Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y) ......................... 53
3.6.2 Kompetensi Aparatur Desa (X1) ........................................ 53
3.6.3 Komitmen Organisasi (X2) ................................................. 54
3.6.4 Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3) ............................. 54
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................... 57
3.7.1 Uji Kualitas Data ................................................................ 57
3.7.2 Statistik Deskriptif ............................................................. 58
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 58
3.7.4 Uji Hipotesis....................................................................... 59
3.7.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
LAMPIRAN .......................................................................................................... 66
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. 1 Tingkat Pendidikan Aparatur Desa ................................................................ 17
2. 1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 37
3. 1 Daftar Nama Desa di Kecamatan Karanggeneng........................................... 50
3. 2 Skor Penilaian pada Kuesioner ...................................................................... 53
3. 3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................. 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Kerangka Konseptual ..................................................................................... 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang dengan potensi yang dimiliki oleh desa. Undang-Undang Desa telah
menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk diberikan kepada Desa.
wisata. Pembangunan desa tidak mungkin bisa dilakukan aparat desa sendiri, tapi
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 yang menyatakan
12
13
rangkaian siklus yang terpadu dan terintegrasi antara satu tahapan dengan
berjalan tanpa adanya tata kelola pemerintahan desa yang baik. Oleh karena itu,
dalam Pengelolaan Dana Desa dituntut oleh adanya suatu tata kelola pemerintahan
yang baik (Good Governance) dimana salah satu pilarnya adalah akuntabilitas
(pertanggungjawaban).
Kemajuan kesejahteraan bangsa tidak akan tercapai tanpa adanya pilar dari
tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) itu sendiri diantaranya
harapan dan keinginan bagi setiap organisasi pemerintahan. Baik itu ditingkat
memberikan gambaran dari sumber daya yang telah dikelola oleh permerintah,
dilakukan aparatur desa dalam pengelolaan dana desa, maka dari itu akuntabilitas
serangkaian program kerja yang telah dirancang dan dijalankan oleh pemerintah
layak untuk diteliti, dikarenakan dana desa merupakan program pemerintah pusat
keuangan pemerintah yang meliputi faktor kesesuaian atas standar akuntansi yang
Mada, Sarifudin, 2017; Widyatama, Novita, & Diarespati, 2017; Yudianto &
Sugiarti, 2017).
anggaran desa menjadi kasus yang terbanyak ditindak oleh aparat penegak hukum
selama tahun 2019 lalu bila dibandingkan sektor-sektor lainnya. Data ICW
15
menunjukkan, terdapat 46 kasus korupsi di sektor anggaran desa dari 271 kasus
korupsi selama 2019. Korupsi anggaran desa tercatat memberi kerugian negara
hingga Rp 32,3 miliar. Wana menuturkan, fenomena korupsi anggaran desa yang
terus muncul perlu dijadikan sebagai catatan serius bagi pemerintah. Menurut
Lamongan. Adapun jumlah duit yang yang diduga diselewengkan sebesar Rp16,5
miliar. Hal itu dibenarkan oleh Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Jatim,
1.183 miliar dan Anggaran 2020 Rp 1.172 miliar yang bersumber dari Dana Desa
(Jatimpos.co/Lamongan, 2021).
desa dalam merumuskan kegiatan keseharian yang nyata dari masyarakat sebagai
gerakan sosial dan penyadaran hak-hak mereka sebagai warga desa. Meskipun
masyarakat dengan institusi desa maupun kepentingan desa. Hal ini terjadi bahwa
seringkali persoalan yang terjadi di desa tidak dapat diselesaikan sepenuhnya oleh
desa. Banyak kasus penyelewengan keuangan desa atau penggunaan dana desa
kompetensi yang dimiliki oleh setiap aparatur desa. Kompetensi Aparatur yang
mumpuni dapat mendorong aparatur desa dalam memahami tata cara pengelolaan
dana desa dengan sangat baik (Medianti, 2018). Apabila mereka gagal dalam
memahami hal tersebut, maka akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan
yang dibuat dan terdapat ketidaksesuaian laporan dengan standar yang telah
masyarakat nantinya akan menjadi tidak tepat dan tentunya dapat mempengaruhi
keputusan yang akan diambil selanjutnya. Oleh karena itu, dalam pengelolaan
dana desa yang baik pemerintah desa terkait harusnya mempunyai sumber daya
Karanggeneng ini mengenai kualitas aparatur masih terbilang sangat kurang. Hal
berhasil diamankan uang sekitar Rp 466 juta sebagai barang bukti. Saat OTT juga
SDM yang masih kurang terkait pengelolaan dana desa. Kepala desa seharusnya
selaku pihak yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan dana desa dituntut
agar lebih kompeten dan akuntabel dalam mengelola dana desa (Lubis et al.,
2020). Terlebih kemampuan sebagian besar SDM yang mengelola keuangan desa
menjadi hal yang perlu diperhatikan, aparatur desa yang belum sepenuhnya
tidak sesuai menjadi salah satu faktor kompetensi aparatur desa sering mengalami
tidak sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan. Hal ini didukung dari adanya
pengelolaan dana desa adalah komitmen organisasi (Mada et al., 2017). Menurut
memiliki komitmen ditandai dengan adanya keyakinan yang kuat terhadap tujuan
organisasi, memiliki keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan bersedia
bisa meningkatkan sumber daya fisik, mental serta spiritual tambahan yang
diperoleh. Oleh karena itu aparatur desa harus memiliki sikap bersedia
salah satunya adalah beberapa pembangunan jalan yang tidak segera dilaksanakan
Masyarakat Desa (PMD) yang diakibatkan oleh aparatur desa menandakan bahwa
sikap etos kerja atau komitmen organisasi yang dimiliki oleh aparatur desa masih
aparatur desa yang kurang disiplin dalam melaporkan dana desanya. Bahkan
menurutnya terdapat beberapa desa yang setiap tahunnya selalu terlambat dalam
melaporkan dana desanya. Dengan adanya hal tersebut tentunya tidak dapat
mengolah data, dikarenakan dengan teknologi informasi data yang diolah akan
yang manusia mungkin tidak mampu melakukannya, serta dapat dengan lebih
(Nuryanto, 2012:1-2).
20
ini adalah tidak semua desa memiliki website resmi untuk publikasi anggaran dan
dan Transmigrasi (PDTT), Indeks Desa Membangun adalah suatu alat bantu yang
digunakan untuk mengukur kemandirian suatu Desa melalui analisis dan nilai
status desa yang telah diatur dalam Permendesa PDTTrans Nomor 2 Tahun 2016
tentang Indeks Desa Membangun. Dalam Indeks Desa Membangun ada lima (5)
desa diantaranya termasuk dalam Program Desa Berdaya Tahun 2021, dan
mendapatkan bantuan pendanaan dari provinsi sebesar Rp. 100.000.000 per desa.
21
Sepuluh desa mandiri yang masuk dalam program desa berdaya ini berasal dari 5
kecamatan yakni Kecamatan Paciran yang terdiri dari Desa Banjarwati, Desa
Kranji, Desa Paciran, dan Desa Tunggul. Kecamatan Sekaran yang terdiri dari
Desa Bulutengger dan Desa Sekaran, Kecamatan Karanggeneng terdiri dari Desa
2021)
sangat rawan terjadi penyelewengan yang mengarah pada korupsi bagi aparatur
desa itu sendiri. Oleh karena itu perlu diketahui sejauh mana akuntabilitas
pengelolaan dana desa dan sejauh mana peran dari dana desa dalam program desa.
akuntabilitas pengelolaan dana desa masih terdapat celah (gap) mengenai variabel
independen kompetensi aparatur desa yang dilakukan oleh Mada, et al., (2017);
Ferina, et al., (2016); dan Fajri (2015) dengan hasil berpengaruh signifikan,
komitmen organisasi yang dilakukan oleh Astini (2019); Tarjo (2019); dan Mada,
(2019); dan Martadinata (2017) dengan hasil tidak berpengaruh signifikan. Pada
2021?
2021?
2021?
2021.
2021.
Tahun 2021.
2021.
desa sebagai bahan evaluasi kinerja dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa,
desa di dalamnya saja, tapi dapat dimanfaatkan pula oleh pihak-pihak pemerintah
daerah tentunya.
1.4.3 Manfaat bagi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan
pada Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan dan
dapat menambah wawasan bagi pembaca serta peneliti selanjutnya yang ingin
TINJAUAN PUSTAKA
untuk hidup berkelompok dan bekerja sama (Prasetyantoko, 2008). Implikasi teori
desa (steward) dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya
dimaksud pada penelitian ini adalah akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
25
26
hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan dan proses yang dilakukan, serta
jawaban atas apa yang harus dipertanggungjawabkan, berdasarkan hal apa yang
dan hambatan tersebut harus segera dikoreksi. Maka pelaksanaan suatu kegiatan
pelayanan yaitu apa, mengapa, siapa, kemana, yang mana, dan bagaimana suatu
(Daulay, 2021).
penyalahgunaan sumber daya bagi kepentingan publik (Jorge dan Pattaro, 2011).
Pasal 9 Ayat 2 tentang pendapatan desa yang berasal dari kelompok transfer yaitu
27
jenis dana desa (Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, 2014) di tahun 2015,
yang disebabkan oleh para ahli tersebut meninjau pengelolaan dari sudut yang
berbeda. Tetapi jika dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi dari para ahli
a. Perencanaan
dengan meraih masa depan yang lebih baik lagi dengan memperhatikan keadaan
melakukan berbagai persiapan yang didasarkan pada data dan informasi yang
tersedia saat ini, jadi aspek yang terkandung dalam perencanaan pembangunan,
tujuan dan cara mencapai tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
b. Pelaksanaan
yakni:
APBDes
c. Pertanggungjawaban
dalam etika yang memiliki banyak arti, sebagai salah satu aspek dalam
publik.
29
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Dengan adanya asas-asas ini
penggunaan.
baik. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengar tertib dan disiplin anggaran dengan
desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
perundang-undangan
Akuntabel yang menentukan bahwa setiap kegiatan dah hasil akhir kegiatan
undangan
desa
4) Tertib dan displin anggaran, yaitu pengelolaan keuangan desa harus mengacu
pada aturan atau pedoman yang melandasinya Dimana asas-asas atau prinsip
keuangan desa, dengan tujuan agar dana desa tersebut dapat digunakan secara
setiap penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum serta melakukan
camat setiap akhir tahun anggaran dan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
3) Kesesuaian prosedur
4) Kecukupan informasi
akuntabilitas.
suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya
5) Keadilan: Sikap yang harus diterapkan karena menjadi landasan utama dari
akuntabilitas.
yang dimiliki.
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu atau tugas yang
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang
berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan
Aparat yang kompeten akan menghasilkan output yang baik sesuai dengan
prinsip akuntabilitas. Hal ini juga sesuai dengan teori Stewardship dimana aparat
yang bertugas sebagai pelayan memiliki kewajiban untuk melayani sebagai wujud
1) Pengetahuan
3) Keahliaan teknis
organisasi adalah salah satu aspek terpenting di dalam akuntabilitas. (Behnam dan
34
sistem akuntabilitas. (Brown dan Moore, 2017) dalam (Mada et al., 2017)
dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menujang
kepentingan organisasi.
Menurut (Allen & Mayer, 1993) dalam (Eva Kris, 2009) mengemukakan
informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi
pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2010 tentang
untuk membentuk pengelolaan data yang lebih cepat efektif dan efisien (Aziiz dan
Prastiti, 2019).
yang digunakan. Pemanfaatan teknologi yang tepat dan didukung oleh keahlian
yang serupa ditunjukkan pula oleh penelitian Yudianto & Sugiarti (2017),
1) Hardware
2) Jaringan internet
37
Nama Teknik
Judul Variabel yang Populasi dan
No dan analisis Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Sampel
tahun data
1. Muham Faktor-Faktor Variabel Populasi: Regresi Kompetensi
mad Nur yang Independen Aparatur berganda aparat desa
Aziiz Mempengaruhi Kompetensi pemerintah dengan memiliki
dan Akuntabilitas Aparatur (X1), desa di aplikasi pengaruh yang
Sawitri Dana Desa Pemanfaatan Kecamatan SPSS signifikan
Dwi Tekonologi Sumbergempo terhadap
Prastiti Informasi(X2), l, Kabupaten akuntabilitas dana
(2019) dan SPIP (X3) Tulungagung desa, pemanfaatan
yang teknologi
Variabel teridentifikasi informasi
Dependen sejumlah 190 memiliki
Akuntabilitas aparatur desa pengaruh yang
Dana Desa (Y). dari 17 signifikan
desa. terhadap
akuntabilitas dana
Sampel: desa, dan Sistem
delapan desa Pengendalian
penerima Internal
dana desa Pemerintahan
terbesar di (SPIP) memiliki
tahun 2017- pengaruh yang
2018 dengan signifikan
jumlah terhadap
aparatur desa akuntabilitas dana
sebanyak 56 desa. Implikasi
orang praktis hasil
penelitian ini bagi
aparat
pemerintahan
adalah untuk
meningkatkan
kompetensi aparat
desa melalui
pelatihan
Siskeudes dan
mengoptimalkan
pemanfaatan
teknologi
informasi.
2. Sarifudin “Pengaruh Variabel Populasi dan Regresi Kompetensi
Mada, Kompetensi Independen sampel adalah linier Aparat Pengelola
Lintje Aparat Kompetensi aparat berganda Dana Desa,
Kalangi, Pengelola Dana Aparat pengelola dengan Komitmen
Hendrik Desa, Pengelola Dana dana desa di aplikasi Organisasi
Gamalie Komitmen Desa (X1); Kabupaten SPSS Pemerintah Desa,
l (2019) Organisasi Komitmen Gorontalo dan Partisipasi
Pemerintah Organisasi sejumlah 120 Masyarakat
Desa, Pemerintah responden berpengaruh
dan Partisipasi Desa (X2); positif terhadap
Masyarakat Partisipasi Akuntabilitas
Terhadap Masyarakat (X3) Pengelolaan Dana
Akuntabilitas Desa.
38
Sampel:
65 responden.
5. Khaeril Pengaruh Variabel Populasi: Regresi Kompetensi
Wahyu Kompetensi Independen 75 desa yang linier Aparatur,
Perdana Aparat Kompetensi terdapat di berganda Komitmen
(2018) Pengelola Dana Aparatur kabupaten dengan Organisasi,
39
Variabel
Dependen
Akuntabilitas
Pengelolaan
Dana Desa (Y).
6. Putri Pengaruh Variabel Populasi dan Analisis Kompetensi
Aulia Kompetensi Independen sampel adalah regresi Aparat
(2018) Aparat Kompetensi petugas linier Pengelolaan Dana
Pengelola Dana Aparat pengelola berganda Desa, Komitmen
Desa, Pengelolaan dana desa di dengan Organisasi
Komitmen Dana Desa (X1), Kota 50 SPSS Pemerintah Desa,
Organisasi Komitmen Kabupaten aplikasi. Pemanfaatan
Pemerintah Organisasi dengan 96 Teknologi
Desa, Pemerintah responden. Informasi, dan
Pemanfaatan Desa (X2), Partisipasi
Teknologi Pemanfaatan Masyarakat
Informasi, dan Teknologi berpengaruh
Partisipasi Informasi (X3), positif dan
Masyarakat dan Partisipasi signifikan
Terhadap Masyarakat (X4) terhadap
Akuntabilitas Akuntabilitas
Pengelolaan Variabel Pengelolaan Dana
Dana Desa Di Dependen Desa.
Kabupaten 50 Akuntabilitas
Kota (Studi Pengelolaan
Empiris Pada Dana Desa (Y).
Kecamatan
Harau,
Kecamatan
Pangkalan Koto
Baru, Dan
Kecamatan
Kapur IX)
7. Siti Pengaruh Variabel Populasi: Model kompetensi
Sarah, Kompetensi Independen 16 desa di regresi aparatur,
Taufeni Aparatur, Kompetensi Kecamatan linear komitmen
Taufik, Komitmen Aparatur (X1), Batang berganda organisasi,
Devi Organisasi, Komitmen Cenaku, dengan pemanfaatan
Safitri Pemanfaatan Organisasi (X2), Kecamatan program teknologi
40
Dengan total
berjumlah 96
responden
8. Nur Pengaruh Variabel Populasi: Regresi Kompetensi
Aulia Kompetensi Independen 14 desa di linear Aparat
Jamil, Aparat Dan Kompetensi Kecamatan berganda berpengaruh
Andika Pemanfaatan Aparatur (X1), Bua. dengan positif dan
Rusli, Teknologi dan mengguna signifikan
Pasoni Informasi Pemanfaatan Sampel: jan SPSS terhadap
Mustafa Terhadap Teknologi responden Versi 23,0 akuntabilitas
Muhani Akuntabilitas Informasi (X2) sebanyak 83 pengelolaan dana
(2020) Pengelolaan orang desa, Pemanfaatan
Dana Desa Variabel teknologi
(Studi Kasus Dependen informasi
Desa Di Akuntabilitas berpengaruh
Kecamatan Bua Pengelolaan positif dan
Kabupaten Dana Desa (Y). signifikan
Luwu) terhadap
akuntabilitas
pengelolaan dana
desa
9. Nafadhil Pengaruh Variabel Populasi dan Analisis Kompetensi
a Eka Kompetensi Independen Sampel linear Pemerintah Desa,
Indrasw Pemerintah Kompetensi dengan berganda Partisipasi
ari, Desa, Partisipasi pemerintah desa responden dengan Masyarakat Dan
Yuliastu Masyarakat Dan (X1), Partisipasi sejumlah 113 mengguna Pemanfaatan
ti Pemanfaatan masyarakat orang yang kan Teknologi
Rahayu, Teknologi (X2), dan terdiri dari program Informasi
(2021) Informasi Pemanfaatan perangkat SPSS berpengaruh
Terhadap Tekonologi desa dan versi 23 positif dan
Akuntabilitas Informasi (X3) Badan signifikan
Pengelolaan Permusyawara Terhadap
Dana Desa Variabel tan Desa Akuntabilitas
Dependen (BPD) yang Pengelolaan Dana
Akuntabilitas ada di 12 desa Desa
41
menjelaskan maksud dan arah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam
penelitian ini hal yang ingin diteliti adalah untuk mengetahui apakah Kompetensi
dana desa, termasuk pengoptimalan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh setiap
aparatur desa, komitmen yang dimiliki aparatur desa dan pemanfaatan teknologi
informasi yang digunakan oleh setiap desa. Kompetensi Aparatur Desa yang baik
akan meningkatkan aparatur desa dalam memahami tata cara pengelolaan dana
desa serta mampu menerapkannya dengan baik pula, sehingga pengelolaan dana
desa yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan dapat mempertanggung
sebagai berikut:
45
Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X3)
aparatur desa dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan masing-masing
dapat berupa pengetahuan, kemampuan (skill) baik softskill maupun hardskill, dan
& Saputra (2018), Dewi & Gayatri (2019), Hardiningsih et al. (2020) dan
ini sejalan juga yang diperoleh Aulia (2018) menyimpulkan bahwa kompetensi
sesuai dengan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya, sehingga pada
keputusan yang terbaik guna memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan
tugas yang seharusnya seorang aparatur desa (Mada et al., 2017). Berdasarkan
penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa penelitian terdahulu maka
Tahun 2021.
akuntabilitas pengelolaan dana desa adalah aparatur desa. Aparatur desa yang
pelayanan yang baik kepada publik dan dapat mencapai pengelolaan anggaran
yang efektif, sehingga dengan tingginya komitmen organisasi, aparatur desa dapat
individu yang berada di dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintahan dan
47
tertarik dengan budaya, tujuan, dan sasaran organisasi sesuai visi dan misi,
dimana individu tersebut tetap ingin berada dalam suatu organisasi tersebut
Setiawan (2019), Nurdin & Wijaya (2019), Rulyanti et al. (2018), dan Utari &
termasuk di dalamnya.
Hal ini didukung oleh Mada et al. (2017) menyimpulkan bahwa komitmen
desa yang merasa target anggaran sudah jelas akan lebih bertanggung jawab
(instansi).
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
teknologi informasi yang baik secara garis besar dapat memberikan dampak yang
baik yang disengaja maupun tidak disengaja, oleh karena itu diharapkan informasi
Sejalan dengan teori stewardship, seorang agent atau pemerintah desa akan
yang dapat mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana desa antara lain adalah
organisasi yang dimiliki sangat baik dan juga pemanfaatan teknologi informasi
pengelolaan dana desa dengan baik dan meminimalisir kecurangan yang terjadi
Tahun 2021.
BAB III
METODE PENELITIAN
50
51
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur pada
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,
teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan teknik total
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Sampel ini digunakan jika jumlah populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30
orang, total sampling disebut juga sensus, di mana semua anggota populasi
dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala desa, sekretaris
diperoleh dari responden dengan cara membagikan kuesioner yang bersumber dari
diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer
dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian.
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data
langsung kepada aparatur desa yang ada di Kecamatan Karanggeneng, yang berisi
pertanyaan dan nantinya setiap jawaban dari Aparatur Desa akan di ukur dengan
Skala Likert.
atas segala kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dana desa yaitu
2) Proses
tinggi atas pekerjaannya. Aparatur desa yang tidak mempunyai ilmu yang cukup
waktu dan tenaga serta terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan desa.
Adapun indikator variabel menurut (Edision et al, 2016) adalah sebagai berikut:
1) Pengetahuan (Knowledge)
2) Kemampuan (Skill)
3) Sikap (Attitude)
Organisasi memiliki kaitan erat dengan akuntabilitas. Terdapat beberapa para ahli
menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat
1) Komitmen Afektif,
2) Komitmen Kontinyu,
3) Komitmen Normative
1) Sarana prasarana
2) Sasaran
55
permasalahannya juga.
c. Aparatur desa memiliki keyakinan
terhadap tujuan organisasi
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner harus dibuang atau digantikan dengan
pernyataan lain karena dianggap tidak relevan (Ghozali, 2013). Uji signifikasi
1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid
2) Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak
valid
adalah valid.
terdapat dalam kuesioner tersebut stabil dari waktu ke waktu (Gozali, 2013) Dala
pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan cara melihat
Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunaka lebih besar dari 0,60.
Menurut (Ghozali, 2013) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi dan perhitungan
presentase.
pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Model
persamaan regresi linear berganda dalam peneletian ini adalah sebagai berikut:
a = Konstanta
X2 = Komitmen Organisasi
a. Uji t (Parsial)
Uji Parsial atau Uji t digunakan untuk membuktikan bahwa hipotesis awal
tentang pengaruh kompetensi aparatur desa (X1), komitmen organisasi (X2) dan
b. Uji F (Simultan)
determinasi adalah antar 0 sampai 1. Semakin kecil nilai R2, maka semakin
karena terdapat lebih dari satu variabel independen dan apabila hanya ada 1
Cavoukian, Ann., Taylor, Scott., dan Abrams, Martia E. 2010. Privacy by Design:
Essential for Organizational Accountability and Strong Business
Practices. Vol.3, Page 405-413.
Edison, E., Anwar., Y., & Komariyah, I. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: CV. Alfabeta.
61
62
Febrianto, I. M. B., Yuniarta, G. A., dan Edy Sujana, S. E. (2017). Analisis factor-
faktor yang mempengaruhi kualitas akuntabilitas keuangan pada satuan
kerja perangkat daerah (SPKD) Kabupaten Bangli.Jimat (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, Vol. 8 No. 2.
Hardiningsih, P., Udin, U., Masdjojo, G. N., & Srimindarti, C. (2020). Does
competency, commitment, and internal control influence accountability?
Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(4), 223–233.
https://doi.org/10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO4.223
Hevesi, G. Alan. 2005. Standards for Internal Control in New York State
Government. www.osc.state.ny.us
Lubis, A., Sari, E. N., & Astuty, W. (2020). Pengaruh Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Sistem Pengelolaan Dana
63
Mahmudi 2013. Manajemen Sektor Publik. Edisi kedua UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Mariska, W., Damayanti, R. A., & Y., R. (2018). The Effect Of Competence,
Commitment, And Regulation On The Accountability Of Village Financial
Management With Moderated Spirituality. International Journal of
Advanced Research, 6(8), 730–749. https://doi.org/10.21474/ijar01/7542
Meyer, J.P., Allen, N.J., Smith, C.A. 1993. “Commitment to Organizations and
Occupation : Extension and Test of Three Component Conceptualization”.
Journal Applied Psychologi, 78 (4) : 538-551.
Republik Indonesia. Peratauran Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
64
Sugiarti, Ekasari dan Ivan Yudianto 2017. “Analisis Faktor Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Partisipasi
Penganggaran terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.” Jurnal
Proceedings.
Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo). Jurnal Tata Sejuta STIA Mataram
Vol.5, No2 September 2019
Widyatama, Arief. Lola Novita dan Diarespati. 2017. Pengaruh Kompetensi dan
Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa
dalam Mengelola Alokasi Dana Desa. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Volume 2, Nomor 2. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia
STIE Panca Bhakti Palu: Sumatra.
Lampiran 1
Surat Permohonan Perizinan Penelitian
66
67
68
Lampiran 2
Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Item Pernyataan
Kompetensi 1. Pengetahuan a. Aparatur desa memahami
Aparatur Desa (Knowledge) Permendagri No. 113 Tahun
(X1) 2014 mengenai dana desa
b. Siklus Akuntansi selalu
dimengerti oleh setiap
perangkat desa
c. Kemampuan dalam mengelola
dana desa harus dimiliki oleh
setiap aparatur desa.
d. Aparatur desa mampu untuk
menyusun dan menyajikan
laporan keuangan dengan baik.