Kata kunci: perlindungan hukum, data pribadi, privasi, e-commerce, online marketplace
system
A. Pendahuluan
internet untuk menjalankan aktivitas
Aktifitas belanja secara daring
daringnya. Lembaga survei yang bergerak
menjadi fenomena tersendiri di Indonesia.
dalam isu tren global infrastruktur internet,
Data dan laporan yang dihimpun oleh the
We are Social, dalam laporannya
Wall Street Journal maupun We are Social
menyatakan bahwa pada Januari 2015
menunjukkan peningkatan kegiatan daring
pengguna internet aktif di seluruh
yang sangat signifikan. Hal ini tak lepas
dunia adalah sebesar 3 Milyar pengguna
dari banyaknya pengguna aktif internet
yang memanfaatkan koneksi mobile
191
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
yang utuh dari perkembangan sosial internet.5 Sementara itu angka perilaku
masyarakatnya. belanja daring di Indonesia pada Januari
Bahkan, pengalaman di sejumlah 2015 menunjukkan bahwa para konsumen
negara demokratis menunjukan, hukum daring ini lebuh memanfaatkan jaringan
positif dan jurisprudensi mengenai privasi internet melalui Personal Compuer (PC)
telah muncul jauh sebelum privasi menjadi dan mobile internet dengan angka
bagian yang utuh dari rejim hukum hak pengguna internet dengan perangkat PC
asasi manusia internasional. adalah 18% dan perangkat mobile internet
Dalam perkembangan terbaru, sebesar 16%.6 Indonesia sendiri, pada
Dewan HAM PBB telah mengadopsi Maret 2016 mencatat angka pertumbuhan
Resolusi 68/167 tentang perindungan hak 16% terkait dengan aktivitas e-
atas privasi di era digital.4 Salah satu Commerce.7 Sedangkan prosentase
klausulnya menegaskan bahwa hak yang beberapa negara ASEAN misalnya
sama bagi setiap orang saat mereka offline Malaysia dengan angka pertumbuhan 37%,
juga harus dilindungi saat mereka online, Vietnam 24%, Pilipina 21%, dan Thailand
termasuk hak atas privasi. Di Indonesia 18%.8
sendiri, isu mengenai pentingnya Lebih lanjut, dalam laporannya The
perlindungan hak atas privasi mulai Wall Street Journal menyatakan bahwa
menguat seiring dengan makin berkembangnya aktifitas daring tersebut
meningkatnya jumlah pengguna telepon didukung oleh adanya akses terhadap
seluler dan internet dalam beberapa tahun infrastuktur jaringan internet.9 Sejumlah
terakhir. kasus yang mencuat, terutama yang
Berdasarkan laporan We are memiliki keterkaitan dengan kebocoran
Social, Indonesia mencatat Sedangkan di
5
Indonesia terdapat 72.7 juta pengguna Enrico Lukman, (2015), The latest numbers on
web, mobile, and social media in Indonesia
aktif, 72 juta pengguna aktif media sosial (INFOGRAPHIC,https://www.techinasia.com/indo
nesia-web-mobile-data-start-2015, [akses pada 3
dimana didalamnya terdapat 62 juta Maret 2017].
6
Ibid.
pengguna yang memanfaatkan mobile 7
Simon Kemp, Op.Cit.
8
Ibid.
9
Resty Woro Yuniar, (2015), What makes e-
Commerce Work in Indonesia, The Wall Street
4
Tim Privacy International dan ELSAM, (2015), Journal,http://blogs.wsj.com/indonesiarealtime/201
Privasi 101: Panduan Memahami Privasi, 5/03/03/what-makes-e-commerce-work-in-
Perlindungan Data dan Surveilans Komunikasi, indonesia/, [akses pada 3 Maret 2017].
Jakarta: Elsam, hlm.5.
193
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
perlindungan hak atas privasi. Dalam fakta memberi tanda terkait bagaimana sistem
data pribadi, berimbas pada penawaran selalu ada penawaran (Demand), pun hal-
mulai dari properti, asuransi, fasilitas commerce hari ini, yang dibutuhkan oleh
Disisi lain konsumen sama sekali tidak melihat peluang bahwa data privasi dari
dengan preferensi suatu produk maupun produk sesuai yang diinginkan dengan
Dari uraian latar belakang tersebut, privasi dari konsumen daring itu sendiri.
1. Pengaturan Privasi konsumen daring Stucki10 sebagai The collection and use of
2. Perlindungan Privasi dan Data Pribadi purposes. Dalam istilah tersebut, dapat
comparative approach. 10
Albert J. Marcella Jr. dan Carol Stucki, (2003),
Privacy Handbook: guidelines, exposures, policy
implementation, and international issue, New
Jersey: John Wiley & Sons,Inc, hlm. 198.
194
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
22
Gerald Spindler, (2002), E-Commerce In Europe
21
Ibid, h. 56-57. and USA, Berlin: Springer-Verlag, hlm.93-296.
199
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dari Keidanren terkait dengan Data d. Harus tersedia cara bagi pemilik data
24
Protection Act tersebut. pribadi untuk mengubah dan
Prinsip-prinsip yang Dibangun Dalam memperbaiki identitasnya.
Privacy Policy e. Setiap pihak yang telah melanggar
Simon Ginkhaef25 memberikan ketentuan privacy policy dengan
petunjuk terkait dengan prinsip-prinsip mengumpulkan, menyalahgunakan, dan
yang dibangun dalam privacy policy, menyebarluaskan data privasi harus
bahwa keberadaan privacy policy pada mengambil tindakan-tindakan
awal digunakannya e-commerce menjadi pemulihan, ganti rugi, dan menjaganya
petunjuk bagi penyedia online marketplace kembali di kemudian hari.
system untuk tidak melanggarnya karena Prinsip-prinsip tersebut menjadi
hal tersebut menjadi dasar bagi itikad yang pegangan baik bagi konsumen maupun
baik antar para pihak dalam melakukan penyedia e-commerce dan penyedia online
aktivitas e-commerce, yaitu: marketplace system untuk memenuhi
a. Diwajibkannya sistem pencatatan data ketentuan dalam setiap awal melakukan
yang sifatnya sangat rahasia. kegiatan e-commerce, harus dipakati
b. Bagi data privasi yang telah tercatat, privacy policy yang menjadi aturan dalam
harus ada upaya yang diberikan bagi hubungan ekonomi tersebut.
pemilik data untuk mengetahui Tujuan Pengaturan Privacy Policy
bagaimana data privasi tersebut Tujuan paling penting dari privacy
digunakan policy dalam kegiatan e-commerce adalah
c. Bagi pemilik data privasi, harus tersedia selain memberikan kepastian hukum
upaya yang diberikan untuk mencegah kepada konsumen terhadap informasi
dari penggunaan data privasi yang tidak pribadi yang telah di-input dan atau
sesuai/bertentangan dengan persetujuan preferensi yang dilakukan dalam kegiatan
yang disepakati dalam privacy policy transaksi elektronik tersebut tidak
tersebut. disalahgunakan dan dijaga kerahasiaannya,
karena hal tersebut selain berkaitan dengan
hak asasi manusia konsumen, juga
24
berkaitan dengan upaya dari penyedia jasa
Graham Graenlaf,( 2014), Asian Data Privacy
Law: Trade and Human Right Perspectives, e-commerce maupun penyedia online
Oxford: Oxford Publisher, hlm. 317-318.
25
Simon Ginkhaef, Op.Cit, hlm. 594. marketplace system untuk menghindari
203
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
pelanggaran atas rasa aman dan nyaman konsumen darig terlanggar hak-hak
serta dignity dari konsumen itu sendiri. privasinya.
Selain term and condition yang Pelanggaran Privacy Policy Pada Online
menjadi petunjuk bagi konsumen pada Marketplace System di Indonesia
awal melakukan kegiatan e-commerce, Terkait dengan pelanggaran hak
konsumen juga diharuskan mempelajari privasi yang dialami oleh konsumen pada
privacy policy dimana hal tersebut online marketplace system, dibutuhkan
bertujuan preventif perlindungan atas langkah preventif/ kehati-hatian dari
pelanggaran privasi konsumen yang konsumen untuk mencantumkan data-data
diakibatkan penggunaan teknologi cookies privasinya termasuk hobby dan
pada online marketplace system. Apabila kecenderungan, karena ketika hal tersebut
dirasa privacy policy dari konsumen telah ditabulasi oleh perusahaan, maka
rentan, maka disarankan konsumen e- yang terjadi hak privasi dari konsumen
commerce tidak menggunakan media sendiri yang terlanggar. Selama ini
tersebut. pengaduan masyarakat yang dilaporkan
Manfaat Pengaturan Privacy Policy pada direktorat e-business, Kemenkominfo
Manfaat yang dicapai dalam mayoritas berkaitan dengan ketidak
pengaturan privacy policy pada kegiatan e- sesuaian barang yang dipesan dengan
commerce apabila dijalankan dan ditaati barang yang diterima, untuk kasus terkait
dengan baik oleh kedua belah pihak, yaitu: hak privasi belum ada laporan pengaduan.
a) Meningkatkan rasa aman dan Laporan pada tahun 2013 oleh
kepercayaan antara konsumen daring United Nations Conference on Trade and
dan penyedia e-commerce. Development (UNCTAD) mencatat bahwa,
b) Terlindunginya hak privasi bagi sebanyak 2.100 kejadian yang telah
konsumen daring dalam kegiatan e- memakan banyak kerugian pada data
commerce yang dilakukan. privasi dengan taksiran 822 juta data
c) Terciptanya iklim persaingan usaha privasi telah terekam dalam kegiatan e-
yang sehat pada setiap aktivitas commerce dan telah dikumpulkann dalam
transaksi elektronik. online marketplace system. Hampir sekitar
d) Terdapat penyelesaian hukum yang 152 juta nama, identitas konsumen,
tepat sesuai yang disepakati pada enkripsi pasword, nomor kartu debit dan
privacy policy jika dikemudian hari kredit, serta informasi yang berkaitan
204
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dengan apa yang konsumen harap untuk didapatkan dari 300 perusahaan tur dan
dibeli/permintaan konsumen telah travel yang ada di Afrika Timur, karena
direkam. Jika diprosentase, pelaku yang data privasi konsumen daring tersebut
berasal dari sektor bisnis sekitar 53% dari dicuri, maka bisa terjadi pembayaran
total pihak yang melakukan pelanggaran transaksi tanpa persetujuan dan hal
data privasi, dan jelas tujuannya untuk tersebut jelas selain pelanggaran hak
kepentingan bisnis, data privasi yang privasi juga dapat dikategorikan
sering di-collect adalah pasword akun, cybercrime, maka dari itu 3G Direct Pay
nama pengguna akun, dan percakapan di e- membuat fitur keamanan enkripsi “end-to-
mail.26 end” untuk menanggulangi peretasan atas
Salah satu kasus yang dipublikasi data privasi tersebut dan terus dimonitor
oleh UNCTAD terkait dengan pelanggaran secara berkala.27
data privasi dalam kegiatan e-commerce Sementara itu, tidak dapat
pada tahun 2015 di Afrika Timur. Dimana diungkap kasus secara eksplisit yang
terdapat penyedia e-commerce melakukan menangani aduan pelanggaran hak privasi
pengumpulan data privasi pada mesin bagi konsumen daring di Indonesia. Akan
pembayaran otomatis yaitu nomor dan tetapi, jika ditelusuri dapat dikatakan
identitas pengguna kartu kredit tanpa bahwa hampir sebagian besar situs-situs di
sepengetahuan pemilik data dengan Indonesia mengumpulkan data privasi
memanfaatkan peralatan Skimming dengan konsumen, bahkan ada beberapa situs jual-
tujuan mendatangkan konsumen daring beli online di Indonesia yang tidak
lebih banyak. mencantumkan ketentuan privacy policy
Begitu pula yang terjadi pada 3G dan mengungkapkan dengan gamblang
Direct Pay yang bergerak pada payment profiling calon pembeli dan memberikan
gateway e-commerce, penyedia jasa gambaran calon pembeli kepada penjual
pembayaran tersebut telah merekam lebih barang tanpa izin dari pembeli itu sendiri
ribuan data privasi pelanggan yang dan hanya memuat terkait tata cara
pembayaran saja, situs yang dimaksud
26
UNCTAD, (2015), Report no. adalah glodokshop.com, hal tersebut
TD/B/C.II/EM.5/2: Trade and Development Board;
Investment, Enterprise, and Development membuktikan bahwa posisi dari konsumen
Commission Expert Meeting on Cyberlaws and
Regulations for Enhancing E-Commerce, Geneva:
United Nations, hlm. 10-11.
27
Ibid, hlm. 11.
205
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
28
Suradji, et.al, (2005), Penelitian Tentang
Perlindungan Hukum Data Digital, Jakarta: Badan
Pembina Hukum Depkumham RI, hlm. 107-108.
29
Ibid, hlm. 108-109
206
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
208
Volume 1 No.2 Oktober 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Halaman 191-208