Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Kejahatan Terhadap Perkembangan IT


“Pembobolan E-Commerce”

Mata Kuliah : Etika dan Komunikasi Bisnis


Dosen Pengampu : Jenni Veronika Br Ginting, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
• Icha Dahlia 21030181
• Sri Rizkinta Br Surbakti 21030190
• Intan Wulandari Br Hasibuan 21030159
• Nurul Ikhwan 21030230
• Diki Wahyudi 21030141

PROGRAM STUDI D-III AKUTANSI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS
INDONESIA
PRAKATA

Puji dan syukur tiada hentinya kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah kami yang berjudul:
Pembobolan E-Commerce ini dengan tepat waktu.
Proposal ini dibuat dengan harapan dapat memenuhi tugas mata kuliah Etika dan
Komunikasi Bisnis. Meski begitu, kami sebagai penulis juga sadar jikalau dalam penyusunan
proposal ini masih banyak ditemui kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami akan sangat
menghargai jika terdapat beberapa saran atau kritik membangun dari pembaca yang nantinya dapat
membantu saya untuk menyempurnakan tugas makalah ini.
Akhir kata, kami selaku penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih dan
memohon maaf atas kelebihan maupun kekurangan atas makalah ini. Kritik dan saran anda saya
tunggu guna penyempurnaan makalah ini.

Deli Serdang, 08 Maret 2023

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 E-Commerce
E-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas komersial online yang berfokus pada
pertukaran komoditas (barang atau jasa) dengan sarana elektronik, internet khususnya. E-
commerce begitu diminati masyarakat adalah karena pada sistem e-commerce penjual (seller) tidak
diharuskan bertemu secara langsung (face to face) dengan konsumen atau pembeli (buyer).
Transaksi bisa tercapai melalui surat-menyurat elektronik (electronic email), telekopi, dan lain-lain.
Pembayaran juga dilakukan menggunakan perantara internet yang mana sistem seperti ini dinilai
lebih efisien.
Perkembangan konsep data pribadi tak lepas dari perkembangan internet. Peningkatan
jumlah pengguna internet, keleluasaan dalam mengakses internet serta murahnya biaya penggunaan
internet adalah faktor-faktor perubahan dalam pemanfaatan internet di berbagai bidang, seperti
komunikasi, entertainment, dan bidang lainnya. Namun perlu disadari bahwa bidang perdagangan
adalah bidang yang mengalami perkembangan paling signifikan dengan dorongan internet.
Perkembangan teknologi dan internet telah membawa peradaban manusia menuju apa yang
disebut sebagai perdagangan bebas. Perdagangan bebas adalah situasi yang terjadi ketika proses
perdagangan tidak dibatasi ruang dan waktu. Sehingga bisa dikatakan, perdagangan bebas muncul
karena melihat adanya manfaat dari pengembangan arus teknologi4. Perkembangan teknologi
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal ElectronicCommerce yang selanjutnya akan disebut e-
commerce.
Salah satu contoh e-commerce yang akan kami bahas yaitu: Aplikasi Tokopedia.
1.2 Aplikasi Tokopedia
Adalah aplikasi jual beli untuk mengembangkan dan mengelola bisnis online secara mudah,
sekaligus memungkinkan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman. Tetapi
sekarang sudah banyak peretas atau seorang hacker yang menyalahgunakan beberapa aplikasi
dengan cara menghack akun demi keuntungan dirinya sendiri menggunakan modus dan berbagai
cara serta memanfaatkan aplikasi-aplikasi sosial media yang lain sebagai alatnya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pelanggaran
Adalah bocornya data pengguna tokopedia sehingga pihak tokopedia harus membuat
keamanan lebih agar tidak terjadi peretasan ulang atau kebocoran data kembali.
2.2 Yang di langgar
Apabila pengecekan terhadap perangkat lunak tokopedia menghasilkan fakta bahwa
perangkat lunak tersebut tidak sesuai ketentuan yang berlaku dan berakibat bocornya data pribadi
konsumen maka sisi pertanggungjawaban Tokopedia semakin besar. Pasal 14 PP 71/2019 berbicara
banyak mengenai perlindungan data pribadi. Pasal 14 ayat (1) huruf e PP 71/2019 mewajibkan PSE
melaksanakan prinsip perlindungan data pribadi dalam pemrosesan data pribadi. Pasal 14 ayat (1)
huruf e menjelaskan bahwa pemrosesan data pribadi dilakukan dengan melindungi keamanan Data
Pribadi dari kehilangan, penyalahgunaan, Akses dan pengungkapan yang tidak sah, serta
pengubahan atau perusakan data pribadi.
Kebocoran data pribadi pengguna tokopedia mengindikasikan bahwa tokopedia tidak
melaksanakan prinsip perlindungan data pribadi dari akses dan pengungkapan yang tidak sah
karena data pribadi konsumen tokopedia berhasil dibobol oleh peretas yang artinya data pribadi
dapat diakses oleh peretas dan data pribadi yang telah berhasil dibocorkan dilakukan penjualan
oleh peretas yang artinya peretas mengungkapkan data pribadi konsumen tokopedia secara tidak
sah.
Selanjutnya, Pasal 14 ayat (5) PP 71/2019 menjelaskan terkait kewajiban PSE untuk
menginformasikan jika terjadi kegagalan dalam upaya perlindungan data pribadi yang dikelola oleh
PSE, ayat tersebut juga menegaskan bahwa informasi tersebut harus diberikan dalam bentuk
tertulis kepada pemilik data.
2.3 Cara kerjanya
Seorang hacker profesional melakukan pekerjaannya tanpa menghilangkan identitasnya,
kebanyakan bukan hanya lewat codingan saja tetapi sekarang sudah banyak yang memanfaatkan
aplikasi social media sebagai sarana keuntungannya.
Akun pembocor informasi menyertakan sebagian akun pengguna yang bisa dibuka lewat
situs. Terlihat nama, email, dan nomor telepon pengguna muncul di situs. Data (yang diretas)
termasuk email, hash password, dan nama. Jika keamanan kurang seorang hacker akan mudah
meretasnya.
1.4 UU yang di langgar
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik.
4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik.
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan dan
Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen.
6. Pasal 100 PP 71/2019 menjelaskan aturan-aturan yang apabila dilanggar dapat mengakibatkan
sanksi administratif salah satunya adalah pelanggaran terhadap Pasal 14 ayat (1) dan ayat (5)
yang mana kedua Pasal tersebut diduga telah dilanggar tokopedia berdasarkan asumsi tersebut
tokopedia dapat dijatuhi sanksi administratif sebagaimana tertulis dalam Pasal 100 PP 71
Tahun 2019. Sanksi administratif yang dapat diberikan kepada tokopedia dijelaskan dalam
Pasal 100 ayat (2), sanksi administratif dapat berupa; (a) teguran tertulis; (b) denda
administratif; (c) penghentian sementara, pemutusan akses, (d) dikeluarkan dari daftar.
7. Pasal 100 ayat (3) menjelaskan bahwa sanksi administratif sebagaimana tercantum dalam ayat
(2) diberikan oleh Menteri sesuai ketentuan perundang- undangan. Pasal 100 ayat (5)
menjelaskan bahwa penjatuhan sanksi administratif tidak menghilangkan tanggung jawab
pidana dan perdata.
BAB III

PENUTUP

3.1 Pendapat Kelompok


Sisi Positif
Jika aplikasi jual beli memiliki pengamanan yang lebih maka tidak perlu ada lagi keluhan
dari pengguna tokopedia tentang pembocoran data pribadi kita akan berbahaya jika kita
menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi tokopedia memudahkan masyarakat berbelanja lebih
mudah dan nyaman cukup hanya dirumah aja sudah bisa membeli apa yang kita mau.
Sisi Negatif
Banyaknya peretas atau hacker yang merugikan dan membuat cemas para penggguna
sehingga dampaknya membuat pengguna aplikasi ragu dan merasa tidak nyaman tentang keamanan
data pribadinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://conference.upnvj.ac.id/index.php/ncols/article/download/1345/921
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16036/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Tokopedia%20adalah%20perusahaan%20internet%20yang,yang
%20lebih%20aman%20dan%20nyaman.

Anda mungkin juga menyukai