Anda di halaman 1dari 34

Pengertian perdagangan antar negara

Perdagangan antar negara merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh
negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat
mempercepat proses pembangunannya. Namun walaupun begitu kadang-kadang perdagangan
antar negara menemui hambatan-hambatan, mungkin salah satu negara menerapkan bea yang
tinggi, menjalankan politik proteksi, kuota atau mungkin menyalahi aturan-aturan dalam
WTO.

Bagi suatu negara yang melakukan perdagangan ke luar negeri jauh lebih menguntungkan
apabila dibandingkan dengan negara lain yang hanya menjalankan perdagangan dalam
negeri. Perdagangan ke luar negeri akan memberikan devisa dan juga dapat memperluas
daerah pemasaran, semua itu pada akhirnya dapat menambah pendapatan suatu negara.

Pada dasarnya perdagangan antar negara meliputi 2 hal:


1. ekspor
2. impor

Ekspor
Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang-barang dalam negeri ke luar negeri.
Contoh: Indonesia mengekspor dua jenis komoditas, yaitu migas dan non migas. Migas
contohnya seperti minyak bumi dan gas alam. Non migas contohnya seperti hasil pertanian,
kerajinan, industri, dan lain-lain.

Impor
Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang-barang dari luar negeri.
Secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
a. Barang konsumsi, seperti televisi, AC, mobil, pakaian, dan sebagainya.
b. Bahan baku dan bahan penolong, seperti kapas, benang, dan sebagainya.
c. Barang modal, seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan sebagainya.
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela
dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains
of tride.
Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-
negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar
kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor
sedangkan kalau kita menjual disebut expor.

2. Manfaat Perdagangan Internasional


1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL


1. Adanya sumber kekayaan alam, iklim, letak geografis, keahlian penduduk, ongkos tenaga kerja,
tingkat harga, struktur ekonomi dan sosial.
2. Memperluas Pasar
Pasar tempat tukar menukar barang, tempat bertemuna penjual dan pembeli yang keduanya saling
melakukan transaksi jual beli barang apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang (baik importir
maupun exportir)
Tujuan transaksi jual beli tersebut antara lain:
5.1 Mendapat barang dan jara yang dibutuhkan.
5.2 Mendapat laba/keuntungan yang diharapan.
3. Mengimpor teknologi Moderen
4. Memperoleh Manfaat Dari Sepesialisasi
Memperoleh manfaat yang dimagsud spesialisasi bahwa negara tersebut dapat mendapatkan
barang dan jasa yang tidakbisa di produksi sendiri.

KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KEUNGGULAN KOMPERATIF DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pada tahun 1776 ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul: in inguiry into The nature and causes
of The Wealth of Nation. Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara hanya akan
memproduksi satu atau beberapa barang saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor
dan negara tersebt akan mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada
memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan perdagangan
internasional dapat memperoleh keuntungan.
Adapun macam-macam keuntungan antara lain:
1. Keuntungan Mutlak ( Absolute Advantage) dari Adam Smith
Menurut teori ini perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-
masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi brang tertentu. Keuntungan akan
diperoleh oleh dua negara tersebut, jika dua negara tersebut mengeskspor barang yang mempunyai
keunggulan mutlak dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak ( Absolute
Disadvantage)
2. Kenutungan Komperative ( Comverative Advantage)
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi dan menguntungkan
kedua negara meskipun satu negara mempunyai keunggulan mutlak, dan memproduksi kedua
barang dengan syarat jika satu negara mempunyai keunggulan komperative dibandingkan dengan
negara lain

Perdagangan Antar Negara (Internasional)


Posted by galihpangestu14 on May 16, 2011

Pengertian Perdagangan Internasional

Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap
negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya
yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi. Alasan-
alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional.

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara
lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional tidak
hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan
internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual
barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli
barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan
internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan
baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara
berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi
dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman
dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan
pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk
memajukan perekonomian dalam negerinya.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar
negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.

 Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki


Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber
daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi
wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur,
sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa
kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah
daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit.
Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang,
salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh
dengan cara mengimpor dari negara lain.

 Teknologi

Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya
juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran
barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih
baik.

 Penghematan Biaya Produksi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam


jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak
menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan
sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil
dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya
produksi.

 Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai


kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda.
Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan
Korea Selatan samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam
jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea
Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik
mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk
mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat
terpenuhi.

Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak
ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang
melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini
beberapa manfaat dari perdagangan internasional.

 Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara


Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-
negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin dengan baik
dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka
dapat semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan.

 Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi

Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan


dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari
negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang
mempunyai kelebihan hasil produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke
negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.

 Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal

Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk
memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat
mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan
mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-
besaran.

 Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari


teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara
tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik
produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang
lebih modern dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan
produksi.

 Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi

Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan


spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja, modal,
dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-
produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

 Memperluas Lapangan Kerja

Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin
bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak
membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya
kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.

Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian


Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini
beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional.

Dampak Positif Perdagangan Internasional


Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.

Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara


Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat
memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu
diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap
negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.

 Meningkatkan produktivitas usaha

Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan


dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern
dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.

 Mengurangi pengangguran

Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini
menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak
tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.

 Menambah pendapatan devisa bagi negara

Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa.


Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan
semakin banyak.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi
perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan
internasional.

 Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor

Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri,


pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat
mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.

 Masyarakat menjadi konsumtif

Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin


banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya
akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-
barang pilihan yang dapat dikonsumsi.

 Mematikan usaha-usaha kecil

Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-


negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian,
sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat
menyebabkan pengangguran

Pengertian Ekspor dan Impor


Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah
tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan
campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian
penting dari perdagangan internasional.

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah
tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional

 Barang-barang Ekspor :

Pada prinsipnya semua produk/barang dapat diekspor, kecuali barang-barang yang


terlarang dan untuk tujuan pelestarian maupun karena aturan internasional.

Barang/jasa terdiri dari 4 kelompok :


a. Barang-barang yang diatur ekspor.
b. Barang-barang yang diawasi ekspornya.
c. Barang-barang yang dilarang ekspornya.
d. Barang-barang yang bebas ekspornya
1. Manfaat Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat
kegiatan ekspor:
a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar
negeri.
Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh
masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin
meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar.
Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.
b. Menambah Devisa Negara
Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada
masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan
demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber
penerimaan negara.
c. Memperluas Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri
akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja
semakin luas.
2. Manfaat Kegiatan Impor
Coba kamu perhatikan barang-barang yang ada di rumahmu. Apakah kamu menemukan
tulisan made in Japan, made in USA, atau made in China?
Tulisan itu menunjukkan asal negara pembuatnya. Tanpa kamu sadari, di sekitarmu banyak
beredar barang-barang hasil impor. Untuk lebih jelasnya, berikut ini manfaat kegiatan impor:
a. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan
Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang
berbeda-beda.
Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa
menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut.
Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika
memperoleh minyak kelapa sawit.
Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat
dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin
berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan
Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut.
b. Memperoleh Teknologi Modern
Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya, penggunaan
mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses
penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa
menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas.
Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan teknologi masih
lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan
produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri.
Perdagangan antarnegara juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempelajari
teknologi dari negara lain. Mengapa demikian?
Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar informasi ini,
Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern.
c. Memperoleh Bahan Baku
Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi mobil
dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan
plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada
yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih
menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha
harus menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku
dari luar neger

Ekspor

Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Tidak semua barang boleh
di ekspor, beberapa barang yang dilarang diekspor diantaranya adalah

 Ikan dalam keadaan hidup : Ikan dan anak ikan Arwana jenis Sclerophages Formosus,
Benih ikan Sidat (Anguila SPP) dibawah ukuran 5 mm, Ikan hias air tawar jenis Botia
macracanthus ukuran 15 cm keatas, Udang galah air tawar dibawah ukuran 8 cm,
Induk dan calon induk Udang Penaeidae, Karet bongkah;
 Barang kuno yang bernilai kebudayaan (benda cagar budaya);
 Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yang termasuk dalam Appendix 1
dan 3 CITES;
 Bahan-bahan remiling : Slabs, Lumps, Scraps, Karet Tanah, Unsmoked Shets,
Blanked sheets, Smoked lebih rendah dari kualitas IV, Remilled 4, Cutting C,
Blanked D. off, Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata (kecuali kulit
buaya dalam benuk wet blue).2. Aneka Cara Ekspor

Ekspor Biasa

Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku,
yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang
sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa
yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank
Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang rupiah sesuai
dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat
dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan
barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari
sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang
mereka tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara “tukar menukar” apa
yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil penjualannya
diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang di kirim ke luar
negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan
untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor
biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli
yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan negara sosialis,
pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement) dengan salah
satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu
dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari
negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun
terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan usaha yang
hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan
yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari
peraturan pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya.

1. Tabel ekspor Indonesia

No Nama Negara Barang Ekspor


1 Inggris Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi
2 Belanda Kopra, kopi, rempah-rempah, dan hasil
perkebunan
3 Belgia dan Luxemburg Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu
gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis
4 Jepang Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu,
bahan makanan
5 Amerika Minyak bumi dan elpiji
6 Perancis Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit
7 Jerman Karet, tembaga, timah, minyak bumi
8 Thailand Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja,
pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu
lapis, tembakau, besi
9 Singapura Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis,
kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis
10 Brunei Darussalam Semen dan barang bangunan, pakaian jadi,
mineral hasil olahan, tepung, rokok
11 Australia Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu,
kayu lapis, teh,
12 Malaysia Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau
13 Selandia Baru Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu
lapis, teh
14 Saudi Arabia Kayu lapis, teh
15 RRC Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
16 Mesir Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
17 Madagaskar Kayu, teh, kopi, karet, kertas
18 Afrika Selatan Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil,
pakaian jadi,
19 India Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi,
alkohol, minyak bumi
20 Philipina Minyak bumi, bahan pupuk, semen

Teori keuntungan komparatif

Alasan negara melakukan perdagangan internasional didasari oleh teori Keuntungan


Komparatif (comparative advantage) yang dikembangkan oleh David Ricardo,
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika
suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih
murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama
memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah.
Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya
yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan
demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah.Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain.

1. Tabel Impor

Impor
No Nama Negara
Barang Jasa
1 Belanda mesin-mesin, alat 1) Jasa tenaga ahli dalam
elektronika, pesawat bidang penelitian dan
pegembangan wilayag
Indonesia

2) Jasa konsultan

Pengiriman konsultan
dalam berbagai bidang
ke Indonesia.

3) Jasa pendidikan

Banyak mahasiswa dan


pelajar Indonesia yang
menuntut ilmu di negeri
Belanda.

4) Jasa transportasi

Untuk mengirim barang-


barang ekspor
menggunakan jasa
angkutan/udara, laut ke
Indonesia.

5) Jasa modal

Penanaman modal asing


pemberian pinjaman
dalam berbagai proyek
pembangunan di
Indonesia.
2 Inggris hasil industri, mobil, 1) Jasa tenaga
mesinmesin, alat-alat
listrik, tekstil Jasa instruktur bagi
Indonesia.

2) Jasa modal

Pemberian bantuan bagi


pembangunan di
Indonesia, penanaman
modal.

3) Jasa pendidikan

Banyak mahasiswa dan


pelajar Indonesia ke
Inggris.

4) Jasa komunikasi

RRI dan TVRI


mempunyai siaran dalam
bahasa Inggris.
3 Perancis bahan kosmetik, mobil, 1) Jasa konsultan.
mesin-mesin, bahan
pakaian dan hasil mode. 2) Jasa transportasi.

3) Jasa tenaga ahli dalam


berbagai macam
penelitian.

4) Jasa pendidikan.
4 Belgia dan Luxemburg pupuk dan mesin-mesin 1) Jasa modal (bersama
khusus untuk industri dengan negara Benelux,
Belgia, Nederland, dan
Luxemburg memberikan
pinjaman modal).

2) Jasa tenaga ahli.

3) Jasa transportasi.
5 Jerman barang-barang elektronik, 1) Jasa tenaga ahli dalam
mobil, mesin-mesin dan bidang penelitian di
hasil produksi industri LIPI, BATAN, dan
kimia (obat, pupuk, dan LAPAN.
insektisida)
- LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia)

- BATAN (Badan
Tenaga Atom Nasional)

- LAPAN (Lembaga
Penerbangan dan
Antariksa Nasional)

2) Jasa Modal:

Pemberian pinjaman
modal dalam pendirian
IPTN (Industri Pesawat

Terbang Nusantara) di
Bandung dan Krkatau
Steel.

3) Jasa pendidikan.

4) Jasa transportasi.
6 Singapura hasil minyak bumi, 1) Jasa modal pemberian
plastik, makanan hewan, bantuan dalam
alat perkapalan, alkohol, membangun kawasan
dan besi baja industri di Batam.

2) Jasa transportasi.

3) Jasa tenaga ahli


7 Saudi Arabia Minyak mentah 1) Pendidikan.

2) Jasa modal.
3) Jasa transportasi.
8 Jepang mesin-mesin mobil, 1) Jasa modal.
sepeda motor, alat-alat
berat, peralatan kereta 2) Jasa transportasi.
api, kapal, bahan-bahan
kimia, tekstil, alat-alat 3) Jasa tenaga ahli.
elektronik, produk-
produk logam 4) Jasa pendidikan.
9 Australia wol, gandum, mentega, 1) Jasa modal.
susu, keju, alat elektronik,
daging 2) Jasa tenaga ahli dalam
bidang energi dan
sumber daya mineral.

3) Jasa angkutan.

4) Jasa pendidikan.
10 Amerika gandum, kedelai, 1) Jasa konsultan.
minuman, barangbarang
elektronik, dan barang- 2) Jasa komunikasi
barang konsumsi lainnya (satelit).

3) Jasa modal.

4) Jasa transportasi.

Alasan

Beberapa hal yang menyebabkan suatu negara melakukan kegiatan ekspor dan impor antara
lain :

- Perbedaan iklim

- Perbedaan atau perkembangan IPTEK

- Perbedaan SDA/SDM

- Perbedaan selera masyarakat dan permintaan

Sebagai contoh, orang Australia lebih senang makan ikan daripada daging sapi. Sedangkan
orang Indonesia lebih senang makan daging sapi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika
Indonesia mengekspor ikan ke Australia dan mengimpor daging sapi dari Australia.
Sebaliknya, dari Australia lebih baik mengekspor daging sapi dan mengimpor ikan dari
Indonesia.

- Perbedaan sosial dan kebudayaan


Latar belakang budaya Indonesia khususnya di bidang kerajinan ukiran atau batik menjadi
daya tarik bangsa lain untuk membeli ukiran/batik dari Indonesia.

- Perbedaan biaya produksi

Ekspor impor bisa terjadi karena suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya
produksi lebih rendah dari negara lainnya. Suatu negara akan memperoleh keuntungan
apabila memproduksi dan mengekspor barang tertentu yang biaya produksinya lebih rendah
dari negara lain

Impor adalah pembelian barang atau jasa asing. Jika perusahaan menjual produknya secara
lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan
pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota.
Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan
tariff (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang
kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya.
Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang
berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tariff, kemampuan
perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi.
Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang membatasi jumlah produk
yang dapat diimpor. Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan lebih membatasi
dibandingkan tariff, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang dapat diimpo

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-
opportunities/2068199-pengertian-impor/#ixzz2BWu8XHvO

Hambatan Perdagangan Internasional(Antar-Negara)

23 April 2011 oleh dewimayasari

Dalam kegiatan perdagangan internasional(antar-negara) sering kali suatu negara mengalami


hambatan. Hambatan perdagangan internasional adalah regulasi atau peraturan pemerintah
yang membatasi perdagangan bebas.

Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan
mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu
sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara
pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan
lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.

b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah


Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika
sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah
pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang –
barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi
penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar


Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara
pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh
karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara


Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara
akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya
dengan menetapkan tarif impor.

Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada
peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.

e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

f . Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional


Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi ekonomi. Tujuan
organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara – negara
anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan
negara – negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan
peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota
akan mengalami kesulitan.
Bentuk – bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor,
antara lain:

a. Tarif atau bea cukai

Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang melewati batas
kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :

 Bea ekspor = pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang diangkut menuju
negara lain.
 Bea transit = pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui wilayah negara lain
dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari pengiriman.
 Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam suatu negara dengan
ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan akhir dari pengiriman produk.
 Uang jaminan impor = persyaratan bagi importir suatu produk untuk membayar kepada
pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan produk di pasar domestik
sebelum penjualan dilakukan.

b. Kuota Impor

Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.

c. Subsidi

Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang
dipungut pemerintah dari rakyat.

d. Exchage Control

Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang ekonomi
lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil membatasi
jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.

e. State Trading Operasion

State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor.

f. Peraturan anti-dumping

Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli, baik
dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif
dari Politik Dumping, yaitu antara lain:

 Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
 Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
 Berebut pasar luar negeri.

Hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi. Pihak yang diuntungkan dari adanya
hambatan perdangan internasional adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan
proteksi dari hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari
bea – bea

MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut disebabkan oleh hal-
hal berikut.
• Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan
• Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melalui bermacam
peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing
pemerintah.
• Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran
dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya.

Manfaat perdagangan internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.


Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan
adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.

Memperoleh keuntungan dari spesialisasi


Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Sebagai contoh :
Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Akan tetapi, Jepang
dapat memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk
mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi
produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.

Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan
sebagai berikut
• Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efesien.
• Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.

Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga
produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-
mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.

Faktor pendorong Perdagangan Internasional

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

Perusahaan multinasional

Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau
kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara.
Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang
sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi
masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus
berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak
pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat
berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada
PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar
pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka
butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda.
Contoh :
• Apple Computer, Coca-Cola, Dell, Exxon, Fiat, General Electrix
• General Motors, Honda, IBM, McDonald’s, Microsoft, Nestle
• Nissan, Nokia, Philips, Shell, Sony, Toshiba, Toyota, dll

Devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional. Devisa terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh
hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling
Inggris), emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.

Pada dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai :

1. Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).


2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps
diplomatic kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
4. Sebagai sumber pendapatan negara.

Alasan kelompok kami memilih devisa karena devisa memiliki manfaat yang cukup
besar bagi suatu negara, sehingga hal tersebut juga memotivasi kami untuk berusaha menjadi
sesuatu yang penting dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak seperti manfaat dari
devisa itu sendiri.
PENGERTIAN DEVISA

ž Devisa adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar
negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Dan yang biasanya banyak
dijadikan devisa saat ini adalah dollar amerika (usd)

JENIS DEVISA

ž Valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia
(seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), dan dapat diperjual belikan.

ž Emas, emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau menerima
emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk batangan bukan dalam
bentuk perhiasan.

ž Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, seperti

• Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan
untuk membantu Negara anggota yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional.

• Cable Order ( Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan melalui


telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri.

• Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan
sejumlah uang kepada seseorang.

• Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan
dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya

MACAM-MACAM DEVISA

ž Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga
modal.

ž Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.

ž Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam
dana devisa.

ž Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya
diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan jasa (dalam
valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.

ž Devisa ekspor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan
diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang
menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang
bersangkutan sebagai perangsang ekspor.

ž Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter.
Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang
cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin
kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang
disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.

FUNGSI DEVISA

ž Alat pembayaran hutang luar negeri

ž Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan
seterusnya).

ž Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi
budaya, hadiah, bantuan, dll

ž Sebagai sumber pendapatan negara

SUMBER-SUMBER DEVISA

ž Pinjaman / hutang luar negeri : Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung
dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan
ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang
diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.

ž Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri : Bantuan yang diperoleh dari luar negeri
dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat
menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus
membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah
devisa negara.

ž Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri : Penerimaan jasa adalah
penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu
negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut
akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain,
berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain.
Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang
ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.

ž Hasil ekspor barang dan jasa : Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain,
maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa.
Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin
banyak.

ž Kiriman valuta asing dari luar negeri : Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup
banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk
keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar
menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan
devisa bagi negara.

ž Wisatawan yang belanja di dalam negeri : Banyaknya turis yang datang ke Indonesia
dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan
membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di
Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah.
Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin
banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.

ž Pungutan bea masuk : Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar
negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang
luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak.
Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.

ž Dan lain-lain

KEGUNAAN / MANFAAT DEVISA

ž Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)

ž Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri

ž Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri

ž Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)

ž Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara

ž Dan lain-lain

MEKANISME

˜ Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, meresmikan secara
langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen United State Dollar/Indonesian Rupiah
Payment-Versus-Payment (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS (Bank Indonesia – Real
Time Gross Settlement), pada Rabu, 9 Juni 2010, di Jakarta.

˜ “Mekanisme setelmen USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama bagi perbankan
berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu mata uang atau foreign exchange
settlement risk“, demikian Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme
ini dapat mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang
semakin baik, serta operasional kegiatan back office yang semakin efisien di bank umum
devisa yang menggunakannya

˜ Implementasi mekanisme USD/IDR PVP diperkirakan akan menghasilkan pula spilling


over effect positif pada pasar valuta asing terbesar di Indonesia, berupa tersedianya pilihan
counterparty di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari segmen bank
umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan tambahan supply
yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika demand di pasar USD/IDR.
“Penyelenggaraan mekanisme setelmen PVP untuk penyelesaian transaksi jual-beli USD/IDR
juga sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008 yang mengatur
penyelesaian setiap Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah harus dilakukan dengan
pemindahan dana secara penuh atau dilakukan secara trade-by-trade“, tambah Darmin

˜ Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem BI-RTGS sebagai
pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagian diantaranya, atau 18 bank telah
aktif menggunakan mekanisme tersebut. Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih
dalam proses pendaftaran untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.

Fungsi dan pengertian devisa – Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau antar
negara. Termasuk devisa ada empat macam, yaitu uang asing atau valuta asing, emas, wesel
asing, dan surat-surat berharga yang menyebutkan jumlah uang asing.

- Valuta asing atau mata uang asing adalah mata uang yang berlaku di negara lain atau luar
negeri. Misalnya, mata uang Amerika Serikat, dolar AS (US$); Australia, dolar Australia
($A); Singapura, dolar singapura (S$); Inggris, puondsterling (Pound atau £); Belanda,
gulden (Nf); Jepang, yen (Y); Prancis, franc (FF); Filipina, peso; India, rupee (Rs); dan lain-
lain.
Dari sejumlah valuta asing (valas) tersebut, yang paling banyak digunakan dalam
pembayaran internasional ialah dolar Amerika Serikat atau US$. Hal ini disebabkan karena
US$ dianggap kuat kedudukannya sehingga semua negara mau menerimanya.

- Emas sebagai devisa, yang dimaksudkan di sini ialah emas batangan yang harganya selalu
disebutkan bersama nilai valuta asing. Contoh: Harga emas logam mulai di PT Central Indah
Cakrawala (CIC) Rp 67.600,00/gram (beli) dan Rp 71.300,00/gram (jual).

- Wesel asing, yaitu surat tagihan terhadap debitor di luar negeri yang nominalnya tertulis
dengan valuta asing, atau surat taagihan antar pedagang di luar negeri sehingga nilai
nominalnya tertulis dengan valuta asing.

- Surat-surat berharga yang menyebutkan jumlah uang asing, seperti traveiler’s cheque,
Letter of Credit (L/C), dan Special Drawing Rgiht (SDR).

Negara yang memiliki devisa pada dasarnya tidak akan mengalami kesulitan dalam
mengadakan hubungan dengan luar negeri. Pembangunan di dalam negeri akan berjalan
lancar karena tidak mencari pinjaman dari luar negeri.

Fungsi

Dengan demikian, fungsi devisa adalah sebagai alat yang dapat mempermudah pertukaran
dan pembayaran antar negara. Mempermudah pertukaran, misalnya mengimpor barang
konsumsi dan barang modal dari negara lain ditukar dengan devisa. Mempermudah
pembayaran, misalnya pembayaran atau mengangsur utang atau pinjaman luar negeri,
membayar bunga pinjaman ke luar negeri, membayar uang kuliah mahasiswa kita di luar
negeri dengan menggunakan devisa

Pengertian dan Macam-macam Devisa

Devisa adalah pembayaran yang diterima dalam lalu lintas pembayaran internasional (foreign
exchange), jadi merupakan suatu mata uang internasional.
Menurut UU no 24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan system nilai tukar
a. Devisa adalah asset dan kewajiban financial yang digunakan dalam transaksi nasional.
b. Lalu lintas devisa adalah perpindahan asset dan kewajiban financial antara penduduk dan
bukan penduduk termasuk perpindahan asset dan kewajiban financial luar negeri antar
penduduk,

Devisa yang dimiliki oleh suatu Negara sangat penting karena dengan devisa ini Negara
semakin kuat daya tahannya untuk menghadapi gejala moneter internasional dan kebebasan
untuk mengimpor barang-barang kebutuhannya.

Macam-macam devisa antara lain :


1. Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam
dana devisa.
2. Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya
diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan jasa (dalam
valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
3. Devisa ekspor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan
diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang
menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang
bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
4. Devisa umum
5. Devisa kredit
6. Cadangan devisa resmi
7. Special drawing right (SDR

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2145519-pengertian-dan-macam-
macam-devisa/#ixzz2BX1AVyxi

Fungsi Devisa

Kegiatan jual beli valuta asing menggambarkan aktivitas perdagangan, yang dapat
mempengaruhi cadangan devisa suatu negara. Orang atau lembaga yang membutuhkan valuta
asing antara lain :

1. Pemerintah, membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilannya


di luar negeri, menyelesaikan utang luar negeri, membayar bunga dan keperluan luar
negeri lainnya.
2. Rumah tangga, membutuhkan valuta asing untuk membiayaan keluarganya belajar di
luar negeri.
3. Wisatawan, membutuhkan valuta asing untuk berbelanja atau mencukupi
kebutuhannya di luar negeri.
4. Perusahaan asing, membutuhkan valuta asing untuk membayar dividen pemegang
saham di luar negeri.
5. Para Importir, membutuhkan valuta asing untuk membayar eksportir di luar negeri.
6. Para Investor, membutuhkan valuta asing untuk menyelesaikan kewajibannya
terhadap orang di luar negeri.

Dari uraian tersebut dalam kegiatan perdagangan interinasional devisa dapat berfungsi
sebagai :

1. Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya)


2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps
diplomatik kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
4. Sebagai sumber pendapatan negara.

Dari pernyataan tersebut mana yang berhubungan dengan devisa?


Fungsi Devisa

Kegiatan jual beli valuta asing menggambarkan aktivitas perdagangan, yang dapat
mempengaruhi cadangan devisa suatu negara. Orang atau lembaga yang membutuhkan valuta
asing antara lain :
1. Pemerintah, membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilannya di
luar negeri, menyelesaikan utang luar negeri, membayar bunga dan keperluan luar negeri
lainnya.
2. Rumah tangga, membutuhkan valuta asing untuk membiayaan keluarganya belajar di luar
negeri.
3. Wisatawan, membutuhkan valuta asing untuk berbelanja atau mencukupi kebutuhannya di
luar negeri.
4. Perusahaan asing, membutuhkan valuta asing untuk membayar dividen pemegang saham
di luar negeri.
5. Para Importir, membutuhkan valuta asing untuk membayar eksportir di luar negeri.
6. Para Investor, membutuhkan valuta asing untuk menyelesaikan kewajibannya terhadap
orang di luar negeri.

Dari uraian tersebut dalam kegiatan perdagangan interinasional devisa dapat berfungsi
sebagai :
1. Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya)
2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik
kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
4. Sebagai sumber pendapatan negara.

Sumber Devisa

Sumber Devisa Negara diperoleh dari :


1. Hasil ekspor barang, semakin besar nilai ekspor suatu negara maka semakin besar
penerimaan devisanya.
2. Pinjaman luar negeri / hutang luar negeri. Apabila suatu negara mendapat bantuan dari luar
negeri maka ada penerimaan valuta asing.
3. Penerimaan bunga dan deviden luar negeri
4. Penerimaan hadiah dan sumbangan luar negeri.
5. Pengiriman mata uang asing dari orang Indonesia yang ada di luar negeri.
6. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan membelanjakan uangnya di
Indonesia, dengan demikian Indonesia menerima devisa.

Manfaat Devisa

Devisa yang diperoleh dari berbagai sumber digunakan untuk berbagai tujuan. Kegunaan
devisa, antara lain :
1. membiayai kegiatan perdagangan luar negeri.
2. membayar barang-arang impor dari luar negeri.
3. membiayai kedutaan / konsultan di luar negeri.
4. membayar hutang luar negeri.
5. membayar bunga atas pinjaman luar negeri.
6. membiayai perjalanan dinas pejabat ke luar negeri.
7. membiayai pengiriman misi kebudayaan / kesenian / kontingen olah raga ke luar negeri.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2168950-devisa-fungsi-devisa-
sumber-devisa/#ixzz2BX1ckY1C

Komoditi

Komoditi dapat diartikan sebagai berikut :

 Sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara
fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan
dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual
oleh investor melalui bursa berjangka
 Secara lebih umum, suatu produk yang diperdagangkan pada bursa berjangka
termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.

Karakteristik dari komoditi yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan
pasar bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah
berdasarkan perhitungan harga ditambah biaya-biaya. Komoditi contohnya adalah (namun
tidak terbatas pada) : mineral dan produk pertanian seperti bijih besi, minyak, ethanol, gula,
kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut
produk "commoditized" seperti komputer

Komoditi utama yang dikembangkan

1. Jayapura : Kakao, kelapa sawit, kelapa, pinang, panili


2. Jayawijaya: Kopi arabika
3. Merauke: Kelapa, kelapa sawit, jambu mente, karet, tebu, kapas
4. Biak Numfor: Kelapa, kopi robusta, lada
5. Nabire: Kakao, kopi arabika, pinang
6. Paniai: Kakao, kopi arabika, pinang
7. Puncak Jaya: Kopi arabika
8. Yapen Waropen: Kakao, kopi robusta
9. Manokwari: Kakao, kopi robusta, pinang, lada, kelapa sawit
10. Sorong: Kakao, kelapa sawit, kelapa, pinang
11. Fak-Fak: Kakao, pala, pinang
12. Mimika: Kelapa

Komoditi unggulan Irian Jaya adalah :

 Kakao, Jayapura, Yapen Waropen, Nabire, Manokwari, Sorong.


 Kelapa sawit, Jayapura, Manokwari.
 Jambu mente, Merauke.
 Kopi arabika, Jayawijaya, Nabire, Paniai.
 Pala, Fak-Fa

Pengertian Kegiatan Ekspor

Ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan jasa dari wilayah Indonesia ke wilayah negara
lain. Eksportir adalah orang atau perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor. Sebagai pihak
yang melakukan kegiatan ekspor. harus memiliki surat izin usaha perdagangan. Pada kegiatan
ekspor umumnya mata uang asing yang digunakan adalah dolar Amerika. Mata uang ini bisa
diterima sebagai alat pembayaran internasional di berbagai negara. Kegiatan ekspor
menghasilkan devisa. Devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan
dengan uang luar negeri

Pihak-Pihak yang Berperan dalam Kegiatan Ekspor

Produsen Eksportir, Produsen eksportir adalah perusahaan yang memproduksi barang barang
untuk diekspor. Produsen eksportir tidak menggunakan jasa perantara yaitu pedagang ekspor.
Perusahaan yang bisa berperan sebagai produsen eksportir biasanya merupakan perusahaan
besar atau berskala internasional

Pedagang Ekspor, Pedagang ekspor merupakan badan usaha yang diberi izin pemerintah
untuk melakukan kegiatan ekspor. Pedagang ekspor tidak memproduksi sendiri barang yang
diekspornya, tetapi menjual hasil produksi orang lain. Pedagang ekspor harus memiliki izin
pemerintah dalam bentuk surat pengakuan eksportir, disertai dengan kartu Angka Pengenal
Ekspor (APE).

Wisma Dagang, Wisma dagang merupakan suatu perusahaan ekspor yang besar dan dapat
mengekspor berbagai komoditas. Perusahaan ini mempunyai jaringan pemasaran di seluruh
dunia

Komoditas Ekspor Indonesia


Minyak dan Gas, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi. Ekspor
minyak Indonesia ditujukan terutama ke negara Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan
Amerika Serikat. Gas alam diekspor dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG). Gas alam
telah diproduksi sejak tahun 1979 serta diekspor ke Jepang dan Korea Selatan.

Nonminyak dan Gas

Komoditas Pertanian, meliputi produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertanian


tanaman pangan. Komoditas pertanian

dan perkebunan yang


diekspor antara lain kelapa sawit, kopra, coklat, kopi, teh, tembakau, cengkih, karet, dan
rempah-rempah. Komoditas perikanan yang diekspor adalah hasil penangkapan di laut dan
hasil budi daya. Misalnya, ikan cakalang, lemuru, dan tuna. Hasil budi daya perikanan yang
menjadi komoditas ekspor misalnya udang lobster, katak, dan ikan hias.

Komoditas Pertambangan, Contoh bahan tambang yang diekspor adalah batu bara, besi, baja,
timah, dan tembaga. Bahan tambang yang diekspor ada yang berupa bahan mentah dan ada
yang sudah diolah menjadi bahan setengah jadi.

Komoditas Kehutanan, Jenis kayu yang dihasilkan hutan Indonesia antara lain kayu
mangrove, kruing, meranti, eboni, ulin, cendana,
dan angsana. Pemanfaatan komoditas kehutanan untuk ekspor diawasi secara ketat oleh
pemerintah.

Komoditas Industri dan Kerajinan, Komoditas industri dan kerajinan meliputi berbagai
produk yang sudah melewati proses pengolahan. Hasil olahan ini bisa berupa barang jadi atau
barang setengah jadi. Contoh komoditas ekspor yang berupa barang jadi adalah alas kaki,
kertas, karton, dan alat elektronik. Contoh komoditas ekspor yang berupa barang setengah
jadi adalah bijih besi, bijih perak, dan getah karet.

Jasa, Contoh ekspor di bidang jasa adalah kegiatan pariwisata dan pengiriman tenaga kerja.
Selama ini Indonesia telah mengirimkan tenaga kerja ke berbagai negara. Misalnya, Arab
Saudi, Hongkong, Singapura, dan Malaysia

Kegiatan Impor

Pengertian Impor, Impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke
dalam negeri ini. Orang yang melakukan kegiatan impor didebut importir. Importir wajib
memiliki surat izin impor yang berupa Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT)..

Pelaku dalam Kegiatan Impor

Importir umum merupakan pihak yang memperoleh izin untuk mengimpor barang dengan
tujuan untuk diperjualbelikan kembali di pasar dalam negeri. Misalnya, sebuah pasar
swalayan besar mengimpor daging sapi dari Australia untuk dijual kepada masyarakat
Indonesia.

Importir terbatas merupakan pihak yang memperoleh izin perdagangan umum untuk
mengimpor barang-barang tertentu sebagaimana telah diarahkan oleh pemerintah. Misalnya,
Perum Bulog ditunjuk pemerintah untuk mengimpor beras dari Cina dan Thailand untuk
memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri

Importir produsen adalah produsen yang memiliki izin dari pemerintah untuk mengimpor
barang yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Contohnya sebuah perusahaan penghasil
pupuk mengimpor bahan-bahan kimia untuk pembuatan pupuk. Jadi, importir produsen tidak
mengimpor untuk dijual lagi, tetapi untuk diproses terlebih dahulu

Komoditas Impor Indonesia

Barang Modal, Barang-barang modal merupakan jenis barang yang dibutuhkan untuk
kegiatan produksi. Pembelian barang-barang

modal ditujukan untuk


menghasilkan barang lain. Selama ini, di Indonesia belum mampu menghasilkan semua
barang modal yang dibutuhkan. Hal ini karena perkembangan teknologi di Indonesia yang
masih terbatas. Meskipun demikian, ada juga barang-barang modal yang bisa dihasilkan
sendiri, bahkan diekspor ke negara lain. Barang-barang modal sifatnya tahan lama. Barang-
barang tersebut misalnya mesin pabrik, pesawat, alat alat berat, kapal, dan peralatan dan
perlengkapan TNI/Polri.

Bahan Baku, Indonesia mengimpor berbagai jenis bahan baku untuk kebutuhan industri.
Bahan baku industri bisa berupa bahan baku pokok dan bahan pendamping. Contoh bahan
baku yang diimpor adalah kapas untuk industri tekstil, obat-obat kimia untuk industri pupuk,
komponen kendaraan bermotor, gandum untuk industri mi instan dan makanan olahan,
plastik, dan besi baja.

Barang-Barang Konsumsi, Barang konsumsi merupakan barang yang digunakan untuk


memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Barang konsumsi yang diimpor antara lain
alat elektronik, kendaraan bermotor, susu, daging, beras, mentega, makanan kalengan,
kosmetik, kedelai, dan obat-obatan.

Minyak Bumi, Merosotnya produksi minyak di dalam negeri telah menurunkan ekspor
minyak Indonesia. Di sisi lain, kebutuhan minyak di dalam negeri semakin meningkat karena
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Oleh karena itu, Indonesia juga mengimpor
minyak. Minyak tersebut diolah menjadi produk bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan
untuk transportasi, pembangkit listrik, kegiatan industri, dan minyak tanah.
aktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Latar Belakang Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara atau lebih dikenal dengan perdagangan interanasional, sebenarnya sudah
ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang lingkup dan jumlah yang terbatas, di mana merek
melakukan transaksi dengan cara barter (pertukaran barangdenganbarang lainnya yang dibutuhkan
oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing negara tidak dapat memproduksi barang tersebut
untuk kebutuhannya sendiri). Hal ini terjadi karena setiap negara dengan mitra dagangnya
mempunyai beberapa perbedaan, di antaranya perbedaan kandungan sumber daya alam, iklim,
penduduk, sumber daya manusia, spesifikasi tenaga kerja, konfigurasi geografis, teknologi, tingkat
harga, struktur ekonomi, sosial dan politik, dan sebagainya. Dari perbedaan tersebut di atas, maka
atas dasar kebutuhan yang saling menguntungkan, terjadilah proses pertukaran, yang dalam skala
luas dikenal sebagai perdagangan internasional.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan
internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran
dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Ø Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling
penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara
mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara
penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Ø Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan
komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan
prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak
memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori
perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam
faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang
akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o,
dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif
dibanding memiliki kecukupan modal.
Ø Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal
tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu
dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah
dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang,
pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung
memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan
sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk
sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini
cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Ø Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan
dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka
perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya.
Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik
diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri.
Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya, perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh
manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut (gains from trade).
Tidak semua negara dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan adanya perdagangan
internasional maka suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
negaranya sendiri.Hal itu disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil
produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain.
Perdagangan internasional juga dapat membuat suatu negara memperoleh keuntungan dari
spesialisasi, karena sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Terkadang, para pengusaha di suatu negara tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri
sehingga suatu negara dapat memperluas pasar dan mendapatkan keuntungan.
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Dengan kata lain perdagangan
internasional dapat melakukan transfer teknologi modern.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
* Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
* Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
* Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
* Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
* Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
* Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNATIONAL


FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNATIONAL

Perdagangan international dapat terjadi karena beberapa factor, antara lain perbedaan sumber daya
alam, selera, perbedaan iklim, pendapatan, perbedaan teknologi, dan transportasi .
Perbedaan sumber daya alam karena beberapa hal, sumber daya yang dimiliki setiap Negara
berbeda-beda.Jarang suatu Negara mempunyai sumber daya yang lengkap, biasanya setiap Negara
mempunyai kelebihan dan keurangan tersendiri dalam memiliki sumber daya alam .Untuk
mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk konsumsi tetapi tidak dimiliki suatu Negara
tersebut , diperlukan pertukaran antarnegara.
Selera, selera juga dapat menjadi factor penyebab terjadinya perdagangan international.
Karena memiliki selera yang berbeda , sehingga jika suatu Negara berselera dengan buah apel di
Australia dan sebaliknya Australia berselera dengan buah apel Indonesia.ehingga dari contoh
tersebut dapat terjadinya impor .
Penghematan biaya produksi atau (efisiensi), perdagangan international memungkinkan suatu
Negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak Negara. Negara tersebut berproduksi
dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam
jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
Perbedaan teknologi , ada Negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang
berteknologi maju. Sebagian Negara masih belum mampu menerapkan teknologi maju dengan baik.
Sehingga adanya pertukaran barang kebutuhan atau telah terjadinya impor .

Anda mungkin juga menyukai