Anda di halaman 1dari 10

Nama : SHEFRY EQUARS EL VANA

Program : JLDP4 Bank Jatim 2023


Materi : TRADE FINANCE
Inspirator : Elia Tri Septianto
Tanggal : 17 September 2023

A. RESUME

Divinisi Perdagangan :

 Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi Barang dan/atau Jasa
di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak atas
Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi
 Perdagangan Dalam Negeri adalah Perdagangan Barang dan/atau Jasa dalam wilayah
NKRI yg tidak termasuk Perdagangan Luar Negeri
 Perdagangan Luar Negeri adalah Perdagangan yang mencakup kegiatan Ekspor dan/atau
Impor atas Barang dan/atau Perdagangan Jasa yang melampauai batas wilayah negara

Latar Belakang Perdagangan Luar Negeri :

Perbedaan kondisi potensi alam, sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang dimiliki oleh suatu negara menjadi latar belakang terjadinya
perdagangan internasional.
Perdagangan Internasional adalah proses perdagangan antar negara yang melibatkan
buyer dan seller dari negara yang berbeda hukum, kebiasaan dan karakter berdagang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perdagangan Internasional


 POLITIK : Perubahan politik suatu negara akan mempengaruhi langkah-langkah
dalam transaksi perdagangan, contoh: perang saudara, terjadinya revolusi
 BISNIS : Terdapat perbedaan filosofi dalam pengelolaan usaha suatu perusahaan
antara negara timur dan barat,dimana umumnya kecenderungan perusahaan di
negara barat lebih mementingkan shareholders dibanding pelanggan dan pegawai,
sebaliknya kebutuhan pelanggan merupakan hal terpenting yang harus disediakan.
 SOSIAL : Bisnis yang dibangun didalam dunia usaha harus mengakui bahwa
tradisi budaya, kesejahteraan sosial, gaya hidup dan pengaruh keagamaan
mempengaruhi tingkat konsumsi dari suatu daerah
 HUKUM : Isu terkait hukum berpengaruh terhadap lingkungan usaha, misalnya:
lisensnsi terhadap suatu produk dan ketentuan hukum masing-masing negara yang
berbeda

Pihak yang terlibat dalam perdagangan


internasional :
1. Eksportir, yaitu penjual (seller) atau
pemasok (supplier).
2. Importir, yaitu pembeli (buyer).
3. Perusahaan Pengiriman, Perusahaan
pengiriman untuk mengirimkan barang ke
luar negeri biasanya menggunakan jalur laut
dan udara..
4. Pemerintah, Dalam hal ini pemerintah
diartikan dalam arti luas yakni semua badan
atau instansi pemerintah yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung (Bea
Cukai, Kemendag, K/L lainnya)
5. Kelompok pendukung, yaitu pihak yang
mendukung terlaksananya perdagangan
internasional (Perbankan, Asuransi,
Surveyor)

Manfaat & Tantangan Perdagangan Internasional


Manfaat :
1. Mempererat persahabatan antar negara,
2. Menambah kemakmuran suatu negara,
3. Meningkatkan peluang kerja,
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
5. Meningkatkan pendapatan negara, dan
6. Memenuhi kebutuhan perdagangan barang dan jasa dalam negeri

Tantangan :
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geografis &
geopolitik)
2. Barang harus dikirim atau diangkut dari suatu negara ke negara lain,
3. Adanya perbedaan sistem hukum, matauang, bahasa dan kebiasaan dari negara
penjual dan pembeli

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Ketersediaan sumber daya alam : Tidak semua negara merupakan penghasil
rempah- empah, atau tidak semua negara merupakan penghasil bahan tambang
2. Perbedaan faktor produksi : Meskipun memiliki sumber daya melimpah, tidak
semua negara memiliki modal dan pengetahuan untuk mengolah sumber daya
alam tersebut
3. Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri : tidak semua kebutuhan
dalam negeri dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri
4. Keinginan untuk memperluas pasar : Perluasan pasar diperlukan untuk
mencapai skala ekonomis dalam berproduksi
5. Keinginan melakukan kerjasama dengan negara lain : Perdagangan
internasional dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mempererat
hubungan dengan negara lain sehingga kerjasama dalam bidang lain dapat
tercipta

SALES CONTRACT
Sales contract adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak lain untuk membayar harga yang
telah dijanjikan (pasal 1457 KUH Perdata)
Dalam konteks perdagangan internasional, sales contract disepakati oleh individu
antar negara yang berbeda ketentuan hukum dan aturan-aturan perdagangannya.
Dalam penyusunan sales contract atas transaksi dagang internasional harus dinyatakan
secara tegas hukum dan aturan mana yang akan menjadipedoman dalam pelaksanaan
kontrak (Pilihan hukum dan forum)

KLAUSUL DALAM SALES CONTRACT


1. Syarat tentang barang (terms of goods)
Informasi Kondisi deskripsi barang yang diperdagangkan, terdiri dari:
1. Jenis & Spesifikasi barang,
2. Asal barang diproduksi
3. Jumlah & kualitas barang
4. Harga barang
2. Syarat penyerahan & pengiriman barang (terms of delivery)
Klausul Sales Contract menyeragamkan penafsiran pelaksanaan pengiriman
dan penyerahan barang, peralihan risiko dan biaya dari penjual kepada
pembeli berdasarkan jenis sarana transportasi.
Contoh :
o Pelabuhan muat & pelabuhan tujuan(port of loading and port of
destination)
o Pengiriman sebagian (partial shipment)
o Perpindahan kapal (transhipment)
3. Syarat dokumen (terms of documentations)
Kesepakatan dokumen apa saja yang diperlukan dalam rangka realisasi sales
contract, terdiri dari:
a) Dokumen finansial: draft/ wesel perintah tidak bersyarat untuk
pembayaran
b) Dokumen komersial, meliputi:
•Invoice/ faktur,
•Dokumen transportasi
•Dokumen asuransi
•Dokumen lain: Certificate of Origin, Certificate of Inspection,
Packing List, dll
4. Syarat Metode pembayaran (terms of payment)
a. Tanpa penjaminan bank :
• Open account
• Advance payment
• Collection
• Consignment
b. Penjaminan Bank:
• Letter of Credit (L/C)
• Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN).
• Standby LC (SBLC)
• Demand Guarantee
EKSPOR

Difinisi ekspor adalah barang yang telah dimuat ke sarana pengangkut untuk
dikeluarkan dari daerah pabean dianggap telah di ekspor dan diperlukan sebagai barang
ekspor

Kegiatan ekspor di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik


Indonesia Nomor 19 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor (Permendag
No. 19/2021).
Menurut Permendag No. 19/2021, eksportir adalah orang perseorangan atau lembaga
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang
melakukan ekspor (Pasal 1 Ayat 4)

KETENTUAN (Permendag 19/2021 Pasal 3)


1. Eksportir wajib memiliki NIB.
2. Terhadap kegiatan Ekspor atas Barang tertentu, Eksportir wajib memiliki
Perizinan Berusaha di bidang Ekspor dari Menteri.
3. Penerbitan Perizinan Berusaha di bidang Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri.
4. Perizinan Berusaha di bidang Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
dari:
a. Eksportir Terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a;
dan/atau
b. Persetujuan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b.
5. Perizinan Berusaha di bidang Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
merupakan Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha sektor
Perdagangan Luar Negeri.
6. Perizinan Berusaha di bidang Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
digunakansebagai dokumen pelengkap pabean yang diwajibkan dalam
penyampaian Pemberitahuan Pabean Ekspor Barang kepada kantor pabean

IMPOR

Difinisi Impor adalah barang yang telah dimuat ke sarana pengangkut untuk
dimasukan dari daerah pabean.
Kegiatan impor di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor (Permendag
No. 20/2021).
Menurut Permendag No. 20/2021, importir adalah orang perseorangan atau lembaga
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang
melakukan impor (Pasal 1 Ayat 4)

KETENTUAN (Permendag 20/2021 Pasal 3)

1. Importir wajib memiliki NIB yang berlaku sebagai API.


2. NIB yang berlaku sebagai API sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.
Angka Pengenal Importir Umum (API-U); dan b. Angka Pengenal Importir Produsen
(API-P).
3. Importir hanya dapat memilih NIB yang berlaku sebagai API-U atau NIB yang
berlaku sebagai API-P.
4. NIB yang berlaku sebagai API-U sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a hanya
diberikan kepada Importir yang melakukan Impor Barang tertentu untuk tujuan
diperdagangkan.
5. NIB yang berlaku sebagai API-P sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b hanya
diberikan kepada Importir yang melakukan Impor Barang tertentu untuk
dipergunakan sendiri sebagai barang modal, Bahan Baku, Bahan Penolong, dan/atau
bahan untuk mendukung proses produksi.
6. Barang yang diimpor sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilarang untuk
diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
7. Ketentuan larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dikecualikan terhadap
Barang berupa Bahan - 7 - Baku dan/atau Bahan Penolong sisa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Dalam hal terjadi perubahan jenis NIB yang berlaku sebagai API sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), NIB yang berlaku sebagai API sebelumnya dan Perizinan
Berusaha di bidang Impor yang telah diterbitkan dinyatakan tidak berlaku.

Metode Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

(1)- Advance Payment


Keuntungan dan Risiko Advance Payment Advance payment memberikan
keuntungan bagi Penjual karena tidak terdapat risiko bagi Penjual.
Metode pembayaran Advance Payment biasanya digunakan jika :
1. Kelayakan kredit Pembeli kurang baik, sehingga sulit mendapatkan fasilitas kredit
atau non cash loan dari Bank.
2. Pembeli tidak dapat menawarkan metode pembayaran lainnya yang lebih aman
kepada Penjual.
3. Pembeli berada di negara atau wilayah yang memiliki ketidakstabilan kondisi
ekonomi dan politik.
4. Produk yang dijual adalah produk yang dibuat khusus untuk Pembeli dan sulit
untuk dijual ke pembeli yang lain
(2) - Open Account
Keuntungan dan Risiko Open Account Open Account memberikan keuntungan bagi
Pembeli karena tidak terdapat risiko bagi Pembeli. Namun penjuan tidak memiliki kontrol
terhadap barang.
1. Pada metode pembayaran ini, barang diproduksi dan dikirimkan terlebih dahulu oleh
Penjual kepada Pembeli sebelum ada pembayaran.
2. Penjual juga mengirimkan dokumen terkait langsung kepada Pembeli.
3. Metode ini biasanya digunakan jika Penjual dan Pembeli telah memiliki hubungan
bisnis yang baik dalam jangka waktu yang lama.
4. Metode ini memberikan keuntungan bagi Pembeli, tetapi risiko berada di Penjual.
5. Open Account dapat dijalankan jika Pembeli memiliki kelayakan kredit yang baik dan
berada di wilayah/negara yang memiliki kondisi ekonomi dan politik yang stabil

Metode pembayaran Open Account biasanya digunakan jika :


1. Pembeli dan Penjual memiliki hubungan bisnis yang baik dan telah berlangsung lama.
2. Penjual berada di bawah tekanan untuk menjual produknya.
3. Pembeli memiliki reputasi yang baik dan memiliki nama di dunia perdagangan.
4. Pembeli dinilai memiliki kemampuan untuk membayar.
(3) - Consignment
1. Di dalam metode ini, penjual tidak akan menerima pembayaran atas barang yang dijual
sampai dengan pembeli berhasil menjual barang tersebut.
2. Penjual juga mengirimkan dokumen terkait langsung kepada Pembeli.
3. Barang penjual disimpan di gudang pembeli sampai barang tersebut terjual atau
memenuhi kondisi yang telah disepakati di dalam sales contract.
4. Metode ini berisiko bagi penjual karena penjual tidak memiliki kontrol terhadap barang
yang ada di gudang pembeli
Keuntungan dan Risiko Consignment Membayar hanya jika barang telah laku dijual
Metode pembayaran Consignment biasanya digunakan jika :
1. Pembeli dapat dipercaya
2. Pembeli memiliki kelayakan kredit yang baik
3. Pembeli berada di wilayah/negara yang memiliki kondisi ekonomi dan politik yang
stabil
4. Pembeli merupakan kantor cabang dari Penjual
(4) - Documentary Collection
Pada metode ini, Penjual mengirimkan barang ke Pembeli. Akan tetapi, dokumen
dikirimkan Penjual kepada Pembeli melalui
Bank.
Pembeli dapat mengambil dokumen tersebut di Bank yang dipertukarkan dengan
pembayaran atau janji bayar dari Pembeli.
Terdapat 4 (empat) pihak yang terlibat dalam transaksi documentary collection, yaitu :
a. Pembeli,
b. Collecting/Presenting Bank (Bank Pembeli),
c. Penjual, dan
d. Remitting Bank (Bank Penjual).
Merupakan sistem pembayaran dengan cara penjual mengirimkan barang kepada pembeli
dan melakukan penagihan pembayaran dengan menggunakan dokumen melalui jasa bank.
Jenis Documentary Collection :
o Collection D/P (Document againts Payment)
Dokumen diserahkan kepada pembeli setelah pembeli membayar lunas harga
barang yang tercantum dokumen atas pengiriman barang.
o Collection D/A (Document againts Acceptance)
Dokumen diserahkan kepada pembeli setelah pembeli mengaksep draft yang
dilampirkan dalam dokumen. Pembayaran dilakukan oleh pembeli pada
tanggal jatuh tempo yang tertera dalam draft yang diaksep
Metode pembayaran Documentary Collection biasanya digunakan jika :
1. Hubungan bisnis antara Pembeli dan Penjual belum berlangsung lama, sehingga
kepercayaan di antara keduanya relatif rendah.
2. Kedua pihak membutuhkan Bank untuk memberikan keamanan dalam transaksi jual
beli dengan biaya yang rendah

Kiriman Uang (Crossborder Transfer/Remittance)


• Kiriman uang dari seseorang/badan hukum melalui bank pengirim di luar negeri
dalam valas atau melalui bank di dalam negeri khusus dalam valas yang ditujukan
kepada bank penerima, untuk keuntungan penerima yang namanya ditunjuk dalam
kiriman uang, baik sebagai nasabah atau bukan nasabah di dalam negeri dan
sebaliknya.
• Dari luar negeri dalam mata uang valas (sesuai mata uang yang telah dimiliki bank
pada Nostro atau Vostro bank koresponden) atau Rupiah (khusus untuk bank
koresponden yang memiliki vostro rupiah di bank).
• Ke luar negeri dalam mata uang valas (sesuai mata uang yang telah dimiliki bank
pada
Nostro)

Nostro adalah rekening yang dimiliki di bank koresponden


Vostro adalah rekening bank koresponden di bank

(5) Letter of Credit (LC)


Letter of Credit (L/C) adalah Jaminan pembayaran dari Bank Penerbit kepada
Penjual/Eksportir/Seller apabila dokumen-dokumen yang
dipresentir sesuai syarat / kondisi yang diminta di dalam LC.
1. Pada metode ini, Penjual dan Pembeli melibatkan Bank sebagai penjamin pembayaran.
2. Pembayaran dilakukan ketika Penjual menyerahkan dokumen yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam Letter of Credit (LC).
3. Terdapat 3 (tiga) pihak utama yang terlibat dalam transaksi letter of credit, yaitu :
a. Beneficiary (Penjual),
b. Issuing Bank, dan
c. Confirming bank (jika ada)
4. Beberapa pihak pendukung dalam transaksi LC, antara lain :
a. Applicant (Pembeli),
b. Advising Bank,
c. Negotiating Bank,
d. Reimbursing Bank,
e. Transfering Bank, dan
f. Nominated Bank
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau Letter of Credit (L/C) Dalam
Negeri adalah setiap janji tertulis dari Bank (Bank pembuka) yang diterbitkan
berdasarkan permintaan tertulis dari Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka
(Issuing Bank) untuk :
1. Melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau meng-aksep dan
membayar Wesel (Draft) yang ditarik oleh Penerima, atau
2. Memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran kepada Penerima,
meng-aksep dan membayar Wesel yang ditarik oleh Penerima, atau
3. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh
penerima. atas dasar penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dalam SKBDN
dipenuhi.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) – Ketentuan Umum
1. Dasar hukum yang mengatur penerbitan SKBDN atas dasar Peraturan Bank Indonesia
Nomor 5/6/PBI/2003 tanggal 2 Mei 2003 (Terdapat 9 Bab dan 32 Pasal serta
Penjelasan)
2. Bank Penerbit, Pemohon dan Penerima berkedudukan di dalam negeri dan
perdagangan barang dilakukan di dalam negeri.
3. Setiap pembukaan dan perubahan SKBDN harus tunduk pada SK. Dir. Bank Indonesia,
serta dibuat dalam bahasa Indonesia.
4. SKBDN dapat diterbitkan atas dasar L/C dari Luar Negeri (Master L/C) atau berkaitan
dengan carapembayaran Non L/C untuk tujuan Ekspor.
5. Jenis valuta SKBDN diterbitkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
6. Tenor dalam SKBDN : SIGHT, USANCE
7. Persyaratan pembayaran dalam SKBDN :
a. Atas unjuk (Sight).
b. Akseptasi (acceptance).
c. Negossiasi (Negotiation).
d. Jangka waktu maupun penundaan pembayaran atas dasar kesepakatan Pembuka dan
Bank Penerbit SKBDN.
8. SKBDN tidak dapat dijadikan sebagai “Master / Jaminan “ Penerbitan L/C ke Luar
negeri.
9. Penerbitan dan perubahan SKBDN harus atas dasar “Permohonan dari Pemohon

Perbedaan Bank Garansi, Demand Guarantee dan Standby L/C


B. ANALISA

Analisis trade finance adalah proses evaluasi dan pengelolaan risiko yang terkait dengan
transaksi perdagangan internasional. Trade finance adalah aspek penting dalam bisnis
internasional, yang mencakup pembiayaan, pengiriman, dan penyelesaian pembayaran untuk
perdagangan lintas batas. Analisis trade finance mencakup beberapa faktor penting, termasuk
risiko kredit, risiko mata uang, risiko politik, dan aspek hukum.komponen yang perlu
dianalisa dalam trade finance adalah :

 Risiko Kredit (Credit Risk):

 Risiko kredit melibatkan penilaian kemampuan pihak pembeli atau pihak yang
meminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka. Ini termasuk memeriksa
latar belakang kredit pihak tersebut, peringkat kredit, dan riwayat pembayaran
sebelumnya.

 Risiko Mata Uang (Currency Risk):

 Perdagangan internasional seringkali melibatkan transaksi dalam mata uang asing.


Risiko mata uang muncul ketika fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi
biaya atau pendapatan dari transaksi. Analisis mata uang melibatkan perlindungan
terhadap risiko ini dengan penggunaan instrumen seperti kontrak berjangka mata
uang.

 Risiko Politik (Political Risk):

 Risiko politik muncul ketika perubahan dalam kebijakan pemerintah atau situasi
politik di negara-negara yang terlibat dalam perdagangan dapat mempengaruhi
transaksi. Ini bisa termasuk risiko seperti perubahan regulasi, perubahan
kepemimpinan politik, atau konflik politik.

 Risiko Dokumen (Documentary Risk):

 Analisis trade finance juga mencakup risiko yang terkait dengan dokumen. Ini
melibatkan pemeriksaan dan verifikasi dokumen perdagangan, termasuk faktur,
sertifikat asal, dan dokumen lainnya, untuk memastikan kepatuhan dengan
persyaratan kontrak.
 Hukum dan Kontrak (Legal and Contractual):

 Memahami aspek hukum dari kontrak perdagangan dan peraturan yang berlaku adalah
penting. Analisis trade finance melibatkan pemeriksaan perjanjian kontrak untuk
memastikan semua persyaratan dan ketentuan dipatuhi.

 Pilihan Pembayaran (Payment Options):

 Analisis trade finance juga mencakup pemilihan metode pembayaran yang paling
sesuai untuk transaksi perdagangan tertentu. Ini bisa termasuk letter of credit (LC),
open account, collection, atau metode pembayaran lainny

C. REKOMENDASI

 Bank harus melakukan penilaian risiko kredit yang cermat terhadap pihak yang
terlibat dalam transaksi perdagangan internasional. Ini melibatkan penilaian
kemampuan pihak pembeli atau pihak yang meminjam untuk memenuhi kewajiban
pembayaran mereka.
 Bank harus memiliki strategi manajemen risiko mata uang yang baik untuk
melindungi diri dari fluktuasi nilai tukar mata uang. Penggunaan kontrak berjangka
mata uang atau opsi mata uang dapat membantu melindungi bank dari risiko mata
uang.
 Bekerjasama dengan lembaga asuransi kredit dapat membantu bank melindungi diri
dari risiko kredit dalam transaksi trade finance. Lembaga asuransi kredit dapat
memberikan jaminan terhadap risiko gagal bayar
 Edukasi nasabah tentang prinsip-prinsip trade finance dan cara mengoptimalkan
transaksi mereka dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kepercayaan
nasabah.
 Membentuk tim atau unit khusus yang memiliki keahlian dalam trade finance dapat
membantu bank memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah dan mengelola
risiko dengan lebih baik.
 Membangun hubungan dan jaringan dengan bank dan lembaga keuangan di berbagai
negara dapat membantu bank memberikan dukungan yang lebih baik dalam
perdagangan internasional.

Anda mungkin juga menyukai