Disusun oleh:
Tiwi Ambarwati
19730277
A.75.S1
C. E-Commerce
Electronic commerce atau ecommerce adalah segala aktivitas jual beli yang
dilakukan melalui media elektronik. Meskipun sarananya meliputi televisi dan
telepon, kini ecommerce lebih sering terjadi melalui internet. Karena pengertian e-
commerce tersebut, terkadang ada kesalahpahaman tentang ecommerce dan
marketplace. Istilah ecommerce digunakan untuk mendeskripsikan semua transaksi
yang memakai media elektronik.
Marketplace adalah salah satu model ecommerce, di mana ia berfungsi sebagai
perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di marketplace hanya
perlu meladeni pembelian. Semua aktivitas lain seperti pengelolaan website sudah
diurus oleh platform tersebut. Situs-situs seperti Shopee dan Lazada adalah dua
contoh marketplace.
Dengan seiring perkembangan jaman, menjadikan e-commerce berkembang
sangat pesat di Indonesia dan memiliki banyak kelebihan, yaitu:
a. Jangkauan yang luas
Sebagai pemilik toko konvensional, Anda hanya dapat menjangkau pembeli
dari daerah yang sama. Lain halnya jika Anda memiliki sebuah website ecommerce.
Manfaat e commerce yang pertama, pembeli dari berbagai penjuru negeri dapat
melakukan transaksi di toko Anda.
b.Tidak dibatasi oleh waktu
Toko di dunia nyata bisa beroperasi selama 24 jam setiap hari, tetapi biaya
untuk mendukungnya pun akan sangat besar. Melalui internet, pembeli tetap dapat
mengakses dan membeli dari toko walaupun Anda tertidur lelap. Manfaat e commerce
satu ini tentu sangat membantu kita semua.
c. Biaya yang lebih murah
Biaya operasional lapak online sangat rendah dibandingkan toko berbentuk
bangunan. Setidaknya, Anda tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa bangunan,
serta ongkos listrik.
d. Tidak perlu stok barang sendiri
Dalam industri ecommerce, Anda bisa menjadi seorang dropshipper. Teknik
pemasaran ini memungkinkan Anda berjualan tanpa memiliki stok barang. Ketika
order datang, Anda tinggal meneruskannya kepada produsen barang yang diinginkan.
Untuk memahami bisnis dropshipping lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel ini.
e. Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman
Dengan memiliki toko online, Anda tidak perlu pusing memikirkan cara
transaksi dan pengiriman barang. Kini sudah ada berbagai layanan pembayaran
elektronik yang dilakukan melalui internet. Selain itu, barang kiriman dapat dilacak
secara online.
f. Anda mampu mempelajari kebiasaan pelanggan
Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-
nyiakan investasi Anda. Saat ini sudah banyak tool analytic yang dapat digunakan
untuk mempelajari data toko online Anda, seperti Google Analytics.
g. Kerja dari manapun
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satu dari manfaat e commerce
adalah dapat diakses kapanpun. Oleh karena itu, Anda pun dapat menjalankannya dari
mana saja asal memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai.
D. Cyber Law
Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cyberspace Law,
yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang
perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi
internet/elektronik yang dimulai pada saat mulai “online” dan memasuki dunia cyber
atau maya. Pada negara yang telah maju dalam penggunaan internet/elektronik
sebagai alat untuk memfasilitasi setiap aspek kehidupan mereka, perkembangan
hukum dunia maya sudah sangat maju.
Jonathan Rosenoer (1997) membagi ruang lingkup Cyber Law dalam beberapa
hal diantaranya: Copyright (hak cipta), Trademark (hak merek), Defamation
(pencemaran nama baik), Hate Speech (penistaan, penghinaan, fitnah), Hacking,
Viruses, Illegal Access, (penyerangan terhadap komputer lain), Regulation Internet
Resource (pengaturan sumber daya internet), Privacy (kenyamanan pribadi), Duty
Care (kehati-hatian), Criminal Liability (kejahatan menggunakan IT), Procedural
Issues (yuridiksi, pembuktian, penyelidikan, dll.), Electronic Contract (transaksi
elektronik), Pornography, Robbery (pencurian lewat internet), Consumer Protection
(perlindungan konsumen), dan E-Commerce, E-Government (pemanfaatan internet
dalam keseharian).
Cyber Law sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak
pidana, maupun penanganan tindak pidana. Cyber Law akan menjadi dasar hukum
dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana
elektronik dan komputer, termasuk kejahatan pencucian uang dan kejahatan
terorisme. Dengan kata lain, Cyber Law diperlukan untuk menanggulangi kejahatan
Cyber.
Cyber Law penting diberlakukan sebagai hukum di Indonesia. Hal tersebut
disebabkan oleh perkembangan zaman. Menurut pihak yang pro terhadap Cyber Law,
sudah saatnya Indonesia memiliki Cyber Law, mengingat hukum-hukum tradisional
tidak mampu mengantisipasi perkembangan dunia maya yang pesat.
Salah satu contoh kasus dalam kejahatan cyber adalah kasus yang dialami oleh
Wakil Ketua MPR periode 2009-2014 Lukman Hakim Saifuddin, di mana e-mail
beliau dibajak oleh seseorang untuk mendapatkan kepentingan dengan sejumlah uang
dengan mengirimkan surat kepada kontak-kontak yang ada di e-mail milik beliau.
Lukman Hakim Saifuddin memiliki hak sebagaimana diatur dalam Pasal 26
ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(“UU ITE”) yang mengatakan bahwa “setiap orang yang dilanggar haknya
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian
yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini.”
Dengan hak yang telah disebutkan di atas, Lukman Hakim Saifuddin berhak
untuk mengajukan gugatan yang berdasarkan pada Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang
berbunyi, “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi
Elektronik”, di mana hal tersebut merupakan perbuatan yang dilarang.
Sejalan dengan itu, pelaku dapat dikenakan pidana sesuai ketentuan Pasal 45A
UU ITE yang berbunyi, “Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
Dalam kasus yang menimpa Lukman Hakim Saifuddin tersebut, pelaku
kejahatan dunia maya yang membajak e-mail beliau juga dapat diterapkan dengan
pelanggaran Pasal 378 KUHP tentang penipuan yang berbunyi, “Barang siapa dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
dengan memakai nama palsu atau martabat (hoendanigheid) palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, mengerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun.”
E. Kesimpulan
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia pun semakin berkembang
dalam bidang teknologi sehingga terciptanya salah satu teknologi e-commerce.
Teknologi tersebut dibuat semata-mata untuk mempermudah kehidupan manusia.
Namun, semakin berkembangnya teknologi juga tidak menutup kemungkinan untuk
berkembangnya kejahatan online yang disebut cyber crime. Oleh karena itu, kita
sebagai pengguna teknologi terkini harus lebih berhati-hati dalam menyimpan data-
data kita sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya cyber crime. Untuk
mengurangi terjadinya cyber crime, pemerintah juga membuat peraturan hukum yang
disebut cyber law, yaitu aspek hukum yang isinya mengatur tentang tata cara
perseorangan atau kelompok yang menggunakan teknologi internet tersebut. Tidak
hanya itu, sekarang juga sudah banyak perusahaan atau perseorangan yang melakukan
tanda tangan kontrak secara online. Hal tersebut ialah hal yang legal dan aman
asalkan masing-masing individu memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.