Perdagangan antar negara merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh
negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat
mempercepat proses pembangunannya. Namun walaupun begitu kadang-kadang perdagangan
antar negara menemui hambatan-hambatan, mungkin salah satu negara menerapkan bea yang
tinggi, menjalankan politik proteksi, kuota atau mungkin menyalahi aturan-aturan dalam
WTO.
Bagi suatu negara yang melakukan perdagangan ke luar negeri jauh lebih menguntungkan
apabila dibandingkan dengan negara lain yang hanya menjalankan perdagangan dalam
negeri. Perdagangan ke luar negeri akan memberikan devisa dan juga dapat memperluas
daerah pemasaran, semua itu pada akhirnya dapat menambah pendapatan suatu negara.
Ekspor
Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang-barang dalam negeri ke luar negeri.
Contoh: Indonesia mengekspor dua jenis komoditas, yaitu migas dan non migas. Migas
contohnya seperti minyak bumi dan gas alam. Non migas contohnya seperti hasil pertanian,
kerajinan, industri, dan lain-lain.
Impor
Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang-barang dari luar negeri.
Secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
a. Barang konsumsi, seperti televisi, AC, mobil, pakaian, dan sebagainya.
b. Bahan baku dan bahan penolong, seperti kapas, benang, dan sebagainya.
c. Barang modal, seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan sebagainya.
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela
dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains
of tride.
Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-
negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar
kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor
sedangkan kalau kita menjual disebut expor.
Pada tahun 1776 ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul: in inguiry into The nature and causes
of The Wealth of Nation. Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara hanya akan
memproduksi satu atau beberapa barang saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor
dan negara tersebt akan mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada
memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan perdagangan
internasional dapat memperoleh keuntungan.
Adapun macam-macam keuntungan antara lain:
1. Keuntungan Mutlak ( Absolute Advantage) dari Adam Smith
Menurut teori ini perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-
masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi brang tertentu. Keuntungan akan
diperoleh oleh dua negara tersebut, jika dua negara tersebut mengeskspor barang yang mempunyai
keunggulan mutlak dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak ( Absolute
Disadvantage)
2. Kenutungan Komperative ( Comverative Advantage)
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi dan menguntungkan
kedua negara meskipun satu negara mempunyai keunggulan mutlak, dan memproduksi kedua
barang dengan syarat jika satu negara mempunyai keunggulan komperative dibandingkan dengan
negara lain
Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap
negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya
yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi. Alasan-
alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara
lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional tidak
hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan
internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual
barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli
barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan
internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan
baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara
berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi
dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman
dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan
pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk
memajukan perekonomian dalam negerinya.
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar
negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.
Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya
juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran
barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih
baik.
Perbedaan Selera
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak
ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang
melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini
beberapa manfaat dari perdagangan internasional.
Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk
memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat
mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan
mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-
besaran.
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin
bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak
membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya
kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.
Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini
menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak
tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi
perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan
internasional.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah
tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional
Ekspor
Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Tidak semua barang boleh
di ekspor, beberapa barang yang dilarang diekspor diantaranya adalah
Ikan dalam keadaan hidup : Ikan dan anak ikan Arwana jenis Sclerophages Formosus,
Benih ikan Sidat (Anguila SPP) dibawah ukuran 5 mm, Ikan hias air tawar jenis Botia
macracanthus ukuran 15 cm keatas, Udang galah air tawar dibawah ukuran 8 cm,
Induk dan calon induk Udang Penaeidae, Karet bongkah;
Barang kuno yang bernilai kebudayaan (benda cagar budaya);
Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yang termasuk dalam Appendix 1
dan 3 CITES;
Bahan-bahan remiling : Slabs, Lumps, Scraps, Karet Tanah, Unsmoked Shets,
Blanked sheets, Smoked lebih rendah dari kualitas IV, Remilled 4, Cutting C,
Blanked D. off, Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata (kecuali kulit
buaya dalam benuk wet blue).2. Aneka Cara Ekspor
Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku,
yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang
sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa
yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank
Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang rupiah sesuai
dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat
dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan
barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari
sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang
mereka tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara “tukar menukar” apa
yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil penjualannya
diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang di kirim ke luar
negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan
untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor
biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli
yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan negara sosialis,
pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement) dengan salah
satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu
dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari
negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun
terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan usaha yang
hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan
yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari
peraturan pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya.
Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain.
1. Tabel Impor
Impor
No Nama Negara
Barang Jasa
1 Belanda mesin-mesin, alat 1) Jasa tenaga ahli dalam
elektronika, pesawat bidang penelitian dan
pegembangan wilayag
Indonesia
2) Jasa konsultan
Pengiriman konsultan
dalam berbagai bidang
ke Indonesia.
3) Jasa pendidikan
4) Jasa transportasi
5) Jasa modal
2) Jasa modal
3) Jasa pendidikan
4) Jasa komunikasi
4) Jasa pendidikan.
4 Belgia dan Luxemburg pupuk dan mesin-mesin 1) Jasa modal (bersama
khusus untuk industri dengan negara Benelux,
Belgia, Nederland, dan
Luxemburg memberikan
pinjaman modal).
3) Jasa transportasi.
5 Jerman barang-barang elektronik, 1) Jasa tenaga ahli dalam
mobil, mesin-mesin dan bidang penelitian di
hasil produksi industri LIPI, BATAN, dan
kimia (obat, pupuk, dan LAPAN.
insektisida)
- LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia)
- BATAN (Badan
Tenaga Atom Nasional)
- LAPAN (Lembaga
Penerbangan dan
Antariksa Nasional)
2) Jasa Modal:
Pemberian pinjaman
modal dalam pendirian
IPTN (Industri Pesawat
Terbang Nusantara) di
Bandung dan Krkatau
Steel.
3) Jasa pendidikan.
4) Jasa transportasi.
6 Singapura hasil minyak bumi, 1) Jasa modal pemberian
plastik, makanan hewan, bantuan dalam
alat perkapalan, alkohol, membangun kawasan
dan besi baja industri di Batam.
2) Jasa transportasi.
2) Jasa modal.
3) Jasa transportasi.
8 Jepang mesin-mesin mobil, 1) Jasa modal.
sepeda motor, alat-alat
berat, peralatan kereta 2) Jasa transportasi.
api, kapal, bahan-bahan
kimia, tekstil, alat-alat 3) Jasa tenaga ahli.
elektronik, produk-
produk logam 4) Jasa pendidikan.
9 Australia wol, gandum, mentega, 1) Jasa modal.
susu, keju, alat elektronik,
daging 2) Jasa tenaga ahli dalam
bidang energi dan
sumber daya mineral.
3) Jasa angkutan.
4) Jasa pendidikan.
10 Amerika gandum, kedelai, 1) Jasa konsultan.
minuman, barangbarang
elektronik, dan barang- 2) Jasa komunikasi
barang konsumsi lainnya (satelit).
3) Jasa modal.
4) Jasa transportasi.
Alasan
Beberapa hal yang menyebabkan suatu negara melakukan kegiatan ekspor dan impor antara
lain :
- Perbedaan iklim
- Perbedaan SDA/SDM
Sebagai contoh, orang Australia lebih senang makan ikan daripada daging sapi. Sedangkan
orang Indonesia lebih senang makan daging sapi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika
Indonesia mengekspor ikan ke Australia dan mengimpor daging sapi dari Australia.
Sebaliknya, dari Australia lebih baik mengekspor daging sapi dan mengimpor ikan dari
Indonesia.
Ekspor impor bisa terjadi karena suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya
produksi lebih rendah dari negara lainnya. Suatu negara akan memperoleh keuntungan
apabila memproduksi dan mengekspor barang tertentu yang biaya produksinya lebih rendah
dari negara lain
Impor adalah pembelian barang atau jasa asing. Jika perusahaan menjual produknya secara
lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan
pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota.
Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan
tariff (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang
kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya.
Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang
berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tariff, kemampuan
perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi.
Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang membatasi jumlah produk
yang dapat diimpor. Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan lebih membatasi
dibandingkan tariff, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang dapat diimpo
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-
opportunities/2068199-pengertian-impor/#ixzz2BWu8XHvO
Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan
mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu
sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara
pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan
lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada
peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang melewati batas
kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :
Bea ekspor = pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang diangkut menuju
negara lain.
Bea transit = pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui wilayah negara lain
dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari pengiriman.
Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam suatu negara dengan
ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan akhir dari pengiriman produk.
Uang jaminan impor = persyaratan bagi importir suatu produk untuk membayar kepada
pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan produk di pasar domestik
sebelum penjualan dilakukan.
b. Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.
c. Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang
dipungut pemerintah dari rakyat.
d. Exchage Control
Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang ekonomi
lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil membatasi
jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.
State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor.
f. Peraturan anti-dumping
Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli, baik
dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif
dari Politik Dumping, yaitu antara lain:
Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
Berebut pasar luar negeri.
Hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi. Pihak yang diuntungkan dari adanya
hambatan perdangan internasional adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan
proteksi dari hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari
bea – bea
Perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut disebabkan oleh hal-
hal berikut.
• Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan
• Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melalui bermacam
peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing
pemerintah.
• Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran
dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya.
Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan
sebagai berikut
• Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efesien.
• Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga
produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-
mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau
kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara.
Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang
sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi
masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus
berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak
pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat
berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada
PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar
pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka
butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda.
Contoh :
• Apple Computer, Coca-Cola, Dell, Exxon, Fiat, General Electrix
• General Motors, Honda, IBM, McDonald’s, Microsoft, Nestle
• Nissan, Nokia, Philips, Shell, Sony, Toshiba, Toyota, dll
Devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional. Devisa terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh
hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling
Inggris), emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.
Alasan kelompok kami memilih devisa karena devisa memiliki manfaat yang cukup
besar bagi suatu negara, sehingga hal tersebut juga memotivasi kami untuk berusaha menjadi
sesuatu yang penting dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak seperti manfaat dari
devisa itu sendiri.
PENGERTIAN DEVISA
ž Devisa adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar
negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Dan yang biasanya banyak
dijadikan devisa saat ini adalah dollar amerika (usd)
JENIS DEVISA
ž Valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia
(seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), dan dapat diperjual belikan.
ž Emas, emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau menerima
emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk batangan bukan dalam
bentuk perhiasan.
• Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan
untuk membantu Negara anggota yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional.
• Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan
sejumlah uang kepada seseorang.
• Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan
dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya
MACAM-MACAM DEVISA
ž Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga
modal.
ž Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.
ž Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam
dana devisa.
ž Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya
diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan jasa (dalam
valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
ž Devisa ekspor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan
diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang
menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang
bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
ž Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter.
Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang
cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin
kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang
disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.
FUNGSI DEVISA
ž Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan
seterusnya).
ž Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi
budaya, hadiah, bantuan, dll
SUMBER-SUMBER DEVISA
ž Pinjaman / hutang luar negeri : Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung
dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan
ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang
diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
ž Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri : Bantuan yang diperoleh dari luar negeri
dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat
menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus
membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah
devisa negara.
ž Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri : Penerimaan jasa adalah
penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu
negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut
akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain,
berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain.
Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang
ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
ž Hasil ekspor barang dan jasa : Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain,
maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa.
Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin
banyak.
ž Kiriman valuta asing dari luar negeri : Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup
banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk
keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar
menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan
devisa bagi negara.
ž Wisatawan yang belanja di dalam negeri : Banyaknya turis yang datang ke Indonesia
dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan
membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di
Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah.
Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin
banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
ž Pungutan bea masuk : Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar
negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang
luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak.
Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.
ž Dan lain-lain
ž Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara
ž Dan lain-lain
MEKANISME
˜ Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, meresmikan secara
langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen United State Dollar/Indonesian Rupiah
Payment-Versus-Payment (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS (Bank Indonesia – Real
Time Gross Settlement), pada Rabu, 9 Juni 2010, di Jakarta.
˜ “Mekanisme setelmen USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama bagi perbankan
berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu mata uang atau foreign exchange
settlement risk“, demikian Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme
ini dapat mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang
semakin baik, serta operasional kegiatan back office yang semakin efisien di bank umum
devisa yang menggunakannya
˜ Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem BI-RTGS sebagai
pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagian diantaranya, atau 18 bank telah
aktif menggunakan mekanisme tersebut. Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih
dalam proses pendaftaran untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
Fungsi dan pengertian devisa – Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau antar
negara. Termasuk devisa ada empat macam, yaitu uang asing atau valuta asing, emas, wesel
asing, dan surat-surat berharga yang menyebutkan jumlah uang asing.
- Valuta asing atau mata uang asing adalah mata uang yang berlaku di negara lain atau luar
negeri. Misalnya, mata uang Amerika Serikat, dolar AS (US$); Australia, dolar Australia
($A); Singapura, dolar singapura (S$); Inggris, puondsterling (Pound atau £); Belanda,
gulden (Nf); Jepang, yen (Y); Prancis, franc (FF); Filipina, peso; India, rupee (Rs); dan lain-
lain.
Dari sejumlah valuta asing (valas) tersebut, yang paling banyak digunakan dalam
pembayaran internasional ialah dolar Amerika Serikat atau US$. Hal ini disebabkan karena
US$ dianggap kuat kedudukannya sehingga semua negara mau menerimanya.
- Emas sebagai devisa, yang dimaksudkan di sini ialah emas batangan yang harganya selalu
disebutkan bersama nilai valuta asing. Contoh: Harga emas logam mulai di PT Central Indah
Cakrawala (CIC) Rp 67.600,00/gram (beli) dan Rp 71.300,00/gram (jual).
- Wesel asing, yaitu surat tagihan terhadap debitor di luar negeri yang nominalnya tertulis
dengan valuta asing, atau surat taagihan antar pedagang di luar negeri sehingga nilai
nominalnya tertulis dengan valuta asing.
- Surat-surat berharga yang menyebutkan jumlah uang asing, seperti traveiler’s cheque,
Letter of Credit (L/C), dan Special Drawing Rgiht (SDR).
Negara yang memiliki devisa pada dasarnya tidak akan mengalami kesulitan dalam
mengadakan hubungan dengan luar negeri. Pembangunan di dalam negeri akan berjalan
lancar karena tidak mencari pinjaman dari luar negeri.
Fungsi
Dengan demikian, fungsi devisa adalah sebagai alat yang dapat mempermudah pertukaran
dan pembayaran antar negara. Mempermudah pertukaran, misalnya mengimpor barang
konsumsi dan barang modal dari negara lain ditukar dengan devisa. Mempermudah
pembayaran, misalnya pembayaran atau mengangsur utang atau pinjaman luar negeri,
membayar bunga pinjaman ke luar negeri, membayar uang kuliah mahasiswa kita di luar
negeri dengan menggunakan devisa
Devisa adalah pembayaran yang diterima dalam lalu lintas pembayaran internasional (foreign
exchange), jadi merupakan suatu mata uang internasional.
Menurut UU no 24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan system nilai tukar
a. Devisa adalah asset dan kewajiban financial yang digunakan dalam transaksi nasional.
b. Lalu lintas devisa adalah perpindahan asset dan kewajiban financial antara penduduk dan
bukan penduduk termasuk perpindahan asset dan kewajiban financial luar negeri antar
penduduk,
Devisa yang dimiliki oleh suatu Negara sangat penting karena dengan devisa ini Negara
semakin kuat daya tahannya untuk menghadapi gejala moneter internasional dan kebebasan
untuk mengimpor barang-barang kebutuhannya.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2145519-pengertian-dan-macam-
macam-devisa/#ixzz2BX1AVyxi
Fungsi Devisa
Kegiatan jual beli valuta asing menggambarkan aktivitas perdagangan, yang dapat
mempengaruhi cadangan devisa suatu negara. Orang atau lembaga yang membutuhkan valuta
asing antara lain :
Dari uraian tersebut dalam kegiatan perdagangan interinasional devisa dapat berfungsi
sebagai :
Kegiatan jual beli valuta asing menggambarkan aktivitas perdagangan, yang dapat
mempengaruhi cadangan devisa suatu negara. Orang atau lembaga yang membutuhkan valuta
asing antara lain :
1. Pemerintah, membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilannya di
luar negeri, menyelesaikan utang luar negeri, membayar bunga dan keperluan luar negeri
lainnya.
2. Rumah tangga, membutuhkan valuta asing untuk membiayaan keluarganya belajar di luar
negeri.
3. Wisatawan, membutuhkan valuta asing untuk berbelanja atau mencukupi kebutuhannya di
luar negeri.
4. Perusahaan asing, membutuhkan valuta asing untuk membayar dividen pemegang saham
di luar negeri.
5. Para Importir, membutuhkan valuta asing untuk membayar eksportir di luar negeri.
6. Para Investor, membutuhkan valuta asing untuk menyelesaikan kewajibannya terhadap
orang di luar negeri.
Dari uraian tersebut dalam kegiatan perdagangan interinasional devisa dapat berfungsi
sebagai :
1. Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya)
2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik
kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
4. Sebagai sumber pendapatan negara.
Sumber Devisa
Manfaat Devisa
Devisa yang diperoleh dari berbagai sumber digunakan untuk berbagai tujuan. Kegunaan
devisa, antara lain :
1. membiayai kegiatan perdagangan luar negeri.
2. membayar barang-arang impor dari luar negeri.
3. membiayai kedutaan / konsultan di luar negeri.
4. membayar hutang luar negeri.
5. membayar bunga atas pinjaman luar negeri.
6. membiayai perjalanan dinas pejabat ke luar negeri.
7. membiayai pengiriman misi kebudayaan / kesenian / kontingen olah raga ke luar negeri.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2168950-devisa-fungsi-devisa-
sumber-devisa/#ixzz2BX1ckY1C
Komoditi
Sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara
fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan
dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual
oleh investor melalui bursa berjangka
Secara lebih umum, suatu produk yang diperdagangkan pada bursa berjangka
termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.
Karakteristik dari komoditi yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan
pasar bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah
berdasarkan perhitungan harga ditambah biaya-biaya. Komoditi contohnya adalah (namun
tidak terbatas pada) : mineral dan produk pertanian seperti bijih besi, minyak, ethanol, gula,
kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut
produk "commoditized" seperti komputer
Ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan jasa dari wilayah Indonesia ke wilayah negara
lain. Eksportir adalah orang atau perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor. Sebagai pihak
yang melakukan kegiatan ekspor. harus memiliki surat izin usaha perdagangan. Pada kegiatan
ekspor umumnya mata uang asing yang digunakan adalah dolar Amerika. Mata uang ini bisa
diterima sebagai alat pembayaran internasional di berbagai negara. Kegiatan ekspor
menghasilkan devisa. Devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan
dengan uang luar negeri
Produsen Eksportir, Produsen eksportir adalah perusahaan yang memproduksi barang barang
untuk diekspor. Produsen eksportir tidak menggunakan jasa perantara yaitu pedagang ekspor.
Perusahaan yang bisa berperan sebagai produsen eksportir biasanya merupakan perusahaan
besar atau berskala internasional
Pedagang Ekspor, Pedagang ekspor merupakan badan usaha yang diberi izin pemerintah
untuk melakukan kegiatan ekspor. Pedagang ekspor tidak memproduksi sendiri barang yang
diekspornya, tetapi menjual hasil produksi orang lain. Pedagang ekspor harus memiliki izin
pemerintah dalam bentuk surat pengakuan eksportir, disertai dengan kartu Angka Pengenal
Ekspor (APE).
Wisma Dagang, Wisma dagang merupakan suatu perusahaan ekspor yang besar dan dapat
mengekspor berbagai komoditas. Perusahaan ini mempunyai jaringan pemasaran di seluruh
dunia
Komoditas Pertambangan, Contoh bahan tambang yang diekspor adalah batu bara, besi, baja,
timah, dan tembaga. Bahan tambang yang diekspor ada yang berupa bahan mentah dan ada
yang sudah diolah menjadi bahan setengah jadi.
Komoditas Kehutanan, Jenis kayu yang dihasilkan hutan Indonesia antara lain kayu
mangrove, kruing, meranti, eboni, ulin, cendana,
dan angsana. Pemanfaatan komoditas kehutanan untuk ekspor diawasi secara ketat oleh
pemerintah.
Komoditas Industri dan Kerajinan, Komoditas industri dan kerajinan meliputi berbagai
produk yang sudah melewati proses pengolahan. Hasil olahan ini bisa berupa barang jadi atau
barang setengah jadi. Contoh komoditas ekspor yang berupa barang jadi adalah alas kaki,
kertas, karton, dan alat elektronik. Contoh komoditas ekspor yang berupa barang setengah
jadi adalah bijih besi, bijih perak, dan getah karet.
Jasa, Contoh ekspor di bidang jasa adalah kegiatan pariwisata dan pengiriman tenaga kerja.
Selama ini Indonesia telah mengirimkan tenaga kerja ke berbagai negara. Misalnya, Arab
Saudi, Hongkong, Singapura, dan Malaysia
Kegiatan Impor
Pengertian Impor, Impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke
dalam negeri ini. Orang yang melakukan kegiatan impor didebut importir. Importir wajib
memiliki surat izin impor yang berupa Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT)..
Importir umum merupakan pihak yang memperoleh izin untuk mengimpor barang dengan
tujuan untuk diperjualbelikan kembali di pasar dalam negeri. Misalnya, sebuah pasar
swalayan besar mengimpor daging sapi dari Australia untuk dijual kepada masyarakat
Indonesia.
Importir terbatas merupakan pihak yang memperoleh izin perdagangan umum untuk
mengimpor barang-barang tertentu sebagaimana telah diarahkan oleh pemerintah. Misalnya,
Perum Bulog ditunjuk pemerintah untuk mengimpor beras dari Cina dan Thailand untuk
memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri
Importir produsen adalah produsen yang memiliki izin dari pemerintah untuk mengimpor
barang yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Contohnya sebuah perusahaan penghasil
pupuk mengimpor bahan-bahan kimia untuk pembuatan pupuk. Jadi, importir produsen tidak
mengimpor untuk dijual lagi, tetapi untuk diproses terlebih dahulu
Barang Modal, Barang-barang modal merupakan jenis barang yang dibutuhkan untuk
kegiatan produksi. Pembelian barang-barang
Bahan Baku, Indonesia mengimpor berbagai jenis bahan baku untuk kebutuhan industri.
Bahan baku industri bisa berupa bahan baku pokok dan bahan pendamping. Contoh bahan
baku yang diimpor adalah kapas untuk industri tekstil, obat-obat kimia untuk industri pupuk,
komponen kendaraan bermotor, gandum untuk industri mi instan dan makanan olahan,
plastik, dan besi baja.
Minyak Bumi, Merosotnya produksi minyak di dalam negeri telah menurunkan ekspor
minyak Indonesia. Di sisi lain, kebutuhan minyak di dalam negeri semakin meningkat karena
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Oleh karena itu, Indonesia juga mengimpor
minyak. Minyak tersebut diolah menjadi produk bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan
untuk transportasi, pembangkit listrik, kegiatan industri, dan minyak tanah.
aktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Latar Belakang Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara atau lebih dikenal dengan perdagangan interanasional, sebenarnya sudah
ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang lingkup dan jumlah yang terbatas, di mana merek
melakukan transaksi dengan cara barter (pertukaran barangdenganbarang lainnya yang dibutuhkan
oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing negara tidak dapat memproduksi barang tersebut
untuk kebutuhannya sendiri). Hal ini terjadi karena setiap negara dengan mitra dagangnya
mempunyai beberapa perbedaan, di antaranya perbedaan kandungan sumber daya alam, iklim,
penduduk, sumber daya manusia, spesifikasi tenaga kerja, konfigurasi geografis, teknologi, tingkat
harga, struktur ekonomi, sosial dan politik, dan sebagainya. Dari perbedaan tersebut di atas, maka
atas dasar kebutuhan yang saling menguntungkan, terjadilah proses pertukaran, yang dalam skala
luas dikenal sebagai perdagangan internasional.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan
internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran
dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Ø Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling
penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara
mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara
penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Ø Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan
komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan
prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak
memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori
perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam
faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang
akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o,
dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif
dibanding memiliki kecukupan modal.
Ø Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal
tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu
dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah
dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang,
pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung
memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan
sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk
sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini
cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Ø Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan
dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka
perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya.
Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik
diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri.
Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya, perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh
manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut (gains from trade).
Tidak semua negara dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan adanya perdagangan
internasional maka suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
negaranya sendiri.Hal itu disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil
produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain.
Perdagangan internasional juga dapat membuat suatu negara memperoleh keuntungan dari
spesialisasi, karena sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Terkadang, para pengusaha di suatu negara tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri
sehingga suatu negara dapat memperluas pasar dan mendapatkan keuntungan.
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Dengan kata lain perdagangan
internasional dapat melakukan transfer teknologi modern.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
* Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
* Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
* Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
* Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
* Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
* Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Perdagangan international dapat terjadi karena beberapa factor, antara lain perbedaan sumber daya
alam, selera, perbedaan iklim, pendapatan, perbedaan teknologi, dan transportasi .
Perbedaan sumber daya alam karena beberapa hal, sumber daya yang dimiliki setiap Negara
berbeda-beda.Jarang suatu Negara mempunyai sumber daya yang lengkap, biasanya setiap Negara
mempunyai kelebihan dan keurangan tersendiri dalam memiliki sumber daya alam .Untuk
mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk konsumsi tetapi tidak dimiliki suatu Negara
tersebut , diperlukan pertukaran antarnegara.
Selera, selera juga dapat menjadi factor penyebab terjadinya perdagangan international.
Karena memiliki selera yang berbeda , sehingga jika suatu Negara berselera dengan buah apel di
Australia dan sebaliknya Australia berselera dengan buah apel Indonesia.ehingga dari contoh
tersebut dapat terjadinya impor .
Penghematan biaya produksi atau (efisiensi), perdagangan international memungkinkan suatu
Negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak Negara. Negara tersebut berproduksi
dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam
jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
Perbedaan teknologi , ada Negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang
berteknologi maju. Sebagian Negara masih belum mampu menerapkan teknologi maju dengan baik.
Sehingga adanya pertukaran barang kebutuhan atau telah terjadinya impor .