Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Nunung Badrullah

50400120083

10 mei 2023

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023
RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan apa yang dimaksud digital devide dan bagaimana mengatasinya ?


2. Jelaskan apa yang dimaksud era industri 4.0 dan era society 5.0 ?
3. Jelaskan tiga jenis sistem teknologi komunikasi dan informasi !
4. Jelaskan infrastruktur SIM !
5. Jelaskan pengertian dan jenis software sistem !

PEMBAHASAN

A. Digital Devide dan Cara Mengatasinya


Digital devide adalah sebuah kessenjangan digital dalam dunia teknologi. Hal
tersebut terjadi pada daerah, rumah tangga, wilayah, yang bisa mengakses dan
menggunakan teknologi secara efektif dengan orang-orang yang tidak maampu
memanfaatkan kemajuan teknologi. Digital devide bukan hanya terjadi pada
organisasi, pemerintah, negara, daerah, dll, bahkan digital devide sendiri bisa
terjadi pada individu dengan individu. Ada 3 hal yang dapat memicu digital
devide, berikut :
1. Kepemilikan teknologi, dengan kepemilikan teknologi pada era sekarang
tentunya semua orang memiliki alat teknologi, dengan begitu kepemilikan
teknologi tersebut tidak memicu kesenjangan.
2. Penguasaan aplikasi, dengan menguasai teknologi seseorang dapat
memonitor segala bentuk teknologi. Kesenjangan dalam konteks ini ialah
sebagian orang belum mampu menguasai aplikasi secara keseluruhan.
3. Perkembangaan TIK yang kurang merata, Teknologi Informasi Dan
Komunikasi yang kurang merata dapat menyebabkan kesenjangaan digital,
baik individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, yang pembagian
dan penalaran dalam hal TIK yang masih kurang merataa.
Digital Divide adalah sebuah bentuk dan kondisi kesenjangan (gap)
diantara masyarakat yang tahu (memiliki pengetahuan ) terhadap
teknologi digital dengan masyarakat yang tidak tahu sama sekali (buta
teknologi digital ). Pengguna internet di Indonesia mencapai 82 Juta orang.
Dengan capaian tersebut Indonesia berada pada peringkat ke 8 di dunia 80%
pengguna adalah remaja usia 15 – 19 tahun. Facebook adalah aplikasi socmed
tertinggi, indonesia menduduki peringkat ke 4 di dunia. Lebih lanjut, digital
devide menggambarkan sebuah kessenjaangan antara orang-orang yang
memiliki akses kelaayanaan internet yang terjangkau dan cepaat,
keterampilan, serta gadget yang diperlukan untuk memanfaatkan akses
tersebut, dengaan mereka yang tidak memilikinya. Contoh sederhanana dari
digitaal devide ataau yang dikenal dengan kesenjangaan digital seperti
antaaraa orang-orang di negara maju dan negara berkembang, antara orang-
oraang di perkotaan dan di pendesaan, antara kelompok, usia, gender, etnis,
serta antaaraa orang-orang yang memiliki dan yang tidak memiliki akses ke
perangkat dan infrastruktur teknologi digital.
Terlepas dari kesenjangaan antara negara maju dan negara berkembang,
populasi pedesaan dan perkotaan, serta laki laki dan perempuan, terdapat 3
jenis kesenjangaan digital/digital devide, antara lain sebagai berikut :
1. Kesenjangaan akses, jenis kesenjangan aksses adalaah jeniss digital
devide yang paling terlihat. Kesenjangaan akses ini merujuk pada
perbedaan ekonomi antar individu, sehingga berdampak pada
kemaampuaan seseoraang untuk membeli perangkat yang diperlukan
untuk online.
2. Kesenjangaan pengguna, jeniss digital devide ini mengacu pada
perbedaan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh individu. Terddapat
kesenjangaan generasi dalam hal keterampilan yang diperlukan untuk
menggunakan internet. Hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas pendidikan
yang diterima seseorang.
3. Kesenjaangan kualitas pengguna, jennis dari dgital divide ini sedikit lebih
rumit, karena hal ini mengacu pada perbeedaan seseorang dalam
menggunakan internet dan kenyataan baahwa beberapa orang lebih
mampu untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan daripda
yang lain. Dengan kata lain, perbedaan kualitas penggunaan
mencerminkan ketidak seimbangan dalam kemampuan individu untuk
memanfaatkan internet.
Dengan segala penyebab dan kondisi yang ada pada kesenjangan
digital, berikut beberapa solusi dalam mengatasi digital devide atau
kesenjangan digital. Di antaranya :
1. Membangun infrastruktur teknologi digital yang lebih baik, melalui
solusi ini, diperlukan investasi yang lebih besar untuk membangun
infrastruktur teknologi digital yang lebih baik di wilayah yang jarang
diperhatikan atau terlantar.
2. Mengadakan pelatihan & pendidikan, pemerintah dan lembaga
swaastaa dapat memberikaan sebuah pelatihan dan pendidikan dalam
keteraampilan teknologi digital untuk mmperkuat kemampuan
individu dan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital,
sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara
maksimal.
3. Mengadakan program akses internet yang terjangkau, untuk
mewujudkan ini, pemerintah suaatu negara aataau wilayah dapat
memberikan prograam yang memberikan aksess internet yang
terjangkau dengan mudah bagi kelompok masyarakat yang terlantar
atau kuraang mampu.
4. Kerja sama aantar sektor publik dan swasta, untuk mempersempit
jurang kesenjangan digital, kerja sama anatr sektor publik dan sektor
swasta sangat dibutuhkan. Kolaborasi ini diharapkan dapat
meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi digital dengan cara
membangun infrastruktur, memberikan pelatihaan, dan memberikan
akses internet yang lebih terjangkau.
B. Era Industri 4.0 & Era Society 5.0

Pada era sekarang sudah berkembang menjadi 4.0, sebelumnya


terdapat perkembanga pada era industri, berikut beberapa era perkembangan
industri:
1. Era 1.0, dalam era perkembangannya dengan menggunakan tekhnik mekanik,
seperti pembuatan rangkai tenaga angin, tenaga uap, tenaga air, dll.
2. Era 2.0, perkembangan industri yang digunakan dengan mesin elektronik,
seperti pembangkit tenaga listrik, produksi massal ( pembuatan baju, sepatu,
celana), merakit radio, telebisi, dan lain-lain.
3. Era 3.0, komputer dan otomotisasi di kembangkan pada era ini dengan
penggunaan alat elektronik.
4. Era 4.0, pada era 4.0 manusia telah menggunakan alat elektronik yang berbasi
online. Perusahaan atau organisasi yang memiliki cabang diseluruh dunia itu
akan dikontrol di pusat perusahaan tersebut sehingga mampu mendapatkan
informasi melalui komunikasi yang berbasis online. Dalam era ini tidak
banyak perusahaan maupun pabrik yang mengembangkan robot atau AI yang
mampu membantu pekerjaaan manusia bahkan bisa menggantikan pekerjaan
manusia.
Belakangan ini kata Industry 4.0 sering digemakan oleh banyak orang.
Akan tetapi, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih belum mengerti
apa itu Industry 4.0 dan bagaimana hal tersebut akan memberikan sumbangsih
terhadap kemajuan Indonesia.
Istilah Industry 4.0 pertama kali digemakan pada Hannover Fair, 4-8 April 2011.
Istilah ini digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke
tingkat selanjutnya, dengan bantuan teknologi. Mengutip dari laman Forbes, revolusi
industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem
cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui
teknologi machine learning dan AI. Sebenarnya, campur tangan komputer sudah ikut
dalam Industry 3.0. Kala itu, komputer dinilai sebagai ‘disruptive’, atau bisa diartikan
sesuatu yang mampu menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat
ini machine learning dan AI ada di tahap tersebut. Secara singkat, Industry 4.0,
pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama
lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari
sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat
Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan.
Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian
Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, agar Indonesia
dapat bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti
tren. “Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan
mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses
produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama,” kata Airlangga. “Kami
juga sedang mempelajari dari negara-negara lain yang telah menerapkan, sehingga
bisa kita kembangkan Industry 4.0 dengan kebijakan berbasis kepentingan industri
dalam negeri,” ungkapnya. Airlangga juga menyebutkan, sejumlah sektor industri
nasional telah siap memasuki era Industry 4.0. Beberapa di antaranya seperti industri
semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. “Misalnya industri
otomotif, dalam proses produksinya, mereka sudah menggunakan sistem robotik dan
infrastruktur IoT,” kata Airlangga. Lantas, faktor penggerak apakah yang harus
diperkuat untuk menyambut Industry 4.0 di Indonesia? Menurut Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar menjelaskan, ada
beberapa bidang yang harus dipersiapkan. Beberapa di antaranya adalah melakukan
peningkatan otomatisasi, komunikasi machine-to-machine, komunikasi human-to-
machine, AI, serta pengembangan teknologi berkelanjutan.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa untuk melakukan implementasi, ada
empat dasar faktor penggerak. Pertama adalah peningkatan volume data, daya
komputasi, dan konektivitas. Harusnya juga adanya peningkatan kemampuan analitis
dan bisnis intelijen di Industri ini. “Bentuk baru dari interaksi human-machine,
seperti touch interface dan sistem augmented-reality juga merupakan hal yang
penting. Tak ketinggalan, pengembangan transfer instruksi digital ke dalam bentuk
fisik, seperti robotik dan cetak 3D,” tegasnya. Kemenperin juga sudah mulai
memberikan dorongan untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan oleh pelaku
industri. Mereka telah melakukan beberapa hal, seperti pemberian insentif kepada
pelaku usaha padat karya berupa infrastruktur industri, melakukan kolaborasi dengan
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam optimalisasi bandwidth, serta
penyediaan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) yang memudahkan
integrasi data untuk membangun industri elektronik. Tak ketinggalan, persiapan
SDM industri melalui pendidikan vokasi yang mengarah pada high skill serta
meningkatkan keterampilan SDM industri yang dominan low/middle ke level high
skill juga telah dilakukan. Lantas, perusahaan mana yang sudah
mengimplementasikan Industry 4.0 di Indonesia? Ternyata, salah satu pabrik yang
sudah mengadopsi langsung adalah pabrik alat listrik asal Jerman yang ada di
Indonesia, yakni PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB).
Dalam situs resmi Kemenperin, kedua pihak melakukan kerjasama mengenai
pengaplikasian teknologi Virtual Reality untuk mengontrol kondisi mesin.
Kerjasama ini dilakukan pada saat Airlangga mengunjungi pabrik tersebut pada 16
November 2018 silam. Di sisi lain, Telkomsel sebagai salah satu
pihak enabler Industry 4.0 juga sudah siap mendukung terlaksananya hal tersebut di
Indonesia. Mereka akan menyediakan sistem IoT, melalui program Telkomsel
Innovation Center (TINC). "Program TINC merangkum berbagai kegiatan dalam
membentuk ekosistem IoT Indonesia, berupa penyediaan laboratorium IoT, program
mentoring dan bootcamp bersama expertise di bidang IoT, serta networking
access bagi para startup, developer, maupun system integrator dengan para pemain
industri terkait," ujar Denny Abidin, General Manager External Corporate
Communications Telkomsel. Telkomsel pun mengembangkan layanan IoT yang
bersifat lintas industri. Salah satu contoh bidang yang sudah bekerjasama dengan
mereka adalah di bidang perbankan. Telkomsel menjadi mitra penyedia
IoT connectivity dan IoT platform. Begitu juga di sektor transportasi, otomotif dan
logistik. Mereka telah menyediakan solusi IoT secara total. Tak ketinggalan, mereka
juga mempersiapkan diri untuk membantu industri yang bergerak
di agriculture, aquaculture, environmental dan monitoring. Perusahaan berplat
merah ini sudah menjadi penghubung, inkubator, serta akselerator.
Satu hal lagi yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk
menyongsong Industri 4.0. Salah satunya adalah melalui persiapan hadirnya jaringan
generasi kelima atau yang lebih dikenal sebagai jaringan 5G. Menteri Komunikasi
dan Informatika, Rudiantara pun dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa
jaringan 5G memang diprioritaskan untuk kebutuhan industri. Bukannya untuk
pengguna individual semata. “Penerapan teknologi 5G awalnya untuk industri, mesin
ke mesin. Bagaimana robot bisa menggantikan kendaraan forklift dalam mengangkat
barang-barang, jadi aplikasinya untuk hal-hal ini bukan aplikasi untuk individu,” kata
Rudiantara. Hingga saat ini, ada beberapa operator yang sudah mencoba jaringan 5G
di Indonesia. Sebut saja Telkomsel yang sudah melakukan uji coba pada saat
pagelaran Asian Games 2018, disusul XL dengan mengadakan tes jaringan di Kota
Tua pertengahan tahun lalu. Di sisi lain, Indosat telah memperlihatkan bagaimana
jaringan 5G dapat diterapkan dalam Industri 4.0. Dalam acara ulang tahun mereka
yang ke-51 pada 21 September tahun lalu, mereka telah menunjukkan bagaimana cara
mereka bisa membantu industri. Kala itu, Menkominfo Rudiantara mencoba
menggunakan headset AR yang terhubung di jaringan 5G. Dengan menggunakan
teknologi jaringan tersebut, dia dapat mengontrol peralatan di dunia virtual tanpa
adanya gangguan lag jaringan.
Selanjutnya yaitu era society, Society 5.0 adalah visi masa depan yang
digambarkan oleh Jepang yang menitikberatkan pada penerapan teknologi tinggi
seperti IoT dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai
sektor, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan membantu
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Society 5.0 merupakan sebuah
konsep di mana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dan
teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri.
Perkembangan teknologi itu sendiri bagaikan dua mata koin, yakni memiliki
kelebihan dan kelemahan. Sisi lemahnya, mungkin kita khawatir bahwa tugas
manusia dapat dengan mudah digantikan oleh mesin pada Society 5.0. Tetapi
konsep Society 5.0 juga menyimpan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan
kualitas hidup kita sebagai manusia.
Untuk memahami perkembangan Society 5.0 ini, kita perlu memahami juga
generasi-generasi sebelumnya dimulai dari Society 1.0 hingga Society 4.0.
1. Society 1.0: Era berburu dan manusia baru mengenal tulisan.
2. Society 2.0: Era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam.
3. Society 3.0: Era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk
aktivitas sehari-hari.
4. Society 4.0: Era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan
manusia.
5. Society 5.0: Era teknologi di mana semua teknologi merupakan bagian dari
manusia itu sendiri.

C. 3 Jenis Sistem Komunikasi Dan Informasi

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain dan terpadu. Kata komunikasi berasal dari kata “tele” yang berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “jauh” dan “communication” yang berarti
komunikasi. Jadi, komunikasi bisa diartikan sebagai proses distribusi informasi
antara tempat-tempat yang berdekatan atau yang terpisah oleh jarak jauh. Kata
informasi berasal dari kata prancis kuno informacion yang diambil dari bahasa
latin “informationem” yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan
yang dikomunikasikan” Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu
mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin
banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang
dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Jadi, sistem konukasi dan informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi
dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi
dan manajemen. sistem komunikasi adalah himpunan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mengkomunikasikan informasi dari suatu
lokasi ke lokasi lain.
Ada 3 perspektif atau cara pandang orang yang menggunakan teknologi
tersebut, antara lain :
1. Sistem teknologi secara general, adalaah sistem teknologi yang digunakan
orang-orang pada umumnya, seperti mesin atm digunakan pada semua
kalangan, komputer dalam perangkat lunak yang digunakan semua orang.
2. Sistem secara teknikal, adalah perangkat-perangkat teknologi yang gunakan
orang-orang yang ahli, seperti programer, sistem analisi, dari kedua hal
tersebut hanya digunkan oleh oraang-orang yang ahli dalam hal tesebut yang
memang diperlukan pendidikan khusus.
3. Sistem fungsional, adalah pengunaan teknologi oleh orang-orang yang
bekerja di bidang perkantoran, perusahaan, ataupun orang orang profesional.
D. Infrastruktur Sistem Informasi Manajemen
Infrastruktur atau prasarana adalah seluruh struktur dan juga fasilitas
dasar, baik itu fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi,
jalan, jembatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas
masyarakat maupun perusahaan.
Sebuah sistem informasi manajemen yang andal itu membutuhkan beberapa
perangkat-perangkat dasar, perangkat dasar tersebut berfungsi sehingga SIM
berjalan dengan baik. Secara umum ada 5 perangkat dasar dari infrastruktur
sistem informasi manajemen, antara lain :
1. Sumber daya manusia, adalah orang-orang yang terlibat didalam mengelolah,
menggunakan, memanfaatkan teknologi. Sumber daya manusia ialah
komponen yang paling penting didalam sistem informasi manajemen. Secara
umum sumber daya manusia dibagi kedalam dua bagian:
a) User, pengguna ialah orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut.
b) Spesialis, yang bekerja sebagai profesi tersebut, misalnya programmer
dan sistem administratur.
2. Sumber daya yang berupa perangkat keras, dalam dunia teknologi harus
diperlukan sebuah hardware untuk memanfaat sofware. Hardware ialah
perangkat-perangkat dari sistem informasi yang bisa dilihat, diraba, dan
digunakan, seperti komputer, handphone, dan lain-lain.
3. Sumber daya yang berupa perangkat lunak, yaitu program atau perangkat
lunak yang digunakan dalam mengelolah dan menjalankan sistem informasi.
4. Jaringan , untuk menjalankan semua perangkat yang ada dalam sisstem
informasi manajemen, tentunya diperlukan sebuah jaringan untuk
menghubungkan semua cabang yang ada dalam sebuah organisasi maupun
perusahaan sehingga dapat terhubung satu sama lain.
5. Data resorce, SIM mengharuskan sdm dalam sebuah perusahaan harus
mengelola data dengan baik. Oleh karna itu data harus dikelolah dengan baik,
data itulah menjadi input, di proses, dan disimpan. Perbedaan antara data dan
informasi ialah, data ialah segala yang ada yang masih bersifat bahan baku,
sedangkan informasi adalah data yang telah diproses, dioleh dan digunakan
oleh pengguna sehingga menjadi sesuatu yang bermakna.
E. Pengertian Dan Jenis Software Sistem
Software adalah data yang diprogram, dismpan, dan diformat secara digital
dengan fungsi tertentu. Perangkat ini sendiri tidak memiliki bentuk fisik, dan bisa
di operasikan melaalui komputer. Untuk pembuatannya sendiri, perangkat ini
memerlukan bahasa pemprograman yang ditulis oleh seorang programmer atau
orang yang ahli dalam bidang tersebut. Selanjutnya perangkat tersebut
dikomplikasikan memaakai aplikasi kompiler agar dapat menjadi kode yang bisa
dikenali oleh mesin hardware/perangkat keras. Yang dimaksud perangkat keras
disini adalah personal computer.
Software adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankansebuah
program atau perangkat intruksi elektronik yang menjalankan fungsi-fungsi
komputer. Sofware sistem adalah program yang mengatur fungsi-fungsi umum
komputer dan menfasilitasi program aplikasi agar dapat bekerja di sistem
komputer. Termasuk mengatur sumberdaya internal dan eksternal sehingga
komputer bekerja dengan normal. Ada empat (4) jenis program yang dalam
sofware sistem, antara lain :
1. Operating system, program induk yang mengatur operasi dasar komputer.
Program ini melakukan pengaturan sumber daya seperti mengontrol
hardware, CPU, alokasi waktu, dan peralatan pheriperal.
2. Devise drivers, yaitu program khusus untuk menjalankan perangkat-
perangkat eksternal yang digunakan oleh komputer seperti program printer,
kamera digial, scanner, dan mikrofon.
3. Utility programs, yaitu program-program yang mendukung, atau
meningkatkan kinerja operating sistem. Seperti anti virus, data kompersi, dan
PC Tools.
4. Language translators, yaitu sofware yang khusus membuat program
komputer, apakah berupa sistem operasi, program pakeyt, atau program
aplikasi. Seperti Pascal, Fortran, Clispper, dan dBase.
Berikut jenis-jenis sofware sistem yang dapat membantu kinerja
seseorang dengan menggunakan hardware.
DAFTAR PUSTAKA

Carmen Steele. What is the Digital Devide?. Diakses tanggal: 7 April 2023.
Iberdrola. Digital devide throughout the world and why it causes inequality.
Diakses tanggal: 7 april 2023.
Marget Rouse. Digital devide. Diakses tanggal 7 april 2023.
https://youtu.be/yuJIENdRWtw
https://youtu.be/jq7vpZ789Bk
https://youtu.be/lWPAuRpm6B4
https://youtu.be/mDXPTtOIGPM
https://youtu.be/Z4UwtCHIVIM

Anda mungkin juga menyukai