ETIKA PROFESI
KEJAHATAN DI BIDANG IT DAN PENEGAKAN HUKUM
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Feri Candra,S.T.,M.T
DISUSUN OLEH:
VINNIOLA HIJRIANI NUR ASY SYAM
1807124647
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi
para pembaca. Penulis juga mengharapkan masukan. Kritikan serta saran dari
semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kejahatan Terhadap IT(Cybercrime) ........................................ 3
2.2 Jenis-jenis Cybercrime ................................................................................ 3
2.3 Dampak yang ditimbulkan Terhadap Cybercrime ...................................... 4
2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Cybercrime.................................................... 4
2.5 Contoh Kejahatan Terhadap Internet di Indonesia...................................... 5
2.6 Undang-undang Terhadap Pelanggaran Cybercrime ................................. 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang lebih sering disebut sebagai cybercrimes. Menurut Josua Sitompul,
kejahatan ini dapat berupa tindakan-tindakan kejahatan orang yang
kemudian dikriminilisasi sebagai bentuk kejahatan baru yang berupa
kejahatan virtual.
Banyak masyarakat yang sering menyamakan antara cybercrime
dengan computer crime dan internet crime. Ketiga istilah itu sama-sama
berbasis komputer, yang membedakannya ialah ruang lingkupnya saja.
Pengaturan cybercrimes dan cyberlaw di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, yang selanjutnya disebut sebagai UU ITE. UU ITE tersebut
merupakan undang-undang yang secara khusus mengatur mengenai tindak
pidana siber, baik itu hukum pidana maupun hukum acara pidana.
Pengaturan hukum dalam UU ITE tersebut mengadopsi ketentuan dalam
Convention on Cybercrime.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan diantaranya :
1. Apa saja jenis-jenis kejahatan yang dapat ditmbulkan dari cybercrime
ini?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat mengenai
cybercrime ini?
3. Apa saja faktor penyebab terjadinya kejahatan internet tersebut?
4. Bagaimana pandangan hukum atau Undang-undang pemerintah bagi
yang melanggarnya?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Etika Profesi.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cybercrime.
3. Menambah wawasan mengenai cybercrime dan cara
penanggulangannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kategori cybercrime berdasarkan motif pelakunya dan berdasarkan sasaran
kejahatannya :
1. Cybercrime Sebagai tindak kejahatan murni
Kejahatan ini dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan
melakukan bentuk kejahatan seperti, pencurian, kriminal, perusakan,
tindakan tidak manusiawi terhadap sistem informasi dan komunikasi
dengan menggunakan sistem komputer. Biasanya kejahatan ini
menggunakan sarana internet untuk melakukannya.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Kejahatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem komputer tetapi
tidak melakukan pencurian, perusakan, criminal, dan tindakan tidak
manusiawi terhadap sistem komputer.
3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan ini dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau
iseng dengan tujuan untuk mempermainkan seseorang maupun
merusak nama baik seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi.
Contohnya pornografi, cyberstalking.
4. Cybercrime yang menyerang hak cipta(Hak Milik)
Kejahatan ini dilakukan terhadap karya seseorang dengan motif
memasarkan, mengubah dengan tujuan untuk kepentingana
umum/pribadi.
5. Cybercrime yang menyerang pemerintah
Kejahatan ini dilakukakn terhadap pemerintah dengan motif terror,
membajak atau merusak kemanan sistem suatu pemerintahan dengan
tujuan untuk menghancurkan sistem pemerintahan atau ingin
mengahncurkan kesatuan suatu Negara.
2.3 Dampak yang ditimbulkan terhadap Cybercrime
1. Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia yang berpotensi
mengakibatkan dapat hancurnya sebuah Negara.
2. Dapat menimbulkan pengaruh negatif dari isu-isu maraknya pornografi
yang bisa di akses bebas tanpa batas yang dapat mengakibatkan
rusaknya moral bangsa di dunia.
4
3. Kerawanan sosial dan politik yang di timbulkan dari cybercrime
dengan maraknya isu-isu yang dapat meresahkan, memanipulasi
simbol-simbol Negara, dan partai politik dengan tujuan untuk
menghancurkan keadaan bangsa demi terciptanya suasana yang tidak
lagi kondusif.
4. Dapat menimbulkan kerugian sangat besar terhadap Negara jika terjadi
Cybercrime.
5. Sulitnya pembuktin secara hukum.
2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Cybercrime
Ada beberapa penyebab terjadinya kejahatan Internet atau
cybercrime yang menyebabkan makin maraknya kejahatan komputer
yaitu diantaranya :
1. Kelalaian pengguna internet.
2. Akses internet yang tidak terbatas.
3. Mudah dilakukan dan sulit untuk melacaknya.
4. Umumnya mempunyai kecerdasan yang tinggi dan rasa ingin tahu
yang besar.
5. Permasalahan finansial.
6. Adanya permasalahan terkait dengan persoalan politik militer dan
sentimen Nasionalisme.
5
3. Denial of Service (DoS) attack
Yaitu kejahatan dengan menyerang sebuah komputer atau server di
dalam jaringan komputer dengan cara menghabiskan sumber yang di
miliki oleh komputer tersebut hingga komputer itu tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
4. Carding
Yaitu kejahatan yang dilakukan dengan mencuri nomor kartu kredit
yang dimiliki orang lain dalam transaksi perdagangan yang dilakukan
di internet.
5. Hijacking
Yaitu kejahatan yang di lakukan dengan tujuan melakukan
pembajakan karya orang lain seperti pembajakan perangkat lunak.
6
elektronik yang berisi ancaman kekerasaan atau menakut-nakuti
yang dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking).
d.) Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan
atau sistem elektronik dengan cara apapun dengan melanggar,
menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman
(cracking, hacking, illegal access).
e.) Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun
yang berakibat terganggunya system elektronik dan/atau
mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja
sebagaimana mestinya.
f.) Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual,
mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan,
menyediakan atau memiliki.
g.) Pasal 35 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik tersebut
seolah-olah data yang otentik (Phising = penipuan situs).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Saat ini adanya wujud komputer sebagai basis teknologi
informasi,bukan hanya sebagai komputer konvensional saja akan tetapi
sudah termasuk peralatan yang dapat di bawa kemana-mana yang memiliki
karakteristik tersendiri sebagai komputer. Ada banyak ragam masyarakat
di era digital ini yang berinteraksi dan berkomunikasi dengan
menggunakan teknologi tinggi. Teknologi informasi dan komunikasi ini
merupakan hasil dari pengembangan teknologi terdahulu, khususnya
teknologi komputer,telekomunikasi, dan internet.
3.2 SARAN
Kejahatan terhadap internet atau cybercrime adalah bentuk
kejahatan yang harus kita hindari demi terciptanya keamanan berteknologi.
Oleh sebab itu, dalam menggunakan internet kita sebagai user atau
pengguna harus cerdas dan jangan sampai salah langkah dalam
menggunakan internet. Kita harus selalu memanfaatkan internet dengan
sebaik-baik mungkin agar tidak menjadi orang yang melanggar undang-
undang.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. https://124b23-8-eptik.weebly.com/hukum-undang-undang-cyber
crime.html
2. https://kisahkuini.wordpress.com/2013/04/29/cyber-crime-dan-cyber-law/
3. http://dampakpositifvanya.blogspot.com/
4. https://www.it-jurnal.com/kejahatan-teknologi-informasi-cybercrime/
5. Agus Raharjo, 2002, Cybercrime, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.
6. Widyopramono, 1994, Kejahatan di Bidang Komputer, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
7. Josua Sitompul, Cyberspace, cybercrime, cyberlaw: Tinjauan Aspek
Hukum Pidana, PT. Tatanusa,Jakarta,2012,hal. Iii-vii.
8. Widodo, Hukum Pidana di Bidang Teknologi Informasi, Cybercrime Law
:Telaah Teoritikdan Bedah Kasus, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013,
hal. v-xi.