Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
segala Limpahan, Rahmat dan Ridhonya kepada kita sekalian, sehingga
pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat dapat menghadiri seminar yang
diselenggarakan oleh DPD KNPI Kotamadya Bogor.
Kondisi yang saya uraikan tersebut, sudah barang tentu menjadi salah
satu peluang dalam bidang kejahatan yang juga akan memanfaatkan
tekonologi canggih tersebut, sebagaimana kita ketahui bahwa “ Crime it a
product of Sociaty it’s self” dalam artian masyarakat itu sendirilah yang
menciptakan bentuk, jenis dan jumlah kejahatan yang terjadi..
Berdasarkan dengan tema yang diberikan kepada saya, maka saya
meninjaunya dari sisi kriminalitas saja.
Kehadiran Internet memang sangat banyak manfaatnya disamping
mempercepat akan memperoleh informasi, juga membuat / menjadikan
dunia tanpa batas, misalnya melalui Situs Internet digunakan untuk
menawarkan barang dan jasa kemudian dilanjutkan dengan transaksi yang
berlangsung melalui Internet, artinya setelah konsumen melihat gambaran
barang dan uraian jasa di Internet kemudian setuju dan dilanjutkan dengan
pembayaran melalui Internet dengan menyebutkan nomor kartu kredit.
Disinilah tantangan yang sering disebut menyangkut keamanan transaksi,
dimana para pengguna jasa merasa khawatir dengan menyebutkan nomor
kartu kreditnya di Internet. Hal ini dikarenakan berpotensial disalahgunakan.
Misalnya penagihan lebih besar dari pada harga yang disepakati, nomor
kartu kredit bisa digunakan oleh orang lain.
Oleh karenanya, disadari atau tidak telah datang suatu era kriminal
berdimensi baru “THE NEW DIMENTION OF CRIME” antara lain berupa
Cyber Crime ( Kejahatan Maya ). Dan hal ini merupakan suatu bentuk
kejahatan baru dengan menggunakan teknologi tinggi yang secara
kuantitas dan kualitas akan terus berkembang dimasa yang akan datang.
.
Adapun dampak yang diakibatkan oleh Internet sampai saat ini yang
terjadi di Indonesia berupa : kasus pembobolan Bank BNI, Pornografi,
pemesan barang dengan data fiktif, sedangkan yang pernah terjadi di
Wilayah Bogor ialah kasus menghasut dan memfitnah yang terjadi di
salah satu pabrik ( WNA ) di daerah Sukabumi. Dengan kasus penghasutan
kepada rekan-rekannya serta memfitnah atasannya yang disampaikan /
dikirim Via E –Mail. Dalam pembuktiannya hal ini juga agak sulit, karena soft
ware yang digunakan unutk menghasut rekan-rekannya itu, begitu tau dilaporkan
ke polisi, maka si pemilik komputer buru-buru menghapus E-mail yang ada di
hard disk komputernya.
2
Dihadapkan dengan kasus-kasus yang demikan, sulit bagi Polri / Penyidik
untuk mengungkap para pelakunya, sementara yang menggunakanya itu
bisa siapa saja dan dimana saja serta kapan saja.
1. E - COMMERCE.
3
difikasi dalam sebuah medium yang berwujud (tangible medium) dan oleh
karenanya berhak untuk memperoleh perlindungan berkaitan dengan
masalah ini ada beberapa contoh aktivitas di Internet yang memiliki
implikasi adanya perlindungan hak cipta. Demikian juga terhadap kejadian
yang menimpa mahasiswa di bandung. Meskipun dalam hal ini belum
meraambah ke internet, namun kejadian ini didukung oleh kecanggihan
teknologi yang digunakannya. Oleh karenannya terhadap
pembuat/penjual dapat dikenakan pasal 282 KUHP.
4. CONTENT REGULATION.
5. INTERNATIONAL ISSUES.
4
diatas semuanya harus memperhatikan aspek-aspek International
yang melekat pada setiap transaksi atau aktivitas yang dilakukan di
Internet. Secara umum dapat dikatakan disini, untuk setiap regulasi
yang akan dibentuk harus didasarkan atas suatu kesepakatan
Internasional dalam bentuk sebuah “UMBRELLA PROVISION” yang
nantinya akan dijadikan “COMMON PLATFORM” oleh setiap negara
dalam mengatur transaksi-transaksi di Internet.