2 No 1, Januari 2022
http://journal.puskapkum.org/index.php/scripta
Rama Dhianty
Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
E-mail : rama.dhianty@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak
Digitalisasi di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini mengalami perkembangan yang signifikan. Data We
are Social pada awal tahun 2021 mengungkapkan sebanyak 175 juta pengguna internet di Indonesia.
Platform digital ini telah digunakan dalam urusan di sektor privat hingga sektor publik. Mulai dari
digitalisasi perbankan, jual beli online, transportasi online, pembayaran hingga teknologi finansial yang
menawarkan pinjam meminjam uang berbasis platform digital. Di sektor publik, deteksi riwayat paparan
Covid-19 difasilitasi melalui aplikasi PeduliLindungi. Digitalisasi di sektor privat dan publik itu
menimbulkan masalah khususnya mengenai perlindungan data pribadi. Persoalan kebocoran data pribadi
dari berbagai platform digital itu menyeruak ke publik. Padahal, dalam praktiknya, interaksi antara
pengguna dan penyelenggara layanan digital telah diatur melalui kebijakan privasi (privacy policy) yang
dalam hal ini masuk kategori self regulation yang mengikat antara pengguna dan penyelenggara. Belum lagi
berbagai peraturan perundang-undangan sektoral mengandung muatan perlindungan data pribadi. Dengan
metode yuridis normatif menghasilkan kesimpulan, bahwa kebijakan privasi sebagai model self regulation
berasal dari common law system. Indonesia sudah mengakomodir perlindungan data pribadi pengguna
platform digital melalui government regulation yang bersifat sektoral, tetapi masih banyak memiliki
kelemahan. Mengingat Indonesia menganut civil law system, dan mengadopsi beberapa ketentuan dari
common law system, maka kebijakan privasi wajib disesuaikan dengan prinsip-prinsip perlindungan data
pribadi yang sudah dikodifikasikan dalam government regulation.Oleh karena itu (1) Pemerintah harus
segera mengesahkan RUUPDP mengingat masih adanya kelemahan dalam government regulation yang
bersifat sektoral , (2) Penyelenggara platform digital wajib menyesuaikan kebijakan privasinya, dan (3)
Meningkatkan edukasi kepada pengguna layanan platform digital.
Kata Kunci : kebijakan privasi, platform digital, data pribadi
Abstract
Digitalization in Indonesia in the past decade has experienced significant development. We are Social data
at the beginning of 2021 revealed as many as 175 million internet users in Indonesia. This digital platform
has been used in affairs in the private sector to the public sector. Starting from the digitization of banking,
online buying and selling, online transportation, payments to financial technology that offers to borrow
money based on digital platforms. In the public sector, the detection of Covid-19 exposure history is
facilitated through the PeduliLindungi application. Digitalization in the private and public sectors raises
problems, especially regarding the protection of personal data. The issue of the leak of personal data from
various digital platforms was raised to the public. In fact, in practice, the interaction between users and
digital service providers has been regulated through a privacy policy that in this case falls into the category
of self regulation that binds between users and organizers. Not to mention various sectoral laws and
regulations containing the content of personal data protection. Normative juridical methods result in the
conclusion that privacy policy as a model of self regulation comes from the common law system. Indonesia
has accommodated the protection of personal data of digital platform users through government regulations
that are sectoral, but there are still many weaknesses. Considering that Indonesia adheres to the civil law
system, and adopts some provisions of the common law system, the privacy policy must be adjusted to the
principles of personal data protection that have been codified in government regulation. Therefore (1) The
government must immediately pass the RUUPDP given the weaknesses in government regulation that are
sectoral, (2) Digital platform organizers must adjust their privacy policies, and (3) improve education to
users of digital platform services.
1 4
Danrivanto Budhijanto, Teori hukum dan revolusi Edmon Makarim, Pengantar hukum telematika:
industri 4.0 / penulis, Dr. Danrivanto Budhijanto, suatu kompilasi kajian (PT. Rajagrafindo Persada,
SH., LL.M. in IT Law. FCBArb | OPAC Perpustakaan 2005). Hal 197-198
5
Nasional RI. (Logoz Publishing, 2018). Hal. 143 Simon Kemp, “Digital in Indonesia: All the
2
“Kementerian Komunikasi dan Informatika”, Statistics You Need in 2021 — DataReportal –
(2020), online: www.kominfo.go.id Global Digital Insights”, (11 February 2021), online:
<https://www.kominfo.go.id/content/detail/29885 datareportal.com
/masuki-era-revolusi-industri-40-indonesia-perlu- <https://datareportal.com/reports/digital-2021-
manfaatkan-teknologi-digital/0/berita_satker>. indonesia>.
3
Budhijanto, supra note 1.
6 12
Ibid. Muhamad Hasan Rumlus & Hanif Hartadi,
7
Galuh Putri, “Jumlah Pengguna Internet Indonesia “KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PENCURIAN
2021 Tembus 202 Juta”, (2021), online: DATA PRIBADI DALAM MEDIA ELEKTRONIK (Policy
kompas.com the Discontinuation of Personal Data Storage in
<https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/161 Electronic Media)” (2020) 11:2 J HAM, online:
00057/jumlah-pengguna-internet-indonesia-2021- <http://dx.doi.org/10.30641/ham.2020.11.285-
tembus-202-juta>. 299>. Hal. 291
8 13
Hukum Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, Makarim, supra note 4. Hal. 198
14
by Wahyudi Djafar (2019). Makalah dalam materi Wahyudi Djafar, Berhard Rubenfitz & Blandina,
kuliah umum “Tantangan Hukum dalam Era “Perlindungan Data Pribadi di Indonesia: Usulan
Analisis Big Data”, Program Pasca Sarjana Fakultas Pelembagaan Kebijakan dari Perspektif Hak Asasi
Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 26 Manusia | Perpustakaan ELSAM”, (2016), online:
Agustus 2019 perpustakaan.elsam.co.id
9
Ibid. <https://perpustakaan.elsam.or.id/index.php?p=sh
10
Ibid. ow_detail&id=15096&keywords=>.
11
Ibid.
15 18
Djafar, supra note 8. Hal. 7 Maichle Delpiero et al, “Analisis Yuridis Kebijakan
16
Muhammad Fathur, “TANGGUNG JAWAB Privasi dan Pertanggungjawaban Online
TOKOPEDIA TERHADAP KEBOCORAN DATA PRIBADI Marketplace Dalam Perlindungan Data Pribadi
KONSUMEN | Fathur | National Conference on Law Pengguna Pada Kasus Kebocoran Data” (2021) 9:1
Studies (NCOLS)” (2020) 2:1 Prosiding, online: Padjadjaran Law Rev, online:
<https://conference.upnvj.ac.id/index.php/ncols/a <http://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/plr/article
rticle/view/1345>. Hal. 45 /view/509>.
17 19
Ibid. Ibid.
20
Hasan Rumlus & Hartadi, supra note 12. Hal. 286 (2021), online: aptika.kominfo.go.id
21
Delpiero et al, supra note 18. Hal. 51 <https://aptika.kominfo.go.id/2021/09/kemenkes-
22
Fathur, supra note 16. tidak-ada-bukti-kebocoran-data-di-
23
Ibid. Hal. 4 pedulilindungi/>.
24 26
Leski Rizkinaswara, “Kominfo Investigasi Dugaan Irwan Syambudi, “Menilik Keamanan & Potensi
Kebocoran Data KTP – Ditjen Aptika”, (2021), Penyalahgunaan Data di PeduliLindungi”, (2021),
online: aptika.kominfo.go.id online: tirto.id <https://tirto.id/menilik-keamanan-
<https://aptika.kominfo.go.id/2021/05/kominfo- potensi-penyalahgunaan-data-di-pedulilindungi-
investigasi-dugaan-kebocoran-data-ktp/>. gjXy>.
25 27
Pratiwi Agustiini, “Kemenkes: Tidak Ada Bukti Kornelius Benuf & Muhamad Azhar, “Metodologi
Kebocoran Data di PeduliLindungi – Ditjen Aptika”, Penelitian Hukum sebagai Instrumen Mengurai
dalam permasalahan hukum kontemporer mengikat para pihak yaitu pengguna dan
ini adalah metode penelitian hukum penyedia platform digital adalah kebijakan
normatif. Metode Penelitian Hukum privasi (Privacy Policy).28 Kebijakan
Normatif dilakukan dengan cara melakukan Privasi (Privacy Policy/Privacy
analisa pada peraturan perundang- Statement/Privacy Notice) merupakan
undangan yang berlaku dan relevan, yaitu perjanjian antara penyedia platform digital
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengguna.29 Pengguna platform
dengan perlindungan data pribadi. Selain digital dianggap telah mengikatkan diri
itu, menganalisis prinsip-prinsip dengan ketentuan-ketentuan yang ada
perlindungan data pribadi dengan didalam kebijakan privasi. 30 Meskipun
permasalahan yang fokus dan relevan pengguna platform digital hanya
tentang perlindungan data pribadi pada mengunjungi website, sudah mengikatkan
platform digital melalui kebijakan privasi. diri melalui kebijakan privasi. 31 Adapun
Pendekatan yang digunakan adalah yuridis yang diatur didalam kebijakan privasi
normatif. Data yang digunakan adalah data adalah mengenai : 32
sekunder yang kemudian dianalisis dengan
fenomena/peristiwa hukum yang terjadi di a. Informasi pribadi apa saja yang
dikumpulkan oleh situs dari
masyarakat. Dengan menggunakan data
sekunder, dalam penelitian ini berupaya para pengunjungnya atau
anggotanya;
untuk menganalisa kebijakan privasi
sebagai self regulation dan peraturan b. Bagaimana pengorganisasian
pengumpulan informasi;
perundang-undangan sektoral tentang
perlindungan data pribadi di platform c. Bagaimana informasi tersebut
akan digunakan;
digital sebagai government regulation.
Penelitian ini berupaya menemukan d. Kepada siapa informasi
tersebut akan dibagikan;
jawaban adanya kebijakan privasi (privacy
policy) dan peraturan perundang-undangan e. Pilihan-pilihan apa saja yang
dimungkinkan bagi setiap
sektoral sebagai government regulation,
yang ditujukan untuk menjamin subyek data berkenaan dengan
perlindungan data pribadi pengguna pengumpulan, penggunaan
platform digital belum memberikan hasil serta pendistribusian informasi
tersebut;
yang maksimal.
f. Prosedur pengamanan yang
ditempatkan untuk melindungi
kehilangan, penyalahgunaan
C.PEMBAHASAN informasi yang berada dalam
1. Kebijakan Privasi (Privacy Policy) kontrol situs;
sebagai Self Regulation yang Diadopsi g. Bagaimana cara membatalkan
dari Common Law System informasi yang tidak akurat;
33 40
Atip Latipul Hayat, “Perlindungan Data Pribadi Ibid.
41
Dalam Perdagangan Secara Elektronik” (2002) 18 J Ibid. Hal. 28
42
Huk Bisnis Hal. 26. Ibid. Hal. 29
34 43
Ibid. Hal. 27 Wahyudi Djafar & M Jodi Santoso, Perlindungan
35
Ibid. Hal. 26 Data Pribadi KONSEP, INSTRUMEN, DAN
36
Ibid. PRINSIPNYA Lembaga Studi dan Advokasi
37
Ibid. Hal. 57 Masyarakat (ELSAM) (2019). Hal. 26
38 44
Ibid. Ibid.
39 45
Ibid. Ibid.
46 48
Ibid. Hal. 28 Ibid.
47 49
Djafar, supra note 8. Ibid. Hal. 5
53 56
Ibid. Delpiero et al, supra note 18.
54 57
Ibid. Ibid.
55
Ibid.
58 60
Ibid. Djafar, supra note 8.
59 61
Hasan Rumlus & Hartadi, supra note 12. Hal. Ibid.
293-295