Anda di halaman 1dari 39

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

&
SURAT-SURAT BERHARGA

KELOMPOK 10

Viona Augustine Korompis 202060184


Abrel Ginting 202060227
Jessica Novia 202060228
Alfonsus Tito Pratama Putra 202060234
PERDAGANGAN INTERNASIONAL & SURAT2 BERHARGA – KELOMPOK 10
Pengertian
 Perdagangan Internasional: Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu
negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
 Surat Berharga: Sebuah dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan
dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran,
penagihan atau sejenis lainnya.

Manfaat Perdagangan Internasional

Terdapat beberapa manfaat dari adanya perdagangan Internasional :


 Menjalin Persahabatan Antar Negara
 Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
 Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor
barang tersebut dari luar negeri.
 Memperluas pasar dan menambah keuntungan, dengan adanya
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
 Transfer teknologi modern, perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-
cara manajemen yang lebih modern.
Asas2 & faktor pendorongnya
 Ekspansi Pasar, hal ini dilakukan untuk menambah angka keuntungan serta
memperkenalkan bisnis ke berbagai pasar dari masyarakat dalam negeri sampai
masyarakat Internasional.
 Perbedaan Sumber Daya Alam, Setiap negara memiliki sumber dayanya masing-
masing. Ada yang mempunyai bahan, namun tidak mampu mengolahnya dan
begitupun sebaliknya. Maka dibutuhkan perdagangan internasional untuk menjawab
seluruh kebutuhan negara,
 Penghematan Biaya Produksi, Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk membuat sendiri produk seperti mobil dan handphone,
pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena itu
membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat
menghemat biaya produksi.
 Pemenuhan Kebutuhan Nasional, Bagi negara yang belum memiliki ilmu
pengetahuan dan tekhnologi untuk membuat sendiri produk seperti mobil dan
handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena itu
membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat
menghemat biaya produksi.
 Perbedaan Teknologi, Penguasaan teknologi yang tidak merata antar tiap negara,
menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju
mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi
sederhana. Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang
memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.

Bentuk2 perdagangan internasional apa saja


 Perdagangan Bilateral, merupakan hubungan antara dua negara yang tujuannya
saling menguntungkan kedua belah pihak.
 Perdagangan Regional, merupakan perdagangan yang melibatkan negara-negara di
satu wilayah misalnya ASEAN.
 Perdagangan Multilateral, merupakan perdagangan yang melibatkan negara-negara
tanpa batasan wilayah.
Contoh2 perdagangan internasional
 Impor, merupakan suatu kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri.
 Ekspor, merupakan aktivitas menjual barang atau jasa ke luar negeri.
 Package Deal, merupakan aktivitas perdagangan internasional yang gunanya untuk
memperluas pasar suatu produk. Kegiatan perdagangan ini dilakukan dengan cara
membuat perjanjian dagang (trade agreement) dengan suatu negara yang ingin diajak
kerja sama. Isi trade agreement tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan
diekspor atau diimpor ke negara tersebut.
 Border Crossing, merupakan perdagangan internasional yang terjadi di negara yang
saling berbatasan dan memiliki perjanjian khusus. Tujuan dari perdagangan ini untuk
memudahkan penduduk yang berada di negara perbatasan dalam berbelanja.

Dasar Hukum Perdagangan Internasional


Aturan hukum dalam perdagangan internasional termuat dalam persetujuan umum
mengenai tarif dan perdagangan GATT. GATT dibentuk pada tahun 1947, akan tetapi
lahirnya WTO tahun 1994 membawa perubahan besar bagi GATT
 Surat Saham : Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal
60 Ayat 1
 Obligasi : Pasal 1 butir 34 Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1548/KMK.013/1990
 Deposito : Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
 Warrant : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021
 Sertifikat BI : Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/16/PBI/2018

Tujuan Hukum Perdagangan Internasional

 Mencapai perdagangan yang stabil


 Meningkatkan volume perdagangan dunia dengan menciptakan perdagangan
yang menguntungkan pembangunan ekonomi semua negara
 Meningkatkan standar hidup manusia
 Meningkatkan tenaga kerja
 Mengembangkan sistem perdagangan multiratel
 Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia
Prinsip Hukum Perdagangan Internasional

 Kebebasan berkontrak (Freedom Of Contract)


 Pacta Sunt Servanda
 Penyelesaian sengketa melalui arbitrase
 Kebebasan komunikasi

 Kebebasan Berkontrak
Kebebasan berkontrak, sebenarnya adalah prinsip universal dalam hukum perdagangan
internasional.
- Setiap sistem hukum pada bidang hukum dagang mengakui kebebasan para pihak ini
untuk membuat kontrak-kontrak dagang (internasional).
- Para pihak sepakati. Ia termasuk pula kebebasan untuk memilih forum penyelesaian
sengketa dagangnya. Ia mencakup pula kebebasan untuk memilih hukum yang akan
berlaku terhadap kontrak, dll.
 Pacta Sunt Servanda
Pacta sunt servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa kesepakatan atau kontrak
yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (dengan itikad baik).
Prinsip ini pun sifatnya universal, Setiap sistem hukum di dunia menghormati prinsip ini.
 Penyelesaian Sengketa Dengan Arbitrase

Arbitrase dalam perdagangan internasional adalah forum penyelesaian sengketa yang


semakin umum digunakan. Klausul arbitrase sudah semakin banyak dicantumkan dalam
kontrak-kontrak dagang.

 Kebebasan Berkomunikasi (Navigasi)

Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para pihak untuk berkomunikasi untuk
keperluan dagang dengan siapa pun juga dengan melalui berbagai sarana navigasi atau
komunikasi, baik darat, laut, udara, atau melalui sarana elektronik. Aturan-aturan hukum
(internasional) memfasilitasi kebebasan ini
Kelemahan Hukum Dagang Internasional

 Bersifat pragmatis dan permisif (hanya mengatur), dalam hal ini hukum
perdagangan internasional kurang objektif di dalam “memaksakan” negara-
negara untuk tunduk pada hukum.
 Bersifat mendamaikan dan persuatif (tidak memaksa), artinya tidak memaksa
sehingga memungkinkan perkembangan hukum di tengah krisis.

Subyek Hukum Dapat Dikategorikan

 Negara
 Organisasi Perdagangan Internasional
 Individu
 Bank

 Kategori Subyek Hukum Negara


Negara adalah subyek hukum yang paling sempurna, hal ini dikarenakan :
 Negara merupakan satu-satunya subyek hukum yang memiliki kedaulatan
 Negara berperan dalam pembentukan organisasi internasional
 Negara dengan negara lain mengadakan perjanjian internasional guna mengatur
transaksi perdagangan
 Negara merupakan pelaku utama dalam perdagangan internasional. Ketika Negara
bertransaksi dagang dengan Negara lain, kemungkinan hukum yang akan
mengaturnya adalah hukum internasional. Ketika Negara bertransaksi dengan subjek
hukum lainnya, hukum yang mengaturnya adalah hukum nasional (dari salah satu
pihak).
 Kategori Subyek Hukum Organisasi Perdagangan Internasional
 Organisasi dibentuk oleh dua atau lebih negara guna mencapai tujuan bersama,
 Untuk mendirikan suatu organisasi internasional, perlu dibentuk suatu dasar hukum
yang biasanya adalah perjanjian internasional.
 Dalam perjanjian internasional ini termuat tujuan, fungsi dan struktur organisasi
perdagangan.
 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pada 1995, WTO, sebuah organisasi
internasional resmi untuk mengatur perdagangan, didirikan. Pendirian organisasi ini
merupakan peristiwa paling penting dalam sejarah hukum perdagangan internasional.

WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)

 Pengertian WTO adalah organisasi internasional yang mengawasi banyak


persetujuan yang mendefinisikan "aturan perdagangan" di antara anggotanya.
 WTO dibentuk oleh Negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
 WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 tetapi sistem
perdagangan itu sendiri telah ada setengah abad yang lalu.
 Sejak tahun 1948, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) –
Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-
aturan untuk sistem ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat
peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan menghasilkan
pertumbuhan perdagangan internasional tertinggi

Tugas-Tugas WTO

 Mendorong perdagangan bebas, dengan mengurangi dan menghilangkan


hambatan-hambatan perdagangan seprti tariff dan non tarif (misalnya regulasi)
 Menyediakan forum perundingan perdagangan internasional
 Penyelesaian sengketa dagang dan memantau kebijakan perdagangan di
negara-negara anggotanya
PERSETUJUAN UMUM MENGENAI TARIF DAN PERDAGANGAN
BARANG (GATT/GENERAL AGREEMENT ON TARIFF AND TRADE)
 GATT telah menjadi tulang punggung hukum perdagangan internasional
hampir sepanjang abad 20. GATT memuat aturan-aturan yang terkait dengan
praktek perdagangan “tidak adil” seperti dumping dan subsidi.
 GATT dimaksudkan sebagai upaya untuk memperjuangkan terciptanya
perdagangan bebas, adil dan menstabilkan sistem perdagangan internasional,
dan memperjuangkan penurunan tarif bea masuk serta meniadakan hambatan-
hambatan perdagangan lainnya
GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE (GATT)
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) atau perjanjian umum tentang tarif
-tarif dan perdagangan didirikan pada tahun 1948 di Jenewa, Swiss. Pada waktu
didirikan, GATT beranggotakan 23 negara, tetapi pada saat sidang terakhir di
Marakesh pada 5 April 1994 jumlah negara penandatangan sebanyak 115 negara.

TIGA PRINSIP KESEPAKATAN GATT SEJAK 1 JANUARI 1948

 Prinsip resiprositas, yaitu perlakuan yg diberikan suatu negara kpd negara


lain sbg mitra dagangnya harus diberikan jg o/ mitra dagang negara tersebut.
 Prinsip most favored nation, yaitu negara anggota GATT tdk boleh
memberikan keistimewaan yg menguntungkan hanya pada satu/sekelompok
negara tertentu
 Prinsip transparansi, yaitu perlakuan dan kebijakan yg dilakukan suatu
negara harus transparan agar diketahui oleh negara lain.
TUJUAN DARI ADANYA GATT
 Meningkatkan taraf hidup umat manusia
 Meningkatkan kesempatan kerja
 Meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam dunia
 Meningkatkan produksi dan tukar menukar barang
DUMPING
 Pengertian dumping adalah suatu bentuk diskriminasi harga internasional yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan atau negara pengekspor, yang menjual
barangnya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan di
pasar dalam negeri sendiri, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas
produk ekspor tersebut.
 Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi dumping adalah praktik dagang
yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran internasional
dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga
barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara
lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar
dan merugikan produsen pesaing di negara pengimport.

 Kategori Subyek Hukum Individu


 Individu atau perusahaan adalah pelaku utama dalam perdagangan
internasional
 Individu dipandang sebagai subjek hukum dengan sifat hukum perdata (legal
persons of a private law nature)
 Individu hanya terikat oleh ketentuan-ketentuan hukum nasional yang
negaranya buat, Negara jarang sekali membuat kesepakatan yang mengikat
individu
 Apabila individu merasa haknya terganggu, yang dapat dilakukan adalah
meminta bantuan negaranya untuk memajukan klaim terhadap negara yang
merugikan dihadapan badan peradilan internasional.
 Membuat kesepakatan yang mengikat individu

 Kategori Subyek Hukum Bank


 Peran Bank dalam perdagangan internasional sebagai kunci, karena pihak
Bank memfasilitasi pembayaran antara penjual dan pembeli, juga berperan
dalam menciptakan aturan-aturan hukum perdagangan intenasional terutama
hukum perbankan internasional.
Faktor – Faktor yang Menyebabkan Bank Menjadi Subyek Hukum HPI Penting

 Peran Bank dalam HPI sebagai kunci


 Bank menjembatani antara penjual dan pembeli
 Bank dapat menciptakan aturan-aturan hukum dalam HPI terutama dalah
hukum perbankan internasional.

SUMBER HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Perjanjian Internasional
 Hukum Kebiasaan Internasional
 Prinsip Hukum Umum
 Putusan-Putusan Pengadilan
 Pengartian Perjanjian Internasional
 Perjanjian Internasional dalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam
hukum internasional. Perjanjian itu dapat berbentuk bilateral (antara 2 negara)
maupun multilateral (dibuat oleh lebih dari 2 negara).
 Dalam UU Nomor 24 Tahun 2004, Perjanjian Internasional adalah perjanjian
dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam hukum internasional yang
dibuat secara tertulis dan menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum
 Perjanjian Internasional juga bisa diartikan sebagai perjanjian antarnegara
dalam menjalin hubungan internasional sebagai pengatur batasan-batasan
dalam kerja samanya, dan juga menghasilkan hak-kewajiban yang harus bisa
dipertanggungjawabkan oleh negara-negara tersebut.

Perjanjian Internasional Menurut Para Ahli

1. Mochtar Kusuma Atmaja Perjanjian internasional adalah perjanjian yang


diadakan antar negara yang bertujuan menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.
2. Georg Schwarzenberger Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara
subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang
mengikat dalam hukum internasional
3. Michel Velly Perjanjian internasional adalah sebuah perjanjian yang melibatkan
dua atau lebih negara atau subjek internasional dan diatur oleh hukum internasional
JENIS-JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

 Perjanjian Multilateral
Adalah kesepakatan tertulis yang mengikat lebih dari dua pihak/negara dan tunduk
pada aturan internasional.
 Perjanjian Regional
Adalah kesepakatan di bidang perdagangan internasional yang dibuat oleh negara
yang berada dalam suatu regional tertentu, di Asia Tenggara misalnya pembentukan
AFTA (Asean Free Trade Area ) yang dibentuk pada saat KTT di Singapura pada th
1992.
 Perjanjian Bilateral
Adalah sebuah perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan oleh dua negara.
 Perjanjian Internasional
Perjanjian ini berlaku bagi negara yang menjadi peserta konvensi sehingga menjadi
bagian dari hukum nasionalnya.

TAHAP-TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONAL

 Perundingan (negotiation)
Perundingan adalah perjanjian tahap pertama dalam proses pembuatan
perjanjian internasional. Sebelum diadakan perjanjian, kedua belah pihak
terlebih dahulu mengadakan penjajakan atau pembicaraan pendahuluan.
 Penandatanganan (signature) Tahap kedua pembuatan perjanjian
internasional adalah penandatanganan. Tahap ini dilakukan oleh para menteri
luar negeri (menlu) atau kepala pemerintahan.

Dalam perjanjian multilateral, penandatanganan bisa dilakukan oleh peserta


perjanjian internasional, yang apabila disetujui oleh dua pertiga peserta yang
hadir, kecuali ada ketentuan lain dalam perundingan tersebut.
 Pengesahan (ratification)
Tahap yang ketiga dalam pembuatan perjanjian internasional ialah pengesahan
ratifikasi. Tahap penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara
dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan melalui
ratifikasi oleh setiap negara yang terlibat

HUKUM KEBIASAAN INTERNASIONAL

 Kebiasaan internasional adalah kebiasaan bersama negara-negara di dunia


yang menjadi bukti praktik umum yang diterima sebagai hukum.
 Kebiasaan internasional diakui sebagai salah satu sumber hukum
internasional oleh Pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional.

PRINSIP HUKUM UMUM

Prinsip hukum umum adalah prinsip-prinsip hukum yang mendasari sistem hukum
modern. Prinsip hukum umum juga menjadi salah satu sumber hukum utama/ primer
yang berlaku dalam hukum internasional.

Tiga Fungsi Hukum Umum


 Pelengkap dari hukum kebiasaan dan perjanjian internasional.
 Penafsiran bagi perjanjian internasional dan hukum kebiasaan
 Pembatasan bagi perjanjian internasional dan hukum kebiasaan

PUTUSAN – PUTUSAN PENGADILAN

Putusan Pengadilan menurut Pasal 1 butir 11 Kitab Undang-undang Hukum Acara


Pidana adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka,
yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum
dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

Terdapat Dua Golongan Putusan

 Putusan Sela
 Putusan Akhir
 Putusan Sela
 Putusan sela ada bermacam-macam, yaitu putusan preparatoir, putusan
insidentil, dan putusan provisional.
 Putusan preparatoir dipergunakan untuk mempersiapkan perkara, demikian
pula putusan insidentil, sedangkan putusan provisional adalah putusan yang
dijatuhkan sehubungan dengan tuntutan dalam pokok perkara, sementara
diadakan tindakan-tindakan pendahuluan untuk kefaedahan salah satu pihak.
 Putusan sela banyak dipergunakan dalam acara singkat dan dijatuhkan karena
harus segera diambil tindakan.

 Putusan Akhir
Putusan Decloratoir  Putusan ini bersifat menerangkan dan menegaskan suatu
keadaan hukum semata-mata.
Putusan Consistutif  Putusan ini meniadakan suatu keadaan hukum atau
menimbulkan suatu keadaan hukum baru.
Putusan Condemnatoir  Putusan yang berisi penghukuman
METODE PEMBAYARAN

 Pembayaran Terlebih Dahulu


 Open Account
 Documentary Collection
 Documentari Credit
 Metode Pembayaran Terlebih Dauhulu (Advance Payment)
 Merupakan suatu sistem pembayaran dengan mana pihak eksportir (Penjual)
akan mengirim barang setelah dia menerima seluruh pembayaran harga barang
tersebut.
 Sistem ini sangat menguntungkan eksportir, tetapi sangat tidak
menguntungkan pihak Importir ( pembeli )
 Pembayaran Kemudian (Open Account)
 Merupakan sistem pembayaran barang yang bersangkutan dikirim terlebih dahulu
terlebih dahulu kepada pihak pembeli, kemudian setelah barang diterima, baru
dibayarnya sebagai hutang.
 Hal tersebut sangat tidak aman bagi Penjual (eksportir) karena ada kemungkinan
pembayarannya tidak sesua dengan perjanjian.
 Documentary Collection
 Dalam metode pembayaran ini, masing-masing bank dari pembeli dan penjual
terlibat. Peranan bank, baik remitting bank, yang mewakili eksportir, maupun
bank importir, collecting bank, adalah melakukan pertukaran dokumen dan
mengalirkan dana hasil penjualan.
 Metode ini menggunakan wesel. Ada dua jenis wesel yang umum digunakan.
Pertama, mengharuskan pembeli membayar di saat menerima dokumen.
Kedua, mengharuskan importir membayar pada tanggal tertentu.
 Karena peran bank yang terbatas, D/C cocok bagi mereka yang bertransaksi
dengan nilai besar dan sudah saling mengenal. Dalam metode ini, bank hanya
menjadi perantara.
 Documentary Credit
 Untuk menjembatani kepentingan pihak Ekportir agar barang dikirim setelah
harga dibayar, sementara pihak importir punya kepentingan agar harga dibayar
setelah barang diterima, maka dipakailah suatu pembayaran dengan
documentary credit.
 Sistem ini merupakan cara yang paling aman bagi eksportir untuk memperoleh
pembayaran hasil penjualan barangnya dari importir asalkan eksportir dapat
menyerahkan dokumen dokumen sesuai dengan syarat.

PERAN LETTER OF CREDIT (DOCUMENTARY CREDIT) PADA


PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor


 Mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor
 Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan
a. Pembukaan Letter od Credit
 Pembukaan L/C merupakan jaminan pula bagi importir untuk memperoleh
pengapalan barang secara utuh sesuai dengan kontrak.
 Sedangkan dana L/C tersebut tidak akan dicairkan tanpa penyerahan dokumen
pengapalan
 Dengan demikian L/C tampak sebagai suatu instrumen yang ditawarkan bank
devisa untuk memudahkan lalu lintas pembiayaan dalam transaksi dagang
internasional
 tampak bahwa sangatlah wajar bila L/C kemudian menjadi lebih banyak
disukai oleh para pihak, khususnya penjual dan pembeli dalam bertransaksi
dagang secara lintas batas
 Alasan utama para pedagang menyukai sistem ini, adalah karena adanya unsur
janji bayar yang ada pada sistem ini
b. Pihak Yang Terlbiat Dalam Pembukaan Transaksi Letter of Credit
 Applicant (buyer atau pembeli): adalah pihak yang meminta kepada sebuah
bank untuk membuka L/C atas namanya (sebagai pembeli).
 Penerima (Beneficiary) adalah pihak yang disebutkan dalam L/C sebagai
penjual).
 Bank penerbit (Opening Bank atau issuing bank) adalah bank yang membuka
atau menerbitkan L/C (Bank pembeli).
 Bank penerus atau Advising Bank adalah Bank yang meneruskan L/C yang
diterima dari opening bank kepada beneficiary (bisa Bank penjual)
PENYELESAIAN SENGKETA

 Umumnya sengketa-sengketa didahului dengan penyelesaian sengketa dengan cara


negosiasi.
 Jika cara penyelesaian negosiasi gagal atau tidak berhasil, barulah ditempuh cara-cara
lainnya seperti penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau arbitrase.
 Penyerahan sengketa, baik kepada pengadilan maupun ke arbitrase, didasarkan pada
suatu perjanjian di antara para pihak.
 Prinsip – Prinsip Penyelesaian Sengketa
 Prinsip Kesepakatan Para Pihak (Konsensus)
 Prinsip Kebebasan Memilih Cara-cara Penyelesaian Sengketa
 Prinsip Kebebasan Memilih Hukum
 Prinsip Itikad Baik (Good Faith)
 Prinsip Exhaustion of Local Remedies
 Prinsip Kesepakatan Para Pihak (KONSENSUS)
 Prinsip kesepakatan para pihak yang menjadi dasar untuk dilaksanakan atau
tidaknya suatu proses penyelesaian sengketa.
 Prinsip ini pula dapat menjadi dasar apakah suatu proses penyelesaian
sengketa yang sudah berlangsung diakhiri.
 Badan-badan peradilan (termasuk arbitrase) harus menghormati apa yang para
pihak sepakati.
 Prinsip Kebebasan Memilih Cara Penyelesaian Sengketa
 Prinsip di mana para pihak memiliki kebebasan penuh untuk menentukan dan
memilih cara atau mekanisme bagaimana sengketanya diselesaikan (principle
of free choice of means).
 Penyerahan sengketa kepada arbitrase merupakan kesepakatan atau perjanjian
para pihak, artinya penyerahan suatu sengketa ke badan arbitrase haruslah
berdasarkan pada kebebasan para pihak untuk memilihnya.
PRINSIP KEBEBASAN MEMILIH HUKUM

 Prinsip kebebasan para pihak untuk menentukan sendiri hukum apa yang akan
diterapkan (bila sengketanya diselesaikan) oleh badan peradilan (arbitrase)
terhadap pokok sengketa.
 Kebebasan para pihak untuk menentukan hukum ini termasuk kebebasan
untuk memilih kepatutan dan kelayakan (ex aequo et bono).
 Prinsip kebebasan untuk memilih hukum ini adalah sumber dimana pengadilan
akan memutus sengketa berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, kepatutan atau
kelayakan suatu penyelesaian sengketa.

PRINSIP ITIKAD BAIK (GOOD FAITH)

Prinsip ini mensyaratkan dan mewajibkan adanya itikad baik dari para pihak dalam
menyelesaikan sengketanya.
 Dalam Penyelesaian Sengketa, Prinsip Ini Tercermin Dalam Dua Tahap
A) Prinsip itikad baik disyaratkan untuk mencegah timbulnya sengketa yang dapat
mempengaruhi hubungan-hubungan baik di antara Negara
B) Prinsip ini disyaratkan harus ada ketika para pihak menyelesaikan sengketanya
melalui cara-cara penyelesaian sengketa yang dikenal dalam hukum (perdagangan)
internasional, yaitu negosiasi, mediasi, konsiliasi, arbitrase, pengadilan

PRINSIP EXHAUSTION OF LOCAL REMEDIES

 Lahir dari prinsip hukum kebiasaan internasional.


 Menurut prinsip ini, hukum kebiasaan internasional menetapkan bahwa
sebelum para pihak mengajukan sengketanya ke pengadilan internasional,
langkahlangkah penyelesaian sengketa yang tersedia atau diberikan oleh
hukum nasional suatu Negara harus terlebih dahulu ditempuh (exhausted).

\
FORUM PENYELESAIAN SENGKETA

 Negosiasi
 Mediasi
 Konsiliasi
 Arbitrase
 Pengadilan

 Negosiasi
 Negosiasi merupakan cara yang paling penting. Banyak sengketa diselesaikan
setiap hari dengan cara negosiasi tanpa adanya publisitas atau menarik
perhatian publik.
 Alasan utamanya adalah karena dengan cara ini, para pihak dapat mengawasi
prosedur penyelesaian sengketanya.
 Setiap penyelesaiannyapun didasarkan pada kesepakatan atau konsensus para
pihak.

 Mediasi
 Mediasi adalah suatu cara penyelesaian melalui pihak ketiga. Pihak ketiga ini
bisa individu (pengusaha) atau lembaga atau organisasi profesi atau dagang.
Mediator ikut serta aktif dalam proses negosiasi.
 Mediator dengan kapasitasnya sebagai pihak yang netral, berupaya
mendamaikan para pihak dengan memberikan saran penyelesaian sengketa.
 Usulan-usulan penyelesaian sengketa melalui mediasi dibuat agak tidak resmi
(informal).
 Usulan ini dibuat berdasarkan informasi-informasi yang diberikan oleh para
pihak, bukan atas penyelidikannya.
 Konsiliasi
 Konsiliasi memiliki kesamaan dengan mediasi. Kedua cara ini adalah
melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan sengketanya secara damai.
 Menurut Behrens, ada perbedaan antara kedua istilah ini, yaitu konsiliasi lebih
formal daripada mediasi.
 Konsiliasi bisa juga diselesaikan oleh seorang individu atau suatu badan yang
disebut dengan badan atau komisi konsiliasi.
 Komisi konsiliasi bisa sudah terlembaga atau ad hoc (sementara) yang
berfungsi untuk menetapkan persyaratan-persyaratan.
 Arbitrase
Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara suka rela kepada pihak ketiga yang
netral. Pihak ketiga ini bisa individu, arbitrase terlembaga.
 Bahwa klausul arbitrase melahirkan yurisdiksi arbitrase, artinya klausul
tersebut memberi kewenangan kepada arbitrator untuk menyelesaikan
sengketa.
 Apabila pengadilan menerima suatu sengketa yang di dalam kontraknya
terdapat klausul arbitrase, pengadilan harus menolak untuk menangani
sengketa.

 Pengadilan (Nasional & Internasional)


 Penggunaan cara ini biasanya ditempuh apabila cara-cara penyelesaian yang
ada ternyata tidak berhasil.
 Penyelesaian sengketa dagang melalui badan peradilan biasanya hanya
dimungkinkan ketika para pihak sepakat.
 Kesepakatan ini tertuang dalam klausul penyelesaian sengketa dalam kontrak
dagang para pihak. Dalam klausul tersebut hubungan dagang mereka, mereka
sepakat untuk menyerahkan sengketanya kepada suatu pengadilan (negeri)
suatu Negara tertentu.
 Kemungkinan lain para pihak dapat menyerahkan sengketanya kepada badan
pengadilan internasional
SURAT-SURAT BERHARGA
PENGERTIAN
 Surat Saham : Bentuk kepemilikan individu atas aset sebuah perusahaan yang
biasanya berbentuk dokumen. Pemilik surat saham berhak atas keuntungan yang
didapatkan perusahaan sesuai dengan jumlah lot saham yang mereka miliki.
 Obligasi : Surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang
pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
 Deposito : Simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Biasanya deposito mempunyai jatuh tempo
1, 3, 6, atau 12 bulan
 Warrant : Hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan
harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten.
 Opsi : Hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan
harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten.
 Swap : Tukar menukar atau yang lebih dikenal sebagai swap dalam dunia
keuangan, merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling
mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya.
 Sertifikat BI : Surat berharga yaitu dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai
pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto/bunga dengan
tujuan untuk mengontrol jumlah uang beredar dalam masyarakat yang secara tidak
langsung bisa mengendalikan laju inflasi dan juga nilai tukar rupiah

BEBERAPA JENIS SURAT BERHARGA


 Surat Saham
 Obligasi
 Deposito
 Warrant
 Opsi
 Swap
 Sertifikat BI
 Surat Saham
Bentuk kepemilikan individu atas aset sebuah perusahaan yang biasanya berbentuk
dokumen. Pemilik surat saham berhak atas keuntungan yang didapatkan perusahaan
sesuai dengan jumlah lot saham yang mereka miliki.

 Surat Saham : Saham bisa dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen investasi
jangka panjang atau jangka pendek. Bagi para investor yang memanfaatkan
sahamnya sebagai investasi jangka pendek biasanya mengharapkan adanya capital
gain dari selisih harga jual dan harga belinya
 Obligasi
Obliagi adalah Surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

 Obligasi : Mendapat keuntungan Capital Gain atau keuntungan yang di dapat dari
selisih harga jual setelah dikurangi harga beli. Cocok dijadikan tabungan jangka
panjang. Umumnya jatuh tempo dari surat utang berada di kisaran 5 tahun ke atas
 Deposito
Deposito adalah Simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1,
3, 6, atau 12 bulan.

 Deposito : Membuat uang Anda lebih aman dan tidak mudah untuk diambil
sebelum kurun waktu yang ditentukan.
 Warrant
Hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah
ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten.

 Warrant: Memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan yang lebih
rendah daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder, yaitu dengan cara
menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham tersebut melebihi harga
pelaksanaan.
 Opsi
Suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu
komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga
yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.

 Opsi: Penambahan pendapatan; pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh


tambahan pemasukan selain dari deviden, yaitu dengan menerbitkan call option
atas saham mereka. Dengan menerbitkan opsi, mereka akan menerima premi dari
option tersebut.
 Swap
Tukar menukar atau yang lebih dikenal sebagai swap dalam dunia keuangan,
merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling
mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya.

 Swap: Digunakan sebagai hedging atau lindung nilai dan sebagai instrument
spekulatif dan mengurangi resiko biaya peminjaman akibat gejolak nilai tukar
yang sering fluktuatif. Serta mendapatkan keuntungan dari instrument produk
derivatif atau aset turunan.
 Sertifikat BI
Surat berharga yaitu dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang
berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto/bunga dengan tujuan untuk
mengontrol jumlah uang beredar dalam masyarakat yang secara tidak langsung bisa
mengendalikan laju inflasi dan juga nilai tukar rupiah.

 Sertifikat BI: Untuk mengontrol jumlah uang beredar dalam masyarakat yang
secara tidak langsung bisa mengendalikan laju inflasi dan juga agar nilai tukar
rupiah tetap stabil.
CONTOH-CONTOH SURAT BERHARGA LAINNYA:

CEK:

SURAT SANGGUP:

SURAT HUTANG NEGARA


SURAT KWITANSI TUNJUK

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA


MANFAAT SURAT – SURAT BERHARGA
 Manfaat secara Yuridis
 Manfaat secara Fungsi

 Manfaat Secara Yuridis


Dilihat dari sisi yuridisnya, surat berharga bermanfaat sebagai alat pembayaran, alat
pemindahan hak tagih karena sudah diperjual belikan, dan juga sebagai surat legitimasi
atau surat bukti tagih yang sah.
 Manfaat Secara Fungsi
Dilihat berdasarkan fungsinya, maka surat berharga memiliki fungsi sebagai surat yang
memiliki sifat hukum kebendaan, surat tanda keanggotaan dari suatu persekutuan, dan
juga surat tagihan utang.

CIRI – CIRI SURAT BERHARGA


 Berbentuk dokumen tertulis
 Memiliki nama
 Terdapat beberapa tanda tangan pihak terkait
 Berisi perintah atau janji tanpa syarat
 Terdapat nama orang yang membayar
 Terdapat keterangan waktu

DASAR HUKUM SURAT BERHARGA


Dasar Hukum Surat Berharga adalah dasar hukum yang membuat surat
berharga mengikat antara penerbit dan pemegang adalah surat perjanjian yang dibuat oleh
kedua belah pihak yaitu penerbit yang menandatangani dan pemegang pertama yang
menerima surat berharga itu.
 Dasar Hukum Surat Saham
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 60 Ayat 1
 Dasar Hukum Obligasi
Pasal 1 butir 34 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990
 Dasar Hukum Deposito
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor
7 tahun 1992 tentang Perbankan
 Dasar Hukum Warrant
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021
 Dasar Hukum Opsi
Peraturan Nomor II-D Tentang Perdagangan Opsi
 Dasar Hukum Swap
Peraturan BI No. 15-17-PBI-2013
 Dasar Hukum Sertifikat BI
Peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI/2008

PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENERBITAN SURAT BERHARGA


 Penerbit Sebagai Debitur
 Pemegang Pertama
 Tersangkut
 Penerbit Sebagai Debitur
Penerbit dari sebuah surat berharga merupakan pihak yang mempunyai kewajiban
(debitur) untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain (kreditur).
 Pemegang Pertama
Pemegang atau pembawa dari sebuah surat berharga merupakan pihak yang menerima
pembayaran dari debitur/ penerbit Dalam hal ini kedudukan pemegang atau pembawa
tersebut yaitu sebagai kreditur.
 Tersangkut
Tersangkut merupakan pihak yang melasanakan perintah dari penerbit untuk
melakukan pembayaran kepada pemegang.

FUNGSI UTAMA SURAT BERHARGA


 Sebagai alat pembayaran atau alat tukar uang
 Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih
 Sebagai surat bukti hak tagih atau legitimasi

 Surat Berharga Sebagai Surat Legitimasi


Legitimasi adalah sebagai bukti diri bagi pemegangnya yang sah/ orang yang
berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya.
Ada 2 jenis Legitimasi :
Legitimasi Formil  Adalah bukti bahwa Surat Berharga itu dianggap sebagai
orang yang berhak atas tagihan yang di dalamnya dianggap ,karena bila
pemegang tidak dapat menunjukkan bukti secara formil yang diatur oleh UU
maka ia tidak dapat dikatakan sebagai pemegang sah.
Legitimasi Materiil  Adalah bukti pemegang Surat Berharga yang
sesungguhnya adalah orang yang berhak atas tagihan tersebut
KESIMPULAN DARI ADANYA LEGITIMASI :
 Pemegang Surat Berharga secara formil adalah orang yang mempunyai
hak tagih yang sah, tanpa mengesampingkan kebenaran materiilnya.
 Debitur tidak diwajibkan meneliti apakah pemegang Surat Berharga itu
benar-benar orang yang berhak.
 Debitur wajib meneliti syarat-syarat yang terdapat pada Surat Berharga
yang disodorkan kepadanya ketika meminta pembayaran.
 Undang-undang mengutamakan legitimasi formal untuk menjamin
fungsi dan tujuan Surat Berharga.

SYARAT – SYARAT PENERBITAN SURAT BERHARGA

Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial ini dapat ditemukan pada


ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5 dari Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia No. 28/52/KEP/DIR tanggal 11 Agustus 1995 yaitu :
 Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
 Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dalam Pasal 1 angka 9 surat
keputusan ini
 Mencantumkan klausula sanggup dan kata-kata “Surat Sanggup” di
dalam teksnya dan dinyatakan dalam bahasa Indonesia
 Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
 Penetapan hari bayar
 Penetapan pembayaran
 Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya
 Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan
 Tanda tangan penerbit
DUA JENIS SERTIFIKAT BI

 Sertifikat Umum
 Sertifikat Syariah

KARAKTERISTIK SERTIFIKAT BI SYARIAH

 Menggunakan satuan unit sebesar Rp1 juta


 Jangka waktu 1-12 bulan
 Dapat diagunkan ke Bank Indonesia
 Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder
 Menggunakan akad ju’alah
 Diterbetikan tanpa warkat

CARA MEMBELI SERTIFIKAT BANK INDONESIA

 Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ini dikhususkan untuk


perusahaan perbankan. Akan tetapi, masyarakat bisa mengikuti
lelangnya ke bank-bank yang tergabung dalam operasi moneter yang
ditunjuk Bank Indonesia.
 Pembelian bisa dilakukan setiap hari Rabu, masyarakat bisa
mengunjungi bank atau pialang yang telah ditunjuk secara resmi oleh
pemerintah dan Bank Indonesia.

 Setelah membeli sertifikat tersebut, masyarakat atau pemilik bisa


menjualnya lagi ke pihak lain tanpa harus melakukan proses balik
nama. Selama belum berlaku jatuh tempo, sertifikat bisa
diperjualbelikan.
JENIS – JENIS DEPOSTIO

 Deposito Berjangka
 Sertifikat Deposito
 Deposito On-Call

 Deposito Berjangka

 Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka dalam waktu tertentu


sesuai kesepakatan mulai dari 1,2,3,5,12,18 atau 24 bulan. Sehingga penarikan
yang dilakukan oleh nasabah hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja.
 Cara menabung deposito berjangka, sistem penyimpanan uangnya dilakukan
dimana Anda diharuskan untuk menyimpan uang pada waktu tertentu.
 Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan atau Lembaga.
Pihak bank akan memberikan bunga ke tabungan deposito nasabah, tingkat
bunga yang ditawarkan oleh bank akan lebih tinggi dibandingkan dengan
tabungan biasa.

 Sertifikat Deposito

 Sertifikat deposito merupakan jenis deposito yang tidak mengacu pada


nama seseorang atau Lembaga tertentu karena sertifikat tersebut
nantinya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan pada pihak
lain.
 Simpanan dana yang dilakukan oleh nasabah diberikan pilihan jangka
waktu 3,6, atau 12 bulan yang disertai dengan sertifikat. Pencairan
bunga yang dilakukan di muka dapat dilakukan tiap bulan, atau tiap
jatuh tempo.

 Deposito On-Call

 Deposito on-call adalah tabungan berjangka yang relatif singkat


dengan waktu minimal satu minggu atau paling lama satu bulan.
 Biasanya deposito jenis on-call diterbitkan dalam jumlah yang cukup
besar.
 Pencairan bunganya dapat dilakukan pada saat pencairan deposito
dengan catatan nasabah sudah memberitahukan sebelumnya bahwa
tabungan tersebut akan diambil atau dicairkan.

 Tahap Pengajuan Deposito

 Menentukan bank untuk mendaftar deposito.


 Siapkan berkas identitas
 Siapkan materai
 Harus sudah memiliki rekening bank terkait
 Tentukan tenor dan juga jenis deposito
 Isi formulir pendaftaran deposito
 Melakukan setoran untuk membuka rekening

 Perbedaan Deposito Dengan Tabungan

 Fleksibel
 Tingkat suku bunga lebih tinggi
 Tidak ada buku tabungan tetapi memperoleh bilyet deposito

 Bilyet Deposito

 Bilyet Deposito adalah bukti bahwa seseorang telah menjadi pemilik


dari uang yang telah di depositkan.

KARAKTERISTIK WARRANT

 Mempunyai ketentuan yang sama mengenai jumlah saham yang dapat


dibeli per warrant
 Pencantuman nama perusahaan yang menerbitkannya
 Bila ada perubahan kondisi perekonomian, harga saham yang
diberikan kepada pembeli hak warrant, bisa berubah dan dimodifikasi
 Dibandingkan dengan opsi, warrant mempunyai periode jatuh tempo
yang lebih panjang, yaitu antara 6 bulan sampai 5 tahun, bahkan ada
jenis yang tidak memiliki periode jatuh tempo, yaitu disebut perpetual
warrant
 Waran merupakan instrumen turunan saham yang dapat
diperjualbelikan dan ditebus menjadi saham.
 Waran seringkali diberikan sebagai bonus saat membeli saham baru
supaya penerbitan saham baru menjadi lebih menarik bagi investor
 Karakteristik Warrant Yang Diperdagangkan di BEI
 Diterbitkan oleh perusahaan terbuka yang mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia
 Harga pelaksanaan setinggi-tingginya sebesar 125% dari harga saham
terakhir pada hari diputuskannya penerbitan di rapat umum pemegang
saham perusahaan tercatat.

 Pemegang hak tidak wajib melaksanakan haknya sampai pada jatuh


tempo
 Tujuan penerbitannya adalah untuk menambah modal perusahaan.
 Jumlahnya diterbitkan dan yang telah beredar tidak melebihi 35% dari
jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

 Masa berlakunya selama 6 bulan atau lebih sejak diterbitkannya.


JENIS-JENIS SWAP:

 Cross Currency Swap


 Interest Rate Swap
 Currency-Interest Rate Swap
 Credit Default Swap
 Cross Currency Swap
 Cross currency swap adalah satu satu jenis transaksi dimana pertukaran
arus antara dua pihak terjadi secara periodik pada jangka waktu tertentu
dalam dua mata uang berbeda yang melibatkan kas dan bunga.
 Kas yang ditukar dalam proses cross currency swap memiliki jumlah
yang tetap. Cross currency swap juga biasa dikenal dengan swap valuta
asing.
 Interest Rate Swap

 Interest rate swap adalah kontrak antara dua pihak untuk saling
menukarkan arus kas dari mata uang yang sama berdasarkan dua
tingkat bunga yang berbeda.
 Interest rate swap juga dikenal dengan istilah swap tingkat bunga.

 Currency-Interest Rate Swap

 Currency-Interest Rate Swap adalah kontrak pertukaran arus kas


dengan dua mata uang yang berbeda. Salah satu dari mata uang harus
memiliki bunga tetap
 Currency-interest rate swap juga dikenal dengan swap mata uang dan
suku bunga.
 Credit Default Swap

 Credit default swap adalah kontrak kredit antara 2 pihak dimana


pembeli kontrak akan melakukan pembayaran secara periodik kepada
penjual.
 Sebagai imbalan, pembeli akan memperoleh hak untuk menerima
pembayaran bila kredit tidak berjalan lancar karena kebangkrutan atau
restrukturisasi.

 Peraturan Premi Swap

 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK/2005


BEBERAPA SURAT BERHARGA LAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA

o Cek
o Surat sanggup
o Kwitansi atas tunjuk
o Surat utang

 CEK
 Cek merupakan salah satu surat berharga yang sifatnya sebagai alat
bayar.

 Surat Sangguop
 Surat sanggup atau dikenal juga dengan promes adalah surat berharga
yang memuat kata accept atau promes yang mana penerbit
menyanggupi untuk melakukan pembayaran kepada pihak yang juga
disebutkan dalam surat berharga tersebut, maupun penggantinya pada
hari pembayaran.

 Kwitansi Atas Tunjuk


Kuitansi atas tunjuk merupakan surat berharga yang berisi penandatanganan
untuk suatu pembayaran sejumlah uang/dana dan waktu yang sudah
ditentukan kepada petunjuk (atas tunjuk).

 Surat Utang Lainnya


 Selain Obligasi terdapat 2 surat utang lainnya yaitu Surat Utang
Negara dan Surat Berharga Syariah Nasional.

 Surat Utang Negara


 Surat utang negara merupakan surat pengakuan utang yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara sesuai masa berlakunya.
SUN juga digunakan pemerintah dalam membiayai defisit APBN dan
menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
 Surat Berharga Syariah Nasional
 Surat berharga syariah nasional disebut juga sukuk negara diterbitkan
oleh pemerintah berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sukuk negara
merupakan instrumen utang piutang tanpa riba.

Anda mungkin juga menyukai