Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

ETIKA PROFESI
KEJAHATAN DI BIDANG IT DAN PENEGAKAN HUKUM

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Feri Candra,S.T.,M.T

DISUSUN OLEH:
VINNIOLA HIJRIANI NUR ASY SYAM
1807124647

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena dengan segala kuasa-nyalah penulis akhirnya bisa menyusun makalah
yang berjudul “Kejahatan Di Bidang IT dan Penegakan Hukum Terhadapnya” ini
sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Feri Candra,S.T.,M.T
selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi yang telah memberikan banyak
masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian makalah
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
serta membantu menyumbangkan pikirannya yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.

Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi
para pembaca. Penulis juga mengharapkan masukan. Kritikan serta saran dari
semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

Dumai,2 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kejahatan Terhadap IT(Cybercrime) ........................................ 3
2.2 Jenis-jenis Cybercrime ................................................................................ 3
2.3 Dampak yang ditimbulkan Terhadap Cybercrime ...................................... 4
2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Cybercrime.................................................... 4
2.5 Contoh Kejahatan Terhadap Internet di Indonesia...................................... 5
2.6 Undang-undang Terhadap Pelanggaran Cybercrime ................................. 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Josua Sitompul, pada dasarnya, setiap teknologi yang
berkembang di dunia ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
sehari-hari, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi ini
diciptakan sedemikian rupa untuk dikembangkan dengan tujuan membuat
kebutuhan manusia semakin mudah, semakin efektif dan efisien. Setelah
teknologi informasi dan komunikasi ini diciptakan dan dikembangkan
manusia dapat mempergunakan dan memanfaatkannya sesuai dengan
tujuan penciptaan dan pengembangannya yang tidak melawan etika yang
sesuai dengan kaidah dan Undang-undang yang berlaku. Teknologi
informasi dan komunikasi ini merupakan hasil dari pengembangan
teknologi terdahulu, khususnya teknologi komputer,telekomunikasi, dan
internet. Contohnya yaitu komputer atau personal Komputer, laptop,
tablet, handphone atau gadget lainnya yang dapat memudahkan
masyarakan seluruh dunia untuk berinteraksi dan melakukan transaksi.
Saat ini adanya wujud komputer sebagai basis teknologi
informasi,bukan hanya sebagai komputer konvensional saja akan tetapi
sudah termasuk peralatan yang dapat di bawa kemana-mana yang memiliki
karakteristik tersendiri sebagai komputer. Ada banyak ragam masyarakat
di era digital ini yang berinteraksi dan berkomunikasi dengan
menggunakan teknologi tinggi. Namun, di era digital ini hukum harus
tetap ada dan di tegakkan dengan tujuan terciptanya sarana perubahan
sosial, sarana kontrol dan sarana pelindung bagi masyarakat untuk
mencapai kenyamanan dan kesejahteraan bersama.
Menurut Widodo, cyberspace, cybercrime, dan cyberlaws
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari teknologi informasi.
Cyberspace yaitu tentang dunia elektronik, ruang virtual yang dimana
orang dapat hadir tanpa harus hadir secara fisik. Akan tetapi, sama seperti
dunia realita, dalam cyberspace juga banyak terjadi kejahatan-kejahatan,

1
yang lebih sering disebut sebagai cybercrimes. Menurut Josua Sitompul,
kejahatan ini dapat berupa tindakan-tindakan kejahatan orang yang
kemudian dikriminilisasi sebagai bentuk kejahatan baru yang berupa
kejahatan virtual.
Banyak masyarakat yang sering menyamakan antara cybercrime
dengan computer crime dan internet crime. Ketiga istilah itu sama-sama
berbasis komputer, yang membedakannya ialah ruang lingkupnya saja.
Pengaturan cybercrimes dan cyberlaw di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, yang selanjutnya disebut sebagai UU ITE. UU ITE tersebut
merupakan undang-undang yang secara khusus mengatur mengenai tindak
pidana siber, baik itu hukum pidana maupun hukum acara pidana.
Pengaturan hukum dalam UU ITE tersebut mengadopsi ketentuan dalam
Convention on Cybercrime.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan diantaranya :
1. Apa saja jenis-jenis kejahatan yang dapat ditmbulkan dari cybercrime
ini?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat mengenai
cybercrime ini?
3. Apa saja faktor penyebab terjadinya kejahatan internet tersebut?
4. Bagaimana pandangan hukum atau Undang-undang pemerintah bagi
yang melanggarnya?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Etika Profesi.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cybercrime.
3. Menambah wawasan mengenai cybercrime dan cara
penanggulangannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kejahatan terhadap IT(Cybercrime)


Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada
teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di
dalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi. Secara teknik tindak
pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line
crime, dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri,
namun perbedaan utama antara ketiganya adalah keterhubungan dengan
jaringan informasi publik (internet).
Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada
kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. The Prevention of
Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun
1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang
dikenal:

1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yaitu prilaku


ilegal/ melanggar yang secara langsung menyerang sistem keamanan
komputer dan/atau data yang diproses oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu
prilaku ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau
jaringan.
Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai
perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan
komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2.2 Jenis-jenis Cybercrime
Jenis-jenis cybercrime dapat di kelompokkan menjadi beberapa
kategori. Bernstein, Bainbridge, Philip Renata, As’ad Yusuf, sampai
dengan seorang Roy Suryo sudah mengelompokkanya masing-masing
mengenai cybercrime ini. Berikut jenis cybercrime yang umum dikenal

3
kategori cybercrime berdasarkan motif pelakunya dan berdasarkan sasaran
kejahatannya :
1. Cybercrime Sebagai tindak kejahatan murni
Kejahatan ini dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan
melakukan bentuk kejahatan seperti, pencurian, kriminal, perusakan,
tindakan tidak manusiawi terhadap sistem informasi dan komunikasi
dengan menggunakan sistem komputer. Biasanya kejahatan ini
menggunakan sarana internet untuk melakukannya.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Kejahatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem komputer tetapi
tidak melakukan pencurian, perusakan, criminal, dan tindakan tidak
manusiawi terhadap sistem komputer.
3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan ini dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau
iseng dengan tujuan untuk mempermainkan seseorang maupun
merusak nama baik seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi.
Contohnya pornografi, cyberstalking.
4. Cybercrime yang menyerang hak cipta(Hak Milik)
Kejahatan ini dilakukan terhadap karya seseorang dengan motif
memasarkan, mengubah dengan tujuan untuk kepentingana
umum/pribadi.
5. Cybercrime yang menyerang pemerintah
Kejahatan ini dilakukakn terhadap pemerintah dengan motif terror,
membajak atau merusak kemanan sistem suatu pemerintahan dengan
tujuan untuk menghancurkan sistem pemerintahan atau ingin
mengahncurkan kesatuan suatu Negara.
2.3 Dampak yang ditimbulkan terhadap Cybercrime
1. Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia yang berpotensi
mengakibatkan dapat hancurnya sebuah Negara.
2. Dapat menimbulkan pengaruh negatif dari isu-isu maraknya pornografi
yang bisa di akses bebas tanpa batas yang dapat mengakibatkan
rusaknya moral bangsa di dunia.

4
3. Kerawanan sosial dan politik yang di timbulkan dari cybercrime
dengan maraknya isu-isu yang dapat meresahkan, memanipulasi
simbol-simbol Negara, dan partai politik dengan tujuan untuk
menghancurkan keadaan bangsa demi terciptanya suasana yang tidak
lagi kondusif.
4. Dapat menimbulkan kerugian sangat besar terhadap Negara jika terjadi
Cybercrime.
5. Sulitnya pembuktin secara hukum.
2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Cybercrime
Ada beberapa penyebab terjadinya kejahatan Internet atau
cybercrime yang menyebabkan makin maraknya kejahatan komputer
yaitu diantaranya :
1. Kelalaian pengguna internet.
2. Akses internet yang tidak terbatas.
3. Mudah dilakukan dan sulit untuk melacaknya.
4. Umumnya mempunyai kecerdasan yang tinggi dan rasa ingin tahu
yang besar.
5. Permasalahan finansial.
6. Adanya permasalahan terkait dengan persoalan politik militer dan
sentimen Nasionalisme.

2.5 Contoh Kejahatan Terhadap Internet di Indonesia


1. Deface
Yaitu suatu kejahatan yang mengubah tampilan website sesuai
dengan keinginan pelaku seperti menampilkan tulisan-tulisan atau
gambar-gambar aneh.
2. Virus dan Trojan
Yaitu virus komputer yang merupakan progam dari suatu komputer
yang dapat menyebar kan dirinya sendiri ke dalam program lain.
Tujuan Trojan yaitu memperoleh informasi dari korban atau target
yang ingin dituju seperti password, data untuk memperoleh hak akses
dari korban tersebut.

5
3. Denial of Service (DoS) attack
Yaitu kejahatan dengan menyerang sebuah komputer atau server di
dalam jaringan komputer dengan cara menghabiskan sumber yang di
miliki oleh komputer tersebut hingga komputer itu tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
4. Carding
Yaitu kejahatan yang dilakukan dengan mencuri nomor kartu kredit
yang dimiliki orang lain dalam transaksi perdagangan yang dilakukan
di internet.
5. Hijacking
Yaitu kejahatan yang di lakukan dengan tujuan melakukan
pembajakan karya orang lain seperti pembajakan perangkat lunak.

2.6 Undang-undang Terhadap Pelanggaran Cybercrime


1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet &
Transaksi Elektronik (ITE) Undang-undang ini, yang telah disahkan
dan diundangkan pada tanggal 21 April 2008, walaupun sampai
dengan hari ini belum ada sebuah PP yang mengatur mengenai teknis
pelaksanaannya, namun diharapkan dapat menjadi sebuah undang-
undang cyber atau cyberlaw guna menjerat pelaku-pelaku cybercrime
yang tidak bertanggungjawab dan menjadi sebuah payung hukum
bagi masyarakat.
a.) Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan. Ancaman pidana pasal 45(1) KUHP.
b.) Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.
c.) Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mengirimkan informasi elektronik dan/atau dokumen

6
elektronik yang berisi ancaman kekerasaan atau menakut-nakuti
yang dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking).
d.) Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan
atau sistem elektronik dengan cara apapun dengan melanggar,
menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman
(cracking, hacking, illegal access).
e.) Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun
yang berakibat terganggunya system elektronik dan/atau
mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja
sebagaimana mestinya.
f.) Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual,
mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan,
menyediakan atau memiliki.
g.) Pasal 35 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik tersebut
seolah-olah data yang otentik (Phising = penipuan situs).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Saat ini adanya wujud komputer sebagai basis teknologi
informasi,bukan hanya sebagai komputer konvensional saja akan tetapi
sudah termasuk peralatan yang dapat di bawa kemana-mana yang memiliki
karakteristik tersendiri sebagai komputer. Ada banyak ragam masyarakat
di era digital ini yang berinteraksi dan berkomunikasi dengan
menggunakan teknologi tinggi. Teknologi informasi dan komunikasi ini
merupakan hasil dari pengembangan teknologi terdahulu, khususnya
teknologi komputer,telekomunikasi, dan internet.

3.2 SARAN
Kejahatan terhadap internet atau cybercrime adalah bentuk
kejahatan yang harus kita hindari demi terciptanya keamanan berteknologi.
Oleh sebab itu, dalam menggunakan internet kita sebagai user atau
pengguna harus cerdas dan jangan sampai salah langkah dalam
menggunakan internet. Kita harus selalu memanfaatkan internet dengan
sebaik-baik mungkin agar tidak menjadi orang yang melanggar undang-
undang.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://124b23-8-eptik.weebly.com/hukum-undang-undang-cyber
crime.html
2. https://kisahkuini.wordpress.com/2013/04/29/cyber-crime-dan-cyber-law/
3. http://dampakpositifvanya.blogspot.com/
4. https://www.it-jurnal.com/kejahatan-teknologi-informasi-cybercrime/
5. Agus Raharjo, 2002, Cybercrime, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.
6. Widyopramono, 1994, Kejahatan di Bidang Komputer, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
7. Josua Sitompul, Cyberspace, cybercrime, cyberlaw: Tinjauan Aspek
Hukum Pidana, PT. Tatanusa,Jakarta,2012,hal. Iii-vii.
8. Widodo, Hukum Pidana di Bidang Teknologi Informasi, Cybercrime Law
:Telaah Teoritikdan Bedah Kasus, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013,
hal. v-xi.

Anda mungkin juga menyukai