NPM : 202210325186
Kelas : 2A04
Kerangka hukum bidang Teknologi Informasi (TI) terdiri dari sejumlah undang-
undang, regulasi, dan kebijakan yang mengatur penggunaan, pengelolaan, dan keamanan
informasi dalam konteks teknologi informasi. Berikut adalah beberapa undang-undang
dan regulasi yang termasuk dalam kerangka hukum TI:
1. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE): UU ITE mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dan transaksi
elektronik di Indonesia. UU ITE melindungi privasi dan keamanan data, serta
mengatur sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana di dunia maya.
2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Hak Cipta: Undang-undang ini mengatur
tentang hak kekayaan intelektual, termasuk hak cipta dalam konteks TI.
3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (PMKI) No. 20 Tahun 2016 tentang
Standar Nasional Interkoneksi: PMKI ini mengatur tentang penggunaan teknologi
informasi dan standar komunikasi di Indonesia.
4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (PMKI) No. 11 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik: PMKI ini mengatur tentang kewajiban
penyelenggara sistem elektronik untuk melindungi privasi dan keamanan data
pengguna.
5. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial: PBI ini mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dalam
layanan keuangan, termasuk e-commerce, e-payment, dan peer-to-peer lending.
6. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi: Undang-undang ini
mengatur tentang penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia, termasuk
penggunaan teknologi informasi dalam penyampaian layanan telekomunikasi.
7. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik: Peraturan ini mengatur tentang penggunaan teknologi informasi
dalam transaksi elektronik dan melindungi hak-hak konsumen.
1. Keamanan dan Privasi Data: Cyber Law melindungi privasi data pengguna dan
mengatur tindakan hukum terhadap pelanggaran keamanan data.
2. Kejahatan di Dunia Maya: Cyber Law mengatur tindakan hukum terhadap pelaku
kejahatan di dunia maya, seperti penipuan online, penyebaran virus komputer, dan
hacking.
3. E-Commerce: Cyber Law mengatur transaksi dan bisnis yang dilakukan melalui
internet, termasuk hak dan kewajiban pengguna, perlindungan konsumen, serta sanksi
hukum atas pelanggaran.
4. Properti Intelektual: Cyber Law melindungi hak cipta, paten, merek dagang, dan hak
kekayaan intelektual lainnya dalam lingkup teknologi informasi.
5. Kebijakan dan Peraturan Pemerintah: Cyber Law mencakup peraturan dan kebijakan
pemerintah terkait dengan teknologi informasi, seperti pengaturan sumber daya
internet, infrastruktur, dan kebijakan penggunaan teknologi informasi dalam
pemerintahan.
6. Kebebasan Berbicara: Cyber Law juga mengatur kebebasan berekspresi dan berbicara
di dunia maya, termasuk kebebasan berpendapat, hak privasi, dan perlindungan hak-
hak individu dalam ruang digital.
1. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE): UU ITE mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dan transaksi
elektronik di Indonesia. UU ITE melindungi privasi dan keamanan data, serta
mengatur sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana di dunia maya.
2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (PMKI) No. 20 Tahun 2016 tentang
Standar Nasional Interkoneksi: PMKI ini mengatur tentang penggunaan teknologi
informasi dan standar komunikasi di Indonesia.
3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (PMKI) No. 11 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik: PMKI ini mengatur tentang kewajiban
penyelenggara sistem elektronik untuk melindungi privasi dan keamanan data
pengguna.
4. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial: PBI ini mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dalam
layanan keuangan, termasuk e-commerce, e-payment, dan peer-to-peer lending.
5. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi: Undang-undang ini
mengatur tentang penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia, termasuk
penggunaan teknologi informasi dalam penyampaian layanan telekomunikasi.
6. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik: Peraturan ini mengatur tentang penggunaan teknologi informasi
dalam transaksi elektronik dan melindungi hak-hak konsumen.
Selain itu, terdapat juga beberapa inisiatif lain yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia untuk mengatur penggunaan teknologi informasi, seperti Kebijakan Nasional
Revolusi Industri 4.0 dan Strategi Nasional Literasi Digital.
1. Privasi dan Keamanan Data: Implikasi etika dalam teknologi informasi terkait dengan
privasi dan keamanan data yang dipertukarkan melalui teknologi informasi.
Penggunaan teknologi informasi yang tidak etis dapat mengakibatkan pelanggaran
privasi dan keamanan data pengguna.
2. Kejahatan di Dunia Maya: Pemanfaatan teknologi informasi yang tidak etis dapat
meningkatkan kejahatan di dunia maya, seperti penipuan online, penyebaran virus
komputer, dan hacking.
3. Ketergantungan Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi yang berlebihan dapat
menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat pada teknologi tersebut, sehingga
mengganggu produktivitas dan keseimbangan kehidupan sehari-hari.
4. Pengambilan Keputusan Otomatis: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan otomatis, namun hal ini dapat menimbulkan masalah etika
terkait dengan diskriminasi dan ketidakadilan.
5. Hak Kekayaan Intelektual: Implikasi etika dalam teknologi informasi juga terkait
dengan hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta, paten, dan merek dagang.
Penggunaan teknologi informasi yang tidak etis dapat melanggar hak-hak kekayaan
intelektual.
6. Etika dalam Pengembangan Teknologi: Pengembangan teknologi informasi juga
memerlukan pertimbangan etika yang matang. Hal ini terkait dengan kualitas produk
dan layanan, pengaruh teknologi pada masyarakat, serta dampak lingkungan.
1. Hak atas privasi dan keamanan data: User berhak atas privasi dan keamanan data
pribadi yang mereka berikan melalui teknologi komputer. Hal ini terkait dengan
keamanan informasi, perlindungan terhadap penggunaan data yang tidak sah atau
penyalahgunaan data oleh pihak lain.
2. Hak atas akses dan kontrol: User berhak atas akses dan kontrol terhadap data,
perangkat, dan aplikasi yang digunakan dalam teknologi komputer. Hal ini termasuk
hak untuk menentukan siapa yang boleh mengakses data dan aplikasi, serta hak untuk
menghapus data dan menghentikan penggunaan aplikasi.
3. Hak atas keadilan dan kesetaraan: User berhak atas keadilan dan kesetaraan dalam
pemanfaatan teknologi komputer. Hal ini termasuk hak untuk tidak diskriminatif dan
tidak ada diskriminasi dalam penggunaan teknologi komputer.
4. Hak atas informasi dan edukasi: User berhak atas informasi dan edukasi tentang
teknologi komputer yang mereka gunakan, termasuk hak untuk mendapatkan
informasi tentang keamanan, privasi, dan hak-hak lainnya terkait dengan teknologi
komputer.
5. Hak untuk memberikan persetujuan: User berhak untuk memberikan persetujuan
dalam penggunaan teknologi komputer, termasuk hak untuk menolak penggunaan
teknologi yang tidak diinginkan atau merugikan.
6. Hak atas kualitas produk dan layanan: User berhak atas kualitas produk dan layanan
yang diberikan oleh pihak-pihak yang menyediakan teknologi komputer, termasuk
hak untuk mendapatkan produk dan layanan yang sesuai dengan standar etika dan
kualitas yang baik.