Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EKSPOR IMPOR

Disusun Oleh:

NAMA : MIRIANI MUHAMAD

NIM : 1318043023

JURUSAN : AMD NIAGA

KELAS : V/A (D3)


BAB I

PENDAHULUAN

Arus globalisasi dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya


perkembangan kebutuhan di setiap sektor kehidupan masyarakat dunia. Hal ini
terjadi terutama pada bidang teknologi, dimana menyebabkan semakin eratnya
hubungan antara negara-negara yang ada. Semakin eratnya hubungan negara
tersebut, maka muncul situasi dimana terjadi hubungan saling ketergantungan
antara pihak, hal ini adalah negara-negara yang merupakan subjek hukum
internasional. Hubungan saling ketergantungan tersebut secara tidak langsung
terbentuk sebagai akibat dari upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional di setiap negara melalui perdagangan internasional.

Berkembangnya perdagangan internasional saat ini memberikan segi


positif dan dampak negatif yang luas di segala aspek kehidupan masyarakat dunia.
Perkembangan tersebut antara lain terdapat dalam pembuatan kontrak
internasional. Transaksi perdagangan internasional tertuang dan tertutup dalam
kontrak internasional. Hal itu sesuai dengan perkembangan (hukum) kontrak
internasional sedikit banyak bergantung kepada perkembangan transaksi
perdagangan internasional berikut hukum yang mengaturnya. Jika ingin
melakukan perdagangan internasional maka kontrak merupakan suatu bagian
penting dalam transaksi internasional karena berkaitan dengan aturan hukum yang
berlaku di masing-masing negara.

Kontrak dalam perdagangan internasional merupakan suatu bagian penting


dalam transaksi internasional, oleh karena itu secara alamiah peraturan perundang-
undangan berkaitan dengan perdagangan telah lama menjadi perhatian.
Keanekaragaman peraturan nasional tiap negara memberikan suatu kebutuhan
tersendiri akan adanya suatu peraturan bersifat universal dan internasional.
Adanya perbedaan aturan di masing-masing negara akan menghambat
terlaksananya transaksi bisnis internasional yang menghendaki kecepatan dan
kepastian(HualaAdolf,2008:
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sale’s Contract Dalam Transaksi Dagang Internasional

Sale’s contract adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan
perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama dan masing-masing
pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajiban yang ditimbulkannya. Pihak yang
ingkar janji otomatis akan dikenakan sanksi dengan membayar ganti rugi kepada pihak yang
dirugikan.

Ada tiga landasan utama dalam suatu perjanjian yang dapat mengikat, antara lain:

 Azas konsensus, yakni adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara sukarela
 Azas obligatoir, yang mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan
kewajiban masing-masing.
 Azas penalti, bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat
memenuhi janji dalam menjalankan kewajibannya.

Ketika membuat export sales’s contract, pastikan ada ketiga azas utama ini, ya.

Menentukan Hukum Negara yang Berlaku Jika Terjadi Sengketa

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kalau dalam transaksi internasional ada sengketa,
cara menyelesainya gimana? Hmmm, sebenarnya masing-masing pihak bebas menentukan
hukum mana yang akan dipakai untuk setiap kontrak. Boleh memakai hukum yang berlaku di
negara eksportir, boleh pula memakai hukum yang berlaku di negara importir. Tetapi sering
kali kontrak tunduk pada Hukum Arbitrasi Internasional. Maka dari itu, itu dalam persyaratan
kontrak dagang ekspor harus disebutkan dengan tegas mengenai ketentuan hukum ini.

Walau begitu, kita juga harus ingat, bahwa tujuan kita melakukan bisnis bukan untuk
mencari perkara atau kemenangan, namun untuk membina rasa saling percaya agar bisa
mendapatkan laba.

Nah, jika ternyata terjadi suatu sengketa yang tidak diinginkan, tempuhlah beberapa
tahapan sebagai berikut:
a. Tahap pertama melakukan musyawarah langsung antara pihak eksportir dengan pihak
importir yang disebut amicable solution.

b. Bila cara pertama tidak berhasil barulah ditempuh cara arbitrasi (perwasitan) atau melalui
sidang pengadilan di negara yang ditentukan dalam kontrak dagang ekspor.

Buat Export Sale’s Contract Tertulis

Dalam transaksi ekspor, penjual dan pembeli biasanya berdomisili di dua negara
berbeda dengan aturan hukum yang juga berbeda. Nggak cuma itu, bahasanya pun kerap
berbeda. Karenanya, akan lebih jika hak dan kewajiban masing-masing pihak dirumuskan
dalam bentuk tertulis dibanding lisan. Jadi kalau terjadi sengketa, proses pembuktiannya
menjadi lebih mudah.

Mengenai isi, secara umum, sales contract memuat klausul-klausul kesepakatan yang
relatif sama. Itu terlepas dari metode jual-beli yang mereka pilih, apakah L/C atau non L/C.
Dan klausul-klausul yang dicantumkan umumnya mencakup hal-hal berikut:

1. Syarat tentang barang (terms of goods)

Rincian barang, meliputi:

 Jenis barang (kind of goods)


 Tipe barang (type of goods)
 Spesifikasi barang (spesification of goods)
 Keaslian barang (originality of goods)
 Asal barang (origin of goods)

2. Syarat pengiriman barang meliputi

 Pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan (port of loading and port of destination)
 Pengiriman sebagian (partial shipment) diperbolehkan atau tidak
 Pindah kapal (transhipment) diperbolehkan atau tidak
3. Syarat penyerahan barang (terms of delivery)

Klausul-klausul dalam sales contract mengenai syarat ini umumnya mengacu pada
International Commercial Terms (INCOTERMS) 2000 untuk menyeragamkan penafsiran
pelaksanaan syarat penyerahan barang, peralihan risiko dan biaya dari penjual kepada
pembeli berdasarkan jenis sarana transportasi yang digunakan.

Jenis-jenis syarat penyerahan barang (terms of delivery) menurut INCOTERMS 2000


meliputi:

 Ex Works (EXW)
 Free Carrier At (FCA)
 Free Alongside Ship (FAS)
 Free on Board (FOB)
 Cost and Freight (CFR)
 Cost Insurance and Freight (CIF)
 Carrier Paid To (CPT)
 Carrier and Insurance paid (CIP)
 Delivered at Frontier (DAF)
 Delivered Ex Ship (DES)
 Delivered At Quay (DEQ)
 Delivered Duty Unpaid (DDU)
 Delivered Duty paid (DDP)

Karena penjelasan mengenai masing-masing jenis terms of delivery di atas


membutuhkan rincian mendetail, maka akan saya kupas pada artikel yang lain. Namun
pada praktiknya, tidak semua jenis terms of delivery di atas digunakan pada transaksi-
transaksi perdagangan internasional. Yang paling sering digunakan adalah FOB, CFR,
dan CIF.

4. Syarat pembayaran (terms of payment)

Pembayaran tanpa L/C (non L/C), meliputi:

 Open account
 Advance payment
 Consignment (konsinyasi)
 Collection
 Pembayaran dengan L/C, terdiri dari:
 Sight L/C
 Usance L/C
 Red clause L/C

5. Syarat dokumen (documentations)

Klausul ini berisi kesepakatan tentang dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan
dalam rangka realisasi sales contract, terdiri dari:

a. Dokumen finansial, berupa draft/ wesel perintah tidak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang

b. Dokumen komersial, meliputi:

 Invoice/ faktur, sebagai bukti penjualan barang


 Dokumen transportasi, sebagai bukti pengiriman barang
 Dokumen asuransi, sebagai bukti penutupan risiko/ asuransi
 Dokumen lainnya, seperti Certificate of Origin, Certificate of Analysis, Certificate
of Inspection, Packing List, dll.

Posisi Export Sales’ Contract dalam perdagangan internasional

Perlu diketahui bahwa perdagangan ekspor impor juga biasa disebut perdagangan
dokumen. Kenapa begitu? Karena seluruh kegiatan transaksi diaktualisasikan dalam bentuk
dokumen. Barang ditawarkan dalam bentuk dokumen yang disebut offer sheet, barang
dikirimkan dengan kapal dan sebagai bukti pengiriman dikeluarkan dokumen yang disebut
Bills of Landing, dan lain-lain. Di antara semua jenis dokumen ini, export sale’s contract
menempati posisi sebagai dokumen induk dari semua dokumen dalam perdagangan
internasional. Semua persoalan dan semua dokumen lain akan merujuk pada export sale’s
contract ini.
2.1 Peraturan Perdagangan Internasional

Standar Perdagangan Internasional

Technical Barrier to Trade (TBT)

Merupakan salah satu perjanjian dalam General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT) yang mengatur hambatan dalam peraturan teknis yang terkait regulasi teknis, standar
dan penilaian kesesuaian. Tujuannya untuk mencegah penggunaan standar dan regulasi teknis
yang berlebihan (hambatan teknis)

Sanitary and Phytosanitary (SPS)

Adalah setiap tindakan yang diterapkan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan
manusia, hewan dan tumbuhan

Hal-hal yang perlu diketahui oleh eksportir berhubungan dengan standar sebelum
melakukan ekspor adalah:

 Persyaratan standar dan regulasi teknis yang berlaku di negara tujuan ekspor serta
persyaratan konsumen (public requirements)
 Laboratorium terakreditasi dengan lingkup dan kemampuan sesuai standar negara
tujuan yang diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor
 Lembaga sertifikasi yang kompeten dan terakreditasi serta diakui oleh otoritas Negara
tujuan eksport
 Lembaga Inspeksi yang kompeten dan diakui oleh otoritas negara tujuan eksport.
 Metrologi yang mampu telusur

Hambatan Utama

Hambatan Fisik di Bea Cukai

Hambatan ini adalah berupa pemeriksaan barang yang harus sesuai dengan dokumen
yang menyertainya, seperti jenis dan jumlah barang yang tertera dalam dokumen

Hambatan Fiska

Hambatan ini berupa bea masuk yang diterapkan oleh masing-masing negara
Hambatan Teknik Berupa Standar

Standar menurut PP 102 Tahun 2000 adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.

Biasanya setiap Negara menetapkan standar atau persyaratan mutu untuk barang-
barang impornya, sehingga barang yang masuk umumnya harus melalui pengujian tertentu
terlebih dahulu, dan biasanya BUYER pun memiliki standar spesifikasi yang disepakati
bersama EXPORTIR sebelumnya. Seringkali hambatan teknis berupa standar ini disadari
menjadi hambatan yang meyulitkan Eksportir untuk mengirimkan barangnya oleh karena itu
WTO mengeluarkan TECHNICAL BARRIRER TO TRADE AGREEMENT untuk mengurangi
hambatan dan melindungi Konsumen.

Peraturan Ekspor

Semua karyawan bertanggung jawab untuk mematuhi undang-undang ekspor.


Undang-undang pengendalian ekspor mengatur transfer barang, jasa, dan teknologi ke negara
lain. Perlu diketahui, bahwa pengendalian ekspor mengatur berbagai jenis pertukaran
informasi di seluruh perbatasan nasional, termasuk transmisi email dan akses Web ke
berbagai server yang dapat mengandung data teknis yang mengendalikan ekspor. AS juga
mengendalikan transmisi dari data teknis yang mengatur ekspor tertentu ke orang non-AS di
dalam Amerika Serikat.

Peraturan Impor

Semua karyawan bertanggung jawab untuk mematuhi undang-undang impor.


Undang-undang dan peraturan impor mengatur impor barang. Undang-undang tersebut
memastikan hanya barang yang diizinkan untuk memasuki negara yang mengimpor, dan
bahwa jumlah pajak dan bea yang tepat dibayarkan untuk barang tersebut. Kita harus
mengelola, antara lain, informasi akurat terkait komoditas/nomenklatur, nilai komersial, dan
asal negara barang yang diimpor.
Peraturan Ekspor dan Impor

Jika Anda terlibat dalam transfer barang dan jasa internasional yang
mengatasnamakan perusahaan kita atau pelanggan kita, Anda harus mematuhi undang-
undang ini, di mana pun Anda berada. Jika undang-undang AS berlawanan dengan undang-
undang perdagangan setempat, undang-undang AS dapat diberlakukan. Selalu konsultasikan
dengan Tim Kepatuhan Perdagangan atau Departemen Legal untuk panduan yang tepat
terkait masalah ini.

Undang-Undang Anti-Pencucian Uang

Danaher mematuhi semua undang-undang yang melarang pencucian uang dan


pembiayaan untuk tujuan yang ilegal atau tidak sah. "Pencucian uang" adalah proses yang
dilakukan seseorang atau sekelompok yang mencoba untuk menyembunyikan aktivitas ilegal
atau mencoba membuat sumber dana ilegal mereka terlihat sah. Semua karyawan harus
memastikan jika mereka menjalankan bisnis dengan pelanggan yang ternama, untuk tujuan
bisnis yang sah, dengan dana yang sah.

Sangat penting untuk mengetahui dan mematuhi semua undang-undang dan peraturan
yang bertujuan untuk mencegah pencucian uang. Hal ini berarti kita harus membuat dan
menerima pembayaran barang dan jasa hanya melalui praktik pembayaran yang disetujui dan
didokumentasikan, dan kita harus waspada dan melaksanakan penilaian baik saat menangani
transaksi dengan pelanggan yang tidak biasa.

Amati "tanda bahaya" seperti permintaan dari calon pelanggan atau pemasok untuk
pembayaran tunai atau persyaratan pembayaran yang tidak biasa lainnya. Jika Anda menduga
terdapat aktivitas pencucian uang, jangan ragu untuk bicara dan melaporkannya.
BAB III

KESIMPULAN

Sales kontrak adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan
perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama bersama dan masing
masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajibannya. Sedangkan dalam
sales contract terdapat proses negosiasi. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak
dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu
negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua
belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan
kesepakatan bersama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyususn sales contract yaitu:
 Uaraian BarangBarang
 Jumlah Barang
 Harga
 Syarat Penyerahan barang
 TempatPenyerahan Barang
 Sayarat Penyerahan dan Biaya

Masing-masing negara memiliki peraturan perdagangannya yang menyebabkan


hambatan untuk melakukan perdagangaan internasional, upaya untuk mengharmonisasikan
dan mengsinkronisasikan perbedaan pengaturan ekspor impor dalam keadaan baru adalah
memperhatikan prosedur pembentukan peraturan perundang-undangan terhadap tahapan
harmonisasi dan sinkronisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Huala Adolf. 2008. Dasar-dasar Hukum Kontrak Internasional. Bandung: PT. Refika
Aditama.

https://aspenku.wordpress.com/2019/07/02/export-sales-contract-dalam-transaksi-dagang-
internasional/. Di akses 24 November 2020. Pukul 12.00 WIB

http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/links/89-standar-peraturan-internasional.
Di akses 24 November 2020. Pukul 13.05 WIB

https://www.danaher.com/coc/id/our-world/international-trade.html.
Di akses 24 November 2020. Pukul 13.07 WIB

Anda mungkin juga menyukai