Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI
INTELLECTUAL PROPERTY

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan
Komunikasi

Disusun Oleh:
RAIKHAN RAFIQ 12181708
IRFAN KHAERUDIN 12182226
FIQIH FALAH SAPUTRA 12183699
ROKHMAN MUALIP 12181292

Program Studi Sistem Informasi Kampus Tegal


Fakultas Teknik Dan Informatika
Universitas Bina Sarana Informatika
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya kelompok dapat
menyelesaikan tugas makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Penulisan ini disajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul
penulisan yang diambil adalah “INTELLECTUAL PROPERTY”.
Tujuan penulisan ini dibuat untuk mendapatkan nilai tugas makalah
pertemuan ke-15 pada Program Diploma Tiga (DIII) Program Studi Sistem
Informasi pada Fakultas Teknik dan Informatika di Universitas Bina Sarana
Informatika (UBSI).
Dalam penyusunan makalah ini kelompok menyadari bahwa memperoleh
banyak bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya tulisan ini.
Kelompok menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kelompok khususnya bagi para
pembaca.

Tegal, 30 Juni 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………

1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………….


BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………….

2.1. Landasan teori…………………………………………………………..


BAB III Pembahasan…………………………………………………………..
3.1. Pembahasan……………………………………………….……………..
3.2. Contoh Kasus…………………………………………………………….
3.3. Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta / Intellectual Property……
BAB IV Penutup…………………………………………………………………
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………
4.2. Saran……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada zaman modern saat ini dapat dipahami bahwa globalisasi ekonomi
dan perdagangan bebas telah mempengaruhi perubahan yang sangat besar
terhadap bidang hukum. Negara-negara di dunia yang terlibat dengan globalisasi
ekonomi dan perdagangan bebas, baik negara maju maupun sedang berkembang
bahkan negara yang terbelakang harus membuat standarisasi hukum dalam
kegiatan ekonominya. Globalisasi ekonomi semakin dikembangkan berdasarkan
prinsip liberalisasi perdagangan (trade liberalization) atau perdagangan bebas
(free trade) lainnya yang telah membawa pengaruh pada hukum setiap negara
yang terlibat dalam globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas tersebut
Kebutuhan akan teknologi jaringan computer semakin meningkat selain
sebagai media penyedia informasi,melalui internet pula kegiatan komunitas
komersial menjadi bagian terbesar dan pesat perkembanganya. melalui internet
apapun bisa di lakukan dengan menggunakan internet,segi positif dari internet ini
tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk
kreatifitas manusia. Namun dampak negatif pun tidak bias dihindari,seiring
dengan berkembangnya teknologi internet menyebabkan munculnya kejahatan
melalui internet yang disebut dengan Cyber Crime. kasus kejahatan Cyber Crime
juga terjadi di Indonesia separti kasus pencurian kartu kredit,hacking beberapa
situs dan menyadap transmisi data milik orang lain.adanya cybercrime telah
menjadi ancaman stabilitas sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik
kejahatan yang di lakukan dengan teknologi computer,khususnya jaringan
internet. Dari masalah-masalah di atas maka kami ingin menguraikan tentang
masalah Cyber Crime, khususnya tentang Intellectual Property.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah EPTIK
2. Menambah wawasan tentang Cyber Crime khususnya tentang Cyber Sabotage
Dan Extortion
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan teori
cybercrime merupakan gabungan dari dua kata dari Bahasa Inggris, yaitu
cyber yang bermakna dunia maya dan crime yang bermakna criminal atau
perbuatan yang melanggar norma. Namun, istilah cyber crime menurut Crime-
research.org dalam Juju Dominikus (2010:73) didefinisikan sebagai suatu tindak
kriminal yang dilakukan melalui media internet melalui komputer dan dapat
mempengaruhi keadaan peralatan komputer maupun si pemakai yang dituju.
Dari definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa cybercrime
merupakan sebuah tindakan yang dianggap merugikan orang lain, dikarenakan ia
dikategorikan sebagai tindak kriminal oleh definisi tersebut.Namun, berdasarkan
dari definisi tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa seseorang yang
berusaha melakukan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk melakukan tindak
kriminal, maka digolongkan sebagai Cyber Crime.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pembahasan
Perkembangan teknologi yang pesat pada zaman ini, membuat berbagai
kegiatan yang tergolong cyber crime makin marak dan tak terkandali. Oleh
karenanya, Pemerintah membuat suatu aturan yang disebut dengan Cyber Law.
Cyber law menurut Sunarto (2006:42) adalah upaya untuk melindungi secara
hukum yang berkaitan dengan dunia maya atau internet. Tujuan dari dibentuknya
cyber law sendiri menurut Sunarto (2006:42) adalah :
1. Melindungi data pribadi.
2. Menjamin kepastian hukum.
3. Mengatur tindak pidana cyber crime.
Sedangkan, pengertian cyber law yang lain adalah hukum yang digunakan
di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Dari
kedua pengertian cyber law diatas, kita simpulkan bahwa setiap kegiatan yang
melanggar ketentuan hukum di dunia maya, maka kegiatan tersebut dapat
dipidanakan alias pelakunya dapat diberi hukuman tertentu.
3.2. Contoh Kasus
1. Peniruan tampilan website secara illegal atau tulisan sebuah website tanpa
mencantumkan sumber.
2. Mengunggah atau mengunduh lagu, video, foto. Secara illegal/tanpa hak.
3. Mengunduh Software berbayar di suatu situs dan mempergandakannya dalam
bentuk CD-ROM untuk diperjual belikan

3.3. Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta / Intellectual Property


Adanya badan atau fungsi organisasi yang melakukan koordinasi program
kepatuhan untuk IP, misal komite kepatuhan di tingkat direksi yang kemungkinan
dapat dirangkap oleh komite manajemen risiko mereka.
· Adanya asesmen atau audit terhadap efektivitas kepatuhan IP mencakupi:
kebijakan dan prosedur, manual, pendidikan dan pelatihan, peninjauan berkala,
dan evaluasi, serta penanganan perubahan yang diperlukan dalam rangka
penyesuaian terhadap perubahan peraturan dan regulasi yang terkait dengan
aktivitas bisnis perusahaan.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Cyber crime merupakan kejahatan yang berjalan di bidang informasi pada
dasarnya sangat sekali merugikan berbagai pihak terutama pihak yang terkena
langsung,Intellectual Property sangat berpengaruh jika mengalami adanya
kejahatan cyber crime,kita tidak bisa terlepas dari kejahatan itu tanpa dari diri kita
sendiri lah yang merubah.
4.2. Saran
Berkaitan dengan cybercrime tersebut maka kita perlu adanya upaya untuk
pecegahannya dengan cara penegakan hukum yang tepat, dan perlu suatu negara
tersebut memiliki suatu perangkat untuk melawan dan mengendalikan kejahatan
dunia maya. Selain itu cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mesti kita
hindari atau diberantas dengan tuntas supaya tidak terjadi berulang- berulang.

Anda mungkin juga menyukai