Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Digital Marketing
Communication
Ruang Lingkup Komunikasi
Pemasaran Digital

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ilmu Komunikasi Periklanan dan 43024 Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom
Komunikasi
Pemasaran

Abstract Kompetensi
Ruang lingkup Komunikasi Pemasaran Mahasiswa mampu memahami
Digital yang mengkaji beberapa Komunikasi Pemasaran Era
bagian, antara lain: Cyber/Digital
1. Komunikasi Pemasaran Era
Revolusi Industri dan Brand/Merek
2. Komunikasi Pemasaran Era
Cyber/Digital
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
PEMASARAN DIGITAL
PENGANTAR
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur
informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen
maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari,
efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan
teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak
transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa “Digital
Marketing”.
Pada awal penerapan electronic marketing atau biasa disebut electronic commerce
yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund
Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan
berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah
kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI
(Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi
lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga
keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang
aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi
perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi.
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai
jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-
Commerce. Research center e-Commerce di Texas University menganalisa 2.000
perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce,
naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di
Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. Salah
satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan
protokol dan software, serta tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya
persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
Electronic commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang digambarkan
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi
melalui jaringan informasi internet. Sebagian orang mengartikan istilah commerce
(perdagangan) sebagai transaksi yang dilakukan antar perusahaan yang

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
berekanan/berpartner. Inilah yang membuat istilah e-Commerce menjadi terkesan sempit
bagi sebagian orang tertentu.
Kemudian muncullah istilah e-business, yang didefinisikan mengacu pada e-
commerce yang lebih luas, yang tidak hanya sekedar proses menjual dan membeli tapi juga
berarti melayani pelanggan, berkolaborasi dengan partner bisnis dan dalam lingkungan
suatu organisasi. Sebagai contoh, pada proses membeli buku di amazone.com, merupakan
e-commerce sederhana, sebab saat pesanan ini dilakukan via online, buku tersebut dikirim
pada pemesan dengan melalui perusahaan pengiriman barang seperti FedEx, akan tetapi
membeli software di Grisoft merupakan e-commerce otomatisasi, karena pengiriman,
pembayaran, dan perantara perdagangan semuanya dilakukan dalam sistem digital.
Aktivitas bisnis selalu membutuhkan tempat, maka aplikasi e-commerce dibangun
dengan infrastruktur teknologi yang ada seperti Web Server, Hosting, Domain Name,
koneksi internet, Web Progamming, Database MySQL, dan lain-lainnya. Banyak orang
diantara kita memandang e-commerce itu hanya sekedar situs Web belaka, padahal yang
sesungguhnya lebih luas dari itu. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari e-
commerce:terjadi transaksi antara kedua belah pihak, adanya pertukaran barang, jasa atau
informasi, dan internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme
perdagangan tersebut.
Proses yang terdapat dalam e-commerce (pemasaran digital) adalah sebagai
berikut :
a) Presentasi elektronik (pembuatan website atau juga aplikasi berbasis mobile phone,
seperti iOS maupun Android maupun platform lainnya) untuk produk-produk dan
layanan;
b) Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan;
c) Otomasi account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu
kredit);
d) Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan keamanan melakukan
transaksi.

Dengan menggunakan transaksi melalui e-commerce diharapkan suatu


perusahaan mendapat keuntungan sebagai berikut:
a) Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih
murah;
b) Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti : (biaya pos surat,
pencetakan, report, dll)
c) Mengurangi keterlambatan karena dengan mengunakan transfer elektronik/pembayaran
yang tepat waktu dan dapat langsung dicheck.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
d) Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsive.
Dari definisi diatas mungkin masih terdapat keraguan tentang e-commerce
tersebut, tetapi era telah berubah dan kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya teknologi informasi agar kita tidak tertinggal terlalu jauh oleh
perkembangan teknologi informasi tersebut. Untuk mewujudkan e-commerce pada
perusahaan yang ingin sekali memangkas biaya-biaya operasional dari kegiatan marketing
hendaklah menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a) Pengadaan internet website;
b) Penempatan Link ke Web Server yang kita punyai atau iklan di situs yang menurut IDC
(International Data Corporation) yang mempunyai hits/kunjungan terbanyak;
c) Web Hosting (peletakkan web server berdasarkan tempat pelanggan terbanyak, dimana
hal ini untuk mempercepat akses dan transaksi);
d) Persetujuan untuk transaksi online dalam hal ini kerjasama dengan pihak Bank yang
telah menyediakan layanan transaksi online untuk pembayaran transaksi ecommerce.
e) Sistem yang terintegrasi dengan baik (OS, Web Server maupun Application Server,
Database Back end dan Front end Application);
f) Security:
1) Teknologi : Disisi teknologi sudah ada yang namanya SSL/Secure Socket Layer
yang menjadi standar keamanan online via Internet;
2) Human: Untuk masalah yang satu ini kita haruslah merekrut atau mempercayakan
kepada orang yang paling bertanggungjawab/yang memiliki kejujuran diatas rata-
rata. Kebanyakan kejahatan intelektual banyak dilakukan oleh orang dalam atau
yang lebih popular disebut dengan White Collar Crime.

E-commerce (pemasaran digital) memiliki beberapa nilai lebih, yaitu:


a) Jangkauan lebih luas (dunia). Tanpa batas-batas wilayah dan waktu;
b) Penghematan sumber daya: ruang untuk toko (fisik) dan SDM.
c) Ketersediaan (availability): buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu (tidak mengenal hari
libur, dan hari besar);
d) Skalabilitas: dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan;
e) No Tax (belum jelas regulasi mengenai pajak);
f) Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail;
g) Melalui internet. konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari
berbagai toko dalam berbagai variasi merek lengkap dengan spesifikasi harga, cara
pembayaran, cara pengiriman;
h) Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
E-commerce juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a) Isu security : pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas
kekayaan intelektual, akses ilegal ke sistem informasi (hacking), perusakan web site
sampai dengan pencurian data;
b) Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan;
c) Ketidaktepatan waktu pengiriman barang;
d) No cash payment, tetapi beberapa penyelenggara ecommerce menyediakan fasilitas
COD (cash on delivery), contohnya: SaleStock;
e) Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-
commerce;
f) Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat
langsung barang yang akan dibelinya.

Meskipun banyak hambatan, e-commerce tidak dapat dihindari karena merupakan


tuntutan dari masyarakat. Masih banyak peluang dalam e-commerce, dan terdapat juga
hambatan. Namun hambatan bisa diubah menjadi peluang yang baik jika para pengusaha
menjalani usaha online nya dengan baik dan profesional. Siap atau tidak itu tergantung dari
orientasi perusahaan untuk mengadopsi kemajuan teknologi dan merekrut karyawan yang
mempunyai loyalitas dan kemampuan yang dapat mengikuti perkembangan teknologi.

KOMUNIKASI PEMASARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI


DAN BRAND/MEREK
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir
setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal
peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan
belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata
pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti
yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang
berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para
pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung
terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti
dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan
antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem
hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan
(korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam
penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan
manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal
dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik
pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut
dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.
Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang
berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari
desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota
besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira
1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850,
ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan
kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin
pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi
ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon,
René Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan
pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of
England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti
ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang
luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-
Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John
Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial
yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk
domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri
dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai dimulainya
era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah
kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.

STRONG BRAND NAME DAN IMAGE


Setelah era Revolusi Industri, dan seiring adanya persaingan dalam menghasilkan
suatu produk yang sejenis, dimana suatu produk yang sebelumnya merupakan hanya
sekedar komoditas, berubah menjadi sebuah produk yang memiliki identitas, dimana
identitas ini diperlukan untuk membedakan dengan produk/komoditas sejenis yang ada di
pasaran. Usaha inilah yang kemudian menjadi apa yang kita sebut sebagai brand dari
suatu produk yang sebelumnya generik menjadi produk yang memiliki merek dan memiliki
value atau nilai yang berbeda dimana konsumen. Brand name dan image bagi pemasaran
digital sangat penting dikarenakan dua alasan; pertama, kebanyakan konsumen biasanya
hanya mengetahui sedikit informasi di wilayah tempat mereka tinggal. Bagaimanapun juga,
konsumen online memiliki akses ke 100.000 lokasi yang dapat mereka kunjungi. Kedua,
reputasi yang terpercaya sangat penting bagi pemasaran digital. Membeli sebuah produk
secara online sangat beresiko karena konsumen tidak dapat melihat produk tersebut
sebelum membelinya. Sehingga, konsumen online butuh untuk percaya bahwa toko online
tersebut dapat menyediakan pelayanan pembayaran yang aman, mengirimkan produk
sesuai dengan yang dijelaskan di web pages, dan menjaga privasi dengan tidak
mengungkapkan informasi apapun tentang konsumen.

KOMUNIKASI PEMASARAN ERA CYBER/DIGITAL


Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan
riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk
jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Baru pada awal tahun
1990, penggunaan internet baru mulai dibuka luas bagi publik. Kotler (2012) menyatakan
bahwa internet adalah suatu jaringan internasional dari jaringan komputer yang telah
membuat komunikasi global secara seketika menjadi mungkin. Penggunaan internet telah
meningkat dengan perkembangan world wide web dan program browser seperti Netscape
Navigator dan Microsoft Internet Explorer, selanjutnya Google Chrome, Mozilla, Opera, dan
lain-lain.. Pengguna internet sekarang mendapat pengalaman akan teks terpadu, grafik,
gambar, dan suara; mengirim email dan mengunjungi chat rooms untuk bertukar pikiran;
belanja suatu produk; dan mencari semua jenis informasi.
Memasuki tahun 2000, internet berkembang menjadi jaringan internasional untuk
dunia hiburan (contoh situs: youtube.com, eonline.com, kapanlagi.com), komunikasi antar

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
pribadi (situs pertemanan/media sosial, contoh: friendster.com, facebook.com, twitter.com),
pertukaran informasi (contoh situs: google.com, yahoo.com, detik.com) serta perdagangan
(contoh situs: ebay.com, amazon.com).
Internet juga memungkinkan seseorang untuk memesan barang dan jasa dimana
saja dan kapan saja. Dari sudut pandang konsumen, keberadaan internet dengan berbagai
fasilitas online-nya memungkinkan adanya pilihan lain dalam membeli. Konsumen dapat
membeli secara offline, misalnya datang ke mall, atau membeli secara online melalui toko
online di internet.
Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek
dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu,
pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang
terkandung dalam kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan
pemasaran tanpa internet membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen
utama lainnya seperti ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui ponsel), menampilkan iklan
spanduk, dan digital luar.
Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi,
dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan
multimedia. Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan
konsumen. Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan
perusahaan dan keterlibatan dari konsumen.
Dalam pengertian tersebut, maka internet adalah jaringan global dari jaringan-
jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen atau kepemilikan
terpusat. Saat ini, internet menghubungkan individu-individu dan perusahaan satu sama lain
dan dengan informasi ke seluruh dunia. Internet menyediakan koneksi ke informasi, hiburan,
dan komunikasi kapan pun dan dimanapun. Perusahaan menggunakan internet untuk
membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan rekan bisnis serta untuk menjual
dan mendistribusikan produk mereka dengan lebih efektif dan efisien.

WWW (World Wide Web)


Web dan www, adalah informasi yang dapat diaskses melalui internet dimana
dokumen hypermedia (file komputer) yang disimpan dan kemudian diambil melalui skema
pengalamatan. Web terbagi atas tiga bagian, yaitu protocol, nama domain dan HTML,
sebagai berikut:
http://www. domain.com/ index.html

Protokol Nama Domain Hypertext Markup Languange

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah kumpulan tag dan aturan yang
mengacu pada Standard Generalized Markup Language (SGML) yang digunakan untuk
membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah
penjelajah web internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas
format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

DATABASE
Database adalah sebuah kumpulan data logical yang berhubungan dan penjelasan
akan data tersebut, didesain agar memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.
Sistem database skala besar yang cukup populer antara lain Oracle, Microsoft SQL Server,
IBM DB2. Sistem database skala kecil adalah seperti Microsoft Access.

DELAPAN ATURAN EMAS UNTUK DESAIN INTERFACE


Delapan aturan emas adalah prinsip-prinsip mendasar untuk mendesain interface,
antara lain:
1) Berusaha untuk konsisten, yang dimaksud adalah konsistensi suatu aksi-aksi dalam
situasi tertentu, konsistensi menu, warna, layout, fonts, dan sebagainya.
2) Memungkinkan adanya shortcut, yaitu bagi user yang sudah ahli menggunakan sistem,
user membutuhkan jumlah interaksi yang lebih singkat. Interaksi yang singkat ini dapat
diperoleh dengan shortcut.
3) Memungkinkan umpan balik yang informative, hal ini untuk setiap aksi yang dilakukan
pengguna terhadap sistem, sistem harus memiliki umpan balik yang sopan dan jelas.
4) Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir, dimana urutan-urutan aksi diatur
kedalam grup-grup dengan bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik pada saat
akhir dari grup aksi tersebut harus dapat memuaskan pengguna.
5) Menyediakan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana,
dimana sedapat mungkin sistem dibuat tidak melakukan kesalahan pada saat pengguna
sedang mengakses. Jika terjadi, maka sistem harus dapat mendeteksi dan
memberikan instruksi yang sederhana dan membangun untuk recovery.
6) Mengizinkan pembalikan aksi, dimana pengguna harus dapat kembali ada aksi yang
telah dilakukan sebelumnya, baik itu ada kesalahan atau tidak.
7) Mendukung pusat kendali internal, dimana pengguna yang sudah berpengalaman
menginginkan suatu perasaan bahwa mereka menguasai sistem dan sistem harus
merespon semua kengininan mereka.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
8) Mengurangi beban ingatan jangka pendek, dimana terbatasnya kemampuan manusia
untuk ingatan jangka pendek membutuhkan perhatian yang cukup. Untuk mengatasi
hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi pergerakan window dan dengan
waktu pelatihan yang cukup.

PEMASARAN
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.

PANGSA PASAR
Pembahasan pangsa pasar menurut Kotler (2012), beberapa peneliti mencoba
mendefinisikan segmentasi dengan melihat dari beberapa pandangan karakteristik:
1) Geografis, dimana segmentasi geografis, membagi pasar menjadi beberapa unit
geografis seperti negara, daerah, kota atau lingkungan. Perusahaan dapat
mengoperasikan satu atau beberapa area, atau mengoperasikan semuanya, tetapi
tetap memberi perhatian pada variasi lokal.
2) Demografis, dimana segmentasi demografis, membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, agama, generasi, ras, kewarganegaraan dan
kelas sosial. Salah satu alasan variabel demografis begitu populer dengan para
pemasar adalah bahwa mereka sering dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
3) Psikografis, dimana Psikografis adalah ilmu pengetahuan psikologi dan demografi untuk
lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli menjadi
kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan psikologis/karakter kepribadian, gaya
hidup, dan nilai-nilai. Orang yang berada dalam kelompok demografis yang sama dapat
menunjukan profil psikografis yang sangat berbeda.
4) Firmografis, dimana membagi segmentasi customer melalui variable spesifik
perusahaan. Contohnya ukuran perusahaan, jumlah karyawan, dan lain-lain.
5) Behavioral, yaitu membagi pasar berdasarkan bagaimana customer membeli dan
menggunakan produk yang dibeli tersebut. Contohnya tingkat kesetiaan pelanggan
terhadap produk, prioritas pembelian, dan lain-lain.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
6) Situasional. Yaitu membagi pasar berdasarkan situasi yang membuat produk tersebut
dibeli, digunakan atau diperlukan. Contohnya acara rutin atau acara khusus, pesta
perkawinan, dan sebagainya.
7) Benefits, yaitu membagi pasar berdasarkan keuntungan yang didapatkan dari produk
tersebut. Contohnya pembagian berdasarkan kualitas produk, kenyamanan, tingkat
ekonomi, dan lain-lain.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Chaffey., Dave., Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer. 2009.
Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed). Essex England:
Pearson Education Limited.
2. Damian, R. and Calvin Jones. 2009. Understanding Digital Marketing. London: Kogan
Page.
3. Donelan., Helen., Karen Kear and Magnus Ramage. 2010. Online Communication and
Collaboration: A Reader. London: Routledge & The Open University.,
4. Kotler., Philip., Gary Armstrong. 2012. Principles of Marketing (14th Ed.). New Jersey:
Pearson Education Inc.
5. Mitra., Ananda. 2010. Digital Communication: From E-mail to the Cyber Community.
New York: Infobase Publishing.
6. Mohammed, R., Fisher, R.J., Jaworski, B.J. and Paddison, G. 2003. Internet Marketing:
Building Advantage in the Networked Economy. Boston: McGraw-Hill.
7. Rayport, J.F. and Jaworski, B.J. 2003, Introduction to E-Commerce: With E-Commerce
PowerWeb. McGraw-Hill.
8. Roberts, M.L. 2003. Internet Marketing: Integrating Online and Offline Strategies.
Boston, Mass: McGraw-Hill/Irwin.
9. Siegel, C.F. 2004. Internet Marketing: Foundations and Applications. Boston: Houghton
Mifflin.
10. Strauss, J. and Frost, R. 2008. E-Marketing. 5th edition. Prentice Hall.
11. Warschauer, M. 2001. Online communication. In R. Carter & D. Nunan (Eds.), The
Cambridge guide to teaching English to speakers of other languages (pp. 207-212).
Cambridge: Cambridge University Press.
12. Whinston, Andrew B., Dale O. Stahl & Soon-Yong Choi. 2003. The Economics of
Electronic Commerce. Macmillan Computer Publishing.
13. Z., Ardhariksa. 2013. Modul Perkuliahan Digital Marketing Communication. Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta.

2017 Digital Marketing Communication Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Andri Budiwidodo, S.Si.,M.Ikom. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai