Anda di halaman 1dari 23

Komputer dan Masyarakat

BAB 10

KEJAHATAN KOMPUTER
(Cybercrime)

Teknik Informatika
Universitas Mataram
Cybercrime
• Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan
melanggar hukum yang memanfaatkan
teknologi komputer yang berbasis pada
kecanggihan perkembangan teknologi
internet.
Motif Kejahatan
• Motif intelektual
Kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan pribadi
dan menunjukkan bahwa dirinya telah mampu untuk
merekayasa dan mengimplementasikan bidang
teknologi informasi.

• Motif ekonomi, politik, dan kriminal


Kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi
atau golongan tertentu yang berdampak pada kerugian
secara ekonomi dan politik pada pihak lain.
Karakteristik Cybercrime
1. Ruang lingkup kejahatan
2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan
Karakteristik Cybercrime
• Ruang Lingkup Kejahatan
– Bersifat global
– Dilakukan secara transnasional, melintasi batas
negara
– Sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku
terhadap pelaku.
– Karakteristik internet dimana orang dapat berlalu-
lalang tanpa identitas (anonymous)
– Memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas jahat
yang tak tersentuh hukum.
Karakteristik Cybercrime
• Sifat kejahatan
– Bersifat non-violence (tanpa kekerasan)
– Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah
terlihat.
Karakteristik Cybercrime
• Pelaku kejahatan
– Bersifat lebih universal
– Kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang
menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya
Karakteristik Cybercrime
• Modus Kejahatan
Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi
informasi dalam modus operandi, sehingga sulit
dimengerti oleh orang-orang yang tidak menguasai
pengetahuan tentang komputer, teknik
pemrograman dan seluk beluk dunia cyber.
Karakteristik Cybercrime
• Jenis Kerugian Yang Ditimbulkan
– Dapat bersifat material maupun non-material
– Waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri,
martabat bahkan kerahasiaan informasi.
Kejahatan Menggunakan Sarana Komputer

1. Memasukkan instruksi yang tidak sah


2. Perubahan data
3. Perusakan data
4. Komputer sebagai pembantu kejahatan
5. Akses tidak sah terhadap sistem komputer
Beberapa Kendala di Internet Akibat
Lemahnya Sistem Keamanan Komputer

1. Kata sandi seseorang dicuri ketika terhubung ke


sistem jaringan dan ditiru atau digunakan oleh
pencuri.
2. Jalur komunikasi disadap dan rahasia perusahaan
pun dicuri melalui jaringan komputer.
3. Sistem informasi dimasuki (penetrated) oleh
pengacau (intruder).
4. Server jaringan dikirim data dalam ukuran sangat
besar (e-mail bomb) sehingga sistem macet.
Masalah Keamanan Berhubungan
dengan Lingkungan Hukum

1. Kekayaan intelektual (intellectual property) dibajak.


2. Hak cipta dan paten dilanggar dengan melakukan
peniruan dan atau tidak membayar royalti.
3. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan
teknologi tertentu.
4. Dokumen rahasia disiarkan melalui mailing list atau
bulletin boards.
5. Menggunakan internet untuk tindakan asusila seperti
pornografi.
Sistem keamanan yang berkaitan dengan
masalah keuangan dan e-commerce
1. Data keuangan dapat dicuri atau diubah oleh
intruder atau hacker
2. Dana atau kas disalahgunakan oleh petugas
yang memegangnya
3. Pemalsuan uang
4. Seseorang dapat berpura-pura sebagai orang
lain dan melakukan transaksi keuangan atas
nama orang lain tersebut
Faktor Terjadinya Cybercrime
1. Akses internet yang tidak terbatas.
2. Kelalaian pengguna komputer.
3. Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang
kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super
modern.
4. Para pelaku merupakan orang yang pada
umumnya cerdas, mempunyai rasa ingin tahu
yang besar, dan fanatik akan teknologi komputer.
5. Sistem keamanan jaringan yang lemah.
Modus Kejahatan Cybercrime di Indonesia

1. Pencurian nomor kartu kredit


2. Memasuki, memodifikasi, atau merusak
homepage (hacking)
3. Penyerangan situs atau e-mail melalui virus
atau spamming
4. Kejahatan nama domain
Cybercrime Berdasarkan Sasaran Kejahatan

1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)


– kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng yang
bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang
untuk mendapatkan kepuasan pribadi.

2. Cybercrime Menyerang Hak Milik (Against Property)


– kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif
menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan
pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri.

3. Cybercrime Menyerang Pemerintah ( Against Government)


– kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif melakukan
terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang bertujuan
untuk mengacaukan sistem pemerintahan, atau menghancurkan suatu Negara.
Cybercrime Berdasarkan Jenis Aktivitas
yang dilakukan
1. Unauthorized Access
– Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki
atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing atau port
scanning merupakan contoh kejahatan ini.

2. Illegal Contents
– Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data
atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar,
tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu
ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.
Cybercrime Berdasarkan Jenis Aktivitas yang
dilakukan
3. Penyebaran virus secara sengaja
– Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya
terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian
dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

4. Data Forgery
– Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan
data pada dokumen-dokumen penting yang ada di internet.
Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau
lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
Cybercrime Berdasarkan Jenis Aktivitas yang
dilakukan
5. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
– Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain,
dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage
dan Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan
membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu
data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang
terhubung dengan internet.

6. Carding
– Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet.
Cybercrime Berdasarkan Jenis Aktivitas yang
dilakukan
7. Hacking dan Cracker
– Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar
untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana
meningkatkan kapabilitasnya.
– Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet
lazimnya disebut cracker.
– Cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan
kemampuannya untuk hal-hal yang negatif.
– Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari
pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing,
menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
– Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack
merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash)
sehingga tidak dapat memberikan layanan.
Cybercrime Berdasarkan Jenis Aktivitas yang
dilakukan
8. Hijacking
– Hijacking merupakan kejahatan melakukan
pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling sering
terjadi adalah Software Piracy (pembajakan
perangkat lunak).

9. Cyber Terorism
– Tindakan mengancam pemerintah atau warganegara,
termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.
Penanganan Cybercrime
1. Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang
diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.

2. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar


internasional.

3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya


pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan
cybercrime.

4. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta


pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.

5. Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral,


dalam upaya penanganan cybercrime
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai