Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CARDING DAN BAGAIMANA CARDER MENCURI INFORMASI


DATA KARTU KREDIT PENGGUNA
SUATU E-COMMERCE
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi
Dosen pengampu :
Al – Khowarizmi, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh :
Prayoga Sungkowo (2109020046)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI


PRODI TEKNOLOGI INORMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh, Puja dan Puji syukur kita panjatkan


kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya saya
penulis dan kita semua dapat diberikan kesehatan dan kesempurnaan sampai makalah ini selesai
di buat. Tidak lupa pula kita ucapkan shalawat beriringkan salam kehadirat Rasullah SAW.
Semoga shalawat yang kita lantunkan dapat membuat kita mendapatkan syafaatnya dihari akhir
kelak.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberi tahu kita informasi betapa rentanya
keamanan data yang ada di internet, dan betapa pentingnya bagi kita mengetahui bagaimana
kerja seorang peretas keamanan data dalam melakukan aksinya. Makalah ini bertujuan untuk
edukasi dan bukan untuk dijadikan landasan dalam melakukan tindak kejahatan sehingga
merugikan pihak pihak tertentu, maka dari itu saringlah ilmunya dan jangan lakukan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Makalah ini disusun berdasarkan pegalaman pribadi penulis
terkait dunia carding, dan hacking yang masih marak terjadi di Indonesia. Bahkan berdasarkan
laporan State Of The Internet tahun 2013 mencatat bahwa Indonesia berada di urutan kedua
dalam kasus kejahatan cyber di seluruh dunia.
Sekian dari saya semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan semoga diri kita
terhindar dari kejahatan cyber di dunia ini. Dan apabila ada kesalahan penulisan dan tata bahasa
penulis yang kurang tepat saya ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya, terima kasih
Wassalamualaikum Warrahamtullahi Wabarokatuh.

Serdang Bedagai, 27 Desember 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ 1
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah .............................................................................................................................. 3
D. Manfaat Makalah............................................................................................................................ 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. Apa Itu Hacker Atau Peretas ?...................................................................................................... 5
B. Apa Itu Carding ? ........................................................................................................................... 5
C. Bagaimana Carder Melakukan Aksinya ...................................................................................... 7
D. Cara Mengamankan Data Di Internet Agar Tidak Terkena Serangan Carding ..................... 9
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peretas atau lebih dikenal dengan hacker adalah sekelompok orang dengan kemampuan
IT yang diatas rata rata yang biasanya melakukan tindak kejahatan dalam mengobrak abrik
basis data sebuah sistem pemrograman ataupun website milik orang lain. Hacker dikenal
dalam dua jenis, yaitu black hat dan white hat. Perbedaanya Hacker Black Hat terkenal
dengan tindak kejahatanya yang merugikan orang lain entah itu merubah tampilan suatu
website, mencuri data orang lain dan masih banyak lagi.
Kelompok ini sangat sering kita jumpai kasusnya di media massa baik di berita, majalah
dan lain sebagainya. Lain halnya dengan Black Hat, kelompok White Hat adalah kebalikan
dari Black Hat mereka adalah kelompok peretas yang meretas hanya untuk menemukan
kelemahan dari suatu sistem atau website lalu melaporkannya kepada pemiliknya untuk
segera diperbaiki. Kelompok ini biasanya dapat kita jumpai di dalam kepolisian seperti
halnya kelompok Cyber Polri, dan lain sebagainya. Kelompok White Hat bahkan terkadang
membantu tugas polisi dalam membekuk aktifitas Kelompok Black Hat dengan melacak
keberadaaan mereka.
Dalam kasus peretasan dan pencurian data, yang paling terkenal adalah istilah Carding
dimana seseorang yang melakukan Carding (yang melakukanya disebut Carder) adalah
serangkaian tindakan peretasan dan pencurian data kartu kredit, kartu debit,dan akun
ecommerce seorang individu di suatu negara. Biasanya para carder melakukan aksinya
terhadap negara diluar negara tempat dia berada, itu dilakukan untuk meminimalisir resiko
tertangkap satuan keamanan. Namun tidak bisa dipungkiri pula bila seorang carder
melakukanya di negara sendiri, maka dari itu penting dari kita untuk mewaspadai dan
mengantisipasi data pribadi kita di media online.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu peretas atau hacker ?
 Apa itu Carding ?
 Bagaimana cara seorang Carder melakukan aksinya ?
 Bagaimana tips mengantisipasi dan menjaga keamanan data pribadi di media online ?

C. Tujuan Masalah
 Untuk memberitahu cara kerja seorang Hacker ataupun Carder dalam melakukan
aksinya.
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peretas dan penjahat media online.
 Untuk memberitahu bagaimana tips menjaga keamanan data pribadi di media online.

3
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat makalah antara lain :
 Mengedukasi pembaca untuk mengetahui apa itu Hacker atau peretas media online.
 Menambah wawasan pembaca dalam memahami keamanan suatu data di media
online.
 Menambah kewaspadaaan pembaca dalam melakukan suatu tindakan di media online.
 Menambah wawasan pembca terkait aksi aksi yang dilakukan penjahat cyber di media
online.
 Menjadi media pembelajaran terkait bagaimana dan apa itu Hacker atau peretas.
 Menjadi media pembelajaran terkait bagaimana seorang Carder melakukan aksinya.
Adapun manfaat makalah bagi penulis antara lain :
 Menjadi wadah untuk menampung pengalaman penulis dibidang keamanan data di
media online.
 Menambah skill menulis daripada penulis dalam membuat suatu karya ilmiah.
 Menambah wawasan penulis terkait penulisan makalah yang baik dan benar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Itu Hacker Atau Peretas ?


Secara definisi dapat diartikan bahwa Peretas atau Hacker adalah seseorang Programmer
dengan kemampuan teknis yang mampu menyusupi ke suatu program menggunakan celah
dari program tersebut dan melakukan beragam kegiatan, seperti mencuri, mengubah, ataupun
memperbaiki bug atau celah tersebut. Seorang Hacker biasanya adalah seseorang dengan
kemampuan IT tingkat tinggi yang biasanya melakukan aktifitas membobol, merubah,
mencuri, suatu data atau sistem milik orang lain, namun tak jarang pula mereka membobol
suatu sistem hanya untuk sarana latihan skill mereka lalu jika berhasil maka kemudia
melaporkanya kepada pemilik dari sistem tersebut.
Didunia ini terdapat dua jenis Hacker, yaitu White Hat Hacker dan Black Har Hacker.
White Hat Hacker adalah sekumpulan orang dengan kemampuan IT tertentu yang biasanya
membobol untuk keperluan keamanan suatu sistem, namun tak jarang pula seorang White
Hat juga membantu pihak Kepolisian dalam melacak seseorang yang melakukan kejahatan
Cyber. Lain halnya dengan White Hat, Black Hat merujuk kepada kelompok Hacker dengan
kemampuan IT tertentu melakukan pembobolan suatu sistem atau data milik orang lain yang
kemudian melaukan apapun kepada sistem atau data tersebut, sesuai keinginannya bisa jadi
seperti merubah, mencuri, atau bahkan mengambil alih kendali sistem tersebut. Serangan
peretas ini dikenal banyak jenisnya diantaranya ada Defacing, Ddos, Malware, SQL
Injection, Sampai yang akan kita bahas adalah Carding, dan masih banyak lagi.

B. Apa Itu Carding ?


Carding berasal dari kata Card yang dimaksud Card disini adalah Kartu Kredit, dimana
Carding sendiri adalah suatu aktifitas perdagangan dan penggunaan Kartu Kredit secara
Illegal. Kasus Carding ini sudah awam dikenal di dunia peretas dimana seseorang dengan
kemampuan IT tinggi akan mencoba masuk kedalam database suatu pengguna menggunakan
kelemahan suatu sistem tersebut.
Adapun dalam kejahatan cyber Carding ini mengenal banyak istilah seperti CC yang
berarti Credit Card atau Kartu Kredit hasil dari peretasan database suatu website atau sistem
suatu data, CCV yang berarti Credit Card Verified atau nomor verifikasi didalam kartu
kredit yang biasanya digunakan untuk melakukan proses transaksi, ACC adalah istilah untuk
akun Amazon atau Akun Ecommerce lain yang bisa saja terisi akun bank atau ada data kartu
kredit didalamnya. Adapun didalam komunitas Carding biasanya kita dapat menjumpai orang
orang yang menjual data CC dan ACC dengan harga yang beragam dan dari negara
manapun. Biasanya CC dan ACC fresh itu dihargai dengan harga diantara Rp50.000,00
hingga Rp1.000.000,00 dimana tipe tipe penjual didalam komunitas carding ini adalah
menjual dengan paketan atau terdapat banyak ACC dan CC yang fresh dan yang telah di

5
hackback atau telah diambil alih kembali, dan adapula penjual yang menjual ACC dan CC
satuan dengan jaminan Fresh. Perdagangan informasi kartu kredit secara illegal inilah yang
disebut dengan perdagangan Carding. Para carder membuat komunitas yang banyak tersebar
diberbagai macam media sosial, terutama Facebook.
Aktifitas Carding tidak selamanya merujuk kepada penggunaan Kartu Kredit secara
illegal namun bisa juga merujuk kepada penggunaan akun pengguna e-commerce secara
illegal maka dari itu dikenal istilah ACC didalam aktifitas Carding itu sendiri. Orang yang
melakukan Carding sendiri disebut dengan istilah Carder, Carder inilah yang merupakan
seseorang yang memiliki kemampuan IT yang mampu membobol sistem database suatu
website dengan menggunakan kelemahan website itu sendiri. Carder ini biasanya melakukan
aksinya secara kelompok dimana ada yang bertindak sebagai pengumpul database CC dan
ACC yang dia dapat, ada yang bertugas menyeleksi mana CC, ACC fresh, ada pula yang
bertugas melakukan tes terhadap ACC dan CC yang didapat, dan ada yang betugas sebagai
penjual hasil yang mereka dapat. Namun ada juga tipe kelompok yang menggunakan ACC
dan CC untuk tujuan memperkaya diri mereka, kelompok ini biasanya berisi orang orang
yang sama sama mengumpulkan, menyeleksi, dan memakai ACC serta CC tersebut secara
pribadi, serta ada pula Solo Carder dimana dia bertindak sendiri entah itu mengumpulkan
ACC dan CC sendiri, menyeleksi sendiri lalu menjual sendiri atu menggunakan sendiri.
Dalam jenis kelompok Carding tadi yang paling sering tertangkap oleh pihak keamanan
setempat adalah kelompok yang memakai CC dan ACC tersebut. Biasanya yang tertangkap
adalah mereka yang menggunakan ACC dan CC tersebut secara berlebihan bisa saja seperti
membeli barang barang mewah dan lain sebagainya. Biasanya Carder pemula memulai
debutnya dengan membeli barang murah seperti Jaket ataupun barang barang lainya, namun
yang paling umum adalah membeli Jaket, dikarenakan penjual Jaket diberbagai E commerce
bisa diajak kerja sama untuk melakukan suatu aksi kejahatan Cyber ini. Nah, dan untuk yang
sudah sangat ahli atau sudah berada di kelas kakap biasanya mereka bisa membeli barang
mewah itu dikarenakan metode Carding yang mereka gunakan sudah berdeda dari yang
digunakan oleh para pemula Carding, seorang professional Carding biasanya tidak pernah
memberi tahu cara mereka bertindak, dan lebih sering memamerkan barang hasil kejahatan
mereka, serta menjual barang tersebut dengan harga jauh dibawah standar.

6
C. Bagaimana Carder Melakukan Aksinya
Cara cara dalam melakukan Carding banyak sekali tersebar diberbagai media internet
seperti Youtube, Googlr, Facebook, dan lain sebagainya. Bahkan trik dan cara melakukan
Carding ini terbilang cukup mudah apalagi bagi orang yang sudah terbiasa dengan dunia
komputer. Metode yang digunakan dalam Carding sendiri sama halnya dengan SQL Injection
mereka menggunakan software bernama Havij, software ini sangat mudah sekali didapatkan
oleh semua pengguna dan banyak sudah tersebar di internet, anda tinggal masukkan di kolom
pencarian Google “Download Havij Pro” maka kalian akan langsung mendapatkan link
download tool tersebut.
Namun bukan hanya Havij Pro, ada tool tool lain yang digunakan oleh para Carder.
Diantaranya Software Gr3nox dan Google Dork. Software Gr3nox ini berfungsi untuk
melakukan scan terhadap Dork yang sudah kita racik sehingga memunculkan link yang akan
tertuju langsung ke database website target, sedangkan Dork sendiri adalah suatu kata kunci
khusus yang digunakan para peretas untuk mencari kelemahan dan celah keamanan suatu
website, tekhnik mencari celah ini dinamai Dorking. Sebelum melakukan aksinya para
Carder biasanya melakukan Dorking terlebih dahulu untuk mencari kelemahan situs website
yang menyimpan data kartu kredit atau akun amazon. Biasanya website yang diincar adalah
situs E-Commerce dengan tingkat keamanan rendah ataupun situs penyimpan email dengan
keamanan rendah. Lalu bagaimana cara mereka melakuakn Dorking ?.
Dork memiliki berbagai jenis jenis yang berbeda beda fungsinya, biasanya seorang
Carder melakukan Dorking dengan mengincar database admin suatu website. Jenis jenis dork
diantara lain :
1. Inurl & Allinurl, Inurl digunakan untuk menampilkan URL website yang mengandung
kata kunci yang dituliskan. Semisal, ketika mencari informasi seputar “belajar coding”,
kita bisa menggunakan kata kunci inurl:/belajar-coding atau allinurl:/belajar-coding.
Maka yang akan muncul hanyalah URL yang mengandung kata kunci “belajar coding”.
2. Intitle, Intitle digunakan untuk menampilkan kata kunci yang berada di judul suatu
website. Contohnya intitle:belajar coding. Maka yang muncul nantinya hanyalah website
website yang mengandung kata ”belajar coding” pada judulnya.
3. Site, site digunalam untuk menamplkan website yang menggunakan domain tertentu.
Contohnya site:.com , maka yang muncul hanyalah website yang mengunakan domain
.com atau bisa juga site:facebook.com, maka yang muncul hanyalah semua URL yang
ada di dalam website tersebut.
4. Intext, Intext digunakan untuk menampilkan website yang didalamnya mengandung kata
kunci yang dicaro. Contohnya intext:coding , maka yang muncul hanyalah website yang
mengandung kata coding didalamnya, entah itu dibagian URL, judul, atau dibagian
lainya.
5. Filetype, Filetype digunakan untuk mencari file berdasarkan ekstensinya. Ntah itu pdf,
txt, atau lain sebagainya. Contohnya filetype:pdf , maka yang muncul nantinya hanyalah
situs situs yang menyediakan file bertipe pdf dan siap untuk di download.

7
Dalam melakukan aksinya biasanya para Carder melakukan pengembangan Dork yaitu
dengan mengkombinasikan antara Dork yang satu dengan Dork yang lainya, misalnya
seperti intitle:belajar coding filetype:pdf , maka yang muncul adalah semua situs yang
menyediakan file pdf tentang belajar coding. Biasanya para Carder melakukan Dorking
dengan menyasar web admin suatu website bisa saja menggunakan Dork inurl:/admin-
login.php , maka yang akan muncul adalah website yang berisikan halaman admin login,
setelah mendapatkan website yang targetkan, lalu mereka menulusuri satu persatu website
yang bisa di bypass admin loginya untuk bisa membobol database didalam website tersebut.
Tak jarang pula mereka menggunakan tools bernama Gr3nox dimana mereka meracik Dork
mereka lalu menscannya mengunakan Gr3nox dan akan tampil halaman website yang
vuln(memiliki kelemahan). Setelah mereka mendapatkan website yang vulnrable mereka
langsung merengsek masuk menggunakan tools SQL Injection yaitu Havij Pro, dimana
dengan menggunakan software ini para Carder dapat dengan mudah mendapatkan akses ke
dalam database pengguna. Dan finalnya ketika mereka sudah berhasil melakukan SQL
Injection terhadap suatu database dan mendapatkan data data kartu kredit atau data login
suatu pengguna, maka mereka akan langsung mengeksekusikanya dengan mencobanya satu
persatu.
Setelah mereka mendapatkan data data login pengguna website, tak jarang pula database
tersebut masih berbentuk kode biner dan perlu di pecahkan, untuk tool pemecah kode biner
sudah banyak terdapat di google dan dapat dengan mudah didapatkan. Setelah proses
hacking dan injection database, dan mendapatkan data kartu kredit atau debit, atau data login
suatu pengguna mereka kemudian akan mengeksekusinya di salah satu eccomerce di dunia,
misalnya AMAZON.COM , metode pembelianya pun ada tata cara sendiri yaitu setlah
checkout barang mereka menghubungi penjual untuk mengubah alamat pengiriman, maka
dari itu biasanya mereka mendata mana saja toko toko di ecommerce yang bisa diajak kerja
sama dengan mereka , karena e commerce sepersti Amazon sekarang memiliki keamanan
dimana pengguna diwajibkan verifikasi nomor handphone sebelum mengganti alamat. Tentu
saja itu akan merepotkan para Carder dan akhirnya mereka menggunakan cara lain yaitu,
menghubungi pihak toko untuk mengganti alamat pembelian ke alamat mereka segera
mungkin dengan alasan alasan yang bisa mereka buat buat.
Jika mereka sudah merasa cukup dan puas, para Carder yang menjual hasil perburuanya
tak kadang pula langsung menjual hasil yang tanpa di tes dahulu dan biasnya lebih murah
dibanding yang memng fresh dan bisa langsung digunakan, dan ada pula yang menjual hasil
pembelian barang mereka menggunakan CC atau ACC hasil buruan mereka. Kejahatan
Carding ini sangat berbahaya apalagi bagi seseorang yang baru saja mengenal dunia
Internet, maka dari itu perlu edukasi serta bimbingan lebih lanjut agar banyak orang
terselamatkan dari kejahatan cyber semacam ini.

8
D. Cara Mengamankan Data Di Internet Agar Tidak Terkena Serangan
Carding

1. Pilih situs terpercaya dan terjamin keamananya saat berbelanja online


Salah satu penyebab data kartu kredit dicuri adalah saat kita dengan lalai
menggunakan situs belanja online yang belum tentu terjamin keamananya dan dapat
dengan mudah dibobol database SQL-nya, maka dari itu tips untuk memilih E
Commerce yang terpercaya adalah dengan melihat riwayat dari E Commerce itu
sendiri dan bagaimana Privacy Policy atau Kebijakan Privasi dari E Commerce itu
sendiri.

2. Jangan bertransaksi saat menggunakan jaringan umum


Jika Anda berkunjung kesuatu tempat umum dan mereka menyediakan fasilitas Wifi
gratis, sebaiknya jangan Anda gunakan untuk keperluan belanja online, ataupun
bertransaksi apapun melalui perangkat Anda. Itu dikarenakan seorang peretas
biasanya dapat menerobos masuk kedalam perangkat Anda melalui jaringan umum
yang digunakan.

3. Perhatikan selalu Kartu Anda saat bertransaksi


Kasus Carding tidak hanya terjadi di media online saja namun bisa terjadi di tempat
tempat umum, misalnya di Supermarket atau tempat belanja dimana bisa bertransaksi
lewat Kartu Debit ataupun Kredit. Sesaat Anda hendak membayar tagihan belanja
Anda dengan Kartu alangkah baiknya Anda selalu memperhatikan Kartu Anda
dengan baik, dan pastikan bahwa kartu hanya digesek ke mesin EDC yang dapat
dilihat langsung.

4. Simpan Informasi Pribadi Anda di tempat yang Terpercaya


Penjahat Carding biasanya melakukan penghackingan di tempat kita menyimpan data
data penting seperti Email, Cloud Storage, dan lain sebagainya. Maka dari itu
alangkah baiknya kita memilih tempat penyimpanan data data pribadi di media yang
terpercaya, untuk Email saya sangat merekomendasikan menggunakan Gmail.

Lalu bagaimana resiko dan hukum yang akan dialami seseorang Carder :
 Dipenjara selama lamanya 4 Tahun penjara
Berdasarkan pada Pasal 378 KUHP yang berbunyi : “Barangsiapa dengan
maksud hendak menguntungkan diri sendiri, baik dengan memakai naa palsu
atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan
karangan perkataan perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan
sesuatu barang, membuta utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena
penipuan, dengan hukuman penjara selama-lamanya 4 tahun.”

9
 Terkena sanksi denda 700 Juta dan Penjara 7 Tahun
Berdasarkan dalam Pasal 30 Ayat 2 Undang Undang Nomor 11 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, yang berbunyi "Setiap Orang dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik". Dengan melihat pasal tersebut pelaku
pencurian informasi telah memenuhi unsur unsur Pasal 30 Ayat 2 UU ITE, cara
apapun yang dimaksud disini adalah dengan menyusup sistem keamanan
komputer baik menggunakan software tertentu ataupun tidak yang bertujuan
untuk mencuri data atau informasi seseorang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 46
Ayat 2 pelaku dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling lama 7 Tahun dan
atau denda maksimal Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).

Upaya yang harus dilakukan pihak keamanan untuk menanggulangi masalah


kejahatan Carding.
 Upaya Preventif
Upaya preventif adalah segala upaya yang dilakukan untuk memperkecil ruang
gerak serta kesempatan dilakukanya tindak pidana Carding. Upaya ini meliputi
kegiatan penyuluhan, patroli/razia, dan mengadakan koordinasi dengan instansi
terkait dan masyarakat.
 Upaya Represif
Upaya Represif yaitu kebijakan hukum dalam menggulangi kejaharan dengan
menggunakan hukum pidana atau undang undang, yang menitik beratkan pada
penindakan dan pemberantasan, kejahatan yang terjadi, dengan cara penjatuhan
sanksi pidana.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Carding adalah suatu tindak kejahatan cyber dimana pelaku mencoba menyusup dan
mencuri data didalam suatu database ataupun diluar database. Kejahatan carding ini masih
marak terjadi di berbagai tempat, bahkan Indonesia menjadi negara ketiga dengan kasus
Carding terbesar didunia. Modus kejahatan Carding ini sesungguhnya bisa dihindari dengan
selalu memperhatikan keamanan data pribadi baik dimedia online maupun offline. Kejahatan
Carding ini umumnya terjadi dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan yang ada di suatu
negara sehingga mengharuskan seorang pelaku melakukan tindak pidana Carding dan
melakukan pencurian untuk kesenangan pribadi, namun tak jarang pula seorang Carder
melakukan tindakanya hanya untuk mengasah kemampuan hackingnya, apapun itu hal
seperti ini baiknya jangan ditiru dikarenakan akan merugikan diri sendiri beserta banyak
pihak lain, sert bertentangan dengan hukum yang berlaku.

B. Saran
Bagi para pemuda pemudi didunia ini jadikanlah Hobimu untuk menolong kepada
sesama, dan janganlah jadikan Hobimu sebagai harimaumu dimana dia akan menerkam
dirimu sendiri. Jadikan kemampuanmu untuk memajukan negeri ini dan jangan terpengaruh
oleh iming iming keuntungan yang instan dimana itu akan merugikan diri kita, keluarga, dan
orang lain. Janganlah terpengaruh oleh orang lain dan tetap jadilah diri sendiri yang
bermanfaat bagi orang banyak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena,Merry & Maswigrantoro Roes Setiyadi. 2007. Cyberlaw Tidak Perlu Takut, Andi
Offset.Yogyakarta.

Bambang Hartono. 2020. Penerapan Sanksi dan Tindak Pidana Carding. Jakarta

Aditya Rumi, 2021. “Apa itu Carding dan Bagaimana Cara Mencegahnya.”,
https://pandagila.com/carding-adalah/, diakses pada 28 Desember 2021 pukul 08.00.

Arif Hidayat. 2021. “Cara Mendapatkan Akun Kartu Kredit Orang Lain (carding) 2021.”,
https://www.cara1001.com/2019/06/cara-mendapatkan-akun-kartu-kredit.html, diakses pada 5
Januari 2022 pukul 10.00.

12

Anda mungkin juga menyukai