NIM : F3117028
Latar belakang
Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor dan impor tidak bisa dilepaskan dari beberapa
permasalahan yang akan dihadapi oleh pelaku ekspor impor dan pemerintah yang
menyediakan fasilitas tersebut. Risiko yang ditimbulkan saat melakukan ekspor impor
sangat beragam karena melibatkan negara diseluruh dunia seperti pasar yang memiliki
kecenderungan mudah berubah dengan cepat serta perbedaan bahasa, budaya dan peraturan
hukum yang berlaku. Risiko lain datang dari para pelaku ekspor dan impor yang berupa
permasalahan dari internal perusahaan itu sendiri dikarenakan rendahnya pengetahuan
dalam kelengkapan dokumen penunjang dalam ekspor dan impor bagi pelaku ekspor impor
yang baru saja memasuki pasar internasional. Para pelaku ekspor impor harus memiliki
kepahaman agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan terjadinya kegagalan
dalam melakukan transaksi perdagangan internasional. Selama ini negara Indonesia
memiliki standarisasi yang mulai mencontoh negara yang sudah menjadi kiblat negara
perdagangan internasional termaju di dunia . Maka dari itu masing-masing pihak dalam
kegiatan ekspor impor sama sama bertanggung jawab dalam penyelenggaraan ekspor impor
agar tercipta tujuan perekonomian dari negara Indonesia.
Par 3 : Pentingnya Sales Contract
Transaksi ekspor dan impor terdapat beberapa dokumen namun dokumen utama yang
penting yaitu sales contract. Sales contract ialah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak
untuk melakukan transasksi perdagangan internasional. Sales contract berfungsi untuk
memecahkan segala perbedaan yang mungkin terjadi selama proses perdagangan luar negeri
agar transaksi yang dilakukan tidak keluar dari jalur yang akan menjadi landasan hukum
utama bagi8 transaksi kedua pihak. Diberlakukannya sales contract memiliki kekuatan bagi
eksportir maupun importir yang mengikat keduanya atas apa yang menjadi kesepakatan
bersama. Di Indonesia penggunaan sales contract sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan
yang akan melakukan ekspan ke luar negeri dengah memasarkan produk melalui banyak
cara, yaitu internet, pameran dan lain-lain. Jadi penggunaan sales contract dalam melakukan
transaksi memiliki beberapa keuntungan yang menjamin kedua pihak yang melakukan
transaksi ekspor maupun impor.
Seiring dengan semakin tingginya intensitas ekspor impor yang dilakukan oleh para
pengusaha yang ada di Indonesia seiring dengan meningkatnya penerimaan negara dari hasil
ekspor. Regulasi ekspor yang berlaku di Indonesia harus semakin memudahkan para
pengusaha untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Sales contract merupakan salah satu
kontrak dagang yang meliputi syarat pembayaran yang dijual seperti harga, jumlah, cara
pengangkutan, kualitas dan lain-lain. Dari sekian banyak kontrak dagang saat melakukan
transaksi membuat perusahaan harus memilih kontrak dagang yang akan digunakan untuk
menjamin transaksi yang akan dilakukan. Selain sales contract terdapat kontrak dagang lain
seperti notulen yang ditanda tangi bersama dalam bentuk Memorandum of Understanding
(MOU) yang bersifat menjadi landasan pemenuhan hak dan kewajiban kedua belah pihak
jika timbul kejadian yang tidak diharapkan. Proforma invoice juga merupakan alternatif
lain, hal ini dikarenakan proforma invoice diberikan kepada importir sebelum terjadinya
transaksi yang berfungsi sebagai memberikan layaan kepada importir atas transaksi yang
dilakukan. Proforma invoice dikenal sebagai faktur sementara yang memungkinkan importir
memperkirakan biaya transaksi yangharus dibayar untuk membeli produk dari eksportir,
serta biaya pengiriman dan biaya untuk membuat barang tersebut.
Rumusan masalah :
Pertanyaan
1, Bagaimana sikap perusahaan baru dalam menentukan kontrak dagang jika pembeli
mengalami mis komunikasi pada saat melakukan order?
2. Bagaimana fungsi kontrak dagang yang mengikat pihak eksportir dan importir hingga
terjadinya transaksi?