PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang dunia telematika sudah canggih hampir seluruh kegiatan
dapat dilakukan di dunia maya mulai menulis dokumen tidak lagi harus
menggunakan tulis tangan ataupun menggunakan mesin ketik tapi dapat dilakukan di
dunia maya, kemudian untuk mengirim surat dan dokumen banyak dikirim melalui
surat elektronik.
Perlu dipahami bahwa perkembangan telematika ditandai dengan adanya
konvergensi antara aspek teknologi dan bisnis. Konvergensi meliputi konvergensi
perangkat, konvergensi jaringan, konvergensi jasa, konvergensi pasar, dan
konvergensi konsumen.
keras dan jaringan-jaringan, serta sektor-sektor jasa baru terkait dengan keberadaan
internet sebagai suatu jaringan telekomunikasi global atau sering juga disebut dengan
jalan raya informasi, orang mulai membayangkan terjadinya konvergensi pasar dan
konvergensi konsumen itu1.
1 Bonie Guido, Otentitas Akta Notaris Untuk Berkontrak Dalam ECommerce (S.H. Thesis, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, 2005), h.
2
mengumpulkan,
mengolah,
menganalisis,
menyimpan,
menampilkan,
Ketika suatu
elektronik yang berada di domain penyelenggara sistem elektronik tersebut. Hal ini
berkaitan dengan privacy4 dari pengguna jasa suatu domain elektronik.
Yang
dimaksud dengan dengan privacy dalam hal ini berkaitan dengan beragam bentuk
dari bagaimana seorang manusia memberikan akses kepada orang lain untuk
mendapatkan informasi pribadinya, mengambil bagian dari kepemilikan pribadi dan
keputusan pribadi5.
Permasalahan
yang
penulis
akan
angkat
adalah
tanggung
jawab
bagian dari suatu perlindungan yang merupakan pertahanan terhadap virus atau
program-program yang dapat membahayakan data yang dilindungi oleh Firewall.
Perlindungan ini bermula dari suatu perjanjian baku atau lebih terkenal
dengan Click Contract atau Term Of Service yang di mana pengguna jasa
4 Lihat Blacks Law Dictionary, Eight Edition, West Publishing Co, St. Paul,
1999, h.1350, dimuat pengertian bahwa privacy is the condition or state
of being free from public attention to intrusion or iterferenrence with
ones acts or decisions.
5 Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi
Informasi, Bandung: Refika Aditama, 2010, h.3
6 Bonie Guido, op.cit., h. 48.
elektronik dalam hal ini adalah PT. Yahoo Indonesia atas kerugian yang diderita oleh
user atau pengguna jasa sistem elektronik berupa berhasil diretasnya informasi
pengguna jasa/user yang terdapat di dalam sistem elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kemudian, mengenai status dan bentuk badan dari penyelenggara sistem
elektronik yaitu PT. Yahoo Indonesia yang berbentuk badan hukum resmi di
Indonesia yaitu Perseroan Terbatas sehingga untuk pertanggungjawaban hukumnya
bisa menggunakan hukum Indonesia karena Yahoo! memiliki perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan tunduk pada hukum Indonesia.
Dengan demikian maka dengan adanya alamat e-mail Yahoo! seperti
almando.benedikto@ymail.co.id menunjukan bahwa Yahoo! memiliki kedudukan
resmi di Indonesia, dan melalu e-mail itu menunjukan bahwa pengguna jasa/user
memiliki hubungan hukum yang resmi karena dalam membuat suatu akun e-mail
Yahoo!, pengguna jasa/user tunduk kepada perjanjian baku yang telah disediakan
oleh Yahoo! dan pengguna jasa/user tinggal menyetujui seluruh Ketentuan Layanan.
Ketika pengguna jasa/user menyetujui seluruh Ketentuan Layanan yang merupakan
perjanjian baku yang dibuat oleh Yahoo! maka terjadi hubungan hukum antara PT.
Yahoo Indonesia dengan pengguna jasa/user.
Ketika terjadi sengketa antara pihak PT. Yahoo Indonesia sebagai
penyelenggara sistem elektronik dengan pihak pengguna jasa/user dapat diselesaikan
melalui arbitrase dan mengacu pada hukum arbitrase Indonesia tertuang dalam
Ketentuan Layanan yang dinyatakan oleh Yahoo! sebagai berikut:
Untuk Layanan PT. Yahoo Indonesia, KL dan hubungan antara Anda dengan
Yahoo! akan diatur menurut hukum Republik Indonesia tanpa memperhatikan
ketentuan-ketentuan Hukum Perdata Internasionalnya. Anda dan Yahoo! sepakat
bahwa dalam hal terjadi sengketa, salah satu dari kita dapat mengajukan sengketa ke
Majelis Arbitrase berdasarkan peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia yang
berlaku (Peraturan BANI), yang akan dilaksanakan dalam bahasa Inggris di
Jakarta. Majelis Arbitrase akan terdiri dari seorang arbiter yang ditunjuk sesuai
dengan Peraturan BANI. Majelis Arbitrase yang telah ditunjuk wajib melaksanakan
arbitrase sesuai dengan Perjanjian ini, Peraturan BANI dan hukum dan perautranperaturan terkait dengan Arbitrase yang berlaku di Indonesia pada saat itu (Hukum
dan Peraturan Arbitrase)...8
Jadi, dengan berbagai macam permasalahan yang telah penulis uraikan di atas,
penulis tertarik untuk menyusun penulisan ini karena penulis ingin mengetahui
pertanggungjawaban penyelenggara sistem elektronik secara menyeluruh termasuk di
dalamnya pertanggungjawaban terhadap pihak ke-3 yang meretas domain milik
penyelenggara sistem elektronik, langkah-langkah apa yang harus ditempuh oleh
pengguna jasa/user untuk mendapatkan ganti rugi atas kejadian peretasan, mekanisme
penyelesaian sengketa melalui arbitrase, bagaimana dalam hukum Indonesia
mengatur mengenai masalah ini khususnya Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, khususnya mengenai perlindungan datadata pengguna jasa sistem elektronik yang telah diretas.
memang belum ada kasus yang terjadi di Indonesia, oleh karena itu penulis ingin
8 Lihat Pasal 27 Ketentuan Layanan Yahoo! Indonesia
http://info.yahoo.com/legal/id/yahoo/utos/id-id/ (diakses tanggal 17
September 2012)
menjabarkan lebih lanjut agar ketika ada pihak yang ingin menggugat sudah
mengetahui konsekuensi apa yang akan terjadi/kasus yang menyerupai penulisan ini
setidak-tidaknya telah memiliki gambaran mengenai prosedur dan dasar hukumnya.
Dengan demikian, maka penulis memberi judul penulisan ini: "Tinjauan
Yuridis Tanggung Jawab Hukum PT. Yahoo Indonesia Selaku Penyelenggara
Sistem Elektronik terhadap Peretasan Surat Elektronik"
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis akan memberikaan
pemahaman dan solusi agar akta notaris dapat dibuat secara elektronik sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku. Permaasalahan pokok yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana proses pembuatan akta yang dibuat secara elektronik
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang No.
2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik?
2. Jenis-jenis akta yang dapat dibuat oleh Notaris secara elektronik dan
implementasinya.
3. Bagaimana kekuatan pembuktian dari akta notaris yang dibuat secara
elektronik?
: PENDAHULUAN
Dalam
BAB
ini
penulis
membahas
mengenai
dasar
yang
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Badrulzaman, Mariam Darus, Aneka Hukum Bisnis, Bandung, Alumni, 2005
Budhijanto, Danrivanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi,
Bandung, Refika Aditama, 2010.
Fuady, Munir, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis) Buku kedua,
Bandung, Citra Aditya Bakti, 2003.
Kie, Tan Thong, Studi Notariat dan Serba-Serbi Praktek Notaris, Jakarta, PT. Ikhtiar
Baru Van Hoeve,2007
Margono, Suyud, Penyelesaian Sengketa Bisnis: Alternative Dispute Resolutions
(ADR), Bogor, Ghalia Indonesia, 2010
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata Internasional, Bandung, Citra Aditya Bakti,
2010
Raharjo, Handri, Hukum Perjanjian Di Indonesia, Jakarta, Buku Kita, 2009