Disusun Oleh:
NIM : 1318043023
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Sale’s contract adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan
perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama dan masing-masing
pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajiban yang ditimbulkannya. Pihak yang
ingkar janji otomatis akan dikenakan sanksi dengan membayar ganti rugi kepada pihak yang
dirugikan.
Ada tiga landasan utama dalam suatu perjanjian yang dapat mengikat, antara lain:
Azas konsensus, yakni adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara sukarela
Azas obligatoir, yang mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan
kewajiban masing-masing.
Azas penalti, bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat
memenuhi janji dalam menjalankan kewajibannya.
Ketika membuat export sales’s contract, pastikan ada ketiga azas utama ini, ya.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, kalau dalam transaksi internasional ada sengketa,
cara menyelesainya gimana? Hmmm, sebenarnya masing-masing pihak bebas menentukan
hukum mana yang akan dipakai untuk setiap kontrak. Boleh memakai hukum yang berlaku di
negara eksportir, boleh pula memakai hukum yang berlaku di negara importir. Tetapi sering
kali kontrak tunduk pada Hukum Arbitrasi Internasional. Maka dari itu, itu dalam persyaratan
kontrak dagang ekspor harus disebutkan dengan tegas mengenai ketentuan hukum ini.
Walau begitu, kita juga harus ingat, bahwa tujuan kita melakukan bisnis bukan untuk
mencari perkara atau kemenangan, namun untuk membina rasa saling percaya agar bisa
mendapatkan laba.
Nah, jika ternyata terjadi suatu sengketa yang tidak diinginkan, tempuhlah beberapa
tahapan sebagai berikut:
a. Tahap pertama melakukan musyawarah langsung antara pihak eksportir dengan pihak
importir yang disebut amicable solution.
b. Bila cara pertama tidak berhasil barulah ditempuh cara arbitrasi (perwasitan) atau melalui
sidang pengadilan di negara yang ditentukan dalam kontrak dagang ekspor.
Dalam transaksi ekspor, penjual dan pembeli biasanya berdomisili di dua negara
berbeda dengan aturan hukum yang juga berbeda. Nggak cuma itu, bahasanya pun kerap
berbeda. Karenanya, akan lebih jika hak dan kewajiban masing-masing pihak dirumuskan
dalam bentuk tertulis dibanding lisan. Jadi kalau terjadi sengketa, proses pembuktiannya
menjadi lebih mudah.
Mengenai isi, secara umum, sales contract memuat klausul-klausul kesepakatan yang
relatif sama. Itu terlepas dari metode jual-beli yang mereka pilih, apakah L/C atau non L/C.
Dan klausul-klausul yang dicantumkan umumnya mencakup hal-hal berikut:
Pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan (port of loading and port of destination)
Pengiriman sebagian (partial shipment) diperbolehkan atau tidak
Pindah kapal (transhipment) diperbolehkan atau tidak
3. Syarat penyerahan barang (terms of delivery)
Klausul-klausul dalam sales contract mengenai syarat ini umumnya mengacu pada
International Commercial Terms (INCOTERMS) 2000 untuk menyeragamkan penafsiran
pelaksanaan syarat penyerahan barang, peralihan risiko dan biaya dari penjual kepada
pembeli berdasarkan jenis sarana transportasi yang digunakan.
Ex Works (EXW)
Free Carrier At (FCA)
Free Alongside Ship (FAS)
Free on Board (FOB)
Cost and Freight (CFR)
Cost Insurance and Freight (CIF)
Carrier Paid To (CPT)
Carrier and Insurance paid (CIP)
Delivered at Frontier (DAF)
Delivered Ex Ship (DES)
Delivered At Quay (DEQ)
Delivered Duty Unpaid (DDU)
Delivered Duty paid (DDP)
Open account
Advance payment
Consignment (konsinyasi)
Collection
Pembayaran dengan L/C, terdiri dari:
Sight L/C
Usance L/C
Red clause L/C
Klausul ini berisi kesepakatan tentang dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan
dalam rangka realisasi sales contract, terdiri dari:
a. Dokumen finansial, berupa draft/ wesel perintah tidak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang
Perlu diketahui bahwa perdagangan ekspor impor juga biasa disebut perdagangan
dokumen. Kenapa begitu? Karena seluruh kegiatan transaksi diaktualisasikan dalam bentuk
dokumen. Barang ditawarkan dalam bentuk dokumen yang disebut offer sheet, barang
dikirimkan dengan kapal dan sebagai bukti pengiriman dikeluarkan dokumen yang disebut
Bills of Landing, dan lain-lain. Di antara semua jenis dokumen ini, export sale’s contract
menempati posisi sebagai dokumen induk dari semua dokumen dalam perdagangan
internasional. Semua persoalan dan semua dokumen lain akan merujuk pada export sale’s
contract ini.
2.1 Peraturan Perdagangan Internasional
Merupakan salah satu perjanjian dalam General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT) yang mengatur hambatan dalam peraturan teknis yang terkait regulasi teknis, standar
dan penilaian kesesuaian. Tujuannya untuk mencegah penggunaan standar dan regulasi teknis
yang berlebihan (hambatan teknis)
Adalah setiap tindakan yang diterapkan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan
manusia, hewan dan tumbuhan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh eksportir berhubungan dengan standar sebelum
melakukan ekspor adalah:
Persyaratan standar dan regulasi teknis yang berlaku di negara tujuan ekspor serta
persyaratan konsumen (public requirements)
Laboratorium terakreditasi dengan lingkup dan kemampuan sesuai standar negara
tujuan yang diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor
Lembaga sertifikasi yang kompeten dan terakreditasi serta diakui oleh otoritas Negara
tujuan eksport
Lembaga Inspeksi yang kompeten dan diakui oleh otoritas negara tujuan eksport.
Metrologi yang mampu telusur
Hambatan Utama
Hambatan ini adalah berupa pemeriksaan barang yang harus sesuai dengan dokumen
yang menyertainya, seperti jenis dan jumlah barang yang tertera dalam dokumen
Hambatan Fiska
Hambatan ini berupa bea masuk yang diterapkan oleh masing-masing negara
Hambatan Teknik Berupa Standar
Standar menurut PP 102 Tahun 2000 adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
Biasanya setiap Negara menetapkan standar atau persyaratan mutu untuk barang-
barang impornya, sehingga barang yang masuk umumnya harus melalui pengujian tertentu
terlebih dahulu, dan biasanya BUYER pun memiliki standar spesifikasi yang disepakati
bersama EXPORTIR sebelumnya. Seringkali hambatan teknis berupa standar ini disadari
menjadi hambatan yang meyulitkan Eksportir untuk mengirimkan barangnya oleh karena itu
WTO mengeluarkan TECHNICAL BARRIRER TO TRADE AGREEMENT untuk mengurangi
hambatan dan melindungi Konsumen.
Peraturan Ekspor
Peraturan Impor
Jika Anda terlibat dalam transfer barang dan jasa internasional yang
mengatasnamakan perusahaan kita atau pelanggan kita, Anda harus mematuhi undang-
undang ini, di mana pun Anda berada. Jika undang-undang AS berlawanan dengan undang-
undang perdagangan setempat, undang-undang AS dapat diberlakukan. Selalu konsultasikan
dengan Tim Kepatuhan Perdagangan atau Departemen Legal untuk panduan yang tepat
terkait masalah ini.
Sangat penting untuk mengetahui dan mematuhi semua undang-undang dan peraturan
yang bertujuan untuk mencegah pencucian uang. Hal ini berarti kita harus membuat dan
menerima pembayaran barang dan jasa hanya melalui praktik pembayaran yang disetujui dan
didokumentasikan, dan kita harus waspada dan melaksanakan penilaian baik saat menangani
transaksi dengan pelanggan yang tidak biasa.
Amati "tanda bahaya" seperti permintaan dari calon pelanggan atau pemasok untuk
pembayaran tunai atau persyaratan pembayaran yang tidak biasa lainnya. Jika Anda menduga
terdapat aktivitas pencucian uang, jangan ragu untuk bicara dan melaporkannya.
BAB III
KESIMPULAN
Sales kontrak adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan
perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama bersama dan masing
masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajibannya. Sedangkan dalam
sales contract terdapat proses negosiasi. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak
dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu
negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua
belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan
kesepakatan bersama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyususn sales contract yaitu:
Uaraian BarangBarang
Jumlah Barang
Harga
Syarat Penyerahan barang
TempatPenyerahan Barang
Sayarat Penyerahan dan Biaya
Huala Adolf. 2008. Dasar-dasar Hukum Kontrak Internasional. Bandung: PT. Refika
Aditama.
https://aspenku.wordpress.com/2019/07/02/export-sales-contract-dalam-transaksi-dagang-
internasional/. Di akses 24 November 2020. Pukul 12.00 WIB
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/links/89-standar-peraturan-internasional.
Di akses 24 November 2020. Pukul 13.05 WIB
https://www.danaher.com/coc/id/our-world/international-trade.html.
Di akses 24 November 2020. Pukul 13.07 WIB