Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

E-Culture
& Online Social Media

E-Commerce

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Ekonomi & Bisnis Manajemen 190261007 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M.

Abstract Kompetensi
pengenalan dasar-dasar sistem komputer dan Mahasiswa memahami mekanisme dari
teknologi informasi agar mahasiswa dapat Information Technology and Computer
mengidentifikasi dan menjelaskan konsep dan Network
komponen dari sistem komputer dan
teknologi informasi serta penerapan dan
perkembangannya
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan perdagangan yang dilakukan


secara elektronik. E-commerce juga mencangkup seluruhtransaksi bisnis secara elektronik
oleh pihak-pihakyang terlibat tidak hanya pertukaran bisnis secara fisik. E-Commerce
biasanya dihubungkan dengan proses pembelian dan penjualan melalui internet atau setiap
transaksi bisnis yang melibatkan perpindahan kepemilikan atas barang atau jasa melalui
jaringan computer.
E-Commerce, dalam arti luas, adalah penggunaan jaringan komputer untuk
meningkatkan kinerja organisasi, meningkatkan profitabilitas, memperoleh pangsa pasar,
meningkatkan layanan pelanggan, dan pengiriman produk secara cepat. ECommerce bukan
sekedar memesan barang dari katalog on-line. Tetapi melibatkan semua aspek interaksi
elektronik organisasi dengan perusahaan stakeholder, orang-orang yang menentukan masa
depan organisasi. Perdagangan elektronik termasuk kegiatan seperti mendirikan sebuah
halaman Web untuk mendukung hubungan investor atau berkomunikasi secara elektronik.
Secara singkat, e-commerce melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan
komunikasi dan transaksi dengan seluruh pemangku kepentingan organisasi. Stakeholder
tersebut meliputi pelanggan, pemasok, pemerintah regulator, lembaga keuangan, manajer,
karyawan, dan masyarakat pada umumnya. Menurut Kalakota dan Whinston, 2017,
e-commerce bisa dilihat dari beberapa perspektif sebagai berikut :
1. Perspektif komunikasi, penyebaran/pengiriman informasi, produk/layanan atau
pembayaran secara elektronik.
2. Perspektif proses bisnis, Aplikasi teknologi menuju transaksi bisnis secara otomatis
transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif layanan, mampu melakukan pemangkasan biaya dan dalam waktu yang sama
meningkatkan kecepatan layanan dan kualitas.
4. Perspektif online, pembelian dan penjualan produk dan informasi secara online.

1.2. Definisi

Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic


setof technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers,
andcommunities through electronic transactions and the electronic exchange of
goods,services, and information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi,

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


2 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas
tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang
dilakukan secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo, 2018 : 2).
Definisi dari “E-Commerce” sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif atau
kacamata yang memanfaatkannya. Association for Electronic Commerce secara sederhana
mendifinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet,
sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan
jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”.
Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam
Ecommerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak
melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu
perusahaan dengan menggunakan intranet”. Sementara Amir Hartman dalam bukunya “Net-
Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai
“suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi
bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang
atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen
langsung (B-to-C)”.
Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai
“salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan
pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.
Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai
kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi, dimana E-Commerce memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan
3. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

1.3. Jenis-Jenis E-Commerce

Jenis-jenis e-Commerce terbagi menjadi menjadi beberapa jenis diantaranya :


1. Business-to-consumer (B2C): pihak penjual adalah suatu organisasi, dan pihak pembeli
adalah perorangan
2. Business-to-business (B2B): baik pihak penjual dan pembeli kedua-duanya adalah
organisasi bisnis

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


3 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
3. Consumer-to-consumer (C2C): pihak perorangan menjual produk ataupun jasa ke orang
lain.
4. Business-to-employee (B2E): suatu organisasi menggunakan e-commerce di dalam
internal organisasi tersebut untuk memberikan informasi dan jasa pada para pegawainya
5. E-Government: penggunaan teknologi internet dan e-commerce untuk memberikan
layanan informasi mengenai layanan publik kepada masyarakat (disebut sebagai [G2C
EC]), atau rekan bisnis dan supplier (disebut government-to-business [G2B EC])
6. Mobile Commerce (M-commerce): e-commerce dilaksanakan dengan menggunakan
fasilitas wireless. Misal: penggunaan handphone untuk berbelanja melalui internet.

2. Infrastruktur E-Commerce

E-Commerce dibangun di atas sejumlah teknologi yang berbeda. Berbagai teknologi


ini menciptakan sebuah layer infrastruktur, terintegrasi yang merupakan pengembangan dan
penyebaran aplikasi perdagangan elektronik. Setiap lapisan didirikan dari lapisan bawah dan
tidak dapat berfungsi bila lapisan tersebut tidak ada.
a. National Information Infrastruktur
Lapisan ini adalah landasan perdagangan elektronik karena semua lalu lintas harus
ditransmisikan oleh satu atau lebih dari jaringan komunikasi yang terdiri dari infrastruktur
informasi nasional (NII). Komponen-komponen dari NII tediri dari : industri siaran TV
dan radio, TV kabel, jaringan telepon, sistem komunikasi selular, jaringan komputer, dan
Internet. Kecenderungan di banyak negara untuk meningkatkan persaingan, di antara
berbagai unsur-unsur NII digunakan untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan
karena diyakini bahwa NII adalah penting untuk meciptakan kekayaan nasional.
b. Message Distribution Infrastructure
Lapisan ini terdiri dari perangkat lunak untuk mengirim dan menerima pesan. Tujuannya
adalah untuk menyampaikan pesan dari server ke klien. Sebagai contoh, bisa
memindahkan sebuah file HTML dari server web ke klien dengan menjalankan Netscape.
Pesan dapat bentuk format e-mail, pesanan pembelian. Elektronik data interchange (EDI),
e-mail, dan hypertext transfer protocol (HTTP) adalah contoh dari pesan perangkat lunak.
c. Electronic Publishing Infrastructure
Terkait dengan konten, Web adalah contoh yang sangat baik dari lapisan ini. Hal ini
memungkinkan organisasi untuk mempublikasikan penuh berbagai teks dan multimedia.
Ada tiga elemen kunci dari Web:

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


4 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
1) Uniform Resource Locator (URL), yang digunakan untuk secara unik
mengidentifikasi server apapun;
2) Jaringan protokol;
3) Bahasa markup terstruktur, HTML
d. Business Service Infrastructure
Tujuan utama dari lapisan ini adalah untuk mendukung proses bisnis umum. Hampir
setiap bisnis berhubungan dengan pembayaran atas barang atau jasa yang dijualnya.
Dengan demikian, layer bisnis jasa mendukung transmisi yang aman, misalnya dengan
menyediakan enkripsi untuk nomor kartu kredit dan elektronik transfer dana. Selain itu,
lapisan layanan bisnis harus mencakup fasilitas untuk enkripsi dan otentikasi.
e. Electronic Commerce Applications
Di atas semua lapisan lainnya adalah aplikasi. Contoh kasus penjual buku dengan katalog
on-line. Aplikasi katalog buku diantaranya: enkripsi digunakan untuk melindungi nomor
kartu kredit pelanggan , aplikasi ditulis dalam HTML, HTTP adalah pesan protokol , dan
Internet secara fisik membawa pesan antara penjual buku dan pelanggan.

2.1. Elektronik Data Interchange (EDI)

Electronic Data Interchange (EDI) adalah pertukaran data komputer antar berbagai
bidang organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa diolah
oleh komputer. Tujuan EDI adalah memfasilitasi perdagangan dengan mengikat bisnis antar
partner dagang. Masingmasing perusahaan menggunakan EDI untuk mengendalikan
bisnisnya. Dalam hal ini, masing-masing perusahaan yang berpartisipasi harus memiliki
perangkat lunak EDI untuk menerjemahkan data-data EDI ke format-format yang digunakan
oleh sistem basis data milik perusahaan.
Open EDI, spesifikasi masa kini yang telah dirancang ulang, untuk membuat transaksi-
transaksi EDI semakin sederhana, membuat perusahaan-perusahaan menggunakan EDI di
atas sarana internet. Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan internet untuk
mengotomatisasi pengiriman informasi antar departemen yang ada dalam suatu perusahaan
tertentu. Contoh, data berbasis EDI dapat dikirimkan antara bagian pembelanjaan, keuangan
dan sebagainya, untuk mengotomatisasi proses-proses pembelian dan pembayaran.
Mengirimkan informasi-informasi EDI ke perusahaan-perusahaan lain juga dapat
menyederhanakan proses-proses pembelian dari penyedia (supplier) dan melakukan otorisasi
pembayaran antar perusahaan. Salah satu bentuk EDI, yakni Financial EDI, digunakan untuk

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


5 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
mempercepat proses-proses pembayaran dan merupakan aternatif dari sistem pembayaran
elektronik, namun terbatas untuk transaksitransaksi yang terjadi antar perusahaan. Komponen
utama dari EDI standar adalah sebagai berikut :
a. Data Element: merupakan potongan data seperti tanggal, harga atau nama organisasi.
b. Data Segment: dalam suatu baris data disebut dengan segment dan setiap item di dalam
segmen mewakili satu elemen.
c. Transaction Set: suatu transation set merupakan dokumen khusus seperti dokumen
pesanan pembelian. Di dalam transaction set, ada 3 area utama: area header, area detail
dan area summary.
d. Functional Group: sekelompok transaction set yang sejenis. Transaction set di dalam
functional group dikelompokkan berdasarkan functional identifier yang sama.

Untuk mengirimkan transaksi EDI pada konsumen, diperlukan 4 fungsi dasar:


a. Mapping: proses identifikasi elemen dalam database untuk membuat pesan dalam format
EDI.
b. Extraction: proses pengumpulan data yang belum diidentifikasi dan menempatkannya ke
dalam format tertentu.
c. Translation: mengirimkan pesan keluar, ketika data yang diperlukan masih dalam bentuk
flat file, pembentukan pesan EDI bisa dilakukan menggunakan software translasi atau
formatting.
d. Communication: pengiriman/transmisi atas pesan EDI dikendalikan oleh software
komunikasi, yang akan mengatur dan memelihara: nomor telepon partner dagang,
menjalankan automatic dialing dan up/downloading, juga membuat activity log.

EDI memperbaiki efisiensi juga menurunkan biaya dan juga keuntungankeuntungan


lain diantaranya:
a. Bussiness survival. Kebanyakan organisasi-organisasi besar menekan suppliersuppliernya
untuk menggunakan EDI. EDI adalah metode yang diinginkan untuk melakukan bisnis di
banyak industri, misalnya rail, automotive, chemical dan farmasi.
b. Penghematan biaya. EDI menekan biaya biaya dalam proses transaksi dan menaikkan
efisiensi. Penghematan yang diperoleh dari EDI bisa bersumber dari berbagai bidang
seperti:
1) Pengurangan dalam pemrosesan dokumen (misalnya: mengetik kembali data yang
sama/redundant data).

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


6 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
2) Mengurangi staf sebagai hasil dari eliminasi data re-keying dan koreksi kesalahan
3) Penurunan tingkat inventory. Ini adalah hasil dari penurunan waktu proses transaksi
dan eliminasi dari ketidakpastian seperti order delivery time.
4) Penurunan biaya untuk penanganan spesial dan pos ekspres yang disebabkan
keterlambatan dalam penerimaan dan proses yang tidak efisien dalam suratmenyurat.
5) Penurunan penggunaan telepon.
6) Penurunan biaya pos konvensional.
7) Penurunan dalam pengeluaran biaya transpor.
c. Memperbaiki service kepada pelanggan
d. Memperbaiki relasi dengan suplier, pelanggan dan rekan dagang.
e. Memperbaiki kemampuan untuk bersaing secara internasional, sebagai hasil dari
penurunan waktu komunikasi dan penurunan kesalahan, waktu design dan pengembangan
lebih lebih singkat.
f. Arus uang dipercepat dan pembayaran yang diterima lebih cepat.
g. Data dipertukarkan secara real time.
h. Sharing data meningkat sehingga mengakibatkan koordinasi meningkat antara mintra
bisnis.

2.2. Security E-Commerce

Keamanan adalah kekhawatiran bagi organisasi karena menghadapi masalah ganda


untuk melindungi data yang disimpan dan pesan yang dikirim. Organisasi selalu memiliki
data sensitif yang ingin membatasi akses ke beberapa orang yang berwenang. Secara historis
data tersebut disimpan di daerah terlarang atau disandikan. Ecommerce menimbulkan
tambahan masalah keamanan. Faktor pendorong kemunculan dan perkembangan keamanan
e-commerce:
a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi
b. Meledaknya sistem perdagangan global
c. Sistem perdagangan real time
d. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang mungkin terjadi
e. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)
f. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga
g. Politik
h. Pengakuan terhadap pernyataan sah

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


7 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
Konsep security e-Commerce:
a. Security Policy (Kebijaksanaan keamanan yang digunakan) merupakan satu set aturan
yang diterapkan pada semua kegiatan-kegiatan pengamanan dalam security domain.
Security domain merupakan satu set sistem komunikasi dan computer yang dimiliki oleh
organisasi yang bersangkutan.
b. Authorization (Otorisasi) berupa pemberian kekuatan secara hukum untuk melakukan
segala aktifitasnya
c. Accountability (kemampuan dapat diakses) memberikan akses ke personal security.
d. A Threat (Ancaman yang tidak diinginkan) merupakan kemungkinankemungkinan
munculnya seseorang, sesuatu atau kejadian yang bisa membahayakan aset-aset yang
berharga khususnya hal-hal yang berhubungan dengan confidentiality, integrity,
availability dan legitimate use.
e. An Attack (Serangan yang merupakan realisasi dari ancaman), pada sistem jaringan
computer ada dua macam attack, yaitu passive attack (misalnya monitoring terhadap
segala kegiatan pengiriman informasi rahasia yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
berhak) dan active attack (misalnya perusakan informasi yang dilakukan dengan sengaja
dan langsung mengena pada sasaran).
f. Safeguards (Pengamanan) meliputi control fisik, mekanisme, kebijaksanaan dan
prosedur yang melindungi informasi berharga dari ancaman-ancaman yang mungkin
timbul setiap saat.
g. Vulnerabilities (Lubang-lubang keamanan yang bisa ditembus)
h. Risk (Resiko kerugian) merupakan perkiraan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh
kemungkinan adanya attack yang sukses.
i. Risk Analysis (Analisa Kerugian) merupakan proses yang menghasilkan suatu keputusan
apakah pengeluaran yang dilakukan terhadap safeguards benar-benar bisa menjamin
tingkat keamanan yang diinginkan.
Ada beberapa metode pengamanan yang digunakan dalam membangun ECommerce,
yaitu :
a. Metode Enkripsi
Metode enkripsi atau yang lebih dikenal dengan kriptografi (cryptograph) adalah metode
penyandian suatu pesan atau data yang terkirim melalui jaringan publik dengan
menggunakan kunci-kunci (keys) tertentu. Beberapa teknologi enkripsi yang cukup
populer adalah:
1) Kombinasi Public Key dan Private Key

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


8 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
Public Key merupakan kunci yang dikenal oleh umum, sedangkan Private Key
merupakan kunci yang hanya dikenal oleh si pemiliknya. Kombinasi Public Key /
Private key sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri dengan cara meng-enkripsi
nomor kartu kredit tersebut di server prusahaan, jadi pada sa’at pengiriman data, data
telah di-enkripsi dengan menggunakan teknologi public key dan private key.
2) Certificate Authority/Digital Signature
Pada penggunaan public key di atas masih dimungkinkan adanya pencurian atau
pemalsuan public key. Contoh, saat Nia meminta public key dari Imam, bisa saja di
tengah perjalanan permintaan tersebut disadap orang lain, sehingga yang
mengirimkan jawaban bukannya Imam, melainkan Mr.X yang mengaku sebagai
Imam dan memberikan public key miliknya kepada Nia. Akibatnya, Mr. X akan
mampu mendekrip data-data yang ditujukan Nia kepada Imam. Oleh karenanya
diperlukan adanya keterlibatan pihak ketiga yang dapat dipercaya (yang menjamin
keabsahan dari suatu public key), yaitu Certification Authority (CA). CA inilah yang
akan memberikan sertifikasi atas public key milik Imam. Sertifikasi yang diberikan
kepada public key seseorang ini dikenal sebagai Digital Signature.
3) Secure Electronic Transaction (SET)
SET pertama kali diperkenalkan oleh RSA Data Security, suatu lembaga independen
yang mengeluarkan berbagai standarisasi dalam hal Internet Security. Teknologi yang
digunakan dalam SET merupakan gabungan antara teknologi enkripsi public
key/private key dengan teknologi digital signature. Secure Electronic Transaction (
SET ) tersebut akan mengen kode nomor kartu kredit yang ada di server vendor di
internet dan yang hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya Bank dan
Perusahaan kartu kredit, artinya pegawai vendor/ merchant tidak bisa membaca sama
sekali sehingga kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.
b. Metode Virtual Private Network (VPN)
Virtual Private Network atau Jaringan Pribadi Maya, pada umumnya, di mana satu
jaringan komputer suatu lembaga atau perusahaan di suatu daerah atau negara terhubung
dengan jaringan komputer dari satu grup perusahaan yang sama di daerah atau negara
lain, dalam VPN, media penghubungnya adalah Internet. Pengamanan dan pembatasan
diperlukan untuk menjaga agar tidak semua orang atau user dari jaringan pribadi dapat
mengakses jaringan publik (internet). Sesungguhnya konsep VPN inilah yang diadopsi
kedalam E-Commerce. Karena user yang melakukan transaksi di Internet pada suatu situs
Web telah membentuk suatu VPN antara user dan situs Web tersebut, di mana segala

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


9 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
informasi atau data yang terkirim diantara keduanya tidak dapat disadap atau dibuka oleh
user lain yang memang tidak berhak membukanya.

2.3. Uang Elektronik

Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi
Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan
komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital). Uang elektronik memiliki
nilai tersimpan (storedvalue) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan
dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam e-money akan
berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-money dapat
digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan
instrumen single purpose seperti kartu telepon. Sebagai instrumen pembayaran, uang
elektronik memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada
penerbit;
b. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;
c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit
uang elektronik tersebut; dan
d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Metode pembayaran elektronik terdiri dari :
a. Electronic funds transfer
b. Digital cash
c. Ecash
d. Credit card

2.4. Iklan Online

Iklan online adalah Metode periklanan dengan menggunakan media internet dan
layanannya, misalkan web (World Wide Web) dengan tujuan menyampaikan pesan
pemasaran (promosi) agar pelanggan tertarik dan membeli produk yang ditawarkan. Salah
satu faktor keberhasilan dalam menjual suatu produk adalah melakukan promosi. Promosi

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


10 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
dapat dilakukan dengan membuat iklan. Baik iklan online dan offline/tradisional memiliki
tujuan yang serupa yaitu:
a. Menginformasikan konsumen tentang merek-merek baru, mendidik tentang berbagai fitur
dan manfaat merek, serta menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
b. Membangun kesadaran (awareness) merek, membuat konsumen sadar akan sebuah merek
atau produk, merupakan tujuan jangka panjang yang penting bagi setiap pemasar. Setelah
konsumen tahu tentang merek/produk, langkah selanjutnya adalah mendapatkan
kepercayaan konsumen.
c. Menjangkau pelanggan baru dan menciptakan permintaan konsumen.
d. Mempersuasi (membujuk) konsumen untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
e. Membangun loyalitas konsumen. Setelah konsumen menyadari dan membutuhkan suatu
produk, maka mereka perlu tahu bagaimana cara memenuhi keinginan atau kebutuhan
tersebut
Iklan online dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a. Iklan Teks
Iklan yang ditampilkan berupa teks saja, Contoh: Iklan link. Jenis iklan ini, lebih
ditekankan ke penulisan alamat link iklan dan keterangan singkat dari iklan itu sendiri,
Dalam membuat link usahakan ditulis sependek mungkin, akan tetapi harus mewakili
keseluruhan isi iklan.
b. Iklan Display
Iklan yang ditampilkan kombinasi antara teks, gambar dan animasi (tetapi tidak interaktif
seperti rich media) dan setiap iklan display memiliki ukuran yang telah diatur. Terdapat
beberapa jenis iklan display diantaranya yaitu.
1) Interstitial banners
2) Pop up dan pop under
3) Floating advert
4) Wallpaper advertising
5) Map advertising
6) Iklan Banner
7) Video online advertising banner
8) Iklan Media Sosial
c. Iklan rich media (multimedia)
The Interactive Advertising Bureau (IAB) telah menentukan aturan untuk iklan jenis ini.
Iklan rich media adalah iklan yang dapat berinteraksi dengan konsumen dan merupakan

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


11 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
gabungan antara video, teks, gambar, animasi dan suara. Iklan berbentuk animasi tetapi
tidak terdapat interaksi maka disebut iklan display. Ada banyak jenis iklan ini
diantaranya:
1) Peel-back (iklan di sudut kanan atas halaman web. Dimana halaman web awal
menggulung atau kembali disertai penampilan konten iklan);
2) Floating (iklan tampil diatas konten sampai lima belas detik dan menghilang. Sebuah
tombol close harus ada untuk dapat menutup iklan);
3) Expanding (iklan tampil di header atau footer dengan ukuran yang besar);
4) Interstitial (iklan tampil diatas atau menutupi konten, biasanya mendahului halaman
konten. Iklan tampil selama lima detik sebelum secara otomatis mengarahkan ke
konten. Terdapat tombol "lewati iklan" untuk melanjutkan ke konten);
5) Video
6) Popup/popunder
Ada banyak cara untuk memasarkan iklan begitu pula cara pembayarannya. Berikut
adalah beberapa bentuk dan sistem pembayaran iklan online:
a. Pay Per Impression : Pengiklan harus membayar setiap kali iklan tampil pada halaman
website penyedia iklan
b. Pay Per Click : Pengiklan membayar pemasang iklan setiap kali pengunjung mengklik
pesan iklan mereka (Cost per Click)
c. Pay Per Action : Pengiklan hanya membayar untuk iklan mereka bila pengunjung telah
melakukan tindakan yang diinginkan (Cost per Action) misalnya, pembelian atau
pengiriman formulir (konsumen mengisi formulir), mengunduh file atau membeli produk.
d. Pay Per Sale : Tipe yang memberikan komisi sesuai dengan jumlah produk atau layanan
yang berhasil terjual melalui link yang ditampilkan affiliator. Misalnya pada
amazon.com.
e. Pay Per Lead : Tipe pembayaran ini memberikan komisi berdasarkan jumlah orang yang
telah mengisi form (isian), survei, atau sign up untuk menjadi member pada website
pemilik program afiliate. Contoh http://www.shareasale.com/
f. Pay Per Download : Tipe pembayaran ini memberikan komisi berdasarkan orang yang
mengunduh file atau produk yang ditawarkan penyelenggara affiliate. Misalnya
http://sharecash.org/.
g. Pay Per Play : Tipe pembayaran ini memberikan komisi sesuai dengan jumlah orang yang
memutar audio atau video yang ditampilkan oleh affiliator. Misalnya Selling PPP.

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


12 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
h. Pay Per Read : Pembayaran jenis ini dilakukan dengan komisi diberikan bila pengguna
mengklik/membaca buku yang ditawarkan. Misalnya http://www.elecbook.com/
i. Pay Per Interaction : Dengan model ini, pengiklan membayar untuk iklan rollover atau
berdasarkan interaksi dengan iklan tersebut, biasanya ditempatkan dalam video atau
aplikasi (seperti aplikasi Facebook).
j. Flat Rate atau Sponsorships : Pemilik website yang memiliki lalu lintas rendah, kadang-
kadang memilih untuk menjual ruang banner dengan biaya tetap per bulan(flat rate),
tanpa memperdulikan jumlah iklan di klik atau jumlah iklan tayang.

3. Strategy E-Commerce

Impulse buying adalah mengubah daya tarik orang yang awalnya tidak berniat
membeli menjadi membeli, ini penting dalam meningkatkan penjualan secara online maupun
offline. Dari sekian strategi untuk memacu impulse buying ada 5 hal yang perlu diperhatikan
di awal:
a. Detilkan dan Deskripsikan
b. Prediksi harapan sebenarnya dari produk yang dijual
c. Permudahlah cara membayar seinovatif mungkin
d. Adanya halaman tentang jaminan
e. Buat testimoni "per-produk"
Teknik Mempertahankan Pelanggan untuk toko online:
a. Berikan Pengalaman Belanja Terbaik Untuk Pelanggan
b. Tampilkan Produk Terkait
c. Berikan Hadiah/Imbalan/Poin Untuk Pelanggan
d. Manfaatkan Daftar Email Pelanggan

3.1. Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk


mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses
bisnis lengkap. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang ber-
evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem
ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan
(inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti
akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


13 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia. ERP sering disebut
sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara
umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung
berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship
Management (CRM), eGovernment dan lain-lain. ERP merupakan software yang ada dalam
organisasi/perusahaan untuk :
a. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis.
b. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.
c. Menghasilkan informasi yang real-time.
d. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi ERP :
a. Mengidentifikasi data yang akan di migrasi
b. Menentukan waktu dari migrasi data
c. Membuat template data
d. Menentukan alat untuk migrasi data
e. Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi
f. Menentukan pengarsipan data

3.2. Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah sistem informasi yang


terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini,
termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force),
pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).
Pada dasarnya Customer Relationship Management adalah mengelola relasi/hubungan
dengan pelanggan melalui kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaan di masa yang akan datang. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan
calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM
digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi
pelanggan yang tersimpan di dalam sistem. Implementasi CRM setidaknya harus memiliki
elemen-elemen berikut :

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


14 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
a. Otomatisasi pemasaran, pemasaran dapat dilakukan secara otomatisasi tanpa perlu
bertransaksi langsung antara customer dengan produsen atau cara pembayaran yang tidak
perlu langsung membawa uang cash.
b. Pusat pelayanan (call center), fungsinya antara lain untuk mengetahui kebiasaan
konsumen, menerima keluhan dari para pelanggan sehingga data tersebut bisa digunakan
untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan produknya serta mengumpulkan custumer
history.
c. Penggudangan data (Data Warehousing), informasi tentang pelanggan harus dilakukan
dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan petunjuk-petunjuk
tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan marketing mampu melakukan
kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu.
d. Pencarian data dan analisa proses secara online, data yang telah terkumpul akan dipisah-
pisahkan menurut kualifikasinya dan selanjutnya data akan disimpan dalam sistem yang
bisa diakses secara online, sehingga bila sewaktuwaktu data tersebut diperlukan dapat
bisa diperoleh.
e. Pengambilan keputusan dan alat pelaporan, jika sudah dilakukan hal-hal tersebut di atas,
maka diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih bijak
karena perusahaan telah memiliki data yang cukup untuk menentukan langkah yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan selanjutnya, misalnya penjualan dengan sistem cross
selling dan hasil penjualannya dapat dilihat apakah sesuai dengan keinginan konsumen
dan bisa menaikan keuntungan perusahan.

3.3. Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain Management menurut Chase, Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk
menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan
jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Menurut Simchi-Levi,
David, Philip Kaminsky, dan Edith (2014:2), supply chain management diartikan sebagai
rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang
dan toko secara efektif agar persediaan barang dapat diproduksi dan didistribusi pada jumlah
yang tepat, ke lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan
sistem dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan.
Menurut Council of Logistic Management (Pujawan, 2015: 7), supply chain
management adalah koordinasi sistematis dan strategis akan fungsi-fungsi bisnis tradisional

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


15 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
dalam dan lintas perusahaan dalam sebuah rantai persediaan untuk mengembangkan kinerja
jangka panjang perusahaan dan keseluruhan rantai persediaan.
Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004) terdiri dari tiga
komponen utama yaitu:
a. Upstream Supply Chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufacturing dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufacturers, assemblers,
atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka (para penyalur
second-tier).
b. Internal Supply Chain
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam
mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.
c. Downstream supply chain
Downstream (hilir) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman
produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan
pada distribusi, pergudangan transportasi dan after-sale service.
Konsep supply chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari
produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi
atau tidak terjadi. Konsep lama logistik sebagai persoalan intern perusahaan dan
pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. Konsep baru logistik dilihat
sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh
konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang.

3.4. Aplikasi E-Commerce

Munculnya berbagai platform e-commerce yang gratis dan mudah untuk digunakan,
semua usaha kecil menengah berbondong-bondong untuk mengonlinekan produk dan layanan
mereka. Menggunakan platform e-commerce yang open source bisa membantu dalam
mengelola transaksi online dengan biaya yang rendah, namun dengan banyaknya platform
yang tersedia memunculkan dilema tersendiri dalam memilih platform yang terbaik. Untuk
membangun sebuah e-Commerce ada beberapa software e-Commerce Open Source yang
populer dan sering digunakan, diantaranya :
a. Magento
b. Prestashop

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


16 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id
c. Opencart
d. CubeCart
e. Zen-Cart
f. osCommerce
g. WordPress : WP-Commerce
h. FatFreeCart
i. Digistore (gratis)
Syarat minimal menjalankan aplikasi eCommerce :
a. Webserver Apache 2.x (http://www.apachefriends.org, XAMPP 1.7.x)
b. PHP 5.x (http://www.apachefriends.org, XAMPP 1.7.x)
c. MySQL 5.x (http://www.apachefriends.org, XAMPP 1.7.x) Technologi yang digunakan :
1) HTML
2) CSS3
3) jQuery
4) JavaScript
5) Ajax
6) PHP Murni/Native
7) MySQL

‘20 E-Culture & Online Social Media Biro Akademik


17 Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M. http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai