PRAKTEK KERJA
Oleh :
TIA NOVITA
NPM 1822201110024
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
NIDN. 1109058901
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Ditetapkan di :
Tanggal :
Ketua Program Studi,
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Tia Novita
NPM 1822201110024
iv
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai
pihak, laporan ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dyah Pradhitya Hardiani M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil
dan Bapak Irwandy Muzaidi, M.T., selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja,
2. Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan serta kasih sayang,
3. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga selesainya Laporan Praktik
Kerja.
Akhir kata, penulis menyadari menyadari bahwa laporan Praktek Kerja
yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang. Semoga laporan Praktek Kerja ini bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LAPORAN.......................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Proyek............................................................................ 1
1.2 Tujuan Proyek......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah...................................................................................... 2
1.4 Data Umum Proyek................................................................................. 3
1.5 Lokasi Praktek Kerja............................................................................... 4
BAB II MANAJEMEN PROYE K.................................................................. 5
2.1 Dasar-dasar Perencanaan Konstruksi...................................................... 6
2.2 Tahapan Pelelangan................................................................................. 6
2.2.1 Tujuan Lelang.............................................................................. 6
2.2.2 Dasar-dasar pelelangan................................................................ 7
2.2.3 Proses Pelelangan........................................................................ 7
2.2.4 Jadwal Tahap Lelang................................................................... 7
vi
2.2.5 Pengumuman Lelang................................................................... 8
2.2.6 Penunjukan Pemenang Lelang.................................................... 9
2.2.7 Administrasi Proyek.................................................................... 9
2.2.8 Contract Change Order (CCO)................................................... 9
2.2.9 Addendum.................................................................................... 10
2.2.10 Time Schedule.............................................................................. 11
BAB III PELAKSANAAN KONSTRUKSI.................................................... 12
3.1 Organisasi dan Personil........................................................................... 12
3.2 Metode Pelaksanaa Proyek...................................................................... 14
3.2.1 Tahapan Pekerjaan Pembersihan Lahan...................................... 15
3.2.2 Pelaksanaan Standart Penetration Test (SPT)............................. 16
3.2.3 Metode Kerja Pelaksanaan penyelidikan Tanah dengan
Boring Test.................................................................................. 17
3.3 Tahapan Persiapan Pemancangan........................................................... 17
3.4 Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang................................................. 21
3.5 Proses Kalendering.................................................................................. 23
3.6 Metode Pekerjaan Abutment dan Pilar................................................... 25
3.7 Manajemen Logistik................................................................................ 29
BAB V PENUTUP........................................................................................... 50
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 50
5.2 Saran..................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 52
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Lokasi
proyek
Lokasi
proyek
MANAJEMEN PROYEK
5
6
2.2.9 Addendum
Addendum adalah kontrak yang sifatnya mengikat membuat para pihak yang
terlibat di dalamnya harus berpegangan pada setiap klausala yang telah disepakati.
Namun kenyataannya, keadaan ideal yang telah dirumuskan dan disepakati oleh
11
12
BAB III
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PEMILIK PROYEK
Dinas PUPR Banjarmasin
KONTRAKTOR KONSULTAN
PELAKSANA PENGAWAS
PT. PUTRA KANCA CV. ADIHANMAN
TATA RANCANG
13
Kemudian konsultan pengawas juga dapat melakukan perintah terhadap
kontraktor pelaksana.
Adapun bentuk struktur organisasi pemilik proyek yang berlaku pada
proyek Pembangunan Jembatan Padat Karya Sebagai Berikut :
14
15
tebal lapisannya. Pengambilan sample tanah yang akan di ambil yaitu undisturbed
soil sample (pengambilan tanah tidak terganggu). Pada pengerjaan boring test
dilaksanakan bergantian setelah SPT di arah seberang desa lemo.
1. Proses pelaksanaan yaitu uji pemukulan tabung ke dalam tanah
2. Setelah itu mengambil hasil tanah yang ada didalam tabung
Berikut ini Pelaksanaan penyelidikan tanah dengan boring test :
a. Crane
Crane adalah alat pengangkat dan pemindah bahan material yang
berat-berat dan bekerja dengan prinsip kerja tali, Crane digunakan untuk
mengangkat muatan yang besar secara Crane juga dipasang Ledder dan
Hammer untuk melakukan pemancangan. Dilapangan proyek sebelum
melakukan pemancangan dilakukan pengecekan sesuai titik yang telah
ditentukan denah tiang pancang.
Setelah itu baru dilaksanakan pemancangan dengan menggunakan alat
crane, ledder, dan drophammer. Gambar alat crane berikut ini :
baja untuk penarik atau pengangkatan tiang pancang. Contoh Ledder dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.13 Penyusunan pola tiang pancang yang telah diberi nomor
Pengecekan tiang dilakukan untuk memastikan bahwa tiang yang akan
dipancang dalam keadaan yang baik. Sebelum di pancang tiang di beri tanda per 1
meter untuk menandai dan memberi nomor pada Tiang Pancang, hal tersebut
dilakukan untuk mempermudah dalam mengetahui kedalaman tiang yang
terpancang
1. Tiang pancang yang pertama ditancapkan yaitu tiang pancang runcing atau
pensil “Bottom”. Panjang tiang pancang yang di gunakan 10 meter dengan
diameter 600 mm tebal 12 mm. Proses awal dari pemasangan tiang pancang ialah
saat alat pemancang sudah sesuai pada posisi, kemudian tiang diikat dan diangkat
menggunakan tali, lalu diangkat sampai tegak lurus dan masuk pada kepala
hammer dan kemudian diangkat sampai pada titik yang mau dipancang. Untuk
menghindari kemiringan sudut vertikal maka diukur dengan menggunakan
waterpass.
2. Pemancangan dilakukan dari arah seberang desa lemo terlebih dahulu, dimulai
dari titik T1 ke T4 dan seterusnya sesuai dengan kemudahan perpindahan alat
pancangnya.
3. Jika posisi tiang pancang sudah tepat maka dapat dilakukan pemancangan.
4. Pemancangan dilakukan sampai tiang sudah menemukan tanah keras. Pada
tahap terakhir saat pemancangan dilakukan tes kalendering. Alat yang digunakan
cukup sederhana yaitu kertas millimeter block, spidol, selotip, dan kayu untuk
pengarah spidol.
5. Pengerjaan pemancangan dilakukan secara berulang-ulang dengan langkah
yang sama, sampai selesai pemancangan untuk 1 abutment berjumlah 12 titik dan
24
untuk 1 pilar berjumlah 27 titik. Total keseluruhan dua buah abutment dan 10
buah pilar berjumlah 294 titik.
6. Pengecoran isi tiang pancang menggunakan beton dengan mutu fc’ 30 Mpa,
ready mix (beton siap pakai yang diproduksi di batch plant PT Sangga
Buana Multikarya dan di antar dari camp ke proyek menggunakan truk
mixer)
32
33
1) Tulangan tipe A1
Diameter Tulangan = 25 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,25 m
Panjang Tulangan Tipe A2 = 10,4 + (0,25 x 2)
= 10,9 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
2) Tulangan tipe A2
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe A2 = 1,28 + (0,16 x 2)
= 1,6 m
Jarak Antar Tulangan = 0,3 m
3) Tulangan tipe A3
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe A3 = 0,53 + (0,16 x 2)
= 0,85 m
Jarak Antar Tulangan = 0,3 m
4) Tulangan tipe A4
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe A4 = 1,78 + (0,16 x 2)
= 2,1 m
Jarak Antar Tulangan = 0,3 m
5) Tulangan tipe A6
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe A6 = 2,58 + (0,16 x 2)
= 2,9 m
Jarak Antar Tulangan = 0,3 m
6) Tulangan tipe A7
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe A7 = 0,835 + (0,16 x 2)
= 1,16 m
Jarak Antar Tulangan = 0,3 m
7) Tulangan tipe B1
Diameter Tulangan = 29 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,29 m
Panjang Tulangan Tipe B = (4,89+0,83+0,83) + (0,29x2)
= 7,13 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
10 ,5
Jumlah =( +1)=71 buah
0 , 15
Panjang Total Keseluruhan = 71 x 7,13
= 506,23 m
Berat = D2 x 0,006165
= 292 x 0,006165
= 5,18477 Kg/m
Berat total = 5,18477 x 506,23
= 2624,68 Kg
45
8) Tulangan tipe B2
Diameter Tulangan = 16 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,16 m
Panjang Tulangan Tipe B2 = (2,03+2,05+0,39) + (0,16x2)
= 4,79 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
10 ,5
Jumlah =( +1)=71 buah
0 , 15
Panjang Total Keseluruhan = 71 x 4,79
= 340,09 m
Berat = D2 x 0,006165
= 162 x 0,006165
= 1,57824 Kg/m
46
9) Tulangan tipe C
Diameter Tulangan = 25 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,25 m
Panjang Tulangan Tipe C = (0,44+0,89+2,69+1,53+0,44) + (0,25x2)
= 6,49 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
10 ,5
Jumlah =( +1)=71 buah
0 , 15
Panjang Total Keseluruhan = 71 x 6,49
= 460,79 m
Berat = D2 x 0,006165
= 252 x 0,006165
= 3,85313 Kg/m
Berat total = 3,85313 x 429,55
= 1655,11 Kg
47
Diameter Tulangan = 25 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,25 m
Panjang Tulangan Tipe D = (0,4 +1,74+ 2,61 + 1,74 + 0,4) + (0,25x2)
= 7,39 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
Diameter Tulangan = 25 mm
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment = 2,7 m
Kait = 0,25 m
Panjang Tulangan Tipe E = (1,17+0,85) + (0,25x2)
= 2,52 m
Jarak Antar Tulangan = 0,15 m
Berat Total
No
(Kg)
A1 1,204
A2 363,6
A3 289,7
A4 477,2
A6 164,77
A7 131,8
B1 2624,68
B2 536,74
C 1655,11
D 1069,67
E 689,4
8003,874
Jadi, berat total yang didapatkan dari perhitungan volume tulangan abutment yaitu
8003,874 Kg.
51
5.00
Lantai Kerja
Panjang Abutment = 10,5 m
Lebar Abutment =5m
Tinggi Lantai Kerja = 0,1 m
Volume Lantai Kerja =PxLxT
= 10,5 x 5 x 0,1
= 5,25 m3
Total volume beton fc’10 MPa = 5,25 m3
B. Beton fc’ 30 MPa
Abutment
a) Abutment Trap 1
b) Abutment Trap 2
d) Abutment Trap 4
Jadi, volume beton fc’ 30 MPa yaitu 97,65 m3 dan volume beton fc’ 10 MP
a yaitu 5,25 m3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
diambil kesimpulan Bahawa pada pekerjaan perhitungan volume tulangan
Abutment didapatkan hasil sebagai berikut :
Berat Total
No
(Kg)
A1 1,204
A2 363,6
A3 289,7
A4 477,2
A6 164,77
A7 131,8
B1 2624,68
B2 536,74
C 1655,11
D 1069,67
E 689,4
8003,874
Jadi Berat Total Untuk Tulangan pada satu buah Abutment adalah 8003,874
kg. Sedangkan untuk Hasil Volume beton Abutment :
55
56
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan setelah selesai melaksanakan kerja
praktek, yaitu :
1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan sebaiknya pengarahan dan koordinasi
antar pelaksana dan pekerja lebih dimaksimalkan, mengenai teknis pekerjaan
yang sesuai dengan gambar rencana, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
2. Mahasiswa lebih berperan aktif ketika melaksanakan praktek kerja lapangan
dan mengikuti semua kegiatan di proyek tersebut.
3. Pengawasan terhadap pekerja di lapangan harus dilaksanakan secara terus
menerus, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat ditanggulangi dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Amik Tri Istiami, Peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah, PERPRES 54, 35, 70
dan 172, Jakarta: Prima Print, 2010