CYBER ESPIONAGE
Dosen Pembimbing :
Achmad Nurhadi, S.Kom, M.Kom
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga saya
dapat menyusun makalah dengan judul “Cyber Esponiage” dapat saya selesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah EPTIK (Etika Profesi Teknologi
Informasi dan Komunikasi)
Dalam penyusunan makalah ini saya banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya menyampaikan terimakasih terutama kepada
Dosen pengajar Mata kuliah EPTIK yaitu Bapak Dosen “Achmad Nurhadi, S.kom,
M.kom,” atas bimbingan ataupun arahannya dalam penyusunan Makalah ini, kepada
rekan-rekan semua yang telah memberikan saran dan mootivasi yang sangat tinggi
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini saya terima. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan perkembangan ilmu tentang Cyber Esponiage.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilegal (KBBI) adalah tidak legal;
tidak menurut hukum; tidak sah. Sedangkan dalam arti sempit adalah setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau
penyadapan atas transmisi informasi elektronik atau dokumen yang bersifat tidak
publik.
b. Pelaku kejahatan
Pelaku kejahatan tidak mudah teridentifikasi, namun memiliki ciri khusus
yaitu pelaku menguasai dunia internet dan komputer. Selain itu jejak internet
pasti selalu ada, sehingga mudahnya ditemukan pelaku intenet ini.
c. Modus kejahatan
Banyak sekali modus kejahatannya tetapi yang mengerti hanya orang-orang
yang paham akan dunia komputer atau jaringan internet yang profesional saja
yang paham.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum pidana untuk kasus Cyber Espionage?
2. Siapa yang berperan dalam kasus Cyber Espionage?
3. Apa pencegahan yang tepat terhadap kasus kejahtan di internet?
4. Bagaimana tanggapan warga net terhadap kasus Cybe Espionage
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hukum pidana yang ada untuk kasus Cyber Espionage
2. Mengetahui karakteristik Cybercrime
3. Memahami kejahatan yang ada di internet
4. Mengerti tentang kejahatan Cyber Espionage
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Cybercrime
Secara umum, arti dari cybercrime adalah suatu bentuk kejahatan virtual dengan
memanfaatkan perangkat komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Tindakan
tersebut tentunya melanggar hukum, sebab dapat merugikan pihak lain.
Menyadur dari buku Etika Profesi Informasi oleh Muhammad Ridha Akbar, Kejahatan
siber pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dengan istilah cyber attack. Saat itu
seorang mahsiswa berhasil menciptakan worn atau virus yang dapat menyerang
program komputer dan dapat mematikan sekitar 10% dari seluruh jumlah komputer
didunia yang terhubung ke internet.
a. Unauthorized Acces
Istilah illegal acces atau terkadang disebut juga unauthorized access atau
sering disebut juga dengan pembobolan sistem komputer adalah sebuah cara
untuk masuk atau menyusup ke sistem komputer orang lain tanpa izin dari
pemilik datanya sendiri.
b. Illegal Contens
Illegal contens merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan
dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu.
c. Penyebran virus secara sengaja
Kejahatan penyebaran virus secara sengaja melalui vasilitas TIK orang lain
secara sengaja agar menyebar dan merusak diberbagai server yang
terhubung.
d. Data Forgery
Kejahatan yang bertujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting
yang ada diinternet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi
atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
e. Cyber Espionage
Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer pihak korban.
f. Sabotage and Extortion
Jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran terhdap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet.
g. Cyber Stalking
Kejahatan yang mengganggu atau melecehkan korban dengan menggunakan
jaringan komputer atau elektronik lainnya.
h. Carding
Kejahatan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan
dalam transaksi perdagangan di internet.
Cybercrime adalah suatu perbuatan melanggar hukum yang secara
khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
informasi dan transaksi elektronik.
2.3 CyberLaw
CyberLaw adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek
berhubungan dengan perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan
memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki
dunia maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari cybersoace Law.
Istilah cyber diartikan sebagai padanan kata dari cyberlaw yang saat ini secara
internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI.
Secara yuridis, CyberLaw tidak sama dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional.
BAB 3
PEMBAHASAN
Cyber Espionage biasanya melibatkan penggunaan akses tersebut kepada rahasia dan
informasi rahasia atau kontrol dari masing-masing komputer atau jaringan secara
keseluruhan untuk strategi keuntungan dan psikologis, politik, kegiatan subversi dan
fisik dan sabotase. Baru-baru ini, cyber mata-mata melibatkan analisis aktivitas publik
disitus jejaring sosial seperti Facebook dan twitter.
Cyber Espionage merupakan salah satu tindak pidana cybercrime yang menggunakan
jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain dengan
memasuki jaringan komputer (Computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini
biasanya ditunjukan terhadap saingan bisnis yang dokumen atau data-data pentingnya
tersimpan dalam satu sistem yang computerize.
Ketentuan lain yang berkaitan dengan tindak pidana cyber espionage apabila
perbuatan seseorang itu menyangkut bocornya data keluar terutama mengenai
data yang harus dirahasiakan (data leakage) maka ketentuan yang dapat
diterapkanadalah ketentuan yang berkaitan dengan perbuatan membocorkan
suatu rahasia.
2. Diluar KUHP
Di dalam UU Informasi dan ransaksi Elektronik (UU ITE), Vyber Espionage
diatur dalam pasal 30 ayat (2) yang berbunyi: Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/atau sistem elektronik
dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik dikenai sanksi pidana berdasarkan pasal 46 ayat
(2) yang berbunyi: Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana maksud
dalam pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidana paling lama 7 tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 700.000.000,00 (Tujuh Ratus Juta Ruiah).
3.4 Target Kejahatan Cyber Espionage
1. Data dan aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D)
2. Data penelitian akademik
3. Formula produk atau cetak biru
4. Informasi gaji, struktur bonus, dan informasi sensitif lainnya mengenai
keuangan dan pengeluaran organisasi
5. Daftar client atau pelanggan dan struktur pembayarannya
6. Tujuan bisnis, rencana strategis dan taktik pemasaran
7. Strategi politik afiliasi dan komunikasi
8. Intelijen militer
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi Informasi (TI) dan khususnya juga internet ternyata tak hanya
mengubah cara bagaimana seseorang berkomunikasi, mengelola data dan informasi,
melainkan lebih jauh dari itu mengubah bagaimana seseorang melakukan bisnis. Dari
perkembangan tidak hanya didapat dampak positif, tetapi juga dampak negatifnya yaitu
kejahatan didunia maya (cybercrime) yang salah satunya kita sudag bahas yaitu Cyber
Espionage atau kejahatan yang memata-matai sesorang.
4.2 Saran
http://digilib.uinsgd.ac.id/