PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk
perdagangan antar negara atau yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan
internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk disuatu negara (antarperorangan, anatar individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan negara lain) dengan penduduk
di negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional
merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan
adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan
perdagangan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu
impor dan ekspor, yang biasanya disebut sebagai perdagangan ekspor impor.
Perdagangan internasional terjadi karena kebutuhan dan kemampuan
setiap negara dalam menghasilkan barang dan jasa berbeda-beda. Perdagangan
internasional juga muncul karena sebuah negara ingin melakukan ekspansi
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Dengan adanya
perdagangan internasional turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam makalah ini yaitu menjelaskan tentang definisi
perdagangan internasional serta komponen-komponen pendukung tentang
perdagangan internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang
dilakukan antara dua atau lebih negara untuk memenuhi kebutuhan bersama.
Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa terdapat dua kegiatan dalam
perdagangan internasional, yaitu kegiatan membeli barang/jasa dari luar negeri
dan menjual barang/jasa ke luar negeri. Kegiatan menjual barang atau jasa ke luar
negeri dinamakan ekspor, dan pelakunya disebut eksportir. Kegiatan membeli
barang atau jasa dari luar negeri disebut impor, dan pelakunya disebut importir.
Pada praktiknya, perdagangan internasional sama dengan kegiatan
perdagangan yang terjadi di dalam negeri suatu negara. Perbedaannya hanya pada
cakupan wilayah dan alat pembayaran. Dalam perdagangan internasional, cakupan
wilayah sampai melewati batas-batas wilayah suatu negara dan menggunakan alat
pembayaran yang disepakati oleh negara-negara yang terlibat.
2.2 Manfaat Melakukan Ekonomi Internasional
Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tertentu
akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfat tersebut antara lain :
1) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
2) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
produk
mereka.
Dengan
adanya
perdagangan
Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan
devisa suatu negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara
harus memiliki cadangan devisa yang digunakan dalammelakukan
6
1) Adanya Peperangan
Apabila perang terjadi, berbagai akibat muncul dan sering kali
menimbulkan masalah. Demikian juga dalam kegiatan perdagangan
internasional yang tidak akan luput dari dampaknya. Akibat peperangan,
negara-negara yang berperang akan terganggu tingkat konsumsi, produksi,
dan distribusinya.
2) Perbedaan Tingkat Upah
Jika tingkat upah di suatu negara rendah tetapi mampu menghaslkan
produktivitas yang tinggi, maka harga barang akan cenderung terjangkau.
Sebaliknya, kendati tingkat upah tinggi namun kemampuan menghasilkan
barang /jasa rendah, harganya cenderung akan mahal. Hal ini akan
mengakibatkan barang/jasa yang dihasilkan tadi tidak bisa bersaing di
pasar internasional.
3) Sempitnya Tenaga Kerja
Apabila kesempatan kerja
sempit,
biasanya
akan
menimbulkan
tambahan
yang
diperoleh
dari
perdagangan
perbedaan
kebijakan
ekonomi
moneter,
pada
gilirannya
Bahan pertambangan
10
Memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak dapat atau belum mampu
diproduksi di dalam suatu Negara.
2.
3.
4.
Memperoleh devisa
2.
3.
Menstabilkan harga-harga
4.
5.
bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory)
11
Amerika
Inggris
Gandum
8
10
Pakaian
4
2
Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam
memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum
diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8
). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris
hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki
absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute
advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masingmasing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara
absolut lebih rendah dari negara lain.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan
bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,
12
dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran
negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan
absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada
keuntungan.
13
dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan
dengan batas batas nilai tujar masing masing barang didalam negeri.
Kelebihan
untuk
teori
comparative
advantage
ini
adalah
dapat
menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana
kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.
II. Comparative Cost Dari David Ricardo
1. Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )
Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara
akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat
berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut
berproduksi relative kurang/tidak efisien. Berdasarkan contoh hipotesis dibawah
ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative advantage dari David Ricardo
adalah cost comparative advantage.
Data Hipotesis Cost Comparative
Negara Produksi
1 Kg gula
1 m Kain
Indonesia
3 hari kerja
4 hari kerja
China
6 hari kerja
5 hari kerja
Indonesia memiliki keunggulan absolute dibanding Cina untuk kedua
produk diatas, maka tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang
menguntungkan kedua Negara melalui spesialisasi jika Negara-negara tersebut
memiliki cost comparative advantage atau labor efficiency.
Berdasarkan perbandingan Cost Comparative advantage efficiency, dapat
dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia lebih effisien dibandingkan tenaga kerja
Cina dalam produksi 1 Kg gula ( atau hari kerja ) daripada produksi 1 meter kain (
hari bkerja) hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi
dan ekspor gula.
Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga
kerja Indonesia dalam produksi 1 m kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg
14
gula ( hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan
ekspor kain.
2. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)
Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional
jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara
tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana
negara tersebut berproduksi relatif kurang / tidak produktif.
Walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan cina
untuk kedua produk, sebetulnya perdagangan internasional akan tetap dapat
terjadi dan menguntungkan keduanya melalui spesialisasi di masing-masing
negara yang memiliki labor productivity. kelemahan teori klasik Comparative
Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi
antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara
dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki
keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki
perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative
Advantage.
Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif.
Teori ini berlandaskan pada asumsi:
1.
Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut,
dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan untuk memproduksinya.
2.
3.
4.
Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh.
Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu ,
suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan
15
16
b.
c.
d.
kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara
kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
C. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve
( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu
17
Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini
bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang
digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost
D. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu
Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan
kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan
barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan
harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan
harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan
comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara.
Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa
diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang
baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.
2.12 Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional diperlukan untuk menanggulangi
berbagai kerugian yang mungkin terjadi. Berbagai macam kebijakan yang
mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk mendapatkan manfaat dari
kegiatan perdagangan internasional, antara lain proteksi, perdagangan bebas, dan
politik dumping.
1) Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk
melindungi produksi dalam negeri.
2) Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan dalam perdagangan
internasional
untuk
menghilangkan
18
hambatan-hambatan
dalam
19
Ekspor
Perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah
pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku.
2.
A.
Syarat-syarat Ekspor
Pemerintah Non-Dept
(Angka
Pengenal
Ekspor
Terbatas)
untuk
PMA/PMDN
3.
Eksportir
Pengusaha yang dapat melakukan ekspor, yang telah memiliki SIUP atau
izin usaha dari Dept. Teknis/LembagaPemerintah Non-Dept berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4.
Bidang Impor
20
negri. Ketentuan
Impor
Perdagangan dengan cara memasukan barang dari luar negri ke dalam
wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuanyang berlaku.
2.
Syarat-syarat Impor
a. Memiliki izin ekspor berupa :
API (Angka Pengenal Impor) untuk Importir
usaha.
Umum berlaku
Pengenal
Impor
Terbatas)
untuk
perusahaan
PMA/PMDN
b. Persyaratan untuk memperoleh APIS :
3.
21
Barang Impor
Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang impor dan sesuai dengan
ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.
E.
2.
PAKEM 1986
Tentang tata cara permohonan pengembalian bea masuk atau pembebasan
bea masuk tambahan.
3.
PAKDES / 1987
Tentang kelonggaran yang di berikan berkaitan dengan ekspor impor.
4.
PAKNO / 1988
Tentang perubahan dalam tata cara dan kemudahan ekspor impor.
2.15 Dampak Positif Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian
Indonesia
1) Kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi sendiri dapat
dipenuhi.
22
lebih maju.
10) Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi
karena masyarakat menjadi konsumtif.
2.17 Jenis-Jenis Ekonomi Internasional
Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara diantaranya :
1.
Ekspor
Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a.
Ekspor Biasa
Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku,
yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C
dengan ketentuan devisa.
b.
23
Barter
Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang
yang dibutuhkan dalam negri.
Jenis barter antara lain :
a.
Direct Barter
Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat
penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata
uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada
neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
b.
Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin
memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran
tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang
tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
c.
Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai
contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka
negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara
tersebut.
d. Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada
negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas
produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya
ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.
24
3.
Konsinyasi (Consignment)
Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang
tertentu di LN.
dengan cara
25
dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan
negara tersebut.
5.
Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke
negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2
bagian :
a. Seluruhnya dilakuan secara ilegal
b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi
(Custom Fraud)
6.
Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu
(Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling
berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan
wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui :
a. Sea Border (lintas batas laut)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas
negara
berupa
lautan,
perdagangan
dilakukan
dengan
cara
penyebrangan laut
b. Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas
negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap
pendudik negara tersebut melakukan interaksi dengan melewati batas
daratan di masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku
26
Multinational Company :
Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC)
adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di
berbagai negara lain yang merupakan gabungan beberapa perusahaan raksasa
di beberapa negara.
International Company
adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di
berbagai negara lain.
bagian
dari
sahamnya
karyawannya.
28
untuk
didistribusikan
kepada
29
Kartel/Sindikat/Mafia : kerjasama antar perusahaan sejenis yang masingmasing tetap berdiri sendiri untuk waktu tertentu dengan tujuan untuk
menguasai pasar macam : kartel rayon (wilayah), kartel harga, kartel syarat,
kartel produksi, sindikat penjualan, sindikat pembelian
Solepropiertorship : bentuk
30
31
Devisa adalah segala mata uang asing yang beredar didalam negeri suatu negara
dan telah memiliki catatan kurs resmi di Bank Sentral atau Bank Indonesia.
Devisa memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Alat tukar Intenasional
2. Alat pembayaran utang luar negeri
3. Alat stsbillisasi mata uang suatu negara
Sumber-sumber devisa dari:
1. Ekspor barang dan jasa
2. Pinjaman luar negeri
3. Bunga atau pendapatan dari investasi
2.24 Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs)
Kurs adalah jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan
satu satuan mata uang asing.
Pasar valuta asing fungsinya untuk:
1. Mentransfer daya beli
2. Memudahkan transaksi perdagangan internasional
3. Memberi kesempatan pada masyarakat untuk menghindari resiko naik
turunnya valuta asing.
Sistem kurs valuta asing antara lain:
1. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate system)
2. Sistem kurs bebas (free floating exchange rate system)
3. Sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate
system)
2.25 Pembayaran Internasional
Cara pembayaran Internasional adalah:
32
1. Tunai
2. Transfer telegrafis (cable order)
3. Wesel (commercial bill of exchange)
4. Leter of credit (L/C)
Alat pembayaran internasional yang digunakan adalah:
1. Uang tunai
2. Barang
3. Emas
2.26 Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil
untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional.
Jenis-jenis kebijakan perdagangan internasional antara lain:
1. Kebijakan perdagangan internasional dibidang impor
2. kuota
3. tariff
4. subsidi
5. larangan impor
Kebijakan perdagangan internasional dibidang ekspor
~ diskriminasi harga
~ pemberian premi (subsidi)
~ dumping
~ politik perdagangan bebas
~ larangan ekspor
33
b.
adanya kecenderungan ke arah spesialisasi dalam produksi barangbarang yang memiliki keunggulan komparatif.
Kedua akibat ini termasuk akibat ekonomis dan perdagangan luar negeri.
suatu
perekonomian
terhadap
hubungan
luar
negeri
b.
c.
34
35
36
Sebagai tindak lanjut dari perkembangan proteksi tarif, beberapa negara di dunia
mengeluhkan adanya proteksi tarif yang terlalu berlebihan di negara-negara
tertentu sehingga menyulitkan perdagangan antar negara. Hal itulah yang
kemudian mendorong beberapa negara untuk mengadakan perjenjian tentang
tingkat tarif perdagangan atau yang disebut dengan GATT (General Agreement for
Trade and Tarifft). membentuk blok perdagangan dengan negara lain yaitu
kerjasama intensif yang diarahkan pada perlindungan produksi dalam negeri.
Beberapa yang terkenal yaitu blok perdagangan Amerika Utara (NAFTA), blok
perdagangan Eropa (EFTA) dan mengusung pada blok perdagngan Asia (AFTA)
2.28 Bentuk Proteksi Dalam Negeri
1. Tarif Barrier
Tarrif Barrier terdiri dari dua macam yaitu bea masuk dan bea masuk tambahan.
Yaitu tindakan pembebanan bea impor atas pos tarif hasil industri yang akan
diimpor masuk ke pabeanan Indonesia misalnya. Bila bea masuk tidak cukup
tinggi misalnya BM = 10%, dalam situasi tertentu untuk melindungi hasil
produksi dalam negeri dapat dikenakan bea masuk tambahan misalnya BMT = 10
% sehingga totalnya 20%.
2. Quota (pembatasan impor)
Quota :merupakan cara yang cukup efektif untuk membatasi impor dari
luar negeri. Analoginya adalah ketika kebutuhan dalam negeri tidak bisa dicukupi
oleh produksi dalam negeri maka pemerintah mengadakan impor dari luar yang
jumlahnya telah ditentukan sehingga terjadi pembatasan jumlah barang yang
masuk.
Ekspansi adalah tindakan aktif untuk memperluas dan memperbesar
cakupan usaha yang telah ada. Contohnya pabrik indomie kita telah memproduksi
indomie untuk kebutuhan nasional, karena pasar Asean masih terbuka, maka
pabrik indomie tersebut melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara Asean
37
dengan membuka pabrik indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara
yang bersangkutan.
Proteksi dari kata protection yang berarti perlindungan. Kata proteksi biasa
digunakan dalam kegiatan ekonomi yang bermaksud untuk melindungi para
pengusaha lokal, pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) bahkan untuk
melindungi kepentingan negara, dalam hal perdagangan internasional (WTO).
Perlindungan pada suatu sektor ekonomi atau industri dalam negeri terhadap
persaingan luar negeri
Alasan-Alasan Diberlakukanya Proteksi
1. Agar produksi dalam negeri terpacu
2. Agar uang atau devisa tetap beredar di dalam negeri
3. Negara lain juga mengenakan tarif ( alat untuk membalas )
4. Menyamakan harga barang impor dengan biaya produksi dalam negeri
5. Sumber penerimaan negara
6. Memperbaiki dasar pertukaran
7. Melindungi industri yang sedang berkembang
38
39
2. Investor
Investasi valuta asing untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan valuta
asing
3. Eksportir dan importir
Untuk memenuhi kebutuhan transaksi
4. Capital Banks
Pengatur pasar valuta asing
Sistem Kurs Valuta Asing
1. Standar Emas
- Mata uang dijamin dengan uang
- Kebebasan memiliki dan memakai emas
- Pemerintah mampu membeli dan menjual emas dalam jumlah yang tidak
terbatas
- Penentuan kurs ditentukan atas dasar emas ( harga emas internasional dan
domestik )
2. Sistem Bretton Woods ( International Monetery Fund / IMF )
Dengan menggunakan SDR ( Special Drawing Right )
Suatu mata uang gabungan terdiri dari rata-rata tertimbang antara $ US, Mark
Jerman, Franc
Perancis, Yen Jepang dan Pound Sterling Inggris ) sebagai dasar
3. Sistem Kurs Mengambang
42
memonopoli
seluruh
transaksi
valuta
asing
agar
dapat
43
44
Tarif akan menurunkan pendapatan riil dari faktor produksi negara tersebut
Keseimbangan Parsial
45
Kuota Impor
Pembatasan langsung atas kwantitas atau jumlah barang impor, dengan jenis :
- Absolut ( Unilateral )
Ditetapkan sepihak oleh negara pengimpor
- Bilateral ( Negotiated )
Besarnya kuota berdasar perjanjian bersama
- Tarif ditambah dengan kuota
- Mixing Quota
Membatasi impor bahan baku
Alokasi Lisensi Impor
- Lelang kompetitif ( Competitive Auction )
Melelang lisensi impor secara terbuka untuk suatu produk tertentu
Subsidi Ekspor
Bantuan pemerintah pada perusahaan dan produsen untuk kepentingan ekspor
dengan tujuan mempermurah harga ekspor guna melawan persaingan
46
pendapat
negara-negara
industri
dengan
negara-negara
47
Diskriminasi harga internasional dengan menjual harga di luar negeri lebih murah
ketimbang harga di dalam negeri, dengan pelaksanaan :
- Dumping perampasan ( Predatory Dumping )
Bila dilaksanakan secara insidental atau perkasus
- Dumping kontinyu ( Persitent Dumping )
Dilaksanakan setiap saat
PERJANJIAN INTERNASIONAL dan INTEGRASI EKONOMI
GATT ( General Agreement on Tariff and Trade )
Perjanjian umum mengenai tarif dan perdagangan dengan tujuan :
- Forum perundingan perdagangan internasional
- Institusi perundingan untuk mengurangi hambatan
- Perundingan perselisihan perdagangan
- Perdagangan bilateral
- Anggota-anggota persekmakmuran atau daerah perdagangan bersama
- Mengijinkan negara maju memberikan tarif preferensi umum ( General
Prefential Tariff ) untuk membantu negara-negara berkembang
49
50
51
52
Issuing Instruments
Surat berharga jangka pendek ( Notes )
Euro Note Issuance Facilities ( NIFs )
Masa jatuh tempo 30 180 hari untuk investasi sementara karena tingkat
bunganya
realtif bersaing dengan deposito
Euro Commercial Paper ( ECP )
53
Tidak dijamin underwriter sepeti NIFs dan dijual melalui dealer, sedangkan
NIFs
dijamin dan dilelang
United States Commercial Paper ( USCP )
Promisorry Notes yang dijual di pasar modal di Amerika Serikat dengan masa
jatuh
tempo 3 270 hari dengan jumlah minimal $ 50 juta dan tanpa penjamin
b.
c.
d.
e.
f.
g.
55
c.
d.
56
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang
dilakukan antara dua atau lebih negara untuk memenuhi kebutuhan bersama.
Faktor pendorong perdagangan internasional adalah perbedaan sumber daya alam,
memenuhi kebutuhan nasional, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
adanya kelebihan dan kekurangan hasil produksi, adanya transportasi antar
negara, perbedaan selera, dan adanya hubungan diplomatik. Faktor penghambat
terjadinya perdagangan internasional adalah adanya peperangan, perbedaan
tingkat upah, sempitnya tenaga kerja, adanya organisasi perdagangan regional
atau internasional.
Devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan
uang luar negeri. Fungsi utama devisa adalah sebagai alat pembayaran dalam
kegiatan perdagangan internasional. Fungsi lainnya, antara lain untuk membiayai
pembangunan negara, membayar utang luar negeri, dan membiayai kegiatankegiatan negara di luar negeri.Devisa negara dapat diperoleh dalam kegiatankegiatan hasil penjualan barang/jasa ke luar negeri (ekspor barang/jasa), kegiatan
pariwisata, investasi ke luar negeri dan investasi modal asing, pengiriman tenaga
kerja ke luar negeri (kiriman uang asing), dan pinjaman/bantuan dari luar negeri.
Cara-cara pembayaran internasional yaitu pembayaran secara tunai (cash
payment), pembayaran dengan cek (check), pembayaran dengan emas (full bodied
money), pembayaran dengan wesel (bill of exchange), pembayaran dengan letter
of credit (L/C) dan pembayaran dengan kompensasi pribadi (privat conversation).
Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara
untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan internasional, antara lain
proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping. Alternatif kebijakan ekspor
perdagangan Indonesia antara lain memberi subsidi dan premi ekspor,
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, dkk. [Tanpa Tahun]. Ilmu Pengetahuan Sosial. Solo: Dina Mandiri.
Kurnia, Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Yudhistira.
Sutarto, dkk. 2008. IPS untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan.
http://bisnis.liputan6.com/read/750308/perdagangan-bebas-asean-siap-mati-atausiap-hidup
59