Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN RISIKO PERDAGANGAN


Hedging Risk PT. Indonesian Satellite Corporation, Tbk (Indosat)

Oleh :
1. Kundita Muncar Pawestri F3117028
2. Sekar Taman Sakti F3117056

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PERDAGANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
A. Pendahuluan

1. Permasalahan yang pada PT Indonesian Sateliite Corporation Tbk (Indosat)

Perusahaan publik yang bergerak ditelekomunikasi yaitu PT Indonesian Satellite


Corporation Tbk (Indosat) dengan kode listing di BEJ adalah ISAT. Saat ini,
komposisi kepemilikan saham Indosat adalah:

kepemilikan saham

publik ST. Telemedia Pemerintah RI

Berdasarkan bagan diatas kepemilikan saham PT. Indosat Tbk adalah Publik
(45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta
PemerintahRepublik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa
Saham New York. Johny swandis jam selaku Direktur Utama tak mampu
menyembunyikan kebahagiaannya, ketika RUPS mendapuknya sebagai orang nomor
satu di Indosat. Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama, karena perusahaan
yang kini dipimpinnya, terus-menerus menjadi sorotan publik. Mulai dari rencana
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin melakukan buy back saham milik Temasek
hingga rencana masuknya Altimo. Dan yang terakhi rini yang paling heboh
menyangkut transaksi derivatif yang diduga sengaja merugikan pemerintah RI.
B. Pembahasan
1. Dampak Transaksi
Transaksi Hedging adalah strategi untuk “membatasi” atau “melindungi”dana trader
dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging member
kesempatan bagi trader untuk melindungi diri dari kemungkinan rugi (loss) meski ia
tengah melakukan transaksi.
a. PT. Indosat tbk mengalami kerugian: (dalam miliar rupiah)

Kerugian Indosat

438.77

170.45
44.2
2004 2005 2006

Berdasarkan grafik diatas, perseroan sejak 2004-2006 diduga mengalami kerugian


sebesar Rp 653 miliar lebih, fakta ini agak mengejutkan bagi Indosat sendiri.
Menurut anggota Komisi XI DPR Dradjad Wibowo, terdapat 17 transaksi kontrak
swap valuta asing dan suku bunga senilai US$ 275 juta yang membuat pendapatan
perseroan mengempis. Transaksi tersebut dilakukan lewat sejumlah lembaga
keuangan internasional seperti Goldman Sachs Capital Market New York, Standard
Chartered Bank Jakarta, JP Morgan Chase Bank Singapore, Goldman Sachs
International, Merrill Lynch, Barclays Capital London, ABN Amro Bank, dan
HSBC. Akibat transaksi itu, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua ini diduga
merugi hingga Rp 653,434 miliar. Perinciannya: tahun 2004 sebesar Rp 170,45
miliar, tahun 2005 senilaiRp 44,20 miliar, dan tahun lalu adalah yang terbesar—
sekitar Rp 438,77 miliar. Akibat dana yang terkuras itu cukup besar,
b. Keuntungan yang diterima PT. Indosat tbk menurun
Akibat transaksi hedging tersebut indosat mengarami penurunan keuntungan
karena kurangnya penerapan manajemen risiko yang dilakukan PT. Indosat tbk.
c. Penerimaan pajak dan dividen pemerintah menurun
Pemerintah kehilangan pendapatan sebesarRp 323 miliar. Rinciannya yakni:

kerugian pemerintah

penerimaan PPh dividen potensi pajak dividen

Berdasarkan bagan diatas kerugian yang dialami pemerintah akibat transaksi yang
dilakukan PT. Indosat tbk adalah potensi penerimaan pajak PPh badan sebesar Rp
196 miliar (30% dariRp 653 miliar), dividen Rp 65 miliar (14,29% dari Rp 457
miliar), dan potensi pajak dividen yang diterima investor public sebesar Rp 62 miliar.

2. Kewajiban hedging PT. Indosat Tbk


Pada 31 Desember 2006, kewajiban jangka panjang dalam dolar AS termasuk
obligasi dan fasilitas kredit ekspor berjumlah 584 juta dolar AS yang terdiri dari
obligasi dolar I dan II masing-masing sebesar 300 juta dolar AS dan 250 juta dolar
AS serta fasilitas kredit ekspor Finlandia sebesar 34 juta dolar AS. Indosat memiliki
kebijakan untuk melakukan hedging sedikitnya 50 persen dari total kewajiban jangka
panjangnya dalam mata uang dolar AS. Hingga akhir tahun lalu, kewajiban jangka
panjang perseroan mencapai US$ 584 juta. Kewajiban itu terdiri dari obligasi dolar I
dan II masing-masing sebesar US$ 300 juta dan US$ 250 juta. Selain itu, masih ada
fasilitas kredit ekspor dari Finlandia sebesar US$ 34 juta. Sedangkan di akhir Maret
sekitar US$ 400 juta (69% dari total kewajiban) sudah dihedging. Indosat melakukan
hal semata-mata hanya untuk mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar. Pada 31
Maret 2007, Indosat telah melakukan hedging sebesar 400 juta dolar AS atau sekitar
69 persen dari total kewajiban jangka panjang dalam mata uang dolar AS. Beberapa
biaya dari hedging adalah tunai, tetapi sebagian besar berupa nilai wajar dan dalam
bentuk non tunai. Indosat juga telah menyampaikan seluruh informasi terkait dengan
hedging tersebut di dalam laporan keuangan yang telah diaudit. Darmin Nasution
juga mengakui bahwa setoran pajak Indosat terus mengempis, sudah beberapa tahun
setoran pajak penghasilan Indosat mengalami penurunan, ujar Dirjen Pajak itu.
Benarkah manajemen Indosat melakukan rekayasa keuangan terhadap laporan
keuangannya. Direktur Keuangan Indosat Wong Heang Tuck mengakui,
perusahaannya mengalami kerugian akibat transaksi derivative tersebut. Namun hal
itu dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar, alasannya, transaksi tersebut ditujukan
untuk melakukan hedging terhadap utang jangka panjang Indosat dalam denominasi
US$. Hedging risk yang dilakukan indosat terhadap utang jangka panjang yang
dimiliki perusahaan tersebut untuk mengurangi kerugian yang besar di masa depan.

3. Proses hedging oleh Indosat Tbk


Transaksi yang dilakukan oleh Indosat hanya untuk berjaga-jaga, untuk
mengantisipasi terjadinya hal yang menrugikan banyak pihak, jika perubahan forex
tidak terjadi, Indosat harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Tapi sebaliknya,
bila nilai tukar rupiah terhadap US$ mengalami perubahan yang cukup drastis,
strategi itu bakal menguntungkan perusahaan. Menurut analisa Yanuar Rizky, analis
pasar modal, hedging yang dilakukan Indosat diduga kuat masih terkait dengan
aktivitas keuangan sang induk, yakni Singapore Technologies Telemedia (STT). Ada
semacam financial engineering berbentuk transfer pricing dari Indosat ke STT.
Berdasarkan analisis Yanuar, selama 2004-2006 pergerakan kurs rupiah terhadap
dolar sebenarnya relatif stabil. Jadi, apabila Indosat melakukan transaksi hedging
pada saat itu.. Untuk apa rupiahnya di-hedging, saat itu rupiah cenderung stabil ,
justru sebaliknya, pada saat bersamaan, dolar Singapura cenderung berfluktuasi tajam
terhadap US$. Hal ini, patut dicurigai, hedging tersebut tidak dilakukan untuk
kewajiban jangka panjang Indosat, melainkan untuk kewajiban jangka panjang STT.
Jadi, yang dilakukan adalah hedging untuk dolar Singapura terhadap US$.
Kecurigaan itu terjadi lantaran pada tahun 2005 kerugian kurs yang dialami
Indosat tidak terlalu besar. Padahal saat itu, kondisi kurs rupiah terhadap dolar
Amerika sedikit agak fluktuatif. Yanuar menduga, pada tahun 2004 dan 2006 STT
memiliki kewajiban utang dalam US$ yang terkena imbas fluktuasi kurs. Untuk
menutupi kerugian itu, STT lantas mengalihkannya sebagai beban Indosat. Modusnya
pun cukup sederhana. Indosat diminta untuk melakukan hedging terhadap kewajiban
jangka panjangnya. Tapi faktanya, langkah itu dilakukan untuk meng-hedging
kewajiban STT yang menggunakan mata uang dolar Singapura.
pemerintah memeriksa laporan keuangan STT. Dari situ akan terlihat, berapa total
utang luar negeri STT dan berapa nilai transaksi derivatif Indosat. Sebagai induk
usaha dari STT dan Indosat, temasek sejatinya bisa melakukan transfer pricing.
Hanya saja, sesuai aturan perpajakan Indonesia, kegiatan transfer pricing seperti itu
ada aturan mainnya. persoalan transaksi derivatif itu sebenarnya melibatkan banyak
pihak. Termasuk lembaga keuangan yang menjadi partner dalam transaksi hedging
tersebut. Misalnya Barclays Capital London, selama ini perusahaan tersebut
merupakan partner Temasek dalam konsorsium Sorak Financial, yang menguasai
57% saham BII. Selain itu, sudah bertahun-tahun Goldman Sachs menjadi penasihat
investasi Temasek dan sejumlah anak usahanya di berbagai negara. Bahkan, beberapa
eksekutif dari Goldman Sachs juga ada yang direkrut Temasek untuk mengelola
bisnisnya

4. Tujuan PT. Indosat Tbk melakukan hedging


Tujuan perusahaan memiliki transaksi lindung nilai (hedging) adalah untuk
mengurangi resiko perusahaan atas dampak fluktuasi dolar AS dan bukan sekedar
spekulasi manajemen. Tujuan Indosat adalah mengurangi dampak ataupun resiko
atas fluktuasi nilai tukar mata uang dan memperoleh nilai tukar yang lebih pasti saat
kami harus melakukan pembayaran dalam mata uang dolar AS. Beberapa pihak
berpendapat adanya pelanggaran kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya yang mengakibatkan penurunan pendapatan usaha pada 2004
hingga 2006. Menanggapi hal tersebut, Wong Heang menyatakan, kewajiban jangka
panjang dengan mata uang dolar AS termasuk obligasi I dan II serta fasilitas kredit
ekspor perusahaan perlu diantisipasi dengan kebijakan perusahaan untuk melindungi
nilai tukar terhadap fluktuasi kurs dollar. Apa yang Indosat sudah sesuai dengan
hukum yang berlaku kalau ada kerugianva valuta asing disitulah prinsip-prinsip
hedging dilakukan, menurut Indosat. Sementara itu, Wakil Dirut Indosat Kaizad B.
Heerjee, mengatakan transaksi hedging merupakan hal standar dilakukan di pasar
terutama yang memiliki transaksi bisnis yang lebih banyak menggunakan mata uang
dolar AS untuk membatasi. Banyak perusahaan menggunakan hedging untuk
membatasi exposure atau keterlibatan dengan valuta asing. Langkah hedging yang
dilakukan Indosat sudah melalui tahap yang benar dan sudah melalui audit serta
sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya, menurut Indosat. Misalnya, pada
krisis keuangan 1997 banyak perusahaan mengalami kesulitan karena tidak
melakukan hedging.
Proses hedging dilakukan untuk menyeimbangkan perubahan mata uang. Jika
perusahaa nmembukukan laba kurs, maka transaksi hedging akan dibukukan sebagai
kerugian. Pemerintah Akan ambil tindakan, jika Indosat rugikan negara pemerintah
akan mengambil tindakan lebih lanjut, jika memang di PT Indosat Tbk terbukti telah
terjadi transaksi derivatif yang membuat negara kehilangan potensi penerimaan.
Indosat bagi deviden 50 % dari laba bersih PT Indosat Tbk membagi deviden untuk
tahun buku 2006 senilai 50 persen dari laba bersih tahun 2006 atau Rp700 miliar. Hal
yang dilakukan oleh Indosat untuk mengurangi resiko perusahaan sendiri . Dapat
ditarik kesimpulannya adalah hedging risk yang dilakukan oleh PT. Indosat, Tbk
adalah untuk mengurangi kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan atas
hutang ataupun transaksi yang akan datang. Hal ini juga dapat dijadikan alat rekayasa
keuangan bagi perusahaan yang melakukan kecurangan pada anak perusahaan
mereka.
Dalam transaksi derivatif tadi juga terdapat sejumlah kejanggalan lain,
misalnya kontrak swap pada tahun 2005 yang dilakukan Indosat dengan Goldman
Sachs, Merrill Lynch, dan Stanchart. Dalam perjanjian disebutkan bahwa kontrak
senilai US$ 125 juta itu berlaku hingga 2012. Padahal, jika asumsinya untuk
melindungi obligasi dolar Indosat yang diterbitkan tahun 2004, mestinya jangka
waktu swap tersebut tidak selama itu. Namun, Wong tetap berkilah bahwa kebijakan
yang telah dilakukan manajemen sudah sesuai aturan main. Termasuk dalam
pemilihan lembaga keuangan, Wong menjamin bahwa keputusan itu murni bisnis.
Bapepam-Lembaga Keuangan menuntaskan semua persoalan ini. Jika tidak,
Indosat akan terus menjadi sasaran tembak. Direktur Keuangan PT Indosat Tbk,
Wong Heang Tuck mengatakan, tujuan perusahaan memiliki transaksi lindung nilai
(hedging) adalah untuk mengurangi resiko perusahaan atas dampak fluktuasi dolar
AS dan bukan sekedar spekulasi manajemen

C. Analisis SWOT

STRENGHT WEAKNESS
 Menjadikan Indosat Tbk memiliki kekuatan
 Indosat Tbk hanya mengandalkan
dalam melakukan hedging untuk melindungi
modal dari investor yang dominan
perusahaan dari kerugian yang besar
adalah pihak publik swasta
 Indosat Tbk bisa melakukan manajemen
 Proses hedging yang melibatkan 2
keuangan yang diinginkan sesuai aturan main
negara dan memakan biaya cukup
yang berlaku di pasar bisnis forex
besar sedangkan keuangan perusahaan
 Perusahaan Indosat mampu melakukan hedging
sedang mengalami penuruan
dibantu oleh pemerintah Indonesia
 Induk perusahaan yang membebankan
 Pasar forex indosat tbk semakin memilikip
perubahan kurs pada anak cabang
peluang baik guna keberlangsungan perusahaan
Indosat Tbk yang menguntungkan satu
 Bantuan dari induk perusahaan yang ada di
pihak saja
Singapura membuat Indosat Tbk di Indonesia
memiliki kredit ekspor yang baik walaupun  Kualitas manajemen perusahaan akan
keuangan dalam perusahaan sedang mengalami mengalami penurunan jika anak cabang

penuruan hanya mengikuti induk cabang STT di

 Kepemilikan saham sudah separuh lebih dimiliki singapura

publik, berarti perusahaan bisa lebih mandiri


karena investor lebih mendominasi saham pada
Indosat Tbk
OPPORTUNITY THREATS
 Perusahaan Indosat Tbk memiliki  Keamanan manajemen pada perusahaan
kesempatan untuk melakukan ekspansi Indosat Tbk mudah dimasukin pihak lain
keluar negeri dalam pengadaan dana karena keterbukaan rincian keuangan
guna melangsungkan perusahaannya karena melakukan proses hedging
 Dibawahi langsung oleh induk  Pasar modal yang berebentuk bursa efek
perusahaan yaitu STT di Singuapura memiliki pengaruh besar jika perusahaan
menjadikan perusahaan anak cabang ini ini gagal melakukan hedging
memiliki kekuatan dalam melakukan
 Kecurigaan pemerintah yang berdampak
pasar bursa efek untuk menarik para
pada ketatnya regulasi untuk perusahaan
investor guna mengembangkan
Indosat Tbk yang semakin dipersulit
perusahaannya
 Investor enggan menanamkan modalnya
 Perusahaan mendapatkan keuntunga jika
jika Indosat tbk masih melakukan
memenangkan jika asuransi yang
hedging uyang hanya menguntungkan
digunakan dalam proses hedging berhasil
pihak perusahaan induk di luar negeri
secara baik
 Kurs dollar yang menguat akan
memudahkan indosat Tbk dalam
melakuukan hedging

*Analisis SWOT pada perusahaan Indosat Tbk jika melakukan proses hedging
D. Kesimpulan

Proses hedging yang dilakukan oleh perusahaan Indosat Tbk memiliki kelebihan
dan kekurangan yang berdampak bagi pemerintah Indonesia. Dalam prakteknya forex
Indosat Tbk telah melakukan hedging sebesar 400 juta dolar AS dari total kewajiban
pembayaran jangka panjang oleh Indosat Tbk. Proses hedging disini sudah dilakukan
audit pada ssaat pembukuan perusahaan. Kepemilikan saham Indosa Tbk hampir
didominasi oleh publik yang berarti kekuatan saham atau permodalan perusahaan itu
berasal dari luar perusahaan. Saat dividen pemerintah Indonesia menaruh curiga sebab
hedging yang dilakukan berdasarkan kredit ekspor ini merugikan pihak Indonesia
meskipun perusahaan tersebut juga dimiliki pemerintah Indonesia. Keuangan dalam
perusahaan yang semakin mengalami kerugian membuat pasar bursa efek menurun.
Transaksi derivatif yang dilakukan contohnya melakukan swap pada perusahaan lain
dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Idealnya melakukan transaksi derivatif tidak
dilakukan dalam jangka panjang. hedging risk yang dilakukan oleh PT. Indosat, Tbk
adalah untuk mengurangi kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan atas hutang
ataupun transaksi yang akan datang. Hal ini juga dapat dijadikan alat rekayasa keuangan
bagi perusahaan yang melakukan kecurangan pada anak perusahaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai