Anda di halaman 1dari 15

Majalah Hukum Nasional

Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


P-ISSN: 0126-0227; E-ISSN: 2772-0664
DOI : 10.33331/ mhn.v52i2.169
https://mhn.bphn.go.id

URGENSI PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DI PLATFORM MARKETPLACE


TERHADAP KEMAJUAN TEKNOLOGI
(Urgency of Personal Data Protection on Marketplace Platforms Against Technological Advances)

Albert Lodewyk Sentosa Siahaan


Universitas Pelita Harapan
Lippo Plaza Medan, Lantai 5 - 7, Jl. Imam Bonjol No.6, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota.Medan,
Sumatera.Utara 20112

e-mail: albertlodewyksiahaan@gmail.com

Abstrak
Banyaknya kasus peretasan data pribadi di Indonesia mendorong pemerintah lebih memperhatikan sektor
perlindungan data pribadi warga negaranya, fenomena ini terjadi sejalan dengan kemajuan teknologi yang
semakin canggih hingga untuk mendapatkan yang diinginkan dilakukan dengan cara apapun, lebih parahnya
lagi peretasan ini dilakukan untuk tujuan memperjualbelikan di situs dark web. Adapun permasalahan
yang dibahas pada pembahasan ini, yakni bagaimanakah urgensi pengaturan perlindungan data pribadi
di platform Marketplace terhadap kemajuan teknologi saat ini? Metode penelitian pada pembahasan ini
adalah menggunakan jenis metode penelitian hukum normatif dengan penggunaan studi dokumentasi dan
studi kasus, sumber data berasal dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum
tersier. Penganalisisan data menggunakan metode analisis kualitatif, yakni dengan memberi gambaran
kasus untuk menjawab permasalahan. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah belum adanya kepastian
dari suatu Undang-Undang terhadap perlindungan data pribadi di Indonesia, khususnya dalam ranah
platform Marketplace. Pemerintah belum mengambil kebijakan untuk segera mengesahkan undang-undang
perlindungan pribadi, hal yang demikianlah yang membuat semakin maraknya peretasan dan pelanggaran
terhadap data pribadi warga negaranya di platform Marketplace. Dari keadaan tersebut diharapkan segera
agar negara dan pemerintah secepatnya mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi agar
kepastian hukum dan keamanan data warga negara yang bertransaksi di Marketplace lebih merasa aman.
Kata Kunci: Urgensi, Perlindungan, Data Pribadi, Marketplace.

Abstract
The number of cases of hacking personal data in Indonesia encourages the government to pay more
attention to the private data protection sector of its citizens, this phenomenon occurs in line with increasingly
sophisticated technological advances so that to get what you want is done in any way, even worse this hack
is carried out for the purpose of trading on dark web sites. . As for the problems discussed in this discussion,
namely, what is the urgency of regulating personal data protection on the Marketplace platform against
current technological advances? The research method in this discussion is using normative legal research
methods with the use of documentation studies and case studies, data sources come from primary legal
materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Analysis of the data using qualitative
analysis methods, namely by providing an overview of the case to answer the problem. The result of the
discussion of this research is that there is no certainty from a law on the protection of personal data in
Indonesia, especially in the realm of Marketplace platforms. The government has not taken a policy to
immediately ratify the personal protection law, this is what makes hacking and breaches of the personal
data of its citizens more widespread on the Marketplace platform. From this situation, it is hoped that the
state and government will immediately pass the Personal Data Protection Law so that legal certainty and
data security for citizens who transact in the Marketplace feel more secure.
Keywords: Urgency, Protection, Personal Data, Marketplace.
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

A. Pendahuluan pilihan agar berbelanja online pada saat ini


Perkembangan teknologi dan informasi lebih banyak melalui platform Marketplace.
mengalami perkembangan sangat pesat dan Marketplace adalah suatu tempat dan
cepat sehingga berefek pada percepatan ruang yang menghubungkan antara si
pesatnya kemajuan teknologi dan informasi. penjual, si pembeli, dan para komunitas
Pada era ini setiap kegiatan kita akan dapat lainnya melalui suatu transaksi elektronik
diketahui dan dikendalikan oleh internet. untuk melakukan perdagangan barang dan/
Implikasi dari era ini sangat besar ketika atau jasa yang biasanya dapat dilakukan
teknologi berbasis digital dipakai oleh melalui website atau aplikasi. Dengan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, adanya perkembangan teknologi informasi
misalnya untuk meningkatkan produktivitas pada saat ini, maka memberikan dampak
kerja, membangun hubungan sosioekonomi, terhadap budaya perdagangan, dalam
serta membantu memudahkan dalam e-commerce baik penjual maupun pembeli
berbagai hal.1 Dalam kehidupan sehari- dapat melakukan pertukaran barang, jasa
hari tanpa disadari dampak tersebut dan informasi tanpa dihalangi oleh waktu
sering dirasakan misalnya seperti dan tempat yang terbatas.2
memudahkan dan membuat singkat alur Kegiatan transaksi perdagangan di
dari pemberian dan penerimaan informasi, Marketplace tidak terlepas dari perbuatan-
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perbuatan yang dapat merugikan pengguna
pekerjaan, membuka peluang diberlakukan layanan di Marketplace tersebut, hal ini
pembelajaran online sepenuhnya, hingga sejalan dengan tingginya penggunaan
bisa berinteraksi terhadap manusia lainnya internet oleh konsumen. Kerugian yang
dari jarak yang jauh. Dari canggihnya dialami oleh pengguna dalam hal ini ialah
kemajuan dan perkembangan teknologi adanya peretasan data pribadi pengguna dari
tersebut, memunculkan sebuah perubahan platform Marketplace tersebut. Melakukan
yang cepat dalam dunia bisnis dan digital. kegiatan di Marketplace pada awalnya
Misalnya seperti dalam hal munculnya mewajibkan setiap pengguna memiliki
aplikasi-aplikasi atau layanan penyedia jasa akun tersendiri dengan format yang sudah
online yang bergerak di perdagangan online ditentukan oleh pihak platform Marketplace
(E-commerce). sendiri, memuat informasi nama pengguna,
Suatu kebiasaan yang menjadi nomor handphone, tempat dan tanggal
ada dikarenakan kemajuan di dunia lahir, domisili, alamat email, hingga data
perdagangan online ialah suatu kebiasaan kartu kredit dari pengguna. Data pribadi
untuk berbelanja. Perkembangan dan dari pengguna tersebut disimpan oleh

1 Syaifudin.A, 2020, “Perlindungan Hukum.Terhadap Para Pihak Di.Dalam Layanan Financial Technology Berbasis.
Peer to Peer (P2P) Lending.(Studi Kasus di PT. Pasar Dana Pinjaman Jakarta)”, Dinamika, Vol.26 No.4, Hal.408-421
2 Romindo.Et Al., “E-Commerce:.Implementasi, Strategi, Dan.Inovasinya”, (Medan: Yayasan.Kita Menulis, 2019),
hlm. 2.

210 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

platform Marketplace untuk kepentingan pihak ketiga yang tidak bertanggungjawab.


dari syarat pendaftaran akun penggunanya. Informasi pribadi dari pengguna tersebut
Dalam beberapa tahun terakhir secara diretas dan diambil untuk dimanfaatkan
global terjadi banyak kasus kebocoran hingga dijual ke situs web yang lainnya (saat
data pribadi yang berdampak terhadap ini sering dikenal dengan istilah darkweb).
Indonesia contohnya pada kasus Yahoo Banyak kejahatan yang memanfaatkan
tahun 2014 ketika dalam proses penjualan data pribadi di era digital ini, sehingga
kepemilikan pada Verizon, menyatakan harus dilindungi. Namun, banyak orang
telah mengalami kebocoran 500 juta data tidak menyadari bahwa informasi pribadi
pelanggan dan yahoo menderita kerugian mungkin disalahgunakan oleh pihak ketiga
dengan menurunnya omset penjualan yang tidak bertanggungjawab. Di Indonesia,
hingga 350 juta dolar.3 perlindungan data yang buruk telah
Pembicaraan perlindungan data mengakibatkan peretasan dan kebocoran
pribadi mulai menguat seiring dengan data yang meluas. Peristiwa hukum seperti
meningkatnya jumlah pengguna telepon ini merupakan suatu bentuk kejahatan di
seluler dan internet. Perlindungan data dunia maya, seperti peretasan (hacking)
pribadi berhubungan dengan konsep privasi. media sosial dan cracking (pembajakan),
Konsep privasi sendiri adalah gagasan sehingga mengarah pada pelanggaran
untuk menjaga integritas dan martabat data pribadi, pemerasan, hingga terjadinya
pribadi. Hak privasi juga kemampuan untuk penipuan online. Perlu diketahui bahwa,
siapa yang memegang informasi tentang transaksi timbul akibat adanya suatu
mereka dan bagaimana informasi tersebut hubungan hukum yang dilindungi oleh
digunakan.4 hukum baik yang disengaja maupun tidak
Seiring berjalannya waktu, dikarenakan disengaja.5
perkembangan teknologi saat ini segala Pentingnya mengenai perlunya sebuah
cara bisa dilakukan agar terpenuhinya aturan tentang perlindungan data pribadi
kepentingan suatu golongan maupun perlahan disadari oleh pemerintah, di
individu, baik itu untuk mendapatkan mana mulia dilakukannya penyusunan
keuntungan sehingga merugikan pihak dan perancangan sebuah undang-undang.
lain (misalnya untuk kepentingan di Sebenarnya, sudah terdapat sejumlah
perbankan (scam). Misalnya saja seperti aturan perlindungan data pribadi yang telah
adanya perbuatan peretasan data pribadi dibentuk oleh pemerintah, tapi sejauh ini
di platform Marketplace yang dilakukan masih bersifat umum. Pada Undang-Undang.

3 https://www.csoonline.com/article/2130877/data-breach/the-biggest-data-breaches-of-the-21stcentury.html
4 Wahyuni.Djafar dan.Asep Komarudin, Perlindungan Ha ke atas Privasi di Internet-Beberapa Penjelasan Kunci,
Elsam,.Jakarta, 2014, hlm. 2
5 Gunawan.Widjaja Dan Kartini.Muljadi, Pedoman Menangani.Perkara Kepailitan, (Jakarta: PT Rajagrafindo,.2003),
hlm. 111.

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


211
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

Nomor 7 Tahun 1992 tentang.Perbankan Indonesia, data.pribadi merupakan data.


sebagaimana telah dilakukan perubahan yang berkenaan dengan ciri.seseorang,
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun nama, umur,.jenis kelamin, pendidikan,
1998, Undang-Undang Nomor 23 Tahun pekerjaan, alamat, dan kedudukan.
2006 tentang.Administrasi Kependudukan dalam keluarga.6 Definisi lain dari data
sebagaimana.telah diubah dengan Undang- pribadi adalah data.yang berupa identitas,
Undang.Nomor 24 Tahun 2013 tentang kode, simbol, huruf atau angka penanda
Perubahan atas Undang-Undang Nomor personal seseorang yang bersifat pribadi
23 Tahun 2006 tentang Administrasi dan rahasia.7 Dari definisi di atas, diketahui
Kependudukan, Undang-Undang Nomor 36 bahwa.data pribadi erat hubungannya.
Tahun 2009 tentang.Kesehatan, Undang- dengan keamanan data diri seseorang, jika.
Undang.Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak. ditelusuri pada aturan hukum di Indonesia,
Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 43 pengaturan tentang.perlindungan data
Tahun 2009 tentang.Kearsipan, Undang- pribadi ini masih.belum cukup memadai.
Undang.Nomor 19 Tahun 2016 tentang Artinya perlindungan data pribadi masih
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor lemah hingga masih bersifat umum.
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Berita baiknya saat ini sampai dengan
Transaksi.Elektronik, Peraturan Menteri. tulisan ini dibuat, Indonesia sedang mem­
Komunikasi dan Informasi Nomor 20 Tahun persiapkan dan merancang Undang-Undang
2016 mengenai.Perlindungan Data Pribadi Perlindungan Data Pribadi, namun masih
dalam.Sistem Elektronik yang berlaku.sejak dalam bentuk Rancangan Undang-Undang
Desember 2016, Peraturan.Pemerintah yang memuat tentang definisi data pribadi,
Nomor 80 Tahun 2019 Tentang.Perdagangan jenis, hak kepemilikan, pemrosesan, pe­
Melalui Sistem.Elektronik, Peraturan ngecualian, pengendali dan prosesor,
Pemerintah Nomor 71 Tahun.2019 Tentang pengiriman, Lembaga berwenang yang
Penyelenggaraan.Sistem dan Transaksi mengatur data pribadi, serta penyelesaian
Elektronik, Peraturan Menteri.Komunikasi sengketa. Selain itu, rancangan undang-
dan Informatika Republik.Indonesia Nomor undang ini akan mengatur kerjasama
20 Tahun 2016 Tentang .Perlindungan internasional hingga sanksi yang dikenakan
Data Pribadi Dalam.Sistem Elektronik, atas penyalahgunaan data pribadi. Dengan
dan terakhir.Surat Edaran Otoritas Jasa rancangan undang-undang di atas tersebut,
Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014 perlunya urgensi agar undang-undang
tentang.Kerahasiaan dan Keamanan.Data tersebut segera diselesaikan dan disahkan
dan/ atau Informasi Pribadi Konsumen. untuk kepastian hukum dan memberantas
Menurut Kamus Besar Bahasa perbuatan-perbuatan peretasan data
6 Definisi data pribadi.- Kamus Bahasa Indonesia.(diakses pada tanggal 18 Mei 2022).
7 Rosalinda.Elsina Latumahina, Aspek.Hukum Perlindungan Data.Pribadi di Dunia Maya, Jurnal. GEMA AKTUALITA,
Vol. 3 No. 2,.Desember 2014, hlm. 16.

212 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

pribadi di zaman teknologi saat ini. dengan.maksud dan tujuan menyelesaikan.


Dari uraian di atas, permasalahan masalah (hukum) dengan berpedoman.
yang diangkat dan akan dibahas ialah pada tatanan norma-norma hukum.positif
bagaimanakah urgensi pengaturan suatu negara (masyarakat).
perlindungan data pribadi di platform Sumber data menggunakan data
Marketplace terhadap kemajuan teknologi sekunder yang terdiri dari bahan hukum
saat ini? Permasalahan diatas muncul primer yakni terdiri dari Undang-Undang
dikarenakan saat ini Indonesia masih berkenaan dengan data pribadi, Peraturan
belum ada undang-undang yang mengatur Pemerintah yang berkaitan dengan data
tentang perlindungan data pribadi, saat pribadi, peraturan Menteri yang berkenaan
ini masih dalam bentuk perancangan saja. dengan data pribadi, serta surat edaran
Hal inilah yang kemudian mendorong berkenaan dengan keamanan data pribadi.
dibahas pembahasan ini agar pemerintah Menggunakan juga bahan hukum sekunder,
segera mengesahkan undang-undang terdiri dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah,
perlindungan data pribadi. dan internet. Menggunakan juga bahan
hukum tersier, terdiri dari Kamus Besar
B. Metode Penelitian
Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum. Teknik
Penelitian ini menggunakan Penelitian
yang digunakan adalah teknik pengumpulan
Hukum.Normatif, yakni sebuah alur dan
data dengan studi dokumentasi dan studi
prosedur.penelitian ilmiah digunakan me­
kasus.
nemu­kan kebenaran berdasarkan.logika
Analisis data dalam penelitian ini
keilmuan dari sisi normatifnya. Peneliti­
menggunakan.analisis kualitatif, yaitu
an hukum.normatif ini digunakan untuk
analisis dengan.memberi gambaran-
menemukan.hukum, prinsip-prinsip hu­
gambaran (deskripsi) dengan kata-kata
kum, doktrin hukum.yang bertujuan agar
atas temuan-temuan, analisis tersebut
menjawab permasalahan hukum yang
lebih mengutamakan.mutu atau kualitas
dihadapi. Penelitian hukum normatif ada­
dari data. Analisis data merupakan.
lah penelitian tentang norma-norma dari
kegiatan dalam penelitian yang.berupa
hukum positif pada negara dengan suatu
melakukan kajian atau.telaah terhadap
maksud dan tujuan praktis yakni menyelesai­
hasil.pengolahan data yang dibantu.dengan
kan.suatu sengketa (permasalah hukum).8
teori-teori yang telah.didapat sebelumnya.9
Dalam pengertian.hukum normatif di
Analisis data dengan metode.kualitatif ini
atas, mempunyai arti pengertian bahwa
yaitu melakukan.interpretasi (penafsiran)
penelitian hukum.normatif ini dilaksanakan
terhadap.bahan-bahan hukum yang.telah

8 Asmak Ul.Hosnah, et al., Karakteristik.Ilmu Hukum Dan Metode.Penelitian Hukum Normatif, (Rajawali Pers,
Depok, 2021),.hlm. 224.
9 Mukti.Fadjar dan Yulianto Achmad, Dualisme.Penelitian Hukum Normatif.dan Empiris, (Pustaka.Pelajar, Yogyakarta,
2010.), hlm. 97.

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


213
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

diolah.10 dan berlaku.sejak 1 Desember 2016.


Permen ini adalah satu dari 21 Permen
C. Pembahasan
yang.merupakan turunan dari Peraturan.
Dalam perkembangannya khususnya
Pemerintah (PP) No 82 Tahun 2012 Tentang.
pasca amandemen konstitusi Undang-
Penyelenggaraan Sistem dan.Transaksi
Undang Dasar 1945, hak atas privasi
Elektronik (PSTE) yang diundangkan.
termasuk di dalamnya perlindungan data
dan berlaku sejak 15 Oktober 2012. Pada
pribadi diakui sebagai salah satu hak
Oktober lalu,11 Kominfo mengeluarkan
konstitusional warga negara. Hal ini sejalan
Peraturan.Pemerintah nomor 71 tahun
dengan dimasukkannya bab khusus tentang
2019 tentang.Penyelenggaraan Sistem
tentang hak asasi manusia (bill of rights)
dan Transaksi Elektronik.(PSTE), yang
dalam konstitusi, yakni di bab XA Pasal
merupakan pembaharuan dari Peraturan
28A sampai dengan Pasal 28J. Ketentuan
Pemerintah.Nomor 82 tahun 2012. Revisi
mengenai jaminan perlindungan data
aturan ini.menimbulkan kritikan dari banyak
pribadi dapat ditemukan di dalam Pasal
pihak. Termasuk beberapa komisi I DPR RI,
28G ayat (1), berbunyi Setiap orang berhak
karena dalam aturan itu.pemerintah melalui
atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
Kemenkominfo.mengizinkan data-data
kehormatan, martabat, dan harta benda
tertentu.dapat disimpan di luar Indonesia.
yang di bawah kekuasaannya, serta berhak
Perlindungan data pribadi sangat
atas rasa aman dan perlindungan dari
penting saat melakukan transaksi online
ancaman ketakutan untuk berbuat atau
karena data pribadi terkait dengan keamanan
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
pengguna. Karena posisi pengguna yang
asasi.
rentan, ia harus dilindungi secara hukum.12
Di era perkembangan digital saat
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ini, Indonesia telah.memiliki aturan soal
memberikan definisi perlindungan ialah
perlindungan.data pribadi, namun belum.
sesuatu hal (perbuatan dan sebagainya
cukup untuk meminimalisir persoalan-
dengan tujuan memperlindungi, sedangkan
persoalan yang.muncul seperti peretasan
data adalah keterangan yang benar
dan.pembobolan data pribadi pengguna.
dan nyata atau dalam artian informasi
Adapun aturan-aturan itu.dituangkan
dalam bentuk yang dapat diproses oleh
dalam bentuk Peraturan.Menteri
komputer, seperti representasi digital dari
(PERMEN) Nomor 20 Tahun 2016 tentang
teks, angka, gambar grafis, atau suara.
Perlindungan.Data Pribadi (PDP) ditetapkan
Sedangkan pengertian dari pribadi adalah
pada 7 November 2016, diundangkan
10 Meruy.Hendrik Mezak, Jenis, Metode.dan Pendekatan Dalam.Penelitian Hukum, (Law Review, Fakultas Hukum.
Universitas Pelita Harapan, Vol. V, No.3. Maret.2006), hlm. 94.
11 https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/menunggu-uu perlindungan-data-pribadi
(diakses pada tanggal 18 Mei 2022).
12 Celina.Tri Siwi Kristiyanti, Hukum.Perlindungan Konsumen,.(Sinar Grafika,: Jakarta, 2011), hlm.13.

214 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

keadaan manusia sebagai perseorangan.13 memilih dan melakukan perbandingan


Maka kemudian dapat disimpulkan bahwa produk dari satu toko dengan toko lainnya,
perlindungan data pribadi ialah suatu baik itu dari segi harga, kualitas, maupun
perlindungan yang diberikan kepada modelnya secara bersamaan dengan mudah.
seseorang atas segala keterangan dan Hal yang demikian menjadi salah satu daya
informasi yang benar dan nyata. Dalam tarik Marketplace bagi masyarakat.
kajian ini, perlindungan yang diberikan Mengapa harus Marketplace?
kepada pengguna ialah perlindungan Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh
data pribadi di aktivitas transaksi online Marketplace, yakni nyaris tanpa modal,
Marketplace, perlindungan yang diberikan cara penggunaannya mudah, bisa menjual
untuk jaminan dan keamanan data pribadi barang apa saja (barang umum yang
pengguna dari serangan dan peretasan oleh dibutuhkan banyak orang), promosi
pihak yang tidak bertanggungjawab, sebut dibantu oleh pihak Marketplace, kehilangan
saja hacker. konsumen tidak perlu menjadi hal yang
Saat ini salah satu Marketplace yang dikhawatirkan, tingkat kepercayaan pembeli
paling banyak aktivitas transaksinya lebih besar, dan penjual bisa memantau
adalah online Marketplace. Dalam bukunya langsung perkembangan bisnisnya.
yang berjudul Security, Rights, and Liabilities Ada kelebihan namun pasti ada juga
in E-commerce, Matsuura menjelaskan kekurangannya, diantaranya ialah tingkat
bahwa Marketplace adalah jaringan global persaingan yang ketat, bergantung kepada
dari transaksi komersial dan hubungan pengelola Marketplace, kondisi pasar yang
ekonomi yang didukung oleh internet serta sporadis, tidak ada peluang branding, dan
bentuk-bentuk lain dari teknologi informasi rentan akan peretasan dari pihak yang tidak
dan telekomunikasi modern.14 Dalam artian bertanggungjawab atas informasi dan data
lainnya, Marketplace berperan sebagai pribadi pengguna layanan Marketplace.
perantara antara penjual online dan pembeli Kemajuan teknologi dan informasi
online. Marketplace umumnya dikenal bisa menjadi bumerang bagi penggunanya,
sebagai sebuah website yang menyediakan hal ini disebabkan masih banyaknya
tempat bagi para pelaku bisnis online yang penyalahgunaan data pribadi dari
ingin menjual produk-produk mereka. pengguna di layanan Marketplace, tanpa
Melalui Marketplace, para pembeli dapat sepengetahuan dari pemiliknya (pengguna
menemukan berbagai jenis barang yang layanan di Marketplace).15 Sudah banyak
mereka cari dari berbagai toko online, kasus peretasan yang dilakukan di Indonesia
hingga pembeli diberikan keleluasaan untuk khususnya, seperti yang pernah terjadi

13 https://kbbi.kemdikbud.go.id/.(diakses pada tanggal 12 Mei 2022).


14 Jeffey.H. Matsuura, Security, Rights,.and Liabilities in E-commerce,.(Artech House,.London,.2002), hlm.2.
15 Pratama,.Yoga Geistiar, “Perlindungan Hukum Terhadap data Pribadi.Pengguna Jasa Transportasi Online dari.
tindakan penyalahgunaan oleh.Pihak Ketiga. Vol. 3. Nomor 1, hlm.10-12.

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


215
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

dikutip dari finance.detik.com antara lain untuk sekarang ini masih dalam bentuk
kebocoran data di Lazada, diketahui bahwa perancangan. Pengesahan Rancangan
data-data pribadi tersebut sudah dijual Undang-Undang ini mendapat dukungan
di dark web dengan harga US$ 1.500. dari masyarakat dikarenakan tingginya
Selanjutnya terjadi juga kebocoran data kesadaran masyarakat akan pentingnya
di Marketplace Cermati yang diketahui perlindungan atas data pribadi, kesadaran ini
bahwa telah ramai diperjualbelikan data dilatarbelakangi sejalan dengan meningkat
sebagainya 2,9 juta pengguna mulai dari dan maraknya kejadian kasus peretasan
data kartu tanda anggota, asuransi, hingga data dan kebocoran data pribadi di platform
kartu kredit penggunanya. Yang heboh Marketplace, akibatnya data-data pribadi
saat ini terjadi juga ialah kasus kebocoran tersebut dijual dan disalahgunakan oleh
data di perusahaan e-commerce Tokopedia, pihak peretas.
bukan hanya 1-2 juta data saja yang Danrivanto Budhijanto, menjelaskan
bocor tetapi hingga belasan juta data. bahwa hak pribadi sebagai hak asasi
Fenomena peretasan ini terjadi pada bulan manusia adalah perlindungan terhadap
Maret 2020 lalu, yang mempengaruhi hak-hak individu atau hak hak privat akan
15 juta penggunanya. Pihak Tokopedia meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan,
memberikan tanggapan perihal peretasan meningkatkan suatu hubungan antara
data ini, dengan adanya upaya pencurian individu dan masyarakatnya, meningkatkan
data pengguna tersebut, seperti password, kemandirian atau otonomi untuk melakukan
tetap berhasil melindungi. Pihak Tokopedia pengelolaan dan mendapatkan suatu
menyarankan kepada setiap pengguna kepantasan, serta menambabh toleransi
agar rutin dan berkala untuk mengganti dan menjadikan jauh dari suatu perbuatan
password akunnya demi keamanan dan diskriminasi serta membatasi kekuasaan
kenyamanan bertransaksi.16 pemerintah.17
Dari temuan dan kasus di atas, negara Pada.aspek ekonomi, perlindungan
harus hadir dan siap bertempur melawan data pribadi yang bersifat khusus akan
hacker yang mencoba meretas data-data dapat memperkokoh posisi dari Indonesia
dan informasi dari setiap pengguna di sebagai tempat pusat.berbisnis dan
platform Marketplace di Indonesia. Ada investasi terpercaya dan menciptakan
banyak cara untuk bisa ditempuh oleh suatu lingkungan yang kondusif untuk
negara dan pemerintah yakni dengan pertumbuhan manajemen. investasi
mempercepat penyusunan dan pengesahan yang dipercaya dan dapat menciptakan
Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi lingkungan yang baik untuk pertumbuhan

16 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5659373/kompilasi-kasus-kebocoran-data-yang-heboh-
terjadi-di-indonesia/2 (diakses pada tanggal 12 Mei 2022).
17 Danrivanto.Budhijanto, Hukum Telekomunikasi,.Penyiaran & Teknologi Informasi: Regulasi & Konvergensi,PT.
Refika Aditama,Bandung,2010,hal.4

216 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

manajemen data global pada industri nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan nilai-nilai
pengolahan data seperti komputasi awan persamaan serta penghargaan atas hak
untuk berkembang di Indonesia.18 Aturan perseorangan sehingga perlu diberikan
mengenai perlindungan data pribadi landasan hukum untuk lebih memberikan
di Indonesia saat ini telah diatur pada keamanan privasi dan data pribadi dan
berbagai perundang-undangan yaitu menjamin terselenggaranya iklim dunia
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 usaha yang kondusif.20
tentang Perbankan sebagaimana Telah Berikut ada beberapa alasan mengapa
Diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 perlunya percepatan untuk pengesahan
Tahun 1998 tentang Perbankan, Undang- rancangan undang-undang perlindungan
Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang. data pribadi ini, diantaranya: Pertama,
Telekomunikasi, Undang Undang Republik. keberadaan.Undang-Undang Pelindungan
Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Data.Pribadi adalah bentuk.pelindungan
Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang- negara atas hak atas privasi warga
Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang negaranya. Hak atas privasi merupakan.Hak
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, Asasi Manusia yang dijamin oleh Pasal 28 G
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1997 Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang–
tentang Dokumen Perusahaan, Undang- Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Hak Asasi Manusia, oleh sebab itu, negara.
Kesehatan, dan Undang-Undang Nomor wajib melindungi.hak atas privasi warga.
23 Tahun 2006 tentang Administrasi negaranya. Salah satu bentuk.pemenuhan
Kependudukan. negara atas hak.atas privasi tersebut
Perlu diketahui bahwa perlindungan adalah.dengan mengeluarkan instrumen.
data pribadi ini merupakan hak yang dimiliki hukum yang dapat melindungi data pribadi
oleh setiap individu/ setiap orang untuk warga negaranya, yang dalam hal.ini adalah
disimpan dan dirahasiakan hal-hal yang Undang-Undang.Perlindungan Data Pribadi.
bersifat pribadi.19 Untuk itu salah satu bentuk Melihat ke belakang, kasus kebocoran.data
perlindungan data pribadi ini ialah dengan pribadi ini sering.terjadi berulang kali di
cara hadirnya negara sebagai pelindung beberapa.tahun belakangan ini, kejadian
masyarakat. Pasal 28 G Undang-Undang tersebut memperlihatkan.bahwa rentannya
Dasar 1945 memberikan amanat kepada peretasan.keamanan data pribadi.di
negara perihal Perlindungan data pribadi Indonesia.
ini untuk mengandung penghormatan atas Kedua, produk Undang-Undang
18 Erlina.Maria Christin Sinaga, FORMULASI.LEGISLASI PERLINDUNGAN.DATA PRIBADI DALAM REVOLUSI.INDUSTRI
4.0, Jurnal Rechtsvinding, Vol. 9, No. 2, tahun 2020, hlm. 239
19 I Dewa.Gede Adi Wiranjaya.dan I Gede Putra Ariana, Perlindungan.Hukum terhadap Pelanggaran Privasi.Konsumen
dalam Bertransaksi.Online, Jurnal Kerta Semaya, Vol.4. No.4,.Juni 2016, hlm. 3.
20 Sinta.Dewi Rosadi, Perlindungan.Privasi dan Data Pribadi.dalam Era Ekonomi Digital.di Indonesia, (Bandung:
Fakultas.Hukum Universitas.Padjadjaran, 2018), hlm. 96.

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


217
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

Perlin­
dung­an Data Pribadi ini ialah undang perlindungan data pribadi di
suatu produk legislasi nasional yang Indonesia. “Urgensi UU Perlindungan Data
kehadirannya sudah lama diidamkan dan Pribadi” merupakan topik yang mewarnai
ditunggu oleh masyarakat khususnya yang diskusi-diskusi mengenai perlindungan data
bergerak di dunia usaha. Alasan utamanya pribadi di Indonesia sejak beberapa tahun
ialah dengan hadirnya undang-undang belakangan ini. Rasanya semua lapisan
perlindungan data pribadi ini nantinya masyarakat (termasuk pemerintah dan DPR)
akan dapat memberikan kepastian hukum setuju bahwa keberadaan Undang-Undang
bagi pelaku usaha dan konsumen. Saat ini Perlindungan Data Pribadi merupakan
pelaku usaha masih memiliki keraguan suatu yang “urgen” yang tidak bisa ditunda-
di dalam mengimplementasikan praktik tunda lagi.
perlindungan data pribadi ini, dikarenakan
D. Penutup
masih belum adanya payung hukum
Urgensi pengaturan perlindungan data
yang pasti, namun dengan akan hadir
pribadi di platform Marketplace terhadap
dan disahkannya undang-undang ini bisa
kemajuan teknologi saat ini masih belum
menjadi dorongan dan kepastian bagi
ada kepastian dan belum adanya suatu
pelaku usaha untuk melindungi data pribadi
undang-undang khusus yang mengaturnya.
konsumennya.
Saat ini pengaturan perlindungan data
Ketiga, dengan adanya Undang-
pribadi di Indonesia masih menggunakan
Undang Perlindungan Data Pribadi ini
peraturan Menteri Komunikasi dan
memberikan sanksi dan ketentuan bagi
Informatika Republik Indonesia Nomor 20
Marketplace yang tidak berhasil menjaga,
Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data
melindungi dan memberikan keamanan Pribadi Dalam Sistem Elektronik, yang
data terhadap data-data para penggunanya, dirasa masih belum cukup kuat menjadi
jika ada aturan yang jelas maka platform payung hukum pada fenomena peretasan
Marketplace bisa diberi sanksi yang tegas data pribadi di Marketplace Indonesia.
nantinya. Misalnya saja dengan kejadian Kebutuhan untuk melindungi data
yang pernah terjadi, adanya kebocoran pribadi saat ini sudah menjadi suatu hal
dan peretasan data pribadi hingga jebolnya yang penting untuk diperhatikan oleh
rekening bank dari penggunanya, lantas negara dan pemerintah. Dengan adanya
siapa yang bertanggungjawab atas hal itu? perhatian dari pemerintah dengan setuju
Untuk saat ini belum ada payung hukum memasukkan kembali rancangan undang-
yang mengaturnya, maka dalam artian undang perlindungan data pribadi ke dalam
pihak layanan platform Marketplace tidak Program Legislasi Nasional (Prolegnas),
sepenuhnya bisa disalahkan. Dengan diharapkan agar segera disahkan guna
pertimbangan tersebut, maka perlunya kepentingan perlindungan data pribadi,
pengesahan dari rancangan undang- diharapkan agar tujuan pembuatan undang-

218 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

undang ini tidak terhambat dan gagal lagi yang dimulai dari diri sendiri seperti dengan
untuk disahkan. Bagi pengguna layanan selalu update dan mengganti password
platform Marketplace, sebaiknya lebih peka akun untuk keamanan dan meminimalisir
dan jeli terhadap perlindungan data pribadi peretasan data oleh hacker.

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


219
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Budhijanto, Danrivanto, Hukum Telekomunikasi,.Penyiaran & Teknolog. Informasi: Regulasi &
Konvergensi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.

Djafar, Wahyuni dan.Asep Komarudin, Perlindungan Hak Privasi.di Internet-Beberapa


Penjelasan Kunci, Jakarta: Elsam , 2014.

Fajar, Mukti.dan Yulianto Achmad, Dualisme.Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2010.

Hosnah, et al., Karakteristik.Ilmu Hukum Dan Metode Penelitian.Hukum Normatif, Depok:


Rajawali.Pers , 2021.

Kristiyanti, Celina.Tri Siwi, Hukum.Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Matsuura, Jeffey H., Security, Rights, and.Liabilities in E-commerce, London: Artech House,
2002.

Romindo Et Al., “E-Commerce: Implementasi, Strategi, Dan Inovasinya”, Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2019.

Rosadi, Sinta.Dewi, Perlindungan Privasi dan.Data Pribadi.dalam Era Ekonomi Digital di


Indonesia, Bandung: Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 2018.

Widjaja, Gunawan. Dan Kartini.Muljadi, Pedoman Menangani.Perkara Kepailitan, Jakarta: PT


Rajagrafindo, 2003.

B. Jurnal
I Dewa Gede.Adi Wiranjaya dan I Gede.Putra Ariana, Perlindungan.Hukum terhadap
Pelanggaran.Privasi Konsumen dalam.Bertransaksi Online, Jurnal.Kertha Semaya, Vol.4.
No.4, Juni 2016.

Meruy Hendrik.Mezak, Jenis, Metode.dan Pendekatan Dalam. Penelitian Hukum, (Law Review,
Fakultas.Hukum Universitas Pelita.Harapan, Vol. V, No.3. Maret 2006).

Pratama Yoga.Geistiar, “Perlindungan Hukum.Terhadap data Pribadi Pengguna.Jasa


Transportasi Online.dari tindakan penyalahgunaan.oleh Pihak Ketiga. Vol. 3. Nomor 1.

Rosalinda Elsina Latumahina, Aspek Hukum Perlindungan Data Pribadi di Dunia Maya, Jurnal
GEMA AKTUALITA, Vol. 3 No. 2, Desember 2014.

Syaifudin.A,, “Perlindungan.Hukum Terhadap Para.Pihak Di Dalam Layanan.Financial

220 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

Technology Berbasis.Peer to Peer (P2P) Lending (Studi Kasus di PT. Pasar Dana Pinjaman
Jakarta)”, Dinamika, Vol.26 No.4, 2020

Erlina Maria.Christin Sinaga, FORMULASI LEGISLASI.PERLINDUNGAN DATA PRIBADI. DALAM


REVOLUSI INDUSTRI 4.0, Jurnal Rechtsvinding, Vol. 9, No. 2020

Danrivanto.Budhijanto, Hukum.Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi: Regulasi &


Konvergensi,PT.Refika Aditama,Bandung, 2010.

C. Internet
Definisi data pribadi, Kamus Bahasa Indonesia (diakses pada tanggal 18 Mei 2022).

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5659373/kompilasi-kasus-kebocoran-
data-yang-heboh-terjadi-di-indonesia/2 (diakses pada tanggal 12 Mei 2022).

https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (diakses pada tanggal 12 Mei 2022).

https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/menunggu-uu
perlindungan-data-pribadi (diakses pada tanggal 18 Mei 2022).

https://www.csoonline.com/article/2130877/data-breach/the-biggest-data-breaches-of-the-
21stcentury.

D. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi
Kependudukan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


221
U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan dan
Keamanan Data dan/ atau Informasi Pribadi Konsumen

222 Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


U R G E N S I P E R L I N D U N G A N D AT A P R I B A D I D I P L AT F O R M M A R K ET P L A C E
T E R HA DA P K E MA J UA N T E K N O L O G I

BIODATA PENULIS

Albert Lodewyk.Sentosa Siahaan, S.H., M.Kn. Penulis.kelahiran Medan ini adalah dosen tetap
Program Studi.Ilmu Hukum di Universitas Pelita.Harapan, Kampus Medan.sejak tahun 2015. Albert
adalah lulusan Sarjana.Hukum Universitas Sumatera Utara.dan Magister Kenotariatan di.Kampus
yang sama. Selain mengajar, beliau merupakan.praktisi hukum di Kantor.Notaris/PPAT Albert
Lodewyk.Sentosa Siahaan, S.H., M.Kn. dengan.wilayah kerja Sumatera Utara. Penulis aktif dalam.
membuat berbagai artikel.dalam jurnal, Proceeding dan.buku buku (ISBN).
Email: albert.siahaan@lecturer.uph.edu

Majalah Hukum Nasional Volume 52 Nomor 2 Tahun 2022


223

Anda mungkin juga menyukai