Anda di halaman 1dari 6

UTS

HUKUM ACARA PERADILAN MILITER

Tiwi Ambarwati S
19730277
A.75.S1

SOAL

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, menjadi


landasan sistem peradilan militer dan hukum acara pidana militer.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Kedudukan Peradilan Militer ?
Tempat kedudukan Pengadilan Militer Utama berada di Ibukota Negara
Republik Indonesia yang daerah hukumnya meliputi seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia. Nama, tempat kedudukan, dan daerah hukum pengadilan
lainnya ditetapkan dengan Keputusan Panglima. Peradilan Militer merupakan
pelaksanaan kekuasaan kehakiman di lingkungan Angkatan Bersenjata untuk
menegakkan hukum dan keadilan dengan memperhatikan kepentingan
penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara.

b. Pembinaan Peradilan Militer ?

c. Pengertian Atasan yang Berhak Menghukum ?


Atasan yang Berhak Menghukum (Ankum), dalam UU No. 31 Tahun
1997, diartikan sebagai atasan langsung yang mempunyai wewenang untuk
menjatuhkan hukuman disiplin menurut ketentuan perundang-undangan yang
berlaku dan berwenang melakukan penyidikan. Kewenangan utama Ankum
yang tak dimiliki semua petugas peradilan militer adalah menahan atau
menangguhkan penahanan tersangka.

d. Pengertian Perwira Penyerah Perkara ?


2

Perwira Penyerah Perkara (Papera) adalah perwira yang oleh atau atas
dasar undang-undang mempunyai wewenang untuk menentukan suatu perkara
pidana yang dilakukan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia yang berada di
bawah wewenang komandonya diserahkan kepada atau diselesaikan di luar
pengadilan dalam lingkungan peradilan Militer atau pengadilan dalam lingkungan
peradilan umum.

2. Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer terdiri dari Pengadilan Militer,


Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama; dan Pengadilan Militer
Pertempuran sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997
tentang Peradilan Militer.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Kekuasaan Pengadilan Militer ?
Peradilan Militer berwenang mengadili perkara pidana yang dilakukan
oleh Militer (prajurit TNI) berpangkat Kapten ke bawah yang melakukan tindak
pidana (kejahatan) maupun pelanggaran masih berdinas aktif dan atau orang-
orang yang tunduk pada kekuasaan Peradilan Militer berdasarkan Undang-
Undang Peradilan Militer.

b. Kekuasaan Pengadilan Militer Tinggi ?


Pengadilan Militer Tinggi memeriksa dan memutus pada tingkat banding
perkara pidana yang telah diputus oleh Pengadilan Militer dalam daerah
hukumnya yang dimintakan banding.

c. Kekuasaan Pengadilan Militer Utama ?


Pengadilan Militer Utama memutus pada tingkat banding perkara pidana
dan sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata yang telah diputus pada tingkat
pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi yang dimintakan banding

d. Kekuasaan Pengadilan Militer Pertempuran ?


Pengadilan Militer Pertempuran bertugas memeriksa dan memutus pada
tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang dilakukan oleh mereka
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Angka 1 Undang-undang Nomor 31
Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, di daerah Pertempuran.
3

3. Oditurat adalah badan di lingkungan TNI yang melakukan kekuasaan


pemerintahan negara di bidang penuntutan dan penyidikan berdasarkan
pelimpahan dari Panglima TNI sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Kekuasaan Oditurat Militer ?
Oditurat Militer mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a) melakukan penuntutan dalam perkara pidana yang terdakwanya:
(1) Prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah;
(2) yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan Prajurit
dengan tingkat kepangkatan Kapten ke bawah;
(3) anggota suatu golongan atau jawatan atau Badan atau yang
dipersamakan atau dianggap senagai Prajurit berdasarkan Undang-Undang
dengan tingkat kepangkatan Kapten ke bawah.
b) melaksanakan penetapan hakim atau putusan pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer atau pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum;
c) melakukan pemeriksaan tambahan;
d) Oditurat Militer dapat berwenang melakukan penyidikan

b. Kekuasaan Oditurat Militer Tinggi ?


Oditurat Militer Tinggi mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a) melakukan penuntutan dalam perkara pidana yang terdakwanya adalah:
(1) prajurit atau salah satu prajurit berpangkat Mayor ke atas;
(2) yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan Prajurit;
(3) anggota suatu golongan atau jawatan tau badan atau dipersamakan
atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan Undang-Undang dengan tingkat
kepangkatan Mayor ke atas;
(4) mereka yang harus diadili oleh Pengadilan Militer.
b) melaksanakan penetapan hakim atau putusan Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer atau Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum;
c) melakukan pemeriksaan tambahan;
d) melakukan penyidikan.
4

Kedudukan Oditurat Militer Tinggi adalah suatu badan yustisi di lingkungan


Peradilan Militer yang secara organisatoris, administratif berkedudukan di
lingkungan Mabes TNI, secara teknis yustisi berada di bawah pembinaan
Oditurat Jenderal TNI, yang bertugas membantu Pangab dalam mewujudkan
fungsi Peradilan Militer di lingkungan TNI, yaitu melaksanakan penuntutan
umum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Kekuasaan Kekuasaan Oditurat Jenderal ?


Oditurat Jenderal TNI adalah penuntut umum tertinggi di lingkungan Angkatan
Bersenjata, pimpinan dan penanggung jawab tertinggi Oditurat yang
mengendalikan pelaksanaan tugas dan wewenang Oditurat. Kekuasaan Oditurat
Jenderal TNI sebagaimana diatur dalam Pasal 66 UndangUndang Nomor 31
Tahun 1997 yaitu:
a) melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
tugas dan wewenang Oditurat militer;
b) menyelenggarakan pengkajian masalah kejahatan guna kepentingan
pencegahan, penegakan hukum serta kebijaksanaan pemidanaan; dan
c) dalam rangka penyelesaian dan pelaksanaan penuntutan perkara tindak
pidana tertentu yang acaranya diatur secara khusus, mengadakan koordinasi
dengan kejaksaan Agung, Polisi Militer dan badan penegak hukum lainnya.

d. Kekuasaan Oditurat Militer Pertempuran ?


Oditurat Militer Pertempuran mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a) melakukan penuntutan perkara pidana yang terdakwanya adalah:
(1) prajurit;
(2) yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan prajurit;
(3) anggota suatu golongan atau jawatan atau badan atau yang
dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan undang-undang;
(4) seseorang yang tidak termasuk golongan tersebut diatas, tetapi
dengan keputusan Panglima dengan persetujuan menteri Kehakiman harus
diadili oleh suatu Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer, yakni orang-orang
sipil yang bekerja pada militer (angkatan bersenjata).
b) melaksanakan penetapan hakim atau putusan Pengadilan Militer
Pertempuran;
5

c) melakukan penyidikan sejak awal tanpa perintah Oditur Jenderal dalam hal
ada perintah langsung dari Panglima atau Komando Operasi Pertempuran.

4. Sejarah peradilan militer dari zaman pendudukan Belanda hingga masa


sekarang merupakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah
peradilan militer di Indonesia, masa pendudukan Belanda dan Jepang.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Krijgsraad dan Hoog Militair Gerechtshof ?
Sebelum Perang Dunia II, Peradilan Militer Belanda di tanah air dikenal
dengan nama Krijgsraad dan Hoog Militair Gerechtshof. Peradilan ini
ruanglingkupnya meliputi perbuatan pidana militer, anggota-anggotanya terdiri
dari Angkatan Darat Belanda di Indonesia Hindia belanda) yaitu KNIL dan
anggota-anggota Angkatan Laut Belanda. Perlu diterangkan bahwa Angkatan
Laut ini merupakan bagian integral dari AL Kerajaan Belanda (Koninklijke Marine
= KM) sedangkan KNIL merupakan suatu organisasi sendiri, dalam arti terlepas
dari Tentara Kerajaan Belanda (Koninklijke Leger = KL).
Krijgsraad memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat
pertama terhadap semua anggota militer dan orang-orang sipil yang bekerja di
lingkungan kemiliteran, kecuali mereka yang pada instansi perama harus
dihadapkan kepada Hoog Militair Gerchtshof. Sedangkan badan pengadilan yang
akhir ini (Hoog Militair Gerchtshof) merupakan pengadilan militer instansi kedua
dan tertinggi di Hindia Belanda serta bertempat kedudukan di Jakarta.

b. Zee Krijgsraad ?
Hoog Militair Gerchtshof, merupakan Badan Pengadilan Banding bagi
Zee Krijgsraad. HMG juga mengadili pada tingkat pertama perkara-perkara
pidana yang dilakukan oleh opsir AL Belanda berpangkat lebih tinggi dari Letnan
Laut Kelas 1. Pada zaman setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
ketentuan mengenai pernyataan dalam keadaan bahaya bekas daerah Hindia
Belanda dari tanggal 10 mei 1940, tetap dinyatakan berlaku oleh pemerintah
pendudukan Belanda terhadap daerah-daerah yang dikuasainya.
6

5. Dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer,


berpedoman pada asas-asas yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 14
Tahun 1970, tanpa mengabaikan asas dan ciri-ciri tata kehidupan militer.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Asas kesatuan komando ?
Asas kesatuan komando adalah bahwa dalam struktur organisasi militer,
seorang komandan mempunyai kedudukan sentral dan bertanggung jawab
penuh terhadap kesatuan dan anak buahnya dan bertanggung jawab dalam
pembinaan dan penegakan Hukum Disiplin.
b. Asas komandan bertanggung jawab terhadap anak buahnya ?
Asas tanggung jawab adalah bahwa dalam tata organisasi militer seorang
komandan berfungsi sebagai seorang pemimpin, panutan dan pelatih sehingga
seorang komandan harus bertanggung jawab dalam pembinaan dan penegakan
Hukum Disiplin Militer. Oleh karena itu, seorang komandan diberikan
kewenangan untuk memeriksa dan menjatuhkan hukuman disiplin kepada
anggota di bawah wewenang komandonya.

c. Asas kepentingan militer ?


Asas kepentingan Militer adalah bahwa penegakan Hukum Disiplin Militer
didasarkan padakepentingan militer untuk penyelenggaraan pertahanan negara.

Anda mungkin juga menyukai