Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, karena berkat


rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah yang bertema “Kejahatan Cybercrime”. Kami
mengucapkan terima kasih pada semua anggota kelompok yang telah membantu sehungga
makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-
teman dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuanbagi kita semua.

Cirebon, Maret 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Cybercrime............................................................................................. 2
2.2. Definisi Cybercrime............................................................................................ 3
2.3. Jenis-Jenis Cybercrime........................................................................................ 4
2.4. Penyebab Terjadinya Cybercrime....................................................................... 5
2.5. Contoh Kasus Cybercrime.................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2. Saran.................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain
sebagai media penyedia informasi, melalui intenet pula kegiatan komunitas komersial
menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas
Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24
jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyber space, apapun dapat dilakukan.
Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi
dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negaif pun tidak bisa
dihindari. Tatkala pornografi marak dimedia internet, masyarakat pun tak bisa berbuat
banyak. Seiring dengan perkembangan teknologi internet, menyebabkan munculnya
kejahatan yang disebut dengan cyber crime atau kejahatan melalui jaringan internet
atau dunia maya. Munculnya beberapa kasus cyber crime di Indonesia, seperti
pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain,
misalnya email dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak
dikehendaki ke dalam programmer Komputer. Sehingga dalam kejahatan computer
dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan
seseorang yang memasuki Komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil
adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya cyber
crime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik
kejahatan yang dilakukan dengan teknoligi computer, khususnya dalam jaringan
internet.

2.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis-Jenis Cyber Crime
2. Penyebab terjadinya Cyber Crime
3. Contoh kasus Cyber Crime

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Cybercrime


Cyber crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu
abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak system telepon baru Negara
dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah
ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama
computer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (arti ficial intel ligence)
MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya, kata “ hacker” berarti
positif untuk seorang yang menguasai computer yang dapat membuat sebuah program
melebihi apa yang dirancang untuk melakukan tugasnya. Awal 1970 John Draper
membuat sebuah panggilan telepon membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh
secara gratis dengan meniupkan nada yang tepat ke dalam telepon yang
memberitahukan kepada system telepon agar membuka saluran. Draper menemukan
siulan sebagai hadiah gratis dalam sebuah kotak sereal anak-anak. Draper, yang
kemudian memperoleh julukan “Captain crunch” ditangkap berulangkali untuk
pengrusakan telepon pada tahun 1970-an . pergerakan social Yippie memulai majalah
YIPL/TAP (Youth International Party Line/ Technical Assistance Program) untuk
menolong para hacker telepon (disebut “phreaks”) membuat panggilan jarak jauh
secara gratis.
Dua anggota dari California’s Homebrew Computer Club memulai membuat
“blue boxes” alat yang digunakan untuk meng-hack ke dalam system telepon. Para
anggotanya, yang mengadopsi pegangan “Berkeley Blue” (Steve Jobs) dan “Oak
Toebark” (Steve Wozniak), yang selanjutnya mendirikan Apple computer. Awal 1980
pengarang William Gibson memasukkan istilah “Cyber Space” dalam sebuah novel
fiksi ilmiah yang disebut Neurimancer. Dalam satu penangkapan pertama dari para
hacker, FBI menggerebek markas 414 di Milwaukee (dinamakan sesuai kode area
local) setelah para anggotanya menyebabkan pembobolan 60 komputer berjarak dari
memorial Sloan-Kettering Cancer Center ke Los Alamos National Laboratory.
Comprehensive Criem Contmrol Act memberikan yuridiksi Secret Service lewat kartu
kredit dan penipuan Komputer.dua bentuk kelompok hacker,the legion of doom di

2
amerika serikat dan the chaos computer club di jerman.akhir 1980 penipuan computer
dan tindakan penyalahgunaan member kekuatan lebih bagi otoritas federal computer
emergency response team dibentuk oleh agen pertahanan amerika serikat bermarkas
pada Carnegie mellon university di pitt sburgh,misinya untuk menginvestigasi
perkembangan volume dari penyerangan pada jaringan computer pada usianya yang ke
25,seorang hacker veteran bernama Kevin mitnick secara rahasia memonitor email dari
MCI dan pegawai keamanan digital equipment.dia dihukum karena merusak computer
dan mencuri software dan hal itu dinyatakan hukum selama satu tahun penjara.pada
oktober 2008 muncul sesuatu virus baru yang bernama conficker(juga disebut downup
downandup dan kido)yang terkatagori sebagai virus jenis worm.conficker menyerang
windows dan paling banyak ditemui dalam windows XP.microsoft merilis patch untuk
menghentikan worm ini pada tanggal 15 oktober 2008.heinz haise memperkirakan
conficker telah menginfeksi 2.5 juta PC pada 15 januari 2009,sementara the guardian
memperkiran 3.5 juta PC terinfeksi.pada 16 januari 2009,worm ini telah menginfeksi
hamper 9 juta PC,menjadikannya salah satu infeksi yang paling cepat menyebar dalam
waktu singkat.

2.2. Definisi Cybercrime


Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena
pemanfaatan teknologi internet beberapa pandapat mengasumsikan cybercrime dengan
computer crime.the U.S department of justice memberikan pengertian computer crime
sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer technologi for its
perpetration,investigation,or prosecution”pengertian tersebut indentik dengan yang
diberikan organization of European community development,yang mendefinisikan
computer crime sebagai “any illegal,unethical or unauthorized behavior relating to yhe
automatic processing and/or the transmission of data “adapun andi hamzah (1989)
dalam tulisannya “aspek –aspek pidana dibidang computer “mengartikan kejahatan
komputer sebagai “Kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai
penggunaan komputer secara ilegal”. Dari beberapa pengertian diatas, secara ringkas
dapat dikatakan bahwa cyber crime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan

3
teknologi, komputer dan telekomunikasi baik untuk memperoleh keuntungan ataupun
tidak, dengan merugikan pihak lain.

2.3. Jenis-Jenis Cybercrime


Jenis-jenis cyber crime berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam beberapa hal :
1. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan murni
Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana
orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan,
pencurian, tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system
computer.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia
melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan
anarkis terhadap system informasi atau system computer tersebut.
3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng
yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan
seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi,
cyberstalking, dll
4. Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) :
Kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif
menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan
pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri.
5. Cybercrime yang menyerang pemerintah :
Kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif
melakukan terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang
bertujuan untuk mengacaukan system pemerintahan, atau menghancurkan suatu
Negara.

4
2.4. Penyebab Terjadinya Cybercrime
Dewasa ini kejahatan computer kian marak, ada beberapa hal yang menyebabkan
makin maraknya kejahatan computer atau cyber crime diantaranya:
1. Akses internet yang tidak terbatas.
2. Kelalaian pengguna computer.
3. Mudah dilakukan dan sullit untuk melacaknya.
4. Para pelaku umumnya orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin
tahu yang besar.
Adapun jenis-jenis Kejahatan computer atau cyber crime banyak jenisnya tergantung
motivasidari pelaku tindak kejahatn computer tersebut, seperti pembobolan kartu
ATM,kartu kredit yang membuat nasabah menjadi was-was akan keamanan tabungan
merka. Penyebaran foto-foto syur pada jaringan internet ,dsb
Dengan disain Deklarasi ASEAN tanggal 20 Disember 1997 di manila adalah
membahas jenis-jenis kejahatan termasuk Cyber Crime yaitu :
1. Cyber Terorism ( National Police Agency of Japan (NPA)
Adalah sebagai serangan elektronik melalui jaringan computer yang menyerang
prasarana yang sangat penting dan berpotensi menimbulkan suatu akibat buruk bagi
aktifitas social dan ekonomi suatu Bangsa.
2. Cyber Pornography
Penyebaran abbscene materials termasuk pornografi, indecent exposure dan child
pornography.
3. Cyber Harrasment
Pelecehan seksual melalui email, website atau chat program.
4. Cyber Stalking
Crime of stalkting melalui penggunaan computer dan internet.
5. Hacking
Penggunaan programming abilities dengan maksud yang bertentangan dengan
hukum.
6. Carding ( credit card fund)
Carding muncul ketika otang yang bukan pemilik kartu kredit menggunakan kartu
kredit tersebut sebgai perbuatan melawan hukum.

5
Jenis-jenis lain yang biasa dikategorikan kejahatan computer diantaranya:
1. Penipuan financial melalui perangkat computer atau media komunikasi digital.
2. Sabotase terhadap perangkkat-perangkat digital,data-data milik orang lain dan
jaringan komunikasi data.
3. Pencurian informaasi pribadi seseorang atau organisasi tertentu.
4. Penetrasi terhadap system computer dan jaringan sehingga menyebbabkan privacy
terganggu atau gangguan pada computer yang digunakan para pengguna internal
sebuah organisasi melakukan akses akses keserver tertentu atau ke internet yang
tidak diizinkan oleh peraturan organisasi.
5. Menyebarkan virus,worm,backdoor dan Trojan
Itulah beberapa jenis kejahatan computer atau cyber crime tentunya harapan saya
ketika kita sudah mengetahui factor penyebab dan jenis-jenis ini untuk lebih berhati-
hati sehingga mampu menghindar dari pelaku-pelaku kejahatan computer.

2.5. Contoh Kasus Cybercrime


Berikut ini akan masuk dalam pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu
contoh kasus cyber crime. kami sebagai penyusun makalah ini mengambil contoh
kasus yang terjadi antara Prita Mulyasari dengan RS. Omni International yang
tergolong dalam jenis Cybercrime yang menyerang individu yaitu cyberstalking.
Cyberstalking itu sendiri adalah penggunaan internet atau alat elektronik
lainnya untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Ini mungkin
termasuk tuduhan palsu, pemantauan, membuat ancaman, pencurian identitas,
kerusakan pada data atau peralatan, permohonan dari anak-anak untuk seks, atau
mengumpulkan informasi dalam rangka untuk melecehkan. Aksi cyberstalking bisa
sangat berbahaya dan menakutkan, terutama bagi anak dan remaja. Hal ini lantaran
informasi identitas pribadi seseorang yang tidak diketahui di Internet memberikan
peluangbagi para penguntit (stalker) untuk berkeliaran bebas menjalankan aksinya.
Cyberstalker (pelaku cyberstalker alias penguntit) bahkan sering melakukan tindakkan
ekstrim karena mereka merasa tidak dapat ditangkap dan/atau dihukum karena sulit
dideteksi.
Kronologi Kasus Prita Mulyasari dengan Rs.Omni internasional

6
Kasus inj bermula saat Prita Mulyasari wanita kelahiran 27 maret 1977 ini
memeriksakan kesehatannya pada tanggal 07 Agustus 2008 di RS Internasional Omni
tangerang atas keluhan demam, sakit kepala, mual disertai muntah, kesulitan BAB,
sakit tenggorokan, hingga hilangnya nafsu makan. Oleh dokter rumah sakit, dr.
Hengky Gosal, Sp.PD dan dr. Grace Herza Yarlen Nela, Prita didiagnosis menderita
Demam berdarah, atau Tifus. Setelah dirawat selama empat hari disertai serangkaian
pemeriksaan serta perawatan, gejala awal yang dikeluhkan berkurang namun
ditemukan sejenis virus yang menyebabkan pembengkakan pada leher. Selama masa
perawatan Prita mengeluhkan minimnya penjelasan yang diberikan oleh dokter atas
jenis-jenis terapi medis yang diberikan, di samping kondisi kesehatan yang semakin
memburuk yang diduga akibat kesalahan dalam pemeriksaan hasil laboratorium awal
menyebabkan kekeliruan diagnosis oleh dokter pemeriksa. Disebabkan karena
pengaduan serta permintaan tertulis untuk mendapatkan rekam medis serta hasil
laboratorium awal yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak rumah sakit Prita kemudian
menulis surat elektronik tentang tanggapan serta keluhan atas perlakuan yang
diterimanya ke sebuah milis. Surat elektronik tersebut kemudian menyebar luas
sehingga membuat pihak rumah sakit merasa harus membuat bantahan atas tuduhan
yang dilontarkan oleh Prita ke media cetak serta mengajukan gugatan hukum baik
secara perdata maupun pidana dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Pada tanggal 11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan
gugatan perdata pihak rumah sakit dengan menyatakan Prita terbukti melakukan
perbuatan yang merugikan pihak rumah sakit sehingga harus membayar kerugian
material sebesar Rp161 juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan
Rp100 juta untuk kerugian immaterial. Pada tanggal 13 Mei 2009 oleh Kejaksaan
Negeri Tangerang Prita dijerat dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) dan Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta dinyatakan harus ditahan karena
dikhawatirkan akan melarikan diri serta menghilangkan barang bukti. Pada tanggal 3
Juni 2009 Prita dibebaskan dari LP Wanita Tangerang, dan status tahanan diubah
menjadi tahanan kota. Kemudian pada tanggal 11 Juni 2009 Pengadilan Negeri
Tangerang mencabut status tahanan kota.

7
Melalui persidangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Tangerang tanggal
25 Juni 2009, Majelis hakim menilai bahwa dakwaan jaksa penuntut umum atas kasus
Prita Mulyasari tidak jelas, keliru dalam penerapan hukum, dan tidak memenuhi syarat
sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP, oleh karenanya melalui
persidangan tersebut kasus Prita akhirnya dibatalkan demi hukum.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang memutuskan Prita Mulyasari
tidak terbukti secara sah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS Omni
International Alam Sutera Serpong Tangerang Selatan, Selasa (29/12/2009). Keputusan
itu dibacakan majelis hakim yang diketuai Arthur Hangewa.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rumah Sakit Omni Internasional menjadi terkenal di Indonesia utamanya
terkait dengan kasus pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh pihak rumah sakit
kepada salah seorang mantan pasiennya, Prita Mulyasari, karena menulis keluhan atas
pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan melalui milis, surat pembaca, serta
media publikasi internet lain yang membuat Prita harus mendekam sebagai tahanan
selama dua puluh hari. Kasus ini terjadi karena unsur ketidak sengajaan seseorang yang
terbiasa menulis di media publikasi internet sengingga menimbulkan kasus
pencemaran nama baik melalui internet atau yang di sebut cyberstalking.

3.2. Saran
Berkaitan dengan cyber crime tersebut maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lebih berhati-hati dalam penggunaan atau penulisan pada media internet atau dunia
maya.
2. Kejahatan ini merupakan cyberstalking yang termasuk dalam jenis cyber crime
menyerang individu makan perlu mempertimbangkan adanya cyber law yang jelas.
3. Penetapan UU ITE yang lebih jelas.
4. Mempertimbangkan penerapan alat bukti elektronik dalam hukum pembuktiannya.
5. Harus ada aturan khusus mengenai cyber crime khususnya di indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
http://www.id.wikipedia.org

10

Anda mungkin juga menyukai