Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN / ANALISA KASUS

3.1. MOTIF

Offence Against Intellectual Property adalah Kejahatan ini ditujukan

terhadap hak atas kekayaan intelektual. Pelaku kejahatan ini mengincar terhadap

hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Korban lain. Pelaku, biasanya

meniru atau menyiarkan sesuatu yang sebenarnya sudah lebih dulu dilakukan oleh

orang lain. yang dimiliki pihak lain di Internet.

Ada 3 motif Kejahatan Offence Against Intellectual Property, sebagai

berikut :

1. Peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara illegal

2. Penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata merupakan rahasia

dagang orang lain.

3. Melakukan pembelian barang-barang mewah diluar negeri, dengan kartu

kredit milik orang lain lintas negara.

3.2. PENYEBAB

Beberapa faktor terjadinya Offense Against Intellectual Property :

1. Telah tersedianya teknologi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan

dilakukannya penciptaan, pengumpulan dan manipulasi informasi.

2. Informasi online mulai berkembang.

3. Kerangka akses internet umum telah muncul.


3.3. PENANGGUNALANGAN

Cara menanggulangi Offense Against Intellectual Property :

1. Penggunaan enkripsi yaitu dengan mengubah data-data yang dikirimkan

sehingga tidak mudah disadap (plaintext diubah menjadi chipertext). Untuk

meningkatkan keamanan authentication (pengunaan user_id dan password),

penggunaan enkripsi dilakukan pada tingkat socket. Hal ini akan membuat

orang tidak bias menyadap data atau transaksi yang dikirimkan dari/ke server

WWW. Salah satu mekanisme yang popular adalah dengan menggunakan

Secure Socket Layer (SSL) yang mulanya dikembangkan oleh Nerscape.

Selain server WWW dari netscape, server WWW dari Apache juga dapat

dipakai karena dapat dikonfigurasikan agar memiliki fasilitas SSL dengan

menambahkan software tambahan, spertiopen SSL.

2. Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses dari orang tidak

berwenang tidak dapat dilakukan. Program ini merupakan perangkat yang

diletakkan antara internet dengan jaringan internal. Informasi yang keluar

dan masuk harus melalui atau melewati firewall. Firewall bekerja dengan

mengamati paker Intenet Protocol (IP) yang melewatinya.

3. Cyberlaw merupakan istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI.

Istilah lain adalah hukum TI (Low of IT), Hukum Dunia Maya (Virtual

World Law) dan hukum Mayantara.

4. Melakukan pengamanan sistem melalui jaringan dengan melakukan

pengaman FTP, SMTP, Telnet dan pengaman Web Server.


5. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai

upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang

berhubungan dengan Offence Against Intellectual Property.

Anda mungkin juga menyukai