Anda di halaman 1dari 20

Rincian Presentasi Hukum Bisnis

Undang – undang yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik yaitu UU No. 19
Tahun 2016 dalam undang-undang itu terdapat 8 pasal yang mengatur tentang informasi dan
transaksi elektronik.

Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, yang tidak terbatas pada
tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, dan lain sebagainya yang telah diolah sehingga
memiliki arti dan dapat dipahami oleh orang-orang yang mampu memahaminya. Penggunaan
informasi elektronik dalam pembuktian pada hukum pidana sudah sering diterapkan, khususnya
terkait dengan tindak pidana korupsi, berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang
perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi. Contoh Informasi Elektronik yaitu surat elektronik, telegram dan lain sejenisnya.

Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer atau media elektronik lainnya. yang dimaksud dengan perbuatan hukum
menurut R. Soeroso dalam Pengantar Ilmu Hukum adalah setiap perbuatan subjek hukum
(manusia atau badan hukum) yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan hak dan
kewajiban. Akibat perbuatan ini diatur oleh hukum, karena akibat itu bisa dianggap sebagai
kehendak dari yang melakukan hukum. Perbuatan hukum baru terjadi apabila ada “pernyataan
kehendak”. Adanya pernyataan kehendak diperlukan adanya kehendak orang itu untuk bertindak,
menerbitkan/menimbulkan akibat yang diatur oleh hukum.

1. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik atau privat.
2. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam lingkup publik meliputi:
a. penyelenggaraan Transaksi Elektronik oleh Instansi atau oleh pihak lain yang
menyelenggarakan layanan publik sepanjang tidak dikecualikan oleh Undang-Undang
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan
b. penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam lingkup publik lainnya sebagaimana
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam lingkup privat meliputi Transaksi Elektronik:
c. antar Pelaku Usaha;
d. antara Pelaku Usaha dengan konsumen;
e. antar pribadi;
f. antar Instansi; dan
g. antara Instansi dengan Pelaku Usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Perbedaan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Transaksi Elektronik

Perbedaan dari keduanya dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Perdagangan melalui sistem
elektronik merupakan perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat
dan prosedur elektronik. Ruang lingkupnya dapat dilihat bahwa hanya sebatas perdagangan atau
kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa dengan tujuan pengalihan hak atas
barang dan/atau jasa tersebut untuk memperoleh imbalan atau kompensasi.

Sementara transaksi elektronik adalah istilah untuk setiap perbuatan hukum yang dilakukan
dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
Perbuatan hukum di sini sangatlah luas, untuk itu ruang lingkupnya dapat dilihat dalam Pasal 40
PP 82/2012 yang terdiri atas lingkup publik atau lingkup privat.

Slide 5

Tanda tangan elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas informasi elektronik yang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai
alat verifikasi atau autentikasi.

Fungsi dari tanda tangan elektronik ini berdasarkan Pasal 60 PP No. 71 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yaitu berfungsi sebagai alat autentikasi dan
verifikasi atas keutuhan identitas Penanda Tangan dan keautentikan Informasi Elektronik.

Tanda tangan elektronik apabila dilihat dari Pasal 60 PP PSTE ada dua jenis yaitu:

 Tanda Tangan Elektronik tersertifikasi, yang harus memenuhi keabsahan kekuatan


hukum dan akibat hukum Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 ayat (3); menggunakan Sertifikat Elektronik yang dibuat oleh jasa Penyelenggara
Sertifikasi Elektronik Indonesia; dan dibuat dengan menggunakan Perangkat Pembuat
Tanda Tangan Elektronik tersertifikasi.
 Tanda Tangan Elektronik tidak tersertifikasi, yang dibuat tanpa menggunakan jasa
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia.

Slide 6

Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,


memproses, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi.

Arti lain Teknologi Informasi yaitu : suatu teknologi yang berfungsi dalam memproses,
mengolah, menyusun, mendapatkan, menyimpan dan mengubah seluruh data dengan berbagai
macam upaya agar bisa memperoleh informasi yang berguna dan berkualitas.

Contoh dari Teknologi Informasi yaitu Telepon Genggam (Handphone), Komputer, dan lain
sejenisnya.

Fungsi Teknologi Informasi ada beberapa yaitu :

1. Menangkap (Capture)
Dalam hal ini, menangkap diartikan sebagai melakukan penginputan. Contohnya
menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lain-lain. Fitur ini kemungkinan sudah
tidak asing lagi untuk kita yang menggunakannya untuk menyimpan beberapa informasi
khusus.

2. Pengolah (Processing)

Fungsi ini berkaitan dengan menggabungkan catatan aktivitas secara detail. Seperti
menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan masih banyak lagi. Dengan adanya
fungsi ini, maka Anda akan menjadi lebih mudah dalam mengolah file ataupun data
Anda.

3. Mengolah atau Memproses Data


Pengolahan atau pemrosesan suatu data bisa berbentuk konversi, analisis, sintesis,
perhitungan dalam segala bentuk data dan juga informasi. Dengan adanya fungsi ini,
maka pengguna akan lebih dimudahkan.
4. Menghasilkan (Generating)
Artinya, teknologi ini memiliki peran penting sebagai suatu alat guna mengorganisasikan
suatu informasi ke dalam suatu bentuk yang lebih terarah dan juga lebih mudah untuk
dipahami, contoh sederhananya adalah seperti suatu tabel ataupun grafik.

5. Penyimpan (Storage)
Fungsi teknologi informasi selanjutnya adalah untuk merekam ataupun menyimpan data
dan juga informasi dalam suatu media yang mudah untuk digunakan untuk keperluan
lainnya. Contohnya seperti disimpan ke dalam harddisk, disket, tape, CD, dan media
lainnya.

6. Mencari Kembali (Retrieval)


Dalam hal ini, teknologi ini berfungsi untuk menelusuri, memperoleh kembali informasi
ataupun menyalin data dan juga informasi yang sebelumnya sudah tersimpan. Contohnya
seperti mencari data pemasok yang sudah lunas, dll.

Data yang sudah berhasil disimpan terkadang sulit untuk ditemukan karena sudah terlalu
penuh, tapi dengan adanya fungsi ini, maka akan mempermudah pengguna dan juga
menghemat waktu.

7. Transmisi (Transmission)
Teknologi berfungsi untuk mengirim data dan juga informasi dari suatu lokasi lain
dengan menggunakan jaringan komputer. Contohnya seperti mengirim data penjualan
dari pengguna X ke pengguna Y. Sehingga, mereka tidak perlu lagi menyalin satu per
satu lagi, mereka hanya perlu membagikan file tersebut saja.
Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya,
yang dapat dilihat, ditampilkan, didengar melalui komputer atau sistem elektronik.

beberapa manfaat dari dokumen elektronik diantaranya:

1. Cepat ditemukan dan sangat mungkin pemanfaatan arsip, atau dokumen tanpa
meninggalkan meja kerja

2. Pegindekan yang fleksibel dan mudah dimodifikasi, menurut prosedur yang sudah
dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu dan biaya.

3. Pencarian secara full-text, dengan mencari file menurut kata kuncinya ataupun nama file
dan menemukannya dalam bentuk full text dokumen

4. Kecil kemungkinan file akan hiang, hal itu karena kita hanya melihat di layar monitor atau
memprintnya tanpa bisa mengubahnya.

5. Menghemat tempat

6. Membuat arsip digital, menjadikan resiko rusaknya dokumen kertas atau buram karena
usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital.

7. Dapat berbagi arsip dengan mudah, karena berbagi dokumen dengan partner ataupun klien
akan mudah dilakukan dengan jaringan LAN ataupun internet.

8. Memberikan peningkatan keamanan, karena mekanisme kontrol dengan jelas


dicantumkan, pada buku pedoman pengarsipan secara elektronis, maka orang yang tidak
memiliki otoritasi relatif kesulitan dalam mengaksesnya.

9. Mudah dalam melakukan recovery data dengan membackup data ke dalam media
penyimpanan yang kompatibel

Tujuan pelaksanaan pemanfaatan teknnologi informasi dan transaksi elektronik adalah sebagai
berikut:
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia.
2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik.
4. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran
dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal
mungkin.
5. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara teknologi informasi.

Asas Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu :

1. Asas Kepastian Hukum berarti landasan hukum bagi pemanfaatan teknologi informasi
dan transaksi elektronik serta segala sesuatu yang mendukung penyelenggaraannya yang
mendapatkan pengakuan hukum di dalam dan di luar pengadilan.
2. Asas Manfaat berarti asas bagi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik diupayakan untuk mendukung proses berinformasi sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Asas Kehati-hatian berarti landasan bagi pihak yang bersangkutan harus memperhatikan
segenap aspek yang berpotensi mendatangkan kerugian, baik bagi dirinya maupun bagi
pihak lain dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik.
4. Asas Iktikad Baik berarti asas yang digunakan para pihak dalam melakukan transaksi
elektronik tidak bertujuan untuk secara sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakibatkan kerugian bagi pihak lain tanpa sepengetahuan pihak lain tersebut.
5. Asas Kebabasan Memilih Teknologi atau Netral Teknologi berarti asas pemanfaatan
informasi dan transaksi elektronik tidak berfokus pada penggunaan teknologi tertentu
sehingga dapat mengikuti perkembangan masa yang akan datang.
keuntungan adanya kemajuan teknologi informasi dan transaksi elektronik

1. Mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas


2. Mempermudah akses terhadap informasi dan komunikasi
3. Meningkatnya aktivitas bisnis
4. Mempercepat adanya pembangunan ekonomi

Kerugian adanya kemajuan teknologi informasi dan transaksi elektronik

1. Munculnya berbagai kejahatan di bidang cybercrime


2. Mengakibatkan adanya intervensi dari luar bangsa

KEDUDUKAN HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK

Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak.

Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik
internasional yang dibuatnya.

Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum
yang berlaku didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.

KEDUDUKAN HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK

Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga
penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin
timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.

Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum, penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase,
atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang
mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.

INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK


Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telematika (telekomunikasi, multimedia dan
teknologi informasi) mengubah tatanan organisasi dan hubungan sosial kemasyarakatan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan


perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Buktinya : Peningkatan
ekonomi, kemakmuran dll.

TRANSAKSI ELEKTRONIK (E-COMMERCE)

Transaksi Elektronik sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/ perniagaan barang atau jasa
(trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.

Electronic Commerce adalah kemampuan untuk membentuk transaksi bisnis yang meliputi
pertukaran barang dan jasa di antara dua pelaku bisnis dgmenggunakan peralatan dan teknologi
elektronika.

TRANSAKSI ELEKTRONIK/E-COMMERCE

Sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara
elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer, salah satu jaringan yang digunakan adalah
internet

E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-
biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .

Contoh e commerce : Go food, Pembelian melalui shoppe dan lazada, Gojek, grab, Gosend

PROSES DALAM E-COMMERCE

Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.

Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagih

Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor
kartu kredit

Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.


JENIS E COMMERCE

E-Commerce Business to Business (B2B)

E-Commerce Business to Customer (B2C)

E-Commerce Consumen to Business (C2B)

E-Commerce Business to Business (B2B)

E-Commerce Business to Business (B2B) merupakan bisnis e commerce yang dijalankan oleh
orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan bisnis di dalamnya, dimana kedua belah
pihak sudah saling mengenal dan saling mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan satu
sama lain.

B2B merupakan jenis bisnis yang dilakukan secara berkelanjutan atau saling berlangganan dalam
suatu ikatan bisnis tertentu atas dasar saling menguntungkan dan saling percaya.

Contoh bisnis e commerce B2B yaitu dua perusahaan yang saling mengadakan transaksi jual beli
melalui transaksi online di internet yang pembayaran menggunakan kartu kredit.

E-Commerce Business to Customer (B2C)

Jadi, tidak ada perantara antara perusahaan dengan pelanggan. Perusahaan menyalurkan produk
atau jasanya langsung kepada pelanggan

B2C sudah berkembang sejak lama. Jika kamu membeli pakaian di mal, makan di restoran, dan
membeli sayur di pasar, hal tersebut dapat dikatakan sebagai B2C.

Bahkan, ketika kamu berobat ke rumah sakit dan menggunakan jasa ojek online, perusahaan
sedang menerapkan B2C denganmu.Seiring berkembangnya internet, B2C tidak sekadar bekerja
secara tradisional. B2C juga berlaku pada sales produk secara online.Perusahaan bisa membuat
online shop untuk menjangkau pelanggannya langsung secara online. Bahkan, bisnis UMKM
pun bisa menjalani B2C secara online.Salah satu hal yang bisa dilakukan bisnis UMKM dengan
B2C adalah berjualan lewat e-commerce.E-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Amazon
memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis kecil dan menengah untuk turut menerapkan model
penjualan B2C.

Tipe-Tipe B2C

Ada berbagai tipe B2C yang dapat dijalankan secara online. Beberapa tipe ini sering jugadisebut
sebagai tipe e-commerce.Dari sekian banyak tipe tersebut, lima tipe B2C yang paling populer
adalah sebagai berikut

1. Perantara online

Berbeda dengan model B2C sebelumnya, perantara online tidak memiliki produk secara
langsung. Mereka hanya menyediakan platform untuk menghubungkan penjual dengan pembeli.

Perantara online Biasanya mendapat untung dari komisi setiap penjualan perusahaan.

Contoh: Trivago.com, Etsy.com

2. Berbasis komunitas

B2C juga dapat dilakukan melalui komunitas online. Ada banyak komunitas di Facebook,
Kaskus, dan platform-platform serupa.Komunitas tersebut menjadi tempat berkumpulnya
masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam bidang yang sama, seperti fotografi, traveling, dan
sepeda.Oleh karena itu, kamu bisa menjual produk atau jasamu langsung kepada komunitas yang
punya ketertarikan pada industrimu.

Contoh: Facebook, Kaskus

3. Berbasis periklanan

Model B2C lainnya adalah website atau e-commerce yang berbasis periklanan.

Biasanya, perusahaan membuat konten yang berkualitas untuk menarik pengunjung website dan
meningkatkan traffic website.Tingginya traffic tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
menjual slot iklan yang dapat diisi oleh informasi penjualan produk atau jasa.Semakin tinggi
traffic website, perusahaan bisa memasang harga yang lebih tinggi pula untuk setiap slot iklan.

Contoh: situs media online

E-COMMERCE CONSUMEN TO BUSINESS (C2B)


Berbeda dengan model business to customer atau bisnis-ke-konsumen yang lebih tradisional,
model C2B (konsumen-ke-bisnis) memungkinkan bisnis untuk mendapatkan “nilai” dari
konsumen dan sebaliknya.

Dalam model C2B, bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen untuk
menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sementara konsumen mendapat untung dari
penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran langsung, atau mendapatkan produk dan
layanan gratis atau dengan harga lebih rendah sebagai gantinya. Contohnya apabila dengan
barter

Model bisnis C2B mencakup lelang terbalik, di mana pelanggan menyebutkan harga untuk
produk atau layanan yang ingin mereka beli.

Model C2B telah berkembang pesat di era Internet karena akses siap pakai ke konsumen yang
“terhubung” dengan merek. Di mana hubungan bisnis dulunya hanya satu arah, dengan
perusahaan mendorong layanan dan barang kepada konsumen, jaringan dua arah yang baru telah
memungkinkan konsumen untuk menciptakan bisnis mereka sendiri.

Penurunan biaya teknologi seperti kamera video, printer berkualitas tinggi, dan layanan
pengembangan Web memberi konsumen akses ke alat canggih untuk promosi dan komunikasi
yang dulunya terbatas pada perusahaan besar. Akibatnya, baik konsumen maupun bisnis dapat
memperoleh manfaat dari model C2B.

DAMPAK POSITIF E COMMERCE

Meningkatkan customer loyality

Jalin Hubungan yang Baik dengan Pelanggan

Pelanggan yang sudah merasa memiliki ikatan personal dengan suatu produk akan membuat
dirinya menjadi begitu loyal. Hal ini penting untuk Anda wujudkan karena pelanggan akan sulit
pindah ke brand lain. Menjalin hubungan yang baik juga akan membuat pelanggan setia merasa
lebih dihargai.Lalu, bagaimana cara membangun hubungan personal yang baik tersebut,
kemudian cara meningkatkan loyalitas pelanggan? Ini bisa dilakukan dengan misalnya, dengan
mengirimkan email ucapan hari raya sambil menyisipkan promo terbaru.Perusahaan Anda juga
perlu bersifat transparan sesuai porsinya agar pelanggan benar-benar mengenal produk yang
mereka gunakan.

Buat Program Customer Loyalty yang Bervariasi

Pelanggan setia yang sudah percaya dengan produk dan layanan Anda sebaiknya tidak disia-
siakan. Anda bisa membiasakan untuk memberikan penghargaan khusus kepada pelanggan yang
loyal.Tidak hanya sekadar promo, sebagai cara meningkatkan loyalitas pelanggan, perusahaan
bisa membuat program pelanggan setia atau customer loyalty program yang lebih variatif.
Misalnya, promosi pada hari khusus bagi pelanggan setia yang telah menggunakan produk Anda
dalam jangka waktu tertentu. Program-program tersebut bisa Anda terapkan di toko offline
maupun e-commerce Anda. Sebab, customer loyalty program di e-commerce juga akan
memberikan dampak besar yang positif bagi perusahaan.

Menurunkan biaya operasional (operating cost)

Menurunkan biaya operasional (operating cost) contohnya seperti

Mengganti Alat Operasional.

Evaluasi Sumber Daya Manusia.

Evaluasi Manajemen Lembur dan Cuti.

Hindari Rapat di Tempat Mewah.

Meningkatkan supplier management

Manfaat manajemen rantai pasokan dalam perusahaan secara umum dapat memberikan kepuasan
pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya, pemanfaatan aset yang semakin
tinggi, peningkatan keuntungan dan perusahaan semakin besar.

Dampak negative e commerce

Masih rawan penipuan online

Banyak orang telah melek internet dan melakukan transaksi jual beli online lewat situs E-
commerce. Namun, banyak konsumen yang masih terjebak penipuan yang mengatasnamakan
bisnis online. Misalnya penipuan barang real picture yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi
produk asli.

Kehilangan kepercayaan dari konsumen

Berbagai faktor bisa saja terjadi yang menyebabkan perusahaan kehilangan kepercayaan
konsumen, misalnya gangguan teknis, faktor pelayanan, praktik bisnis tidak benar, dan masih
banyak penyebab lain. Membangun kepercayaan konsumen memang menjadi pondasi penting
dalam bisnis E-commerce. Dampak positif negatif E-commerce terkait kepercayaan konsumen
tergantung bagaimana pelaku usaha meningkatkan pelayanan dan follow up.

Hilangnya ranah privasi atau pencurian data pribadi

Di Indonesia, belum ada peraturan atau perlindungan data konsumen sehingga banyak orang
masih ragu belanja online. Informasi rahasia yang terungkap ke pihak kurang bertanggungjawab
berpotensi menyebabkan kerugian lebih besar

Keuntungan Ecomerce

Biaya Lebih Terjangkau

Salah satu aspek yang menonjol pada bisnis e-commerce adalah harga yang lebih murah. Hal ini
bisa terjadi karena bisnis e-commerce tidak membutuhkan toko fisik. Dengan kata lain, Anda
dapat menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membangun ataupun menyewa toko.

Mencari Produk Lebih Cepat

Dengan adanya toko online atau e-commerce ini, pelanggan Anda tidak perlu lagi mengelilingi
toko hanya untuk mencari produk yang mereka inginkan. Hanya dengan menuliskan nama
produk tersebut di kotak pencarian, mencari produk yang spesifik bukan lagi menjadi masalah.

Memberikan perbandingan harga

E-commerce biasanya juga memberikan fasilitas perbandingan harga, sehingga para konsumen
dapat menemukan harga terbaik untuk produk yang sama. Saat ini juga banyak tersedia situs-
situs yang menampilkan harga dari berbagai marketplace. Hal ini akan memudahkan Anda dalam
menentukan strategi penetapan harga nantinya.
METODE PEMBAYARAN DALAM E-COMMERCE

1.Pembayaran Elektronik

Metode ini menggunakan internet banking, kartu kredit/debit, atau dengan uang digital yang
sudah beredar seperti Go-Pay, Ovo, Link aja, Dana, dll.

2.Pembayaran Cash On Delivery ( Cash On Delivery )

Metode ini dilakukan secara langsung. Jadi Penjual dan Pembeli akan bertemu sesuai dengan
kesepakatan (bisa juga dengan bantuan perantara kurir), setelah menerima barang, pembeli
membayarkan uang secara tunai kepada pihak Penjual. Pembayaran menggunakan metode ini
juga dapat meminimalisir terhadap penipuan secara online.

3. Pembayaran lewat Transfer

Pihak pembeli akan mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening penjual, setelah membayar,
barang baru akan dikirim oleh penjual melalui jasa pengiriman.

CYBER CRIME

Bentuk Cyber Crime adalah :penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu
kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi, dll.

Cyber crime Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 19 Tahun
2016. Jadi, belum ada UU cyber crime secara khusus.

Cyber crime termasuk dalam kategori perbuatan yang dilarang dalam UU ITE.

1. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer
dan/atau sistem elektronik milik orang lain dengan cara apapun

2. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer
dan/atau sistem elektronik dengan cara apapun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi
elektronik dan/atau dokumen Elektronik
3. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer
dan/atau sistem elektronik

JENIS CYBERCRIME:

Unauthorized access yakni; kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke
dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, misalnya: probing dan port.

Illegal contents; yakni memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak
benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum,
seperti penyebaran pornografi.

Penyebaran virus secara sengaja; pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email.

Data forgery; ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting
yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang
memiliki situs berbasis web database.

1. Pencurian Data

Cyber crime ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kepentingan komersil karena ada pihak lain
yang menginginkan data rahasia pihak lain. Tindakan ini tentu bersifat ilegal masuk ke dalam
aktifitas kriminal karena bisa menimbulkan kerugian materil yang berujung pada kebangkrutan
suatu perusahaan.

2. Cyber Terorism

Cyber terorism kerap kali mengancam keselamatan warga negara atau bahkan stake holder yang
mengatur jalannya pemerintahan.

3. Hacking

Tindakan Hacking dilakukan oleh para programer profesional biasanya secara khusus
mengincar kelemahan atau celah dari sistem keamanan untuk mendapat kan keuntungan berupa
materi atau kepuasan pribadi.

Hacker positif menggunakan kemampuannya untuk kegiatan bermanfaat dan tidak merugikan.,
misalnya, seorang hacker yang diberi tugas untuk melacak keberadaan seorang buronan atau
hacker yang bekerjasama dengan pihak bewenang untuk memberantas aktivitas ilegal di ranah
digital.

4. Carding

Carding adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyalahgunaan informasi kartu kredit
milik orang lain.

Para carder (pelaku carding) biasanya menggunakan akses Kartu Kredit orang lain untuk
membeli barang belanjaan secara online.

Barang igratisan tersebut dijual kembali dengan harga murah untuk mendapatkan uang.

Tindak kejahatan digital dengan cara carding biasanya kerap terjadi di luar negeri, sementara
untuk pengguna di Indonesia angka kasus yang tercatat belum terlalu besar seiring masih
minimnya pengguna kartu kredit yang gemar bertransaksi di dunia maya.

5. Defacing

Defacing bisa dibilang menjadi aktivitas kejahatan online yang paling ringan, karena para
pelaku deface biasanya menyasar website-website non-profit seperti situs pemerintahan, sekolah,
atau universitas.

6. Cybersquatting

Adalah tindakan penyerobotan nama domain, tindakan ini memerlukan modal serta kejelian
yang tidak dimiliki banyak orang. Hasil cyber crime ini biasanya berupa uang tebusan yang
nilainya tidak wajar.

7. Cyber Typosquatting

Hampir mirip dengan cybersquatting, tindakan cyber typosquatting sama-sama mengincar nama
domain milik perusahaan terkenal untuk dijadikan sasaran.

Bedanya, aktivitas ini memanfaatkan kemiripan nama domain serta kelalaian pengguna yang
jarang memeriksa ulang URL (Uniform Resource Locator)/alamat website perusahaan.
Salah satu tujuan dari cyber typosquatting adalah untuk menjatuhkan citra baik dari brand
bersangkutan dengan cara melakukan tindakan penipuan atau hal-hal ilegal lain yang melanggar
undang-undang.

8. Menyebarkan Konten Ilegal

Menyebarkan konten ilegal yang melanggar undang-undang

Aktivitas ini biasanya melibatkan tokoh terkenal atau konten yang mampu memancing
kontroversi.

Beberapa contoh konten llegal yang masuk dalam ranah cyber crime di antaranya adalah video
porno, penjualan senjata api ilegal, jual beli narkotika, dan lain sebagainya.

9. Malware

Malware adalah perangkat lunak yang dibuat dengan tujuan memasuki dan terkadang merusak
sistem komputer, jaringan, atau server tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Kebanyakan peretas melakukan aksinya menggunakan bantuin jaringan internet.

PENANGGULANGAN CYBERCRIME

1. Membuat Undang-Undang

Membuat peraturan yang dimasukkan kedalam Undang-undang, sehingga para pelaku cyber
crime berpikir panjang sebelum melakukan tindakan kriminal karena dasar hukumnya jelas.

Di Indonesia, peraturan mengenai cyber crime diatur dalam UU ITE.

2. Membentuk Lembaga Penanganan Khusus

Membentuk Divisi Cyber Crime Mabes Polri adalah lembaga khusus untuk menangkal dan
menyelidiki potensi terjadinya tindak kejahatan di ranah digital.

3. Memperkuat Sistem

Pengamanan sistem menjadi benteng pertama yang bisa kita andalkan untuk menghindari potensi
cyber crime.
Perbuatan yang dilarang dan ketentuan pidana

Menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras,dan antar
golongan (SARA).

Mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman


kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apapun.

Melakukan intersepsi atau penyadapan dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi,
melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain atau milik public

Melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik


dan/atauDokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronikdan/atau Dokumen
Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik

PENYELESAIAN SENGKETA

Setiap pihak yang merasa dirugikan dengan adanya Sistem Elektronik atau penggunaan suatu
teknologi informasi dapat mengajukan gugatan terhadap pihak tertentu.

Tata cara mengajukan gugatan ini dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Bagi masyarakat untuk mengajukan gugatan perwakilan (Class Action) terhadap pihak-pihak
yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang
berakibat merugikan masyarakat (Pasal 38 ayat 2).
Gugatan Class Action yang kerap dilakukan oleh masyarakat terhadap setiap penyelenggara
Sistem Elektronik.

Selain penggunaan forum pengadilan dalam penyelesaian sengketa terkait dengan


penyelenggaraan Sistem Elektronik dan/atau penggunaan Teknologi Informasi, UU ITE
membuka kemungkinan dilakukannya:

penyelesaian sengketa alternatif (alternative dispute resolution) untuk menyelesaikan sengketa


tersebut, dengan demikian UU ini memungkinkan para pihak untuk mengajukan sengketa
tersebut untuk diselesaikan melalui forum arbitrase.

pengadilan (litigasi) berupa pengajuan gugatan ganti rugi perdata kepada pengadilan negeri
berwenang

Anda mungkin juga menyukai