Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

HUKUM TEKNOLOGI

WAKTU 90 MENIT Sifat Ujian :


Sekolah Tinggi Ilmu Tertutup
Hukum “IBLAM”
Dosen:
Moefti Aryo SH.,MH.

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Januari 2022

Kelas/Semester : A.75.S1

Catatan:
a. Kerjakan soal berikut dan jawablah dengan tepat
b. Hasil jawaban diketik dengan ketentuan huruf Arial, ukuran 12, line spacing 1,5.
Tulis nama, NPM, kelas, mata kuliah, nama dosen dibagian kiri atas. Dibuat deng
an format .Pdf
c. Apabila mahasiswa ketahuan copy paste jawaban, maka secara otomatis diberi nil
ai E.

Soal:

1. Sebutkan macam macam istilah cyberlaw?


2. Jelaskam bentuk bentuk e-commerce!
3. Sebutkan jenis jenis kejahatan dalam cyber law!
4. Apakah arti hukum teknologi secara harafiah dan jelaskan macam macamnya?
5. Apakah arti phising dlm hukum teknologi? Jelaskan 6. Menurut hukum indonesia apa
kah crawler diperbolehkan?
7. Apakah ttd digital bisa diterapkan dlm hkm positif indonesia. Berikan contoh dan jelas
kan!

-SELAMAT MENGERJAKAN-
Tiwi Ambarwati S

19730277

A.75.S1

1. Sebutkan macam macam istilah cyberlaw?

Jawaban:

Macam-macam istilah Cyber Law menurut Jonathan Rosenoer (1997):

a. Copyright (hak cipta)

b. Trademark (hak merek)

c. Defamation (pencemaran nama baik)

d. Hate Speech (penistaan, penghinaan, fitnah)

e. Hacking, Viruses, Illegal Access, (penyerangan terhadap komputer lain)

f. Regulation Internet Resource (pengaturan sumber daya internet)

g. Privacy (kenyamanan pribadi)

h. Duty Care (kehati-hatian)

i. Criminal Liability (kejahatan menggunakan IT)

j. Procedural Issues (yuridiksi, pembuktian, penyelidikan, dll.)

k. Electronic Contract (transaksi elektronik)

l. Pornography, Robbery (pencurian lewat internet)

m. Consumer Protection (perlindungan konsumen), dan

n. E-Commerce, E-Government (pemanfaatan internet dalam keseharian)

2. Jelaskan bentuk bentuk e-commerce!

Jawaban:

Bentuk-bentuk e-commerce terbagi menjadi 6 jenis, yaitu:

a. Business to Business (B2B)


B2B ialah jenis e-commerce di mana sebuah perusahaan menjual produk ata
u jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model e-commerce B2B, biasanya pembe
li memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya ialah sebuah perusahaan yang
membeli perlengkapan kantor dari sebuah produsen. Contoh e-commerce berjenis B
2B ialah Electronic City, Ralali, dan Mbiz.

b. Business to Consumer (B2C)

B2C ialah jenis e-commerce dimana sebuah perusahaan menjual produk atau
jasa kepada konsumen. Umumnya, pelanggan dalam e-commerce B2C hanya mem
beli barang berjumlah satuan, atau mengecer. Contoh e-commerce berjenis B2C iala
h Lazada, Shopee, dan Tokopedia.

c. Consumer to Consumer (C2C)

Jenis e-commerce ini merupakan aplikasi dimana penjual menjual dagangann


ya kembali atau yang disebut menjual barang bekas. Dengan kata lain, C2C merupa
kan transaksi online antara 2 individu. Contoh dari e-commerce ini ialah OLX, Kasku
s, dan Carousel.

d. Consumer to Business (C2B)

Berkebalikan dengan B2C, ecommerce C2B adalah skenario di mana seseora


ng menjual produk atau layanan kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic desig
ner, misalnya, menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis mak
anan. Contoh e-commerce jenis ini ialah Freelancer, Upwork, dan iStock.

e. Business to Public Administration (B2A)

Model ecommerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembag
a pemerintah. Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi
online. Contoh e-commerce ini ialah Qlue dan Accela.

f. Consumer to Public Administration (C2A)

Jenis ecommerce satu ini berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan ol
eh individu dan lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui
di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.

3. Sebutkan jenis jenis kejahatan dalam cyber law!


Jawaban:

Jenis-jenis kejahatan dalam cyber law ialah:

- Phising

- Carding

- Serangan Ransomware

- Penipuan Online

- SIM Swap

- Peretasan situs dan e-mail

- Skimming

- OTP Fraud

- Data Forgery

- Kejahatan Konten Ilegal

- Cyber Terorism

4. Apakah arti hukum teknologi secara harafiah dan jelaskan macam macamnya?

Jawaban:

Hukum teknologi, atau Cyber Law, merupakan aspek hukum yang istilahnya berasal
dari Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubunga
n dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaat
kan teknologi internet/elektronik yang dimulai pada saat mulai “online” dan memasuki
dunia cyber atau maya.
Macam-macam Cyber Law:

a. Joy Computing

Adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Hal ini termasuk pencurian waktu
operasi komputer.

b. Hacking

Adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alat suatu terminal.
c. The Trojan Horse

Manipulasi data atau program dengan jalan mengubah data atau unstruksi pada
sebuah program, menghapus, menambah, menjadikan tidak terjangkau dengan
tujuan utuk kepentingan pribadi atau orang lain.

d. Data Leakage

Adalah menyangkit bocornya data keluar terutama mengenai data yang harus
dirahasiakan.

e. Data Diddling

Yaitu suatu perbuatan mengubah data valid atau sah dengan cara tidak sah
mengubah input atau output data.

f. To Frustase Data Communication atau Diddling

Yaitu penyia-nyiaan data komputer.

g. Software Privacy

Yaitu pembajakam perangkat lunak terhadap hak cipta yang dilindungi HAKI.

5. Apakah arti phising dlm hukum teknologi? Jelaskan!


Jawaban:
Phising secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah penipuan dengan memanf
aatkan akun untuk menguak informasi sensitif korban. Aksi phising dirancang mirip d
engan lembaga atau institusi resmi agar korban percaya dengan tipuan pelaku.
Penjahat siber memancing korban supaya terjebak dalam tipuan yang sedemikian
rupa. Phising merupakan tindakan mencuri atau mengambil alih akun dengan
maksud tertentu. Phising biasanya menyerang pengguna melalui aplikasi populer
yang mengatasnamakan perusahaan untuk memperoleh data pribadi.

6. Menurut hukum indonesia apakah crawler diperbolehkan?

Jawaban:

Web crawling adalah proses di mana mesin pencari mengirimkan tim robot (cr
awler atau spider) untuk menemukan konten-konten baru dan konten yang telah di-u
pdate. Konten yang dimaksud bisa bervariasi, mulai dari halaman website, gambar, v
ideo, dokumen, dan lain sebagainya. Di Indonesia, Web Crawler sendiri belum
mempunyai aturan khusus mengenai ini, namun hanya dengan menggunakan
asumsi peraturan dari hukum positif di Undang-undang Hak Cipta.

7. Apakah ttd digital bisa diterapkan dlm hkm positif indonesia. Berikan contoh d
an jelaskan!
Jawaban:

Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik
yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang dig
unakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.

Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik diatur dengan Peraturan Pe
merintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Ele
ktronik (selanjutnya disebut PP 82/2012).

Pasal 52 Ayat (2) PP 82/2012 menyatakan Tanda Tangan Elektronik dalam Transak
si Elektronik merupakan persetujuan Penanda Tangan atas Informasi Elektronik dan/
atau Dokumen Elektronik yang ditandatangani dengan Tanda Tangan Elektronik ters
ebut.

Berdasarkan Pasal 54 Ayat (1) PP 82/2012 Tanda Tangan Elektronik dibagi menjadi
2 yaitu :

1. Tanda Tangan Elektronik tersertifikasi, yaitu yang dibuat dengan menggunakan ja


sa penyelenggara sertifikasi elektronik, dan dibuktikan dengan Sertifikat Elektronik; d
an

2. Tanda Tangan Elektronik tidak tersertifikasi, yang dibuat tanpa menggunakan jasa
penyelenggara sertifikasi elektronik.

Berdasarkan Pasal 11 Ayat (1) UU 11/2008 jo. Pasal 53 Ayat (2) PP 82/2012,
Digital Signature memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama mem
enuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Data pembuatan tanda tangan elektronik terkait hanya kepada penandatangan.

2. Data pembuatan tanda tangan elektronik pada saat proses penandatanganan elek
tronik hanya berada dalam kuasa penandatangan.
3. Segala perubahan terhadap tanda tangan elektronik yang terjadi setelah waktu pe
nandatanganan dapat diketahui.

4. Segala perubahan terhadap informasi elektronik yang terkait dengan tanda tangan
elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui.

5. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa penandatangann


ya.

6. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa penanda tangan telah memberi
kan persetujuan terhadap informasi elektronik yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai