LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
DI SUSUN OLEH :
YONATHAN WUNDA
2017520155
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2020
`
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Disusun oleh:
YONATHAN WUNDA
NIM:2017520155
Mengetahui
i
`
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan dan
RahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul
“Pengawasan Pekerjaan Pondasi Pada Pembangunan Perumahan Batu Top
View Residence”dapat terlesesaikan.
Dengan terselesaikannya Laporan PKL ini tak lepas dari bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak, yang memberikan dorongan, motivasi, serta masukan – masukan
konstruktif yang sangat membantu, dalam proses Laporan PKL ini. Untuk itu tak
lupa penulis haturkan limpah terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang.
2. Bapak Dr. Nawir Rasidi,ST.,MT.Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Tunggadewi Malang
3. Bapak Handika Setya Wijaya, S.Pd.,MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil.
4. Bapak Handika Setya Wijaya, S.Pd.,MT. Selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya.
5. Kedua Orang tua, Bapak Lelu wunda dan Ibu Kristina Koni Magi tercinta yang
selalu mendukung, memotivasi,mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar Weelewo yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam
menyelesaikan Laporan PKL.
7. Saya berterima kasih kepada Alfonsa Adolfina Umbu yang selalu mendukung
dalam segala aspek perjuangan terutama dalam menyelesaikan Laporan PKL ini.
8. Saudara-saudara kos sawah yang selalu memotivasi dalam menyelesaikan
Loporan PKL ini.
9. Rekan-rekan khususnya mahasiswa Teknik Sipil yang telah banyak membantu
serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
ii
`
Semoga Lporan PKL ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang terlibat dan
membutuhkan, dan penyusun memohon maaf apabila terdapat kesalahan ataupun
kekurangan didalam Loporan PKL ini.
Malang,…..........2020
Penyusun
iii
`
DATAR ISI
iv
`
v
`
DAFTAR TABEL
Table 1Perhitungan volume pondasi ........................................................................... 36
Table 2 Rencana Anggaran Biaya ............................................................................... 37
Table 3 Time Schedule Proyek ................................................................................... 38
vi
`
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 peta lokasi proyek......................................................................................... 6
Gambar 2 struktur organisasi pelaksana pekerjaan ....................................................... 7
Gambar 3 proses pekerjaan pemasangan pondasi menerus ........................................ 23
Gambar 4 proses pekerjaan pemasangan pondasi strauss ........................................... 25
Gambar 5 proses pekerjaan pemasangan pondasi foot plate....................................... 28
Gambar 6 detail pondasi dangkal ............................................................................... 31
vii
`
BAB I
PENDAHULUAN
1
`
2
`
3
`
4
`
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
5
`
6
`
KOMISARIS
DWI EVA DISCORINA, E.R,
DIREKTUR PERUSAHAN :
SALEH FAQIH, ST.
MANAGER PEMASARAN
C. HERRY WIBOWO, ST.
OPERATOR
KOMPUTER :
FITRI KURIAWATI,
SE.
MARKETING PENGAWAS I
ADMIN / SPV
ALBERAMORY, SATRIAHARI
YULI SAFITRI, SE. PRAMBUDI, ST.
S.Kom.
7
`
8
`
9
`
10
`
11
`
12
`
13
`
Antara satu divisi atau individu juga bisa saja memerlukan metode yang
berbeda. Oleh karena itu, HRD Manager bertugas untuk merencanakan
pelaksaan training tersebut agar tepat sasaran.
7. Mengelola dan Mengendalikan Anggaran Belanja SDM
Perusahaan menginginkan kandidat terbaik untuk bergabung dan menjadi
bagian dari perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan anggaran
biaya yang cukup besar, mulai dari saat proses rekrutmen hingga pelatihan.
Manager HRD harus mampu mengengelola dan mengendalikan anggaran
belanja pengembangan SDM sehingga divisi HR dapat mencapai tujuannya
tanpa menghabiskan anggaran yang besar.
8. Bertanggung jawab terhadap proses Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan terdiri dari berbagai indikator yang harus
terpenuhi oleh karyawan. Manager HRD dituntut untuk membuat indikator
dan alur dari proses penilaian kinerja karyawan yang objektif. Sehingga Hal
ini akan mempermudah tim HR dalam menjalankan proses penilaian kinerja
tersebut.
2.3.6 Tenaga adminitrasi dan keungan
Tenaga administrasi keuangan orang adalah menyusun anggaran belanja,
menentukan sumber biaya dan cara penggunaannya, serta membuat pembukuan
tentang semua hal yang berkaitan dengan proses pembiayaan dan pengeluaran
keuangan agar penggunaan biaya dapat efektif dan efisien. Agar tercapai hasil yang
baik maka konsep administrasi keuangan adalah rangkaian kegiatan dalam mengelola
keuangan secara tertib, sah, hemat, berdayaguna dan berhasil guna mengelolah
keuangan tersebut meliputi penerimaan-penerimaan dan sumber-sumber serta
pembiyayaan-pembiyayaannya demi terselenggaranya administrasi teknik proyek
dengan baik.
14
`
15
`
16
`
Fungsi Supervisior
Untuk menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh
atasan atau manager
Berfungsi untuk penghubung antara Staf dan Manager
Berfungsi untuk membantu tugas Staf Bawahan
Berfungsi menampung segala keluhan dari Tamu dan Customer yang
disampaikan melalui Staf untuk disampaikan ke manager
Tanggung Jawab dan Wewenang Seorang Supervisor
Supervisior juga mempunyai tanggung jawab dan wewenang yaitu sebagai
berikut :
Supervisor membuat suatu usulan promosi jabatan bagi Staf bawahannya
Supervisor memberikan sebuah reward (penghargaan) kepada Staf
Bawahannya
Supervisor berhak untuk memberikan Punishment (hukuman) untuk Staf
Bawahannya
2.3.9 Pengawas
Konsultan pengawasan adalah badan hukum atau perorangan yang bergerak di
bidang jasa pengawasan pembangunan. Konsultan pengawas di tunjuk oleh
pemilik / Owner sebagai wakil untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan di
lapangan yang di lakukan oleh kontraktor.
Hak – hak pengawasan
Mengadakan perubahan volume dan macam pekerjaan seperti pengantian
pekerjaan dan lain – lain.
Memberikan peringatan kepada kontraktor jika pelaksanan pekerjaan
melangar bestek.
Member peringatan kepada kontraktor jika pekerjaan yang dikerjakan tidak
sesuai dengan prosedur dari Konsultan.
17
`
2.3.10 Logistic.
Logistic adalah bagian dari organisasi proyek yang bertanggung jawab
terhadap keselamatan dan ke beradaan barang dalam gudang. Tugas
wewenangnya adalah:
Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran barang dari dalam
gudang.
Bertanggung jawab terhadap banyaknya barang dalam gudang dan
melaporkan kepada pengawas lapangan.
18
`
BAB III
HASIL KEGIATAN PELAKSANAAN
19
`
pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang
lebih atas kepada pihak dibawahnya.
3.2 Pengertian Pondasi
Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban
diatasnya, pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar bangunan yang kuat yang
terdapat dibawah konstruksi. Pondasi dapat didefinisikan sebagai bagian paling
bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid), dalam perencanaan pondasi
untuk suatu struktur dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi.
Pemilihan pondasi berdasarkan fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan
dipikul oleh pondasi tersebut, besarnya beban dan beratnya bangunan atas, keadaan
tanah dimana bangunan tersebut didirikan dan berdasarkan tinjauan dari segi
ekonomi. Dari semua konstruksi yang direncanakan, keberadaan pondasi sangat
penting mengingat pondasi merupakan bagian terbawah dari bangunan yang
berfungsi mendukung bangunan serta seluruh beban bangunan tersebut dan
meneruskan beban bangunan itu, baik beban mati, beban hidup dan beban gempa ke
tanah atau batuan yang berada dibawahnya. bentuk pondasi tergantung dari macam 7
bangunan yang akan dibangun dan keadaan tanah tempat pondasi tersebut akan
diletakkan, biasanya pondasi diletakkan pada tanah yang keras.Pemilihan jenis
struktur bawah (sub-structure) yaitu pondasi, harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Keadaan tanah pondasi kaitannya adalah dalam pemilihan tipe pondasi
yang sesuai. Hal tersebut meliputi jenis tanah, daya dukung tanah,
kedalaman lapisan tanah keras dan sebagainya.
b. Batasan-batasan akibat struktur diatasnya akan sangat mempengaruhi
pemilihan tipe pondasi, hal ini meliputi kondisi beban (besar beban, arah
beban dan penyebaran beban) dan sifat dinamis bangunan diatasnya
(statis tertentu atau tak tentu, kekakuannya, dan lain-lain). Batasan-
batasan keadaan lingkungan disekitarnya.
20
`
c. Batasan ini adalah kondisi lokasi proyek, dimana perlu diingat bahwa
pekerjaan pondasi tidak boleh mengganggu ataupun membahayakan
bangunan dan lingkungan yang telah ada disekitarnya.
d. Biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek pembangunan
akan sangat memperhatikan aspek waktu dan biaya pelaksanaan
pekerjaan, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan tujuan
pencapaian kondisi yang ekonomis dalam pembangunan.
Pada dasarnya perencanaan suatu bangunan terdiri dari perencanaan struktur atas
(upper structure) dan struktur bawah (sub structure). Struktur atas meliputi bagian
bangunan yang berada diatas tanah seperti kolom, balok, pelat dan lain-lain. Struktur
bawah meliputi bagian struktur yang berada dibawah tanah, dalam hal ini yang
dimaksud adalah pondasi adalah komponen struktur terendah dari bangunan yang
meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada dibawahnya.
Pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefinisikan suatu bagian konstruksi
bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban
bangunan atas ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya, maka pondasi
bangunan harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
berat sendiri dan gaya-gaya luar. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan yang
melebihi batas yang diijinkan.
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang
bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain
pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda
dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai
kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang
akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah dilokasi tempat
akan dibangunnya bangunan tersebut. Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik,
karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang
mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.
21
`
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat
pengaruh Luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan
3.3 Pondasi Menerus
Pondasi menerus biasanya digunakan untuk mendukung beban memanjang atau
beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau kolom dengan jarak yang
dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat.
Pondasi menerus dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi atau pun
trapesium, penggunaan bahan pondasi ini biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan
atau bahan yang tersedia didaerah setempat. Bahan yang digunakan bisa dari batu
kali, batu bata atau beton kosong atau tanpa tulangan dengan adukan 1 pc : 4 Psr.
Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan dapat disalurkan secara
merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah keras. Sementara
kelemahan pondasi ini, biaya untuk pondasi cukup besar, memakan waktu agak lama
dan memerlukan tenaga kerja yang banyak. (Konstruksi Bangunan Gedung. ITB.
Bandung, 2017).
Ciri-ciri Pondasi menerus adalah :
a. Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama
b. Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom
c. Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;
d. Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar
22
`
menjadi pelat.
23
`
24
`
Mutu b
Gambar 4 proses pekerjaan pemasangan pondasi strauss
25
`
Dalam memilih jenis pondasi tapak yang paling tepat untuk mendukung suatu
bangunan, kita harus menyesuaikannya terhadap faktor-faktor tertentu. Mulai dari
kedalaman tanah dari dasar pondasi, daya dukung tanah, keseragaman komposisi
26
`
tanah, jenis bangunan yang akan disokong, sampai ukuran pondasi yang dibutuhkan.
Nah, di bawah ini merupakan ragam dari pondasi tapak yang patut Anda ketahui :
Pondasi tapak setempat juga dikenal sebagai pondasi telapak kolom dan
pondasi telapak terpisah. Kebanyakan pondasi ini berbentuk bujur sangkar
untuk mengefektifkan ruang dan menjamin keseimbangannya. Namun jika
ruangan yang tersedia tidak memungkinkan dibuat bentuk ini, maka
pondasi tapak setempat juga bisa dibangun dalam bentuk persegi panjang.
2. Pondasi Tapak Dinding
Sesuai namanya, kegunaan utama pondasi tapak dinding adalah untuk
menahan beban dinding. Bukan hanya dinding yang bertumpu pada
pondasi ini secara konsentris saja yang didukung, tetapi juga bagian-bagian
dinding yang lain pun ikut dijaga kedudukannya.
3. Pondasi Tapak Gabungan
Pondasi tapak gabungan merupakan dua pondasi yang digabungkan
memakai balok pengikat. Pondasi ini biasa disebut pula pondasi tapak
kantilever. Pondasi tapak gabungan umumnya digunakan untuk menyokong
dua kolom sekaligus bahkan lebih. Jadi jangan heran kalau telapak pondasi
ini dibuat dalam bentuk persegi panjang atau trapesium.
4. Pondasi Tapak Pelat
Ini adalah pondasi tapak yang dilengkapi dengan telapak berukuran cukup
luas. Gunanya yaitu untuk menahan beban seluruh kolom dan dinding
bangunan. Umumnya pondasi tapak pelat diaplikasikan pada tanah yang
labil.
1. Pondasi Tapak Tiang Pancang
Prinsip kerja pondasi tapak tiang pancang yakni meneruskan beban konstruksi
yang diterima dari atas kepada tiang-tiang yang dipancangkan. Selanjutnya
beban tersebut akan dilimpahkan sampai ke tanah pendukung lewat tumpuan
27
`
ujung tiang dan gesekan permukaan. Klik tautan berikut untuk mempelajari
pondasi tiang pancang secara lengkap.
28
`
29
`
4. Beban gempa.
5. Beban angin.
6. Gaya angkat air.
7. Momen dan torsi
3.7 Perbedaan pondasi
Pondasi adalah salah satu bagian terpenting dari struktur sebuah bangunan.
pondasi menyalurkan beban total dari struktur bangunan ke tanah dan
memberikan stabilitas pada bangunan itu sendiri. Pondasi dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kedua hal tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kedalaman pondasi itu dibuat. (Slamet Basuki,
2013)
1. Pondasi dangkal adalah pondasi yang didirikan didekat permukaan tanah,
umumnya pondasi dangkal berada dimana kedalaman pendirian kurang dari
lebar pijakan atau kurang dari 3m. Hal ini sebenarnya bukan aturan
teknisnya, tetapi hanya panduan dasar dalam membuat pondasi dangkal.
Pada dasarnya, jika pemuatan permukaan atau kondisi permukaan lainnya
akan mempengaruhi daya dukung pondasi, itulah sebabnya dinamakan
pondasi dangkal. Pondasi dangkal juga memiliki beberapa tipe pondasi,
berikut diantaranya:
Pemakaian pondasi dangkal biasanya untuk bangunan rumah tinggal dan gedung
bertingkat biasa dengan beban bangunan tidak besar dan biasa disebut Pondasi
Langsung ( Spread Footing ) yaitu dengan memperlebar bagian bawah kolom atau
dinding bangunan, sehingga beban bangunan disebarkan (spread) menjadi desakan
yang lebih kecil daripada daya dukung tanah yang diijinkan
30
`
31
`
32
`
4. Pondasi tapak (Pad foundation) mengacu pada pondasi yang ditujukan untuk
mempertahankan beban terpusat dari beban titik seperti kolom struktural.
(Hary Christiady Hardiyatmo, 2002)
3.7 Teknik Pelaksanaan, Alat dan bahan Pekerjaan pondasi
3.6.1 Teknik Pelaksanaan
Pondasi adalah struktur pada bangunan yang terletak paling bawah yang
berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur atas ke tanah. Secara garis besar
pondasi ada 2 jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, pondasi dangkal
salah satuh jenisnya adalah pondasi batu kali.
Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan pembuatan pondasi batu kali antara lain :
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan galian
3. Pekerjaan urugan pasir
4. Pekerjaan pasangan pondasi
1. Pekerjaan Persiapan
Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat
penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga
tempat penimbunan sementara batu kali tersebut sebelum dipasang.
2. Pekerjaan galian
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :
a. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
b. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian
bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
c. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang
tepat.
d. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
e. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
3. Pekerjaan urugan pasir
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
33
`
a) Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembapan yang optimum untuk pemadatan.
b) Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
c) Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir
urug seperti yang direncanakan.
4. Pekerjaan pasangan pondasi
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap, yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
a. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
b. Pasang bilah batu datar pada kedua patok, setinggi profil.
c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar, usahakan
titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan
bidang atas profil sesuai peil pondasi.
d. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan
profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
f. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang
tidak tepat, demikian juga peilnya. (Budy Haryono, 2019)
Pemasangan batu pondasi batu kali :
a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
c. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
d. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan
air.
34
`
e. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai ketinggian benang. usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
3.6.2 Alat Dan Bahan
a. Kayu papan, kasau dan paku secukupnya untuk keperluan bouwplank sebelum
proses membuat galian pondasi.
b. Benang nilon secukupnya sebagai mal garis batas bangunan.
c. Ember plastik kecil secukupnya sebagai pembawa adukan semen.
d. Drum besar sebagai penampung air untuk adukan semen.
e. Terpal secukupnya untuk peneduh sementara.
f. Cangkul secukupnya, walaupun kadang pekerja membawa sendiri namun
kurang maksimal.
g. Dan lainnya sesuai dengan permintaan tukang karena situasi dan kondisi yang
berbeda.
35
`
BAB IV
ESTIMASI BIAYA DAN TIME SCHEDULE
4.1 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu acuan atau metode penyajian
rencana biaya yang harus dikeluarkan dari awal pekerjaan dimulai hingga pekerjaan
itu selesai dikerjakan. Rencana anggaran biaya harus dari keseluruhan kebutuhan
pekerjaan baik itu biaya material atau bahan yang diperlukan, biaya alat, upah
pekerja, dan biaya lain yang diperlukan.
Table 1Perhitungan volume pondasi
36
`
37
`
38
`
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan proyek pembangunan
Perumahan Batu Top View Residence Yang Terletak Didalam Wilayah
Torongrejo, Kecamatan Junrejo , Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, Yaitu Dijalan
Kelurahan Junrejo. Letaknya sangat strategis, mudah dijangkau dari segala arah,
dan jangkuan kepusat pembelanjaan juga tidak terlalu jauh atau mudah
dijangkau.penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Koordinasi yang baik karena antara pihak yang terlibat dalam proyek baik
kontraktor, konsultan, pengawas dan pemilik proyek (owner) sangat
menentukan kelancaran pada saat berjalannya proyek dilapangan, selain itu
dibutukan pula pengawasan yang terpadu dan terorganisir untuk pekerjaan
dilapangan sehingga pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan gambar rencana. Apabila terjadi hal-hal diluar perencanaan pada
saat pelaksanaan berjalan, maka pengawas lapangan mengambil suatu
tindakan yang tepat sehingga tidak menyimpang dari perencanaan awal
yang telah ditetapkan.
2. Pekerjaan pada pondasi secara garis besar sudah sesuai dengan rencana dan
gambar kerja. Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan balok juga sesuai dengan
metode pelaksanaan pada saat dilapangan, meliputi:
3. Pekerjaan persiapan
4. Pekerjaan galian
5. Pekerjaan urugan pasir
6. Pekerjaan pasangan pondasi
39
`
5.2 Saran
Setelah saya melihat keadaan dilapangan, dimana telah dilaksanakan Praktek
Kerja Lapangan, maka pada proyek pembangunan perumahan batu top view
residence, ini juga tidak lepas dari berbagai kualiatas dan hambatan timbulnya
selama pekerjaan berlangsung, untuk mengatasi kesulitan dan hambatan tersebut
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan sangat dibutuhkan mengingat
resiko yang akan mempengaruhi suatu pekerjaan sangatlah besar.
2. Pengelolaan dan manajemen yang baik sangat mutlak bagi suatu proyek
dalam mengontrol dan mengendalikan situasi dan kondisi dilapangan
3. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan perlu lebih ditingkatkan kesadaran
para tenaga kerja akan keselamatan kerja.
4. Penyediaan peralatan keamanan dan keselamatan kerjanya mohon disesuaikan
dengan jumlah pekerjanya guna menghindari terjadinya kecelakaan kerja
40
`
DAFTAR PUSTAKA
41
`
LAMPIRAN
42
`
43
`
44