Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK INTERNET DITINJAU DARI SISI KRIMINALITAS

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
segala Limpahan, Rahmat dan Ridhonya kepada kita sekalian, sehingga
pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat dapat menghadiri seminar yang
diselenggarakan oleh DPD KNPI Kotamadya Bogor.

Ucapan terimakasih dan penghargaan khusus, saya sampaikan kepada


panitia penyelenggara yang telah memberikan kesempatan kepada saya
sebagai salah satu pembicara pada seminar ini, dan merupakan suatu
kebanggaan sekaligus kehormatan yang diberikan kepada saya selaku
pimpinan Polri diwilayah Bogor pada saat ini dapat bersilaturahmi secara
langsung dengan para audensi di wilayah Bogor.

Seminar yang diselenggarakan kali ini dengan tema “DAMPAK


INTERNET DITINJAU DARI SISI PENDIDIKAN DAN KRIMINALITAS” saya
anggap sangat tepat dan relevan apabila kita hubungkan dengan tantangan
tugas yang dihadapi Polri khususnya Polwil Bogor pada saat ini dan pada
masa yang akan datang yang sangat bervariasi dan semakin meningkat,
khususnya pengaruh globalisasi yang menyangkut perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang informasi, komunikasi
dan transportasi yang mengakibatkan dunia semakin transparan dan
membuat dunia seperti tanpa batas. Demikian juga dengan penggunaan
teknologi canggih dibidang informasi, komunikasi khususnys penggunaan
komputer, Internet untuk kebutuhan perdagangan ( E – Commercial ) di
Indonesia yang telah mulai marak.
Oleh karena perkembangan teknologi canggih tersebut konsekwensinya
melahirkan modus operandi baru terhadap perbuatan-perbuatan yang
melawan hukum dan tindak pidana yang sebelumnya belum pernah dikenal
sama sekali, sehingga memerlukan pula suatu sistem hukum yang
didasarkan pada prinsip-prinsip hukum yang baru pula. Sebagaimana halnya
dengan ketentuan hukum yang berlaku dalam dunia maya misalnya untuk
hukum perjanjian dan tanda tangan digital,. Akser ilegal jaringan komputer /
penyalahgunaan password dalam era E- Commerce saat ini.

Para peserta seminar dan hadirin sekalian,

Kondisi yang saya uraikan tersebut, sudah barang tentu menjadi salah
satu peluang dalam bidang kejahatan yang juga akan memanfaatkan
tekonologi canggih tersebut, sebagaimana kita ketahui bahwa “ Crime it a
product of Sociaty it’s self” dalam artian masyarakat itu sendirilah yang
menciptakan bentuk, jenis dan jumlah kejahatan yang terjadi..
Berdasarkan dengan tema yang diberikan kepada saya, maka saya
meninjaunya dari sisi kriminalitas saja.
Kehadiran Internet memang sangat banyak manfaatnya disamping
mempercepat akan memperoleh informasi, juga membuat / menjadikan
dunia tanpa batas, misalnya melalui Situs Internet digunakan untuk
menawarkan barang dan jasa kemudian dilanjutkan dengan transaksi yang
berlangsung melalui Internet, artinya setelah konsumen melihat gambaran
barang dan uraian jasa di Internet kemudian setuju dan dilanjutkan dengan
pembayaran melalui Internet dengan menyebutkan nomor kartu kredit.
Disinilah tantangan yang sering disebut menyangkut keamanan transaksi,
dimana para pengguna jasa merasa khawatir dengan menyebutkan nomor
kartu kreditnya di Internet. Hal ini dikarenakan berpotensial disalahgunakan.
Misalnya penagihan lebih besar dari pada harga yang disepakati, nomor
kartu kredit bisa digunakan oleh orang lain.
Oleh karenanya, disadari atau tidak telah datang suatu era kriminal
berdimensi baru “THE NEW DIMENTION OF CRIME” antara lain berupa
Cyber Crime ( Kejahatan Maya ). Dan hal ini merupakan suatu bentuk
kejahatan baru dengan menggunakan teknologi tinggi yang secara
kuantitas dan kualitas akan terus berkembang dimasa yang akan datang.
.

Para peserta seminar sekalian.

Eksistensi Internet disamping menjanjikan sejumlah harapan, namun


pada suatu saat yang sama juga memberikan kecemasan- kecemasan baru
antara lain, munculnya kejahatan baru yang lebih canggih dalam bentuk
“CYBER CRIME”.
Kejahatan ini misalnya muncul situs – situs porno dan penyerangan
terhadap privacy seseorang. Sebagaimana situs porno yang menampilkan
wajah Kris Dayanti yang sempat menghebohkan beberapa tahun lalu. Hal ini
sulit dibuktikan oleh polisi, karena polisi tidak tahu dan sulit melacak siapa yang
melakuakannya. Disamping itu mengingat karakteristik Internet yang
mengenal batas – batas teritorial dan sepenuhnya beroperasi secara virtual
( maya ), Internet juga melahirkan aktifitas-aktifitas baru yang tidak
sepenuhnya dapat diatur oleh hukum yang berlaku saat ini.

Adapun dampak yang diakibatkan oleh Internet sampai saat ini yang
terjadi di Indonesia berupa : kasus pembobolan Bank BNI, Pornografi,
pemesan barang dengan data fiktif, sedangkan yang pernah terjadi di
Wilayah Bogor ialah kasus menghasut dan memfitnah yang terjadi di
salah satu pabrik ( WNA ) di daerah Sukabumi. Dengan kasus penghasutan
kepada rekan-rekannya serta memfitnah atasannya yang disampaikan /
dikirim Via E –Mail. Dalam pembuktiannya hal ini juga agak sulit, karena soft
ware yang digunakan unutk menghasut rekan-rekannya itu, begitu tau dilaporkan
ke polisi, maka si pemilik komputer buru-buru menghapus E-mail yang ada di
hard disk komputernya.

2
Dihadapkan dengan kasus-kasus yang demikan, sulit bagi Polri / Penyidik
untuk mengungkap para pelakunya, sementara yang menggunakanya itu
bisa siapa saja dan dimana saja serta kapan saja.

Ada beberapa dampak Internet ditinjau dari sisi kriminalitas :

1. E - COMMERCE.

E - Commerce pada awalnya bergerak dalam bidang retail


seperti perdagngan CD atau buku lewat situs dalam WORD WIDE
WEB ( W W W ), tapi saat ini E – Commerce sudah melangkah jauh
menjangkau aktifitas-aktifitas dibidang perbankan dan jasa asuransi.
Pada umumnya E- Commerce dapat dipahami sebagai transaksi
perdagangan baik barang maupun jasa lewat media elektronik.
Dalam operasionalnya E-Commerce ini dapat berbentuk B to B
(Business to Business ) atau B to C ( Business to Consummers ).
Dalam hal B to C, umumnya posisi konsumen tidak sekuat
perusahaan dan dapat menimbulkan beberapa persoalan yang
menyebabkan para konsumen agak hati-hati dalam melakukan
transaksi lewat Internet.
Persoalan tersebut antara lain menyangkut masalah mekanisme
pembayaran ( Payment Mechanism ) dan jaminan keamanan dalam
bertransaksi ( Security risk ).
Persoalaan jaminan keamanan dalam E-Commerce pada umumnya
manyangkut keamanan data Credit card si konsumen dan keakuratan
barang yang dipesan serta harganya, sehingga dalam ini yang
dirugikan bisa si penjual ataupun si konsumen.
Misalnya di khawatirkan tidak ada alamat si penjual sehingga bila
tidak cocok, kemana dikembalikan ?. Demikian juga belum tentu
alamat pengirim barang adalah orang yang memiliki data kartu kredit
tersebut.
Pengaturan pajak merupakan persoalan yang tidak mudah untuk
diterapkan dalam transaksi E – Commerce tersebut diantara kawan
baik si penjual maupun si konsumen sama – sama sulit
dilaksanakan secara fisik, disamping itu masing-masing negara juga
berbeda dalam penerapan / perhitungan pajak suatu barang.

2. COPY RIGHT ( HAK CIPTA ).

Masalah perlidungan hak cipta di internet perlu memperoleh


perhatian mengingat segala sesuatu dikomunikasikan dalam sebuah
Bulletin Board System (BBS) yang tunduk pada aturan perlindungan hak
cipta, sifat medium tersebut meskipun beroperasi secara virtual, namun
hal tersebut merupakan ekspresi dari ide seseorang yang kemudian

3
difikasi dalam sebuah medium yang berwujud (tangible medium) dan oleh
karenanya berhak untuk memperoleh perlindungan berkaitan dengan
masalah ini ada beberapa contoh aktivitas di Internet yang memiliki
implikasi adanya perlindungan hak cipta. Demikian juga terhadap kejadian
yang menimpa mahasiswa di bandung. Meskipun dalam hal ini belum
meraambah ke internet, namun kejadian ini didukung oleh kecanggihan
teknologi yang digunakannya. Oleh karenannya terhadap
pembuat/penjual dapat dikenakan pasal 282 KUHP.

3. DEFAMATION ( Pencemaran Nama Baik )

Suatu tindakan digolongkan sebagai “Defamation” adalah


apabila mempublikasikan materi/berita yang cenderung merugikan
seseorang, profesionalisme atau merusak repputasi bisnis seseorang
atau sebuah perusahaan yang menyebabkan yang bersangkutan
dijauhi oleh lingkunganya. Hakikat dari “Defamation” itu adalah
perusakan terhadap reputasi atau privacy seseorang bukan
disebabkan karena berita itu tidak benar. Masalah defamation ini
perlu memperoleh perhatian karena intensitasnya akan lebih
meningkat dan semakin canggih dengan menggunakan media
Internet.

4. CONTENT REGULATION.

Pengaturan mengenai isis ( Content ) Internet merupakan


persoalaan yang pelik, karena Internet bukan Televisi atau media
lainnya yang sejenis. Internet tidak bisa tunduk begitu saja
kepada “National Content Regulation”’ karena ia beroperasi secara
virtual dan lintas batas. Untuk sementara pendekatan yang paling
mungkin untuk dilakukan untuk mengatur mengenai content
regulation ini antara lain melalui, pertama, pelarangan terhadap
situs - situs yang diklasifikasikan mengandung tendensi ofensif dan
destruktif terhadap kehidupan masyarakat misalnya pornografi,
propaganda politik, dan ssebagainya. Persoalaannya adalah siapa
yang harus bertanggungjawab untuk mengawasi masalah ini. Kedua,
Self-Regulation dalam bentuk Filtering, labelling dan blocking.

5. INTERNATIONAL ISSUES.

Fokus utama dalam isu-isu International mengenai Internet ini


didasarkan atas fakta bahwa Internet tidak tunduk kepada batas-batas
teritorial suatu negara, sehingga aturan yang dibuat oleh masing-
masing negara akan menghadapi kenyataan aturan tersebut sulit
untuk diaplikasikan. Dari beberapa contoh ruang lingkup cyber crime

4
diatas semuanya harus memperhatikan aspek-aspek International
yang melekat pada setiap transaksi atau aktivitas yang dilakukan di
Internet. Secara umum dapat dikatakan disini, untuk setiap regulasi
yang akan dibentuk harus didasarkan atas suatu kesepakatan
Internasional dalam bentuk sebuah “UMBRELLA PROVISION” yang
nantinya akan dijadikan “COMMON PLATFORM” oleh setiap negara
dalam mengatur transaksi-transaksi di Internet.

Anda mungkin juga menyukai