Dosen Pengampun :
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Esa. Diantara sekian banyak nikmat Tuhan yang Maha Esa yang
selalu memberi nikmat kesehatan lebih nikmat iman , sehingga
karenanya kita dapat melaksanakan segala kewajiban kita sehari-
hari yang berupa kewajiban kepada sesama makhluk dan lebihnya
kewajiban kepada sang khalik .
DAFTAR GAMBAR............................................................................................4
DAFTAR TABEL.................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................6
1.1. Latar Belakang........................................................................................6
1.2. Batas Masalah ..........................................................................................6
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................7
2.1. Pengertian Cybercrime ...........................................................................7
2.2. Latar Belakang Cyber Law ....................................................................8
2.3. Pengertian Cyber Law............................................................................8
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................9
3.1. Pengertian Infringement of Privacy ..................................................9
3.2. Faktor Penyebab Infringement of Privacy ....................................12
3.2.1. Kesadaran Hukum ........................................................................12
3.2.2. Faktor Penegakan Hukum .........................................................12
3.2.3. Faktor Ketiadaan Undang-Undang .........................................13
3.3. Landasan Hukum Infringement of Privacy ...................................13
3.4. Contoh Kasus.........................................................................................17
BAB IV PENUTUP..........................................................................................20
4.1. Kesimpulan.............................................................................................20
4.2. Saran.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
BAB II
LANDASAN TEORI
Cyber law erat lekatnya dengan dunia kejahatan. Hal ini juga
didukung oleh globalisasi. Zaman terus berubah ubah dan manusia
mengikuti perubahan zaman itu. Perubahan itu diikuti oleh dampak
positif dan dampak negatif. Ada dua unsur terpenting dalam
globalisasi. Pertama, dengan globalisasi manusia dipengaruhi dan
kedua, dengan globalisasi manusia mempengaruhi (jadi
dipengaruhi atau mempengaruhi).
Seperti halnya porno dan tidak porno, maka merasa terhina atau
tidak terhina juga berada dalam domain yang sama yaitu
subjektifitas. Tiap orang tentunya akan berbeda-beda
merasakannya. Tergantung apakah orang tersebut pendendam atau
pemaaf, dan penerima kritik atau antikritik. Pasal penghinaan atau
pencemaran nama baik bisa dikatakan pasal karet, pasal yang dapat
ditarik-tarik seenaknya. Orang hukum mungkin mengatakannya
sebagai hal yang tidak memiliki kepastian hukum. Belum lagi
pasal ini ternyata juga sudah dibahas dalam undang-undang yang
lain yaitu KUHP Pasal 311. Saling tindih suatu aturan yang sama
membuat UU menjadi tidak efisien. Semoga saja ini bukan karena
para pembuatnya memiliki OCD (Obsessive Compulsive Disorder).
Lalu masalah hukuman yang begitu berat yaitu 1 milyar rupiah.
Apa dasarnya? Mungkin bagi orang kaya, 1 M itu bisa dibayar.
Tapi buat 15,42 % (Data BPS, Maret 2008) orang miskin di
Indonesia, belum lagi ditambah orang tingkat ekonomi menengah
kebawah.Uang 1 milyar itu sangatlah tidak terjangkau. Apa
mungkin pesan implisit dari Pasal 27 ayat 3 UU-ITE ini adalah
orang miskin dilarang menghina dan mengkritik di internet?
Baiklah, Saya masih miskin saat ini. Saya tidak punya uang 1
milyar untuk menebus harga diri seseorang/sesuatu yang merasa
dicemarkan dalam tulisan-tulisan saya. Saya juga tidak cukup
punya waktu untuk kehilangan 6 tahun dipenjara karena unfinished
tasks saya sudah sangat banyak. Namun apa mau dikata, UU-ITE
telah ditetapkan bahkan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi
menolak pengujian pasal 27 ayat 3 UU ITE. Sekali lagi orang
miskin (yang tak punya 1 milyar) mungkin tinggal menunggu belas
kasihan sistem keadilan yang berpihak pada para penguasa uang.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA