Disusun oleh:
Amnul Qadafi
Pratu Inf Nrp 31190235171199
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah terbentuknya cybercrime
2. Penyebab terjadinya Cybercrime?
3. Bagaimana penanggulangan cybercrime?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut ;
2. Pengertian Cybercrime
3. Klasifikasi Cybercrime
4. Jenis – Jenis Cybercrime
5. Perkembangan Cybercrime
6. Penanggulangan Cybercrime
7. Contoh Kasus Cybercrime
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Jenis-Jenis Cybercrime
Illegal Contents
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak
etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu
berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat
atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan
pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan
rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan
pemerintahan yang sah, dan sebagainya.
Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada
dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless
document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan
pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat
4
seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan
menguntungkan pelaku.
Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain,
dengan memasuki sistem jaringan computer (computer network
system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan
terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data
pentingnya tersimpan dalam suatu system yang computerized.
5
Infringements of Privacy
Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang
merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini
biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang
tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara
computerized,yang apabila diketahui oleh orang lain maka
dapat merugikan korban secara materilmaupun immateril,
seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau
penyakittersembunyi dan sebagainya.
Cracking
Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang
dilakukan untuk merusak system keamaanan suatu system
computer dan biasanya melakukan pencurian, tindakan anarkis
begitu merekan mendapatkan akses. Biasanya kita sering salah
menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker
sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker
adalah orang yang senang memprogram dan percaya bahwa
informasi adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan ada
yang bersifat dapat dipublikasikan dan rahasia.
Carding
Adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer
untuk melakukan transaksi dengan menggunakan card credit
orang lain sehingga dapat merugikan orang tersebut baik
materil maupun non materil.
6
B. Jenis-jenis cybercrime berdasarkan motif Cybercrime
7
2.3 Perkembangan Cybercrime.
Cyber Attack. Pada saat itu ada seorang mahasiswa yang berhasil
menciptakan sebuah worm atau virus yang menyerang program computer
dan mematikan sekitar 10% dari seluruh jumlah komputer di dunia yang
terhubung ke internet. Pada tahun 1994 seorang bocah sekolah musik
yang berusia 16 tahun yang bernama Richard Pryce,
8
2. Perkembangan cybercrime di Indonesia
Di Indonesia sendiri juga sebenarnya prestasi dalam bidang
cybercrime ini patut diacungi dua jempol. Walau didunia nyata kita
dianggap sebagai salah satu negara terbelakang, namun prestasi yang
sangat gemilang telah berhasil ditorehkan oleh para hacker, cracker dan
carder lokal.
9
2.4 Penyebab Terjadinya Cybercrime
10
komputernya diketahui oleh umum, yang berarti akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan web masternya.
11
keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea
Information Security Agency.
3. Internet Firewall
4. Kriptografi
6. Cyber Law
12
(satu miliar rupiah). Diatur pula dalam KUHP pasal 282 mengenai
kejahatan terhadap kesusilaan.
13
f. Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual,
mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan atau memiliki.
14
3. Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Menurut Pasal 1 angka (8) Undang – Undang No 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta, program komputer adalah sekumpulan intruksi
yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun
bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat
dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja
untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil
yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang intruksi-
intruksi tersebut.
15
kepada bank yang menerima transfer untuk memberikan identitas
dan data perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa harus
mengikuti peraturan sesuai dengan yang diatur dalam Undang-
Undang Perbankan.
Setelah kami pelajari dan analisa, maka kasus ini kami klasifikasi
sebagai kasus Cybervandalism, dengan jenis cybercrime yang
berdasarkan aktifitasnya dikategorikan sebagaiUnauthorized Access to
Computer System and Service,Cyber Sabotage and Exortion dimana
Pelaku Julham menyuruh salah satu mahasiswa bernama Chandra
R. Untuk memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari
pemilik system jaringan komputer, membuat gangguan, perusakan
16
atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet (Situs
Pemkot Mojokerto). Dalam hal ini, kejahatan tersebut terjadi karena
adanya rasa dendam dari pelaku karena pihak pemkot membatalkan
perjanjian pengadaan barang dan tidak mau membayar sejumlah uang
untuk barang yang telah dikirm ke Pemkot karena pihak Pemkot
merasa barang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kejahatan ini
merupakan kejahatan murni yang dimana pelaku telah merencanakan
untuk melakukan pengrusakkan dan memberi informasi palsu,
terhadap situs Pemkot Mojokerto.
17
Setelah kami pelajari dan analisa, maka kasus ini kami klasifikasi
sebagai kasus Cyberpiracy dengan jenis cybercrime yang berdasarkan
aktifitasnya dikategorikan sebagai Carding, dimana pelaku kejahatan
dengan menggunakan teknologi computer untuk melakukan transaksi
dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat merugikan
orang tersebut baik materil maupun non materil. Dalam hal ini, kejahatan
tersebut terjadi karena pelaku bebas mengakses jaringan internet
sehingga ia mempelajari dan mempraktekkan sistem carding. Kejahatan
ini merupakan kejahatan murni yang dimana pelaku telah merencanakan
untuk melakukan pembobolan kartu kredit guna berbelanja online untuk
keperluan pribadi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita harus lebih berhati – hati dalam menyikapi dan menggunakan
teknologi yang semakin canggih agar terhindar dari kejahatan Cybercrime.
Kita dapat meminimalisir dampak dari kejahatan tersebut, dengan
mempertegas hukum tentang cybercrime di suatu negara, jangan
memberi informasi ke sembarang orang, mengganti password secara
berkala, dan memilih data-data dan melindungi data tersebut sebelum di
upload ke suatu situs tertentu..
19
DAFTAR PUSTAKA
http://detik.com
http://wikipedia.com
http://m.tempo.co/topik/masalah/38/cyber-crime
http://m.news.viva.co.id/news/read/260294-video--jebolan-sd-bobol-kaartu-
kredit
http://cademia.edu/32412689/Makalah_Cybercrime
20