Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Cybercrime............................................................................................. 2
2.2. Definisi Cybercrime............................................................................................ 3
2.3. Jenis-Jenis Cybercrime........................................................................................ 4
2.4. Penyebab Terjadinya Cybercrime....................................................................... 5
2.5. Contoh Kasus Cybercrime.................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2. Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
amerika serikat dan the chaos computer club di jerman.akhir 1980 penipuan computer
dan tindakan penyalahgunaan member kekuatan lebih bagi otoritas federal computer
emergency response team dibentuk oleh agen pertahanan amerika serikat bermarkas
pada Carnegie mellon university di pitt sburgh,misinya untuk menginvestigasi
perkembangan volume dari penyerangan pada jaringan computer pada usianya yang ke
25,seorang hacker veteran bernama Kevin mitnick secara rahasia memonitor email dari
MCI dan pegawai keamanan digital equipment.dia dihukum karena merusak computer
dan mencuri software dan hal itu dinyatakan hukum selama satu tahun penjara.pada
oktober 2008 muncul sesuatu virus baru yang bernama conficker(juga disebut downup
downandup dan kido)yang terkatagori sebagai virus jenis worm.conficker menyerang
windows dan paling banyak ditemui dalam windows XP.microsoft merilis patch untuk
menghentikan worm ini pada tanggal 15 oktober 2008.heinz haise memperkirakan
conficker telah menginfeksi 2.5 juta PC pada 15 januari 2009,sementara the guardian
memperkiran 3.5 juta PC terinfeksi.pada 16 januari 2009,worm ini telah menginfeksi
hamper 9 juta PC,menjadikannya salah satu infeksi yang paling cepat menyebar dalam
waktu singkat.
3
teknologi, komputer dan telekomunikasi baik untuk memperoleh keuntungan ataupun
tidak, dengan merugikan pihak lain.
4
2.4. Penyebab Terjadinya Cybercrime
Dewasa ini kejahatan computer kian marak, ada beberapa hal yang menyebabkan
makin maraknya kejahatan computer atau cyber crime diantaranya:
1. Akses internet yang tidak terbatas.
2. Kelalaian pengguna computer.
3. Mudah dilakukan dan sullit untuk melacaknya.
4. Para pelaku umumnya orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin
tahu yang besar.
Adapun jenis-jenis Kejahatan computer atau cyber crime banyak jenisnya tergantung
motivasidari pelaku tindak kejahatn computer tersebut, seperti pembobolan kartu
ATM,kartu kredit yang membuat nasabah menjadi was-was akan keamanan tabungan
merka. Penyebaran foto-foto syur pada jaringan internet ,dsb
Dengan disain Deklarasi ASEAN tanggal 20 Disember 1997 di manila adalah
membahas jenis-jenis kejahatan termasuk Cyber Crime yaitu :
1. Cyber Terorism ( National Police Agency of Japan (NPA)
Adalah sebagai serangan elektronik melalui jaringan computer yang menyerang
prasarana yang sangat penting dan berpotensi menimbulkan suatu akibat buruk bagi
aktifitas social dan ekonomi suatu Bangsa.
2. Cyber Pornography
Penyebaran abbscene materials termasuk pornografi, indecent exposure dan child
pornography.
3. Cyber Harrasment
Pelecehan seksual melalui email, website atau chat program.
4. Cyber Stalking
Crime of stalkting melalui penggunaan computer dan internet.
5. Hacking
Penggunaan programming abilities dengan maksud yang bertentangan dengan
hukum.
6. Carding ( credit card fund)
Carding muncul ketika otang yang bukan pemilik kartu kredit menggunakan kartu
kredit tersebut sebgai perbuatan melawan hukum.
5
Jenis-jenis lain yang biasa dikategorikan kejahatan computer diantaranya:
1. Penipuan financial melalui perangkat computer atau media komunikasi digital.
2. Sabotase terhadap perangkkat-perangkat digital,data-data milik orang lain dan
jaringan komunikasi data.
3. Pencurian informaasi pribadi seseorang atau organisasi tertentu.
4. Penetrasi terhadap system computer dan jaringan sehingga menyebbabkan privacy
terganggu atau gangguan pada computer yang digunakan para pengguna internal
sebuah organisasi melakukan akses akses keserver tertentu atau ke internet yang
tidak diizinkan oleh peraturan organisasi.
5. Menyebarkan virus,worm,backdoor dan Trojan
Itulah beberapa jenis kejahatan computer atau cyber crime tentunya harapan saya
ketika kita sudah mengetahui factor penyebab dan jenis-jenis ini untuk lebih berhati-
hati sehingga mampu menghindar dari pelaku-pelaku kejahatan computer.
6
Kasus inj bermula saat Prita Mulyasari wanita kelahiran 27 maret 1977 ini
memeriksakan kesehatannya pada tanggal 07 Agustus 2008 di RS Internasional Omni
tangerang atas keluhan demam, sakit kepala, mual disertai muntah, kesulitan BAB,
sakit tenggorokan, hingga hilangnya nafsu makan. Oleh dokter rumah sakit, dr.
Hengky Gosal, Sp.PD dan dr. Grace Herza Yarlen Nela, Prita didiagnosis menderita
Demam berdarah, atau Tifus. Setelah dirawat selama empat hari disertai serangkaian
pemeriksaan serta perawatan, gejala awal yang dikeluhkan berkurang namun
ditemukan sejenis virus yang menyebabkan pembengkakan pada leher. Selama masa
perawatan Prita mengeluhkan minimnya penjelasan yang diberikan oleh dokter atas
jenis-jenis terapi medis yang diberikan, di samping kondisi kesehatan yang semakin
memburuk yang diduga akibat kesalahan dalam pemeriksaan hasil laboratorium awal
menyebabkan kekeliruan diagnosis oleh dokter pemeriksa. Disebabkan karena
pengaduan serta permintaan tertulis untuk mendapatkan rekam medis serta hasil
laboratorium awal yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak rumah sakit Prita kemudian
menulis surat elektronik tentang tanggapan serta keluhan atas perlakuan yang
diterimanya ke sebuah milis. Surat elektronik tersebut kemudian menyebar luas
sehingga membuat pihak rumah sakit merasa harus membuat bantahan atas tuduhan
yang dilontarkan oleh Prita ke media cetak serta mengajukan gugatan hukum baik
secara perdata maupun pidana dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Pada tanggal 11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan
gugatan perdata pihak rumah sakit dengan menyatakan Prita terbukti melakukan
perbuatan yang merugikan pihak rumah sakit sehingga harus membayar kerugian
material sebesar Rp161 juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan
Rp100 juta untuk kerugian immaterial. Pada tanggal 13 Mei 2009 oleh Kejaksaan
Negeri Tangerang Prita dijerat dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) dan Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta dinyatakan harus ditahan karena
dikhawatirkan akan melarikan diri serta menghilangkan barang bukti. Pada tanggal 3
Juni 2009 Prita dibebaskan dari LP Wanita Tangerang, dan status tahanan diubah
menjadi tahanan kota. Kemudian pada tanggal 11 Juni 2009 Pengadilan Negeri
Tangerang mencabut status tahanan kota.
7
Melalui persidangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Tangerang tanggal
25 Juni 2009, Majelis hakim menilai bahwa dakwaan jaksa penuntut umum atas kasus
Prita Mulyasari tidak jelas, keliru dalam penerapan hukum, dan tidak memenuhi syarat
sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP, oleh karenanya melalui
persidangan tersebut kasus Prita akhirnya dibatalkan demi hukum.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang memutuskan Prita Mulyasari
tidak terbukti secara sah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS Omni
International Alam Sutera Serpong Tangerang Selatan, Selasa (29/12/2009). Keputusan
itu dibacakan majelis hakim yang diketuai Arthur Hangewa.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rumah Sakit Omni Internasional menjadi terkenal di Indonesia utamanya
terkait dengan kasus pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh pihak rumah sakit
kepada salah seorang mantan pasiennya, Prita Mulyasari, karena menulis keluhan atas
pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan melalui milis, surat pembaca, serta
media publikasi internet lain yang membuat Prita harus mendekam sebagai tahanan
selama dua puluh hari. Kasus ini terjadi karena unsur ketidak sengajaan seseorang yang
terbiasa menulis di media publikasi internet sengingga menimbulkan kasus
pencemaran nama baik melalui internet atau yang di sebut cyberstalking.
3.2. Saran
Berkaitan dengan cyber crime tersebut maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lebih berhati-hati dalam penggunaan atau penulisan pada media internet atau dunia
maya.
2. Kejahatan ini merupakan cyberstalking yang termasuk dalam jenis cyber crime
menyerang individu makan perlu mempertimbangkan adanya cyber law yang jelas.
3. Penetapan UU ITE yang lebih jelas.
4. Mempertimbangkan penerapan alat bukti elektronik dalam hukum pembuktiannya.
5. Harus ada aturan khusus mengenai cyber crime khususnya di indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://www.id.wikipedia.org
10