DATA FORGERY
https://shantouz-kucel.blogspot.com/2020/06/makalah-data-forgery-diajukan-untuk.html
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Etika Profesi Teknologi Infornasi dan
DI SUSUN OLEH :
1. Santoso (12171230)
2. Veni Handayani (12171226)
3. Nur Asih (12171956)
4. Meliya Puji Utami (12174980)
5. Widya Cahyani Ramdhayanti (12172012)
2020
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
3.3. Penanggulangannya....................................................................................6
A. Kesimpulan ...............................................................................................11
BAB I
LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu, pengarsipan data hanya berupa dokumen kertas yang
bisa rusak dan hilang. Karena peletakan dokumennya hanya tersimpan pada
sebuah lemari besar. Jika datanya banyak maka akan kesulitan dalam pencarian
pencarian datanya menjadi lebih cepat. Selain itu resiko hilangnya pun sangat
dapat diperoleh dari internet. Penyimpanan data pun bisa dilakukan menggunakan
internet seperti Google Drive, One drive DropBox, dan lain sebagainya. Namun
selain segi positif dari penggunaan internet, ada juga negatifnya yaitu banyak
untuk hal-hal yang merugikan orang yang mempunyai data tersebut. Contohnya
penanggulangannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
crime) muncul dengan begitu cepat. Cyber crime tidak lepas dari permasalahan
mengecewakan pelanggannya.
“Cyber crime merupakan salah satu bentuk atau dimensi baru dari
(Siregar, 2018).
“Cyber crime memiliki sifat efisien dan cepat serta sangat menyulitkan
bagi pihak penyidik dalam melakukan penangkapan terhadap pelakunya. Hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap jenis
yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang
internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau
maya.
Kejahatan cyber crime dan cyber law sudah melanggar hukum pidana.
Dengan adanya kasus yang terjadi ini, banyak menjatuhkan korban, dari kalangan
berupa memalsukan atau meniru dengan cara yang tidak sah dengan itikad buruk
yang berupaya untuk merugikan seseorang maupun sebagian pihak lain yang
data pribadinya beserta nomor kartu kredit yang dapat disalah gunakan oleh
pelaku segingga pelaku akan memperoleh suatu keuntungan (Goyena & Fallis,
2019).
BAB III
3.1. MOTIF
dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
Data Forgery biasanya diawali dengan pencurian data-data penting, baik itu
disadari atau tidak oleh si pemilik data tersebut. Menurut pandangan penulis, data
mendapatkan datanya adalah dengan si pelaku membuat sebuah fake website yang
sama persis dengan web yang sebenarnya. Cara ini mengandalkan dengan
dibandingkan dengan server side, karena si pelaku tidak perlu untuk membuat
forgery tidak sesulit kedengarannya, dan tentunya hal ini sangat merisaukan para
datanya di internet.
Cara kerja pelaku data forgery terbagi menjadi 2 yakni :
mendapatkan datanya adalah dengan si pelaku membuat sebuah fake website yang
sama persis dengan web yang sebenarnya. Cara ini mengandalkan dengan
dibandingkan dengan server side, karena si pelaku tidak perlu untuk membuat
forgery tidak sesulit kedengarannya dan tentunya hal ini sangat merisaukan para
datanya di internet.
3.2. PENYEBAB
berikut :
Karna latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apa saja, apalagi
mendorong rasa ingin tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka
melakukan eksperimen.
Banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi dalam bidang IT yang
3. Komunitas
Untuk membuktikan keahlian mereka dan ingin dilihat orang atau dibilang
hebat dan akhirnya tanpa sadar mereka telah melanggar peraturan ITE.
3.3. PENANGGUNALANGAN
1. Perlu adanya cyber law, yakni hukum yang khusus menangani kejahatan-
kejahatan konvensional.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat yang bisa
4. Para pengguna juga diharapkan untuk lebih waspada dan teliti sebelum
Ciri-ciri dari umum dari data forgery seperti kasus email phising adalah
Jika verify nya meminta username, password dan data lainnya, jangan
memberikan reaksi balik. Anda harus selalu ingat password jangan pernah
situs dan harus memverifikasinya dengan mengklik suatu URL tertentu tanpa
umum.
Jika anda tidak merespon dalam waktu 48 jam, maka akun anda akan
ditutup. Harap membaca baik-baik dan tidak perlu terburu-buru. Tulisan di atas
semakin panik.
3. Valued Customer
mail tersebut bisa menggunakan kata-kata ini. Tapi suatu saat mungkin akan
kebocoran nama karena kita aktif di milis atau forum komunitas tertentu.
Address atau alamat yang palsu. Walaupun wajah webnya bisa jadi sangat
menyerupai atau sama, tapi kalau diminta registrasi ulang atau mengisi
informasi sensitif, itu patut diwaspadai. misalnya halaman login yahoo mail.
Disana Anda akan disuruh memasukkan username dan password email Anda
untuk login. Ketika Anda mengklik tombol login maka informasi username dan
password Anda akan terkirim ke alamat pengirim email. Jadi email tersebut
password email Anda. Yang lebih rumit lagi, sekarang sudah ada beberapa e-
penting. Anda bisa bayangkan jika password email anda Jebol, yang terjadi
Internet Banking anda yang verifikasinya biasa masuk melalui email. Maka
1. Pasal 30
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara
apa pun. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar,
2. Pasal 35
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). Setiap
Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah). Setiap Orang yang
dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling
4. Pasal 51
dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang
internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau
maya.
berikut :
1. Faktor Politik
2. Faktor Ekonomi
3. Komunitas