Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DATA FORGERY

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Disusun Oleh :
Cici Wandasari 12190126
Devina Maheldika Putri 12191783
Lisa Nur Aini 12190866
Marhiz Suhas 12192369
Medi Sudiono Saputra 12192351

Blog :
https://cacaya16.blogspot.com/2022/06/tugas-kelompok-eptik-pertemuan-13.html

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Bina Sarana Informatika
2022
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Tugas ini penulis sajikan dalam bentuk yang sederhana. Adapun judul tugas
yang penulis ambil sebagai berikut, “Makalah Data Forgery”.

Tujuan penulisan tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Etika
Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga menambah pengetahuan penulis
mengenai Data Forgery. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari
semua pihak, maka penulisan tugas ini tidak akan berjalan lancar. Penulis juga menyadari
bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan
datang.

Akhir kata semoga tugas ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca yang berminat pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain sebagai
media penyedia informasi, melalui intenet pula kegiatan komunitas komersial menjadi
bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas Negara. Bahkan
melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia
internet apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend
perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak
negatif pun tidak bisa dihindari. internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. Seiring
dengan perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya salah satu kejahatan
dunia maya atau Cyber Crime yaitu Data Forgery kejahatan melalui jaringan internet.
Dengan percepatan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat, menjadikan
sebab material perubahan yang terus menerus menjadikan suatu negara dapat
mengembangkan teknologinya yang semakin canggih. Akan tetapi dibalik semua manfaat
yang kita dapatkan dari teknologi yang semakii canggih terutama internet, terkadang ada
pihak tertentu yang menyalahgunakan penggunaan teknlogi informasi internet dengan
sengaja masuk kedalam web suatu instansi/lembaga tertentu kemudian melakukan kejahatan
di dalamnya baik itu mencuri data maupun mengaucakan data seperti pembobolan akun
aplikasi .pada zaman sekarang ini, celah untuk mencuri data maupun dokumen-dokumen
penting masih tetap bisa dilakukan, walaupun sistem didalam instansi pemerintahan dan
perusahaan swasta sudah dikatakan secure, tetap saja pencurian data maupun dokumen-
dokumen penting masih bisa dilakukan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata
kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga menambah pengetahuan
penulis mengenai data forgery.
1.3. Metode Peneltian
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan metode studi pustaka di
internet, yaitu dengan cara menghimpun informasi yang relevan dengan topik yang sedang
diteliti.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Data Forgery


Data Forgery merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumendokumen penting
yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada
dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi "salah ketik" yang pada
akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor
kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan.
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang ada di Internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau
lembaga yang memiliki situs berbasis web database. Dokumen tersebut disimpan sebagai
scriptless documen dengan menggunakan media internet.
Data Forgery biasanya diawali dengan pencurian data-data penting, baik itu disadari
atau tidak oleh si pemilik data tersebut. Menurut pandangan penulis, data forgery bisa
digunakan dengan 2 cara yakni:
1. Server Side (Sisi Server)
Yang dimaksud dengan server side adalah pemalsuan yang cara mendapatkan datanya adalah
dengan si pelaku membuat sebuah fake website yang sama persis dengan web yang
sebenarnya. Cara ini mengandalkan dengan kelengahan dan kesalahan pengguna karena
salah ketik.
2. Client Side (Sisi Pengguna)
Penggunaan cara ini sebenarnya bisa dibilang jauh lebih mudah dibandingkan dengan server
side, karena si pelaku tidak perlu untuk membuat sebuah fake website. Si pelaku hanya
memanfaatkan sebuah aplikasi yang sebenarnya legal, hanya saja penggunaannya yang
disalahgunakan. Ternyata data forgery tidak sesulit kedengarannya, dan tentunya hal ini
sangat merisaukan para pengguna internet, karena pasti akan memikirkan mengenai
keamanan data-datanya di internet.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Motif Data Forgery


Jenis-jenis motif kegiatan berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam beberapa hal :
1. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan murni
Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana
orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian,
tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia
melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis
terhadap system informasi atau system computer tersebut.
3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng yang
bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang untuk
mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi, cyberstalking, dll.
3.2. Penyebab Data Forgery
Ada beberapa faktor-faktor pendorong penyebab terjadinya Data Forgery ialah sebagai
berikut :
1. Faktor Politik
Faktor ini biasanya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari informasi
tentang lawan politiknya.
2. Faktor Ekonomi.
Karena latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apa saja, apalagi dengan
kecanggihan dunia cyber kejahatan semangkin mudah dilakukan dengan modal cukup
dengan keahlian dibidang komputer saja.
3. Faktor Sosial Budaya.
Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya :
a. Kemajuan Teknologi Informasi
Karena teknologi sekarang semangkin canggih dan seiring itu pun mendorong rasa ingin
tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka melakukan eksperimen.
b. Sumber Daya Manusia.
Banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi dalam bidang IT yang tidak
dioptimalkan sehingga mereka melakukan kejahatan cyber.
c. Komunitas Baru.
Untuk membuktikan keahlian mereka dan ingin dilihat orang atau dibilang hebat dan
akhirnya tanpa sadar mereka telah melanggar peraturan ITE.
3.3. Penanggulangan Terhadap Data Forgery
Ciri-ciri dari umum dari data forgery seperti kasus email phising adalah dengan
memperhatikan dari subject dan content-nya, sebagian sebagai berikut :
1. Verify your Account.
Jika verify nya meminta username, password dan data lainnya, jangan memberikan
reaksi balik. Anda harus selalu ingat password jangan pernah diberikan kepada siapapun.
Namun kalau anda mendaftarkan account di suatu situs dan harus memverifikasinya dengan
mengklik suatu URL tertentu tanpa minta mengirimkan data macam-macam, lakukan saja,
karena ini mekanisme umum.
2. If you don’t respond within 48 hours, your account will be closed.
Jika anda tidak merespon dalam waktu 48 jam, maka akun anda akan ditutup. Harap
membaca baik-baik dan tidak perlu terburu-buru. Tulisan di atas wajib anda waspadai karena
umumnya hanya “propaganda” agar pembaca semakin panik.
3. Valued Customer.
Karena e-mail phising biasanya targetnya menggunakan random, maka e-mail tersebut
bisa menggunakan kata-kata ini. Tapi suatu saat mungkin akan menggunakan nama kita
langsung, jadi anda harus waspada. Umumnya kebocoran nama karena kita aktif di milis
atau forum komunitas tertentu.
4. Click the Link Below to gain access to your account.
Metode lain yang digunakan hacker yaitu dengan menampilkan URL Address atau
alamat yang palsu. Walaupun wajah webnya bisa jadi sangat menyerupai atau sama, tapi
kalau diminta registrasi ulang atau mengisi informasi sensitif, itu patut diwaspadai. misalnya
halaman login yahoo mail. Disana Anda akan disuruh memasukkan username dan password
email Anda untuk login. Ketika Anda mengklik tombol login maka informasi username dan
password Anda akan terkirim ke alamat pengirim email. Jadi email tersebut merupakan
jebakan dari pengirim email yang tujuannya untuk mendapatkan password email Anda.
Yang lebih rumit lagi, sekarang sudah ada beberapa e-book yang berkeliaran di internet
untuk menawarkan teknik menjebol password. Seperti diketahui Password merupakan
serangkaian karakter, baik berupa huruf, string, angka atau kombinasinya untuk melindungi
dokumen penting. Anda bisa bayangkan jika password email anda Jebol, yang terjadi adalah
seluruh data-data akan dapat diketahui, termasuk password Account Internet Banking anda
yang verifikasinya biasa masuk melalui email. Maka uang anda akan habis dicuri.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Saran
Demikianlah pembahasan mengenai Data forgery, Secara umum dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Data forgery merupakan sebuah kejahatan dunia maya yang sangat berbahaya.
2. Kejahatan data forgey ini lebih ditujukan untuk pemalsuan juga pencurian data-data
maupun dokumen-dokumen penting baik di instansi pemerintahan maupun perusahaan
swasta.
3. Kejahatan Data forgery berpengaruh terhadap keamanan Negara dan keamanan
individu.
4.2. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan dari semua bab-bab di atas kita bisa membuat saran sebagai berikut :
1. Dalam menggunakan e-commerce kita harus lebih berhati-hati saat login dan
memasukkan password.
2. Verifikasi account yang kita punya secara hati-hati.
3. Jangan sembarangan memberikan data diri pada aplikasi atau situs yang mencurigakan.

Anda mungkin juga menyukai