Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HUKUM TELEMATIKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam disiplin hukum, istilah cyberspace kerap dikenal dengan kata
telematika. Sehingga hukum yang diluaskan disebut sebagai hukum telematika.
Dipakainya kata telematika sebab lebih memercayakan suatu system elektronik yang
berdiri dari reaksi pertumbuhan dan persetujuan telekomunikasi, informatika, serta
media. Sementara cyberspace lebih meyakinyan pada bayang – bayang alam virtual
saja.
Telematika memandang bahwa persetujuan telekomunikasi, informatika, serta
media sebagai suatu pertumbuhan dalam teknologi hendaknya memperoleh otoritas –
otoritas yang berfungsi sebagai penanganan social di masyarakat, mengakurkan
korelasi sesame anggota masyarakat dan mencapai maksud yang spesifik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu telematika?
2. Apa itu hukum ttelematika?

C. TUJUAN
1. Mengerti pandangan tentang telematika
2. Mengerti pandangan tentang hukum telematika
BAB II
PEMBAHASAN

A. TELEMATIKA

Istilah telematika bersumber dari kata dalam Bahasa Prancis


“telematique” yang menunjuk pada berhadapannya teknologi informasi Bersama
system jaringan komunikasi. Kata telematika menuding pada esensi cyber space
sebagai suatu komposisi elektronik yang terwujud dari pertumbuhan dan
persetujuan telekomunikasi, informatika, serta media1.

Maka dari itu bisa diartikan pengetahuan mengenai telematika yaitu yang
Pertama, Telematika merupakan media komunikasi jarak jauh melewati system
elektromagnetik, Kedua, kehandalannya ialah menjangkitkan sebagian banyak
informasi dalam laju yang cepat, dengan jangkauan seluruh wilayah di bumi ini
dan melalui berbagai macam metode, yaitu dengan penghubung suara contohnya
telepon, huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital
membisakan kejadian tersebut terjadi. Ketiga, Jasa telematika terdapay yang
diwujudkan dalam untuk umum atau online melalui internet dan terdapat juga
sebagai keperluan kelompok khusus.

Kata teknologi informasi sendiri menunjuk ke pertumbuhan teknologi


komponen – komponen pengerja informasi. Para pegiat mengatakan apabila
telematika merupakan gabungan dari telekomunikasi dengan informatika
bagaikan bentuk pertautan konsep komunikasi dan menghitung. Kata telematika
dikenal juga dengan the new hybrid technology yang merupakan reaksi dari
pertumbuhan teknologi digital. Pertumbuhan tersebut mengakibatkan
pertumbuhan teknologi informatika dan juga teknologi telemakomunikasi
menjadi semakin investigative dan global dengan sebutan konvergensi. Pada
awalnya media masih tidak ingin menjadi bagian kekompletan isu konvergensi
teknologi kumunikasi dan juga teknologi informasi pada era tersebut.

1
Friedmann, W., 1993, Teori dan Filsafat Hukum (Susunan I), Jakarta: Raja Grafindo Persada
Bersama UU ITE diinginkan semua masalah pada sekarang ini yang
berhubungan dengan kegiatan pada dunia maya bisa dirampungkan pada hal
terjadi pertarungan dan kericuhan yang menyebabkan banyak mudharat malah
korban dari reaksi kegiatan pada dunia maya. Maka dari itu UU ITE tersebut
mencorakkan bentuk perlindungan bagi semua elemen masyarakat pada hal
menjamin keyakinan hukum, dimana yang terdahulu menjadi kehancuran semua
elemen masyarakat, apalagi yang menyangkut tentang timbulnya berbagai
aktivitas bersandar elektronik.

Bersamaan diundangya UU ITE, tidak juga memiliki arti semua


kekacauan yang terjadi pada segi telematika telah selesai, masih ada kekacauan –
kekacauan lainnya yang juga wajb untuk diproyeksi apalagi yang berbentuk
bantuan virtual dan berbagai kekacauan prosedur yang bakalan terus bertumbuh.

Aturan – aturan lazim pada UU ITE yaitu :

1. Informasi elektronik
merupakan kerumunan data elektronik yang tidak ada Batasan
pada foto, rancangan, suara, gambar, peta, tulisan, telegram,
telecopy, elektronik data interchange, yang sudah diproses yang
mempunyai makna atau bisa diterima oleh semua elemen
masyarakat yang mampu memahaminya

2. Kesepakatan elektronik
adalah perilaku hukum yang dikerjakan Bersama dengan
jaringan computer, computer, dan juga alat alat elektronik yang
lain

3. Teknologi informasi
merupakan bentuk prosedur untuk menghimpunkan,
mempersiapkan, merapikan, menangani, dan atau menebarkan
informasi
4. Dokumen elektronik
merupakan suatu informasi elektronik yang diwujudkan,
dilanjutkan, dipaketkan, dikehendaki, dan atau disimpan dengan
bentuk optikal, digital, elektromagnetik, ataupun analog dan
sejenisnya yang bisa dipantau, dipresentasikan, dan juga didengar
melewati system elektronik ataupun melewati computer, termasuk
yang sama, kode akses, simbo, perforasi, huruf, atau tanda yang
bisa mengartikan bisa diterima dan juga dimengerti oleh semua
elemen masyarakat yang mampu memahaminya.

5. System elektronik
merupakan perikatan antara prosedur elektronik dengan
perangkat elektronik yang memiliki kegunaan, memaketkan,
menyiapkan, mengumpulkan, memproses, menilai, menyebarkan,
dan juga mengarsipkan informasi elektronik

6. Pembuatan system elektronik


merupakan perwujudan untuk mengambil manfaat dari system
elektronik oleh pembuat negara, badan usaha, dan juga masyarakat

7. Rantai system elektronik


merupakan kekorelasinan 2 sistem elektronik bahkan bisa lebih
banyak yang mempunyai karakter terbuka ataupun tertutup

8. Agen elektronik
merupakan komponen dari bentuk system elektronik yang
diwujudkan sebagai upaya mengaktiviaskan suatu perbuatan
terhadap suatu informasi elektronik khusus yang secara auto bisa
diacarakan oleh elemen masyarakat

9. Sertifikat elektronik
merupakan sertifikat yang mempunyai karakteristik elektrnik
yang berisi tanda tangan elektronik serta identitas yang
memperlihatkan status sesuatu objek tersebut dalam transaksi
elektronik yang diciptakan oleh pembuat acara sertifikat elektronik

10. Pembuat sertifikat elektronik


merupakan suatu badan hukum yang memiliki kegunaan
sebagai pihak yang cocok untuk diberi kewenangan, yang
mempaketkan dan mengaudit sertifikat elektronik

11. Institusi sertifikasi keandalaan


merupakan sebuah institusi tersendiri yang dimunculkan oleh
ahli yang dipercayai, disahkan, dan ditinjau oleh pemerintah
Bersama pengaturan mengaudit dan mewujudkan sertifikat
keandalan pada transaksi elektronik

12. Tanda tangan elektronik


merupakan tanda tangan yang isinya yaitu identias elektronik
yang di tempelkan,, terasosiasi atau terhubung dengan informasi
elektronik yang lain yang dimanfaatkan untuk media autentikasi
dan juga verifikasi.

13. Penanda tangan


merupakan bagian subjek hukum yang terkonfederasi atau
terhubung Bersama tanda tangan elektronik

14. Computer
merupakan suatu alat yang memproduksi data elektronik,
system, optic, bahkan magnetic yang melakukan kegunaan
penyimpanan, aritmatika, dan juga logika
15. Akses
merupakan suatu aktivitas melakukan hubungan dengan system
elekronik yang tewujud sendiri atau berada pada jaringan

16. Kode akses


merupakan symbol, huruf, angka, bahkan karakter lain
perpaduan dari semua itu yang merupakan suatu kunci yang bisa
menggunakan computer atau alat elektronik yang lain.

B. HUKUM TELEMATIKA

Perbincangan yang sangat terik sekarang ini yaitu tentang hukum


telematika merupakan menerpa media komputer atau benarnya yaitu media
internet seperi dunia maya atau cyber space. Urusan - urusan yang dialami
pada hukum telematika lebih tepatnya tentang cyber space sangat luas, karena
tidak lagi dikontrol oleh kawasan suatu negara, dan bisa digunakan dimana
saja dan kapan saja. Satu permisalannya yaitu kesusahan bisa dijumpai bisa di
pelaku transaksi ataupun seseorang yang tidak pernah melakukan transaksi,
contohnya yaitu pembegalan dana kartu kredit melewati pembiayaan di
internet. Selain itu, pembenaran ialah aspek yang sangat penting,
mempertimbangkan bahwa informasi elektronik tidak hanya belum terfasilitasi
dalam sistem hukum secara menyeluruh, tetapi juga ternyata sangat mudah
untuk diganti, dihack, diplagiatkan, dan ditransfer ke berbagai wilayah
kawasan dunia dengan laju hanya hitungan detik. Maka dari itu, akibat yang
ditimbulkan saja bisa demikian menyeluruh dan kacau, akhirnya perlu ditinjau
dari segi kepastian dan juga keamanan hukum dalam pendayagunaan
teknologi informasi, komunikasi, dan media supaya bisa tumbuh secara
terbaik.
Hukum dari jaman ke jaman mendapati pertumbuhan. Dari jaman
Yunani dan Romawi hingga jaman sekarang hukum melakoni pertumbuhan
yang mempesona yang bisa saja orang Yunani dan Romawi jaman dulu tidak
akan bisa mengekspetasikan hal-hal yang berlangsung saat ini dalam segi
hukum. Perumbuhan ini tidak bisa dicampakkan dari watak hukum yang pasti
bertempat di pusat tengah masyarakat sementara masyarakat itu sendiri
sewaktu - waktu mengalami pertumbuhan. Terdapat dua substansi pemikiran
tentang bagaimana hukum tumbuh dan berkembang sungguh mencorakkan
kericuhan yang hangat di kalangan praktisi hukum. Ada yang berpemikiran
apabila hukum itu tumbuh menguntit pembaharuan masyarakat atau agaknya
masyarakat tumbuh karena adanya keikutsertaan dari segi hukum. Jika
dipatuhi jalan fikiran yang pertama maka yang akan digunakan untuk landasan
berpikir ialah ajaran von Savigny tentang hukum yang tumbuh, hidup dan
berkembang dalam masyarakat dan apabila yang digunakan ialah jalan pikiran
yang kedua maka strateginya lebih menuju kepada apa yang sudah
diungkapkan oleh John Austin yang melihat hukum bagaikan suruhan dari
penguasa yang berkekuatan. Austin menceraikan hukum dengan keadilan, hal
tersebut merupakan kesalahan fatal karena lebih – lebih inti hukum yaitu
keadilan. perceraian ini tidak dilandasi pada pemikiran baik atau tidaknya
namun dilandaskan pada otoritas dari sesuatu yang lebih perkasa.

Menurut hal itu bisa dimengerti apabila aliran hukum imperatif dari
Austin tidak menyetujui hukum yang tumbuh, hidup dan berkembang dalam
masyarakatnya sendiri. Hukumnya adalah hukum penguasa yang superior
untuk kepentingan penguasa itu sendiri. Apa yang dikemukakan mengenai
dualisme pendapat mengenai bagaimana hukum itu berkembang hanyalah
merupakan suatu gambaran adanya dua sisi yang berbeda dalam pandangan
mengenai hukum yang berangkat dari dua sisi yang berbeda pula. Cepatnya
proses perkembangan telematika, maka untuk menjamin agar proses
perubahan yang terjadi dapat dikendalikan secara teratur, sehingga muncul
kebutuhan yang makin meningkat untuk membuat aturan demi aturan.
Akibatnya, aturan itu tumbuh cepat sekali di semua sektor dan di semua
lapisan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan bahkan dalam
hubungan antar masyarakat, antar bangsa dan antar negara. Dengan demikian,
tepat kiranya bahwa dasar pijakan untuk mengetahui bagaimana hukum
berkembanga adalah ajaran Von Savigny yang menyatakan hukum tumbuh,
hidup dan berkembang dalam masyarakat

Hukum siber merupakan hukum yang berikatan dengan penggunaan


teknologi informasi. Pengenalan lain yang juga dipakai adalah hukum
teknologi informasi dan juga hukum dunia maya. Secara menyeluruh hukum
siber ini berguna juga untuk menjaga pelaku e learning, rahasia dagang, e
commerce, pemegang hak cipta, paten, dan yang lain – lainnya.

Hukum siber memiliki hubungan yang erat dengan dunia kekacauan


atau kejahata. Itu karena juga adanya globalisasi pama jaman sekarang. Jaman
yang semakin berubah ubag ini dan juga para manusia yang mengikuti arus
globalisasi tersebut2.

Bentuk kejahatan siber dan juga kompuer contohnya yaitu penipuan


computer dengan kasus seperti :

1. Pembajakan
merupakan kegiatanyang berhubungan Bersama hak paten, hak
cipta dan juga hak milik intelektual

2. Hacking
merupakan kegiatan perhubungan dengan system computer
secara illegal dengan malwan hukum yang menyebabkan
meembayar system pengamanan komouter yang bisa
menggaduhkan berbagai urusan yang penting

3. Perusakan data
Hal tersebut bisa terealisasikan di data keluaran, contohnya
yaitu laporan yang berbentuk cap dari kompuer disobek, tidak
diproses atau hasilnya diganti
4. Penggelapan

2
Hamzah, Andi, 1993, Sistem Pidana dan Pemidanaan di Indonesia, Jakarta: Pradnja Paramita
Penipuan pemaketan informasi melewati computer yang dapat
membuat kesengsaraan kerugian bagi orang lain dan
menyelamatkan diri sendiri.
5. Membuat arahan yang tidak relevan
Misalnya membuat arahan yang tidak terkonsep sehingga
membuat system computer mengalami kegiatan transfer uang dari
rekening sat uke yang lain.

Perspektif – perskpektif perlindungan hukum siber :

1. UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang internet dan transaksi


elektronik
2. UU RI No. 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana
terorisme
3. UU RI No. 25 tahun 2003 tentang perubahan atas UU No. 15
Tahun 2002 tentang TPPU
4. UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta
5. UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang merk
6. UU RI No. 14 Tahun 2001 tentang paten
7. UU RI No. 32 tahun 2000 tentang desain tata letak sirkuit terpadu
8. UU RI No. 31 tahun 2000 tentang desain industry
9. UU Ri No. 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang

Prospek - proskpek hukum telematika di Indonesia

1. Yurisdiksi hukum dan porspek terkait


Bertugas membahas dan memilih kegunaan hukum yang
berguna dan dilakukan pada dunia maya itu sendiri

2. Landasan penggunaan internet


Untuk wadah menerapkan kebebasan berpikir dan beragumen
yang berikatan Bersama pihak yang mengumumkan, prospek
akuntabilitas, tanggung jawab pekerja online dan yang
memfasilitasi internet

3. Aspek hak milik intelektual


Dimana terdapat prospek pasti, merk dagang rahasia yang
disahkan dan juga diberlakukan dalam dunia maya

4. Prospek kerahasiaan
Diandalkan oleh hukum yang dijalankan di masing masing
kewilayahan negara dari pusat yang menerapkan dan
memperdayagunakan dunia maya untuk bgian dari prosedut jasa
yang mereka lakukan

5. Ketentuan hukum
Ketentuan hukum merumuskan sebuah prospek kepemilikan
dalam internet untuk menjadi anggota dari nilai simpanan yang
bisa dirumuskan dengan prinsip – prinsip keuangan atau simpanan
jaminan

Perbuatan – perbuatan yang tidak boleh dilakukan berdasarkan UU ITE pasaL


27 antara lain yaitu :

1. Setiap elemen masyarakat yang tidak punya hak tau bahkan


mengelak hukum mengakses system elektronik menggunakan
prosedur apapun dan melanggar, melewati, merusak system
pengaman (pasal 30 ayat 3)

2. Setiap elemen masyarakat yang dengan kesadaran diri dan tidak


mempunyai hak atau bahkan mengelak hukum menggunakan
computer melalui prosedur apapun dengan keinginan untuk
mendapatkan berbagai informasi atau pun dokumen elektronik
( pasal 30 ayat 2)

3. Setiap elemen masyarakat yang secara sadar dan tidak mempunyai


haka tau mengelak hukum menggunakan computer milik
masyarakat lain dengan prosedur apapun ( Pasal 30 ayat 1)

4. Secara sadar dan tidak mempunyai hak memaketkan informasi


elektronik ataupun dokumen elekronik yang mempunyai isi teroran
kekerasan atau untuk menghantui yang ditujukan secara individu
( Pasal 29)

5. Secara sadar dan tidak memiliki hak mengumumkan informasi


yang ditargetkan untuk membuat rasa kesebalan atau kerivalan
individu bahkan kelompok masyarakat tertentu berkonsep atas
golongan, ras, agama, atau bahkan suku (Pasal 28 ayat 92)

6. Dengan sadar dan tidak mempunyai kewenangan menyebarkan


berita hoax dan membuat salah jalan yang berakibat membuat
orang lain rugi (Pasal 28 ayat 1)

7. Setiap masyarakat yang dengan sadar dan tanpa kewenangan


mengirimkan atau menggunakan atau membuat atau mewujudkan
dapat digunakannya informasi atau dokumen elektronik yang
mempunyai pengancaman

8. Setiap masyarakat yang dengan sadar dan tanpa kewenangan


mengirimkan dan atau menggunakan atau membuat atau
mewujudkan bisanya akses informasi atau dokumen elekronik
yang mempunyai kandungan penyelewengan, atau penghinaan
orang lain
9. Setiap masyarakat yang dengan sadar dan tidak mempunyai
kewenangan mengirimkan, menggunakan, membuat, atau
mewuudkan informasi atau dokumen elektronik yang berisi
tentang perjudian

10. Setiap orang yang dengan sadar dan tidak mempunyai kewenangan
mengirimkan, atau menggunakan, atau membuat, atau
mewujudkan informasi atau dokumen elektronik yang mempunyai
isi pelanggaran terhadap kesusilaan.

Macam – Macam Tindakan kejahatan di dunia maya atau di internet

1. Kejahatan motif
Dapat berbentuk motif criminal, ekonomi, bahkan politik yang
memiliki potensi membuat kegaduhan, kekacauan, dan kerugian
2. Kejahatan intelektual

Kejahatan intelektual tidak menyebabkan kegaduhan atau


semacamnya dan hanya diperbuat untuk memuaskan individu
sendiri

Penyidikan pada perlakuan pidana sesuai yang dituliskan pada undang –


undang ini diberlakukan berdasarkan aturan aturan dalam hukum acara pidana.
Penyidikan diberlakukan oleh penyidik yang beranggotakan dari polisi negara
republic indoneisa, dan juga pegawai negeri sipil yang kerjanya di daerah pemerintah
dengan lingkupan dan tanggung jawab pada segi teknologi informasi dan jual beli
elektronik diberikan keharusan keharusan khusus sebagai pengamat sesuai dengan
yang dijelaskan pada undang undang tentang hukum acara pidana untuk
memberlakukan pengamatan tindak pidana pada segi teknologi informasi dan jual beli
elektronik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah telematika bersumber dari kata dalam Bahasa Prancis “telematique”
yang menunjuk pada berhadapannya teknologi informasi Bersama system jaringan
komunikasi. Kata telematika menuding pada esensi cyber space sebagai suatu
komposisi elektronik yang terwujud dari pertumbuhan dan persetujuan
telekomunikasi, informatika, serta media
DAFTAR PUSTAKA

Friedmann, W., 1993, Teori dan Filsafat Hukum (Susunan I), Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hamzah, Andi, 1993, Sistem Pidana dan Pemidanaan di Indonesia, Jakarta: Pradnja Paramita

Lamintang, PAF, 1984, Hukum Penitensier Indonesia, Bandung: Amico

Anda mungkin juga menyukai