Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmatnya kepada
hamba-hambaNya, khususnya nikmat sehat. Dimana dengan kesehatan kita dapat belajar dan
berfikir merenungkan alam dan ciptaanNya.
Dan tak lupa sholawat beriring salam tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW, yang telah gigih berjuang membela islam dan melawan kejahiliyahan, sehingga kita dapat
merasakan cahaya ilmu pengetahuan sampai saat ini.
Bersama tetesan tinta ini penulis tak lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu
yang telah menghantarkan hingga ke bangku kuliah dan dengan motivasinya tertanam semangat
pada diri penulis untuk terus gigih berjuang belajar untuk mencari ridhoNya.
Dan penulis mengucapkan beribu terima kasih kepada pengampu dosen mata kuliah yang
telah memberikan tugas kepada penulis berupa makalah, Semoga dengan tugas ini tujuan proses
kegiatan belajar mengajar tercapai, yakni pemahaman pada diri panulis terhadap ilmu yang telah
di sampaikan dan dapat mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari khususnya.
Wassalamu’allaikum wr.wb
.
i
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pertama yang nampak tidak begitu mudah adalah mendifinisikan istilah kebijakan
atau (kebijaksanaan). Kita mendengarka kata ini setiap hari, tetapi digunakan untuk mengacu
pada seperangkat kegiatan atau keputusan yang sangat beragam. Dalam satu hari seseorang
dapat mendengarkan seorang senator amerika menyatakan bahwa “Negara ini tidak lagi
memiliki kebijakan luarnegeri terhadap Amerika Latin”, seorang walikota mengumumkan
sebuah perubahan kebijakan pengawasan lalu lintas di suatu kawasan bisnis, seorang pejabat
Migas menyatakan bahwa kebijakan baru menginginkan pompa bensin lebih dekat ke jalan,
dan seorang guru menjelaskan bahwa kebijakan departemen harus disalurkan ke segenap
lapisan.
Dalam kenyataan, kata kebijakan sering digunakan dan dipertukarkan maknanya dengan
Tujuan, program, patokan, dan maksud besar tertentu. Di dalam percakapan sehari-hari
antara para pembuat keputusan dan rekan-rekannya pergantiakn makna semacam ini
bukanlah masalah. Biasanya dalam hubungan atau kaitan teknis atau administrative tertentu
kata ini mempunyai acuan khusus yang hanya demengerti oleh kelompok tertentu. Sebagai
contoh, sebuah kelompok petugas pengawasan polusi udara tentu memahami apa yang
dimaksud dengan “kebijakan pencemaran udara” yang mengacu pada pasal 1857c-7 dari
Amendemen Penjernihan udara tahun 1970. Mereka para ahli dan tahu tentang Hukum dan
peraturan.
Definisi ini menimbulkan beberapa pertanyaan atau masalah bagi kita untuk menilai
berapa lama sebuah keputusan dapat bertahan atau hal apakah yang membentuk konsisten
dan pengulangan tingkah-laku yang dimaksud serta siapa yang sebenarnya menentukan
jumlah pembuat kebijakan dan pematuh kebijakan tersebut. Tetapi walau demikian, definisi
ini telah memperkenalkan beberapa komponen kebijakan public.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari kebijakan publik?
b. Bagaimana cirri-ciri kebijkan publik?
c. Bagaimana konsep kebijakan publik?
d. Bagaimana perjalnan penelitian implementasi kebijkan publik?
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Fadilah Putra (2001), kebijakan publik adalah sesuatu yang dinamis dan
kompleks bukannya sesuatu yang kaku dan didominasi oleh para pemegang kekuasaan formal
semata, namun kebijakan publik kembali ke makna dasar demokratiknya, yaitu kebijakan
yang dari, oleh dan untuk publik (rakyat). Sementara Menurut James E. Anderson (1978)
kebijakan adalah perilaku dari aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintah) atau
serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Pengertian ini memberikan
pemahaman bahwa kebijakan dapat berasal dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku yang
berisi serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu. Kebijakan ini diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku dalam rangka memecahkan suatu
masalah tertentu. Kebijakan dan politik tidak dapat dipisahkan. Pengambilan keputusan
mengenai tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan
penyusunan skala prioritas. Untuk melaksanakan tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan
public ( Public Policy) yang menyangkut pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
James E. Anderson secara lebih jelas menyatakan bahwa yang dimaksud kebijakan publik
adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah.
A. KESIMPULAN
kebijakan publik adalah sesuatu yang dinamis dan kompleks bukannya sesuatu yang kaku
dan didominasi oleh para pemegang kekuasaan formal semata, namun kebijakan publik kembali
ke makna dasar demokratiknya, yaitu kebijakan yang dari, oleh dan untuk publik (rakyat).
Sementara Menurut James E. Anderson (1978) kebijakan adalah perilaku dari aktor (pejabat,
kelompok, instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu.
kebijakan public lebih merupakan tindakan yang sengaja dilakukan dan mengarah pada
tujuan tertentu, daripada sekedar sebagai bentuk perilaku atau tindakan menyimpang yang serba
acak (at random), asal-asalan, dan serba kebetulan.
Wahab, Prof.Dr.H. Solichin Abdul, M.A. 2012. Analisis kebijakan dari formulasi ke penyusunan
model – model kebijakan publik. Jakarta : PT Bumi Aksara
Jones, O. Charles. 1991. Pengantar kebijakan publik (public policy). Jakarta utara : CV.
Rajawali.